Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) DENGAN

MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORK POSTUR ANALISIS SYSTEM


(OWAS) PADA INDUSTRI NADA BAKERY
1
Imany Felashof Teofani , Nabila Tsana Budi Sholikin2, Muhammad Rifqy Haidar3 , Laila
Adhani Putri Malik4, dan Ridatul Winda Hidayah5
Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Jember,
Kampus Tegalboto, Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari,
Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121.
Email : Felashof@gmail.com

ABSTRAK
Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri manufaktur di masa
sekarang ini masih dominan dalam melakukan aktivitas manual material handling. Walaupun
memiliki banyak keunggulan, aktivitas manual material handling juga dapat mengakibatkan
berbagai macam resiko terhadap keselamatan kerja apabila diterapkan pada kondisi lingkungan
kerja yang kurang sesuai dengan adaptasi pekerja, alat yang kurang mendukung dan tidak
ergonomis, serta sikap kerja yang salah.Tujuan dari Penelitian ini adalah menganalisa aktivitas
manual material handling terhadap pembuatan roti pada Industri Nada Bakery. Metode-metode
yang digunakan dalam analisa dari peneilitian ini adalah metode Ovako Working Analysis
System (OWAS) digunakan dalam mengalisa tingkat keergonomisan posisi tubuh operator
berupa posisi punggung, lengan, kaki, dan beban yang diangkat. Pada penelitian ini terdapat
tiga stasiun kerja yang diamati yaitu Penimbangan, Pengisian adonan dan Pencetakan, pada
penimbangan dengan hasil matriks 1 tidak perlu adanya perbaikan kerena postur tubuh pekerja
aman sehingga pekerja dapat melanjutkan pekerjaan dan tidak menimbulkan resiko. begitu juga
dengan proses pengisian adonan dengan hasil matiks 1 yaitu tidak perlu adanya perbaikan, dan
proses pencetakan dengan hasil matriks 2 yaitu sedikit berbahaya, namun dapat diperbaiki
maupun tidak.
Kata Kunci : Manual Material Handling, Roti dan Ovako Working Analysis System

ABSTRACT
The role of humans as a source of labor in the manufacturing industry today is still
dominant in carrying out manual material handling activities. Although it has many
advantages, manual material handling activities can also result in various risks to work safety
when applied to working environmental conditions that are not suitable for worker adaptation,
unsupportive and non-ergonomic tools, and wrong work attitudes. analyzing manual material
handling activities on bread making in the Nada Bakery Industry. The methods used in the
analysis of this research are the Ovako Working Analysis System (OWAS) method used in
analyzing the level of ergonomics of the operator's body position in the form of the position of
the back, arms, legs, and the load being lifted. In this study there were three work stations
observed, namely weighing, filling dough and printing, on weighing with the results of matrix
1 there was no need for improvement because the worker's posture was safe so that workers
could continue their work and did not pose a risk. as well as the process of filling the dough
with the result of matrix 1 which does not need any repairs, and the printing process with the
results of matrix 2 which is a little dangerous, but can be repaired or not.
Keywords: Manual Material Handling, Bread and Ovako Working Analysis System
kegiatan tersebut tidak dilakukan
1. PENDAHULUAN
dengan baik dan benar.
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara Industri Nada Bakery
yang memilik banyak sekali industri- merupakan suatu industri yang
industri baik yang berskala kecil bergerak di bidang pembuatan
maupun yang berskala besar. Beberapa makanan yaitu pembuatan roti yang
industri besar menggunakan mesin atau berdiri sejak tahun 2018 dan
alat bantu yang lebih canggih dalam beroperasi hingga sekarang. Pada
melakukan pemindahan material. industri ini terdapat 15 macam roti
Namun , Pada industri-industri kecil yang diproduksi setiap harinya dan
atau home industry banyak yang masih dengan total bahan baku yang
menggunakan tenaga manusia untuk digunakan 25 kg/hari. Nada Bakery
melakukan pemindahan bahan atau terletak di Jalan Letjen Sutoyo
material. Pemundahan bahan atau RT.003/RW.004. Tegal Besar,
material secara manual atau manual Kecamatan Kaliwates, Kabupaten
material handling masih sangat Jember, Jawa Timur. Jumlah
diperlukan dikarenakan manual karyawan pada industri Nada Bakery
material handling dapat mempermudah ini sebanyak 4 orang yang terbagi
pekerjaan yang membutuhkan gerakan dalam beberapa proses, untuk bagian
lebih fleksibel dan juga dapat pemasaran berjumlah 7 orang. Pada
menghemat ongkos biaya. proses pembuatan roti posisi kerja
Menurut Ervianto (2005), yang dimaksud seperti postur kerja
kecelakaan kerja adalah kecelakaan dan dengan aktifitas manual material
atau penyakit yang menimpa tenaga handling (MMH) yang meliputi
kerja karena hubungan kerja di tempat pergerakan bagian tubuh pungung,
kerja. Tanpa disadari banyak aktivitas lengan, kaki, dan beban berat yang
pemindahan barang yang dilakukan diangkat dan merupakan metode
oleh pekerja dapat menimbulkan cedera analisis sikap kerja (OWAS).
ataupun beresiko menimbulkan OWAS merupakan suatu
kecelakaan kerja, apabila dalam metode yang digunakan untuk
melakukan pengukuran tubuh dimana 1. Punggung (Back)
prinsip pengukuran yang digunakan 2. Lengan (Arm)
adalah keseluruhan aktivitas kerja 3. Kaki (Leg)
direkapitulasi , dibagi ke beberapa 4. Beban kerja
interval aktu (detik atau menit) ,
Alasan digunakan cara kerja
sehingga diperoleh beberapa sampling
manual dengan tenaga manusia dalam
postur kerja dari suatu siklus kerja
kegiatan pemindahan material atau
dan/atau aktivitas lalu diadakan suatu
beban ini adalah karena adanya
pengukuran terhadap sampling dari
beberapa keuntungan yang dapat
siklus kerja tersebut. Konsep
diperoleh yaitu lebih fleksibel dalam
pengukuran postur tubuh ini bertujuan
gerakan pemindahan material di lokasi
agar sesorang dapat bekerja dengan
kerja yang tidak teratur atau tidak rapi
aman (safety) dan nyaman. Metode ini
serta lebih mudah dilakukan untuk
digunakan untuk mengklasifikasikan
beban ringan (Nurmianto,1998).
postur kerja dan beban yang digunakan
Berdasarkan pemaparan diatas,
selama proses ke dalam beberapa
maka diharapkan dengan adanya
kategori fase kerja. Postur tubuh di
penelitian Manual Material Handling
analisa dan kemudian diberi nilai untuk
ini, peneliti dapat mengetahui kinerja
diklasifikasikan. OWAS bertujuan
pekerja manual material handling,
untuk mengidentifikasi resiko
mengetahui metode penilaian kerja
pekerjaan yang dapat mendatangkan
MMH, dan mengevaluasi serta
bahaya pada tubuh manusai yang
menyusun rekomendasi sikap kerja
bekerja (Dewi Mulyati, dkk,2017).
MMH yang benar. Sehingga dalam
Menurut Sumiati (2019). metode
aktivitas pemindahan bahan material
OWAS meberikan informasi penilaian
tidak menimbulkan cedera atau
postur tubuh pada saat bekerja sehingga
kecelakaan kerja.
dapat melakukan evaluasi dini atas
1.2 Tujuan Penelitian
resiko kecelakaan tubuh manusia yang
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
terdiri atas beberapa bagian penting ,
1. Untuk mengetahui kinerja pekerja
yaitu :
manual material handling
2. Untuk mengetahui metode terjadi pada seseorang ketika sedang
penilaian kinerja MMH bekerja. Perkembangan OWAS
3. Untuk mengevaluasi sikap kerja dimulai pada tahun tujuh puluhan di
MMH perusahaan Ovako Oy Finlandia
4. Untuk menyusun rekomendasi (sekarang Fundia Wire). Metode ini
sikap kerja MMH pada dikembangkan oleh Karhu dan kawan-
Agroindustri. kawannya di Laboratorium Kesehatan

2. METODOLOGI Buruh Finlandia (Institute of

Salah satu prinsip perancangan Occupational Health) . Metode OWAS

sistem kerja dalam aktivitas MMH mengkodekan sikap kerja pada bagian

adalah menjaga posisi pinggul dan bahu punggung, tangan, kaki dan berat

lurus atau segaris ketika melakukan beban. Masing-masing bagian

aktivitas MMH. Aktivitas membungkuk memiliki klasifikasi sendiri-sendiri.

dan memutar didalam tempat kerja saat Postur dasar OWAS disusun dengan

melakukan Manual Material Handling kode yang terdiri empat digit, dimana

seharusnya dikurangi atau bahkan jika disusun secara berurutan mulai dari

memungkinkan aktivitas ini sebaiknya punggung, lengan, kaki dan berat

dihilangkan, karena sikap ini rawan beban yang diangkat ketika melakukan

dalam menimbulkan gangguan pada penanganan material secara manual.

sistem musculoskeletal. Ergonomi Berikut ini adalah klasifikasi sikap

industri adalah penerapan berbagai ilmu bagian tubuh yang diamati untuk

pengetahuan yang menghubungkan dianalisa dan dievaluasi.

performansi manusia dengan perbaikan A. Sikap Punggung

sistem kerja yang terdiri dari pekerja, 1. Lurus

pekerjaan, peralatan dan perlengkapan, 2. Membungkuk

ruang kerja dan tempat kerja, dan 3. Memutar atau miring kesamping

lingkungannya.
OWAS adalah suatu metode
ergonomi yang digunakan untuk
mengevaluasi postural stress yang
4. Membungkuk dan memutar atau terdiri dari empat level skala sikap kerja
membungkuk kedepan dan yang berbahaya bagi para pekerja.
menyamping Kategori 1 :
Pada sikap ini tidak ada masalah
pada system muskuloskeletal (tidak
berbahaya). Tidak perlu ada perbaikan.
Kategori 2 :
Pada sikap ini berbahaya pada

Gambar 1. Klasifikasi Sikap Kerja sistem musculoskeletal (postur kerja

Bagian Punggung mengakibatkan pengaruh ketegangan


yang signifikan). Perlu perbaikan dimasa
B. Sikap Lengan
yang akan datang
1. Kedua lengan berada dibawah
Kategori 3:
bahu
Pada sikap ini berbahaya pada
2. Satu lengan berada pada atau
sistem musculoskeletal (postur kerja
diatas bahu
mengakibatkan pengaruh ketegangan
3. Kedua lengan pada atau diatas
yang sangat signifikan). Perlu perbaikan
bahu
segera mungkin.
Kategori 4:
Pada sikap ini sangat berbahaya
pada sistem muskuloskeletal (postur
kerja ini mengakibatkan resiko yang
jelas). Perlu perbaikan secara langsung /
Gambar 2 Klasifikasi Sikap Kerja
saat ini juga.
Bagian Lengan
Hasil dari analisa postur kerja OWAS
3. HASIL DAN PENGAMATAN 2. Matriks pengisian Adonan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
analisis yang telah dilakukan terhadap
karyawan di Industri Nada Bakery :

3. Matriks pencetakan

Manual Material Handling


berhubungan dengan pemindahan beban
Setelah didapatkan hasil analisis
kerja dimana pekerja menggunakan gaya
OWAS kemudian, kemudian dilakukan
otot untuk mengangkat , menurunkan,
pembuatan matriks penilaian dari hasil
mendorong, menarik, membawa dan
data di atas:
menggenggam objek. Pemindahan objek
1. Matriks Penimbangan
secara manual apabila tidak dilakukan
secara ergonomis akan menimbulkan
kecelakaan dalam industry
(Nurmianto,1996).
Pada industri Nada Bakery dipilih
3 narasumber yang mengerjakan 3 proses
yang berbeda. Narasumber pertama
adalah bapak Rosyidi yang bekerja pada
proses penimbangan.
Dari data hasil pengamatan yang
diperoleh, yaitu pada posisi punggung
lurus/tegak memiliki skor 1; pada posisi narasumber 3 yaitu Ibu Nita perlu
lengan kedua tangan di bawah bahu dilakukan perbaikan dimasa yang akan
dengan skor 1 ; posisi kaki berdiri datang, karena apabila dilakukan secara
dengan kedua kaki lurus dengan skor 2 ; terus menerus dapat menimbulkan resiko
pada berat beban W< 10 kg dengan skor terjadinya nyeri otot atau cedera ringan.
1; sehingga diperoleh workphase sebesar 4. KESIMPULAN
1. Berdasarkan praktikum penilaian
Narasumber kedua yaitu Ibu Nursia kinerja Manual Material Handling
yang bekerja pada proses pengisian yang telah dilaksanakan, dapat
adonan yaitu pada posisi punggung diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
lurus/tegak memiliki skor 1;pada posisi 1. Manual Material Handling adalah
lengan kedua tangan di bawah bahu sesuatu berhubungan dengan
dengan skor 1;posisi kaki berdiri dengan pemindahan beban kerja dimana
kedua kaki lurus dengan skor 2 ; pada pekerja menggunakan gaya otot
berat beban W< 10kg dengan skor 1; untuk mengangkat , menurunkan,
sehingga diperoleh workphase sebesar 1 mendorong, menarik, membawa dan
Narasumber ketiga yaitu ibu Nita menggenggam objek dari satu lokasi
bekerja pada proses pencetakan yaitu ke lokasi tertentu.
pada posisi punggung bungkuk ke depan 2. Salah satu metode penilaian kinerja
memiliki skor 2; pada posisi lengan kedua manual material handling adalah
tangan di bawah bahu dengan skor 1 ; dengan menggunakan Metode
posisi kaki berdiri dengan kedua kaki OWAS yang merupakan metode
lurus dengan skor 2 ; pada berat beban penilaia postur kerja.
W< 10 kg dengan skor 1; sehingga 3. Rekomendasi atau evaluasi yang
diperoleh workphase sebesar 2. dapat diberikan kepada pekerja di
Menurut Prameswari (2017), pada industri nada bakery adalah untuk
kategori 3, sikap ini berbahaya pada sistem narasumber 1 dan 2, pekerjaan yang
musculoskeletal (postur kerja dilakukan masih dalam batas aman
mengakibatkan pengaruh ketegangan sehingga tidak menimbulkan resiko
yang signifikan). Perlu dilakukan jika dilakukan dalam jangka
perbaikan dimasa yang akan datang. panjang. Sedangkan untuk
Berdasarkan literature dan hasil narasumber 3, sebaiknya dilakukan
pengamatan yang telah diperoleh maka perbaikan di masa yang akan datang
dalam sikap kerja yang dilakukan pekerja
agar tidak menimbulkan cedera OWAS ( OVAKO WORK ANALYSISI
dalam jangka panjang. SYSTEM). Surabaya : UPN Veteran
Jawa Timur.
SARAN
Saran yang dapat diberikan yaitu
diharapkan kepada peneliti agar lebih
/memahami materi yang sudah diberikan
dan lebih teliti lagi dalam mengolah data.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi Mulyati dkk..(2017), Analisis
Postur Kerja Manual Material
Handling Dengan Metode Ovako
Working Analys System (OWAS) Pada
Home Industry Mawar, Seminar
Nasional Teknik Industri (SNTI2017).
ISSN 2338-7122
2. Ervianto, Wullfram.(2005).
Manajemen Proyek Industri.
Yogyakarta : Andi
3. Nurmianto, Eko.(1996). Ergonomi
Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Surabaya : Guna Widya
4. Nurmianto,E.(1998). Ergonomi
Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta : Gema Widya
5. Prameswari,Diah.(2017). Analisis
Postur Tubuh Pekerja Menggunakan
Metode OVAKO WORK POSTURE
ANALYSIS SYSTEM (OWAS).
Jakarta : Universitas Persada
Indonesia.
6. Sumiati. (2019). Analisis Posisi Kerja
Yang Ergonomis Pada Proses
Mengasap Ikan Dengan Metode

Anda mungkin juga menyukai