Anda di halaman 1dari 3

Anggota Kelompok 5 :

1. Muhammad Wahyu Baihaqi 191510901046


2. Imany Felashof Teofani 201710301024
3. Putri Sekar Kinasih 201710301063
4. Balqiis Lutfiyyah Maharani 201710301076
5. Farouq Alfian Salim 201710301088

Tugas Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Bag. II

Kasus Korupsi oleh Mahasiswa


Korupsi adalah suatu tindakan atau perbuatan melawan hukum dengan tindakan
penyalahgunaan wewenang, kekuasaan, atau sarana yang bertujuan untuk memenuhi hasrat atau
kesenangan pribadi, orang lain dan merugikan keuangan suatu kelompok, instansi, organisasi,
perusahaan, pemerintahan bahkan merugikan keuangan negara/perekonomian negara. Korupsi ini
umumnya dilakukan oleh orang-orang “besar” atau mempunyai jabatan atau kekuasaan yang
tinggi. Ada beberapa tindak korupsi yaitu, penggelapan dana, pemerasan dalam jabatan, memberi
dan menerima hadiah (penyuapan). Tidak hanya orang-orang yang mempunyai jabatan tinggi saja
yang melakukan ini, bahkan terkadang orang-orang biasa bahkan seorang mahasiswa pun bisa
melakukan korupsi ini jika terdapat niat dalam diri orang tersebut. Semua sesuatu terjadi pasti ada
penyebab atau faktornya termasuk juga korupsi. Faktor terjadinya korupsi ada 2 yaitu internal dan
eksternal.
Faktor internal: Merupakan faktor atau penyebab yang berasal dari diri sendiri atau
pribadi itu sendiri. Contohnya adalah sifat serakah, moral yang lemah, dan gaya hidup yang
berlebihan atau konsumtif, dan lemahnya iman dan takwa.
Faktor Eksternal : Merupajan faktor atau penyebab yang berasal dari lingkungan sekitar.
Contohnya adalah: Pendapatan seseorang yang tidak mencukupi kebutuhan keluarganya,
kepentingan politik untuk meraih kekuasaan, kurangnya kultur organisasi yang benar, dan
lemahnya sistem pengendalian manajemen, serta dorongan atau paksaan dari keluarga, kerabat
maupun organisasi tertentu agar orang tersebut mendapat kekuasaan yang tinggi. Dengan
kekuasaan atau jabatan yang tinggi maka kasus kejahatan-kejahatan yang lain bisa dengan mudah
ditutupi.
Contoh kasus korupsi yang dilakukan mahasiswa adalah masalah korupsi UKT yang terjadi
di salah satu universitas di Indonesia. Kasus ini terjadi karena seorang mahasiswa yang telah
menerima keringanan pembayaran tetapi mahasiswa tersebut tidak membicarakan kepada orang
tuanya, mereka mengaku belum mendapatkan keringanan pembayaran, sehingga orang tua masih
membiayai mahasiswa tersebut secara utuh.
Kasus korupsi UKT oleh mahasiswa yang lain yang pernah terjadi juga adanya mahasiswa
yang tidak pernah membayar, padahal orang tua selalu memberi uang kepada ananknya untuk
membayar tepat waktu, akan tetapi mahasiswa tersebut malah menggunakan uangnya untuk
kepentingan diri sendiri. Kasus lain diantaranya adalah adanya mahasiswa yang sering meminta
uang kepada orang tua dengan alasan digunakan untuk beberapa kegiatan kampus, padahal uang
tersebut dipergunakan untuk dirinya sendiri.
Penyebab dari kejadian tersebut diduga antara lain :
1. Dipengaruhi oleh ketidakjujuran mahasiswa terhadap orang tua
2. Dipengaruhi oleh faktor gaya hidup mahasiswa yang berlebihan
3. Dipengaruhi oleh faktor pertemanan dan pergaulan yang boros / salah memilih teman
Program pendidikan kewarganegaraan untuk mahasiswa menurut Hadin dan Pahlevi
(2016) :
1. Menyusun dan mengembangkan desain materi pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Berbasis Anti Korupsi yang berisi lima jenis materi yaitu materi fakta,
materi konsep, materi prinsip, materi prosedur dan materi sikap.
a. Materi Fakta : Kegiatan dimana mahasiswa beberapa contoh kasus korupsi yang pernah
terjadi
b. Materi konsep : kegiatan yang mengikut-sertakan dosen untuk menjelaskan mengenai
pengertian, jenis-jenis korupsi, klasifikasi tindak korupsi dan lain-lain agar mahasiswa
mampu memahami bagaimana konsep tentang korupsi
c. Materi prinsip : mahasiswa diminta untuk melakukan pegamatan dan analisis mengenai
kasus-kasus yang sudah dicari sebelumnya kemudian mahasiswa mencari data-data
mengenai kasus tersebut dari awal hingga putusan pengadilan dari berbagai sumber
atau refernsi yang dapat dipercaya dan relevan.
d. Materi prosedur : hasil analisis dan pengamatan dari data-data tersebut mengenai satu
kasus korupsi tersebut diubah menjadi sebuah skema alur berfikir oleh mahasiswa serta
mencari bagaimana solusi tindakan preventif maupun penanggulangannya dan
dipresentasikan di depan seluruh mahasiswa lain secara bergantian.
2. Kaderisasi mahasiswa agar terampil, berpengalaman serta berkarakter anti korupsi
a. Meberikan pengetahuan dan pelatihan kepada mahasiswa agar menentukan pilihan
perilakunya tentang hak, kewajiban, dan akibat dari keputusan maupun tindakan yang
telah diambil. Mahasiswa mampu mengemukakan pendapat melalui forum dan diskusi
sehingga, dosen sebagai pendidik mampu memberika saran maupun alternatif yang
tepat.
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemahamannya
secara luas dan mendalam dengan menciptakan situasi yang fleksibel sehigga
mahasiswa dapat bekerja sama, berbagi dan mendapat bimbingan dari dosen
contohnya melalui kegiata diskusi, wawancara atau bermain peran sehingga
penanaman sikap anti korupsi semakin kuat
c. Memberikan dan menanamkan rasa tanggung jawab kepada mahasiswa melalui
keikutsertaanya dalam kegiatan keorganisasian baik di dalam kampus maupun di luar
kampus mahasiswa dalam berbagai aktifitas sosial di kampus dan di lingkungannya
sehinga mahasiswa dididik agar tidak bersikap egois dan memiliki jiwa sosial yang
tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai