Anda di halaman 1dari 5

Nama : Cici Andini

NIM : 855765768

Kelas : 1B

MK : Pendidikan IPS di SD

Tugas : Tutorial 2

1. Apa tujuan pembelajaran IPS dalam era globalisasi dan beragam budaya yang ada di

Indonesia!

2. Jelaskan keterikatan antara pendekatan IPS dengan masalah kesadaran hukum dan

pendidikan kesadaran hukum negara!

3. Apakah sasaran pendidikan kognitif yang berorientasi proses penelitian?

4. Bagaimana kaitan antara pembinaan emosi, nilai sikap serta perilaku sosial dengan

tuntutan untuk menjadikan murid sebagai actor sosial?

5. Apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih metode mengajar?

6. Jelaskan tentang belajar di SD kelas 3 dan 4 yang berlandaskan pendekatan personal!

Jawaban

1. Pembelajaran keanekaragaman dalam IPS haruslah mengandung tujuan, sebagai


berikut:

 Mampu mentransformasikan bahwa “Sekolah” akan memberikan pengalaman dan


kesempatan yang sama kepada kepada semua peserta didik baik putra maupun
putri sekalipun mereka memiliki perbedaan budaya, sosial, ras, dan kelompok
etnik.
 Membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam
mendakati masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
 Mendorong peserta didik untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan, dengan cara
memberikan keterampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan
sikap-sikap sosial.

Sementara pembelajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan, seperti


berikut ini:

 Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda, tetapi sebagai


manusia memiliki kesamaan-kesamaan.
 Membantu peserta didik memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang
dihadapi bersama, yaitu masalah kelebihan penduduk bumi, pencemaran air dan
udara, kelaparan dan masalah-masalah global lainnya.
 Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap
masalah-masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang
diterimanya.

Dari tujuan-tujuan yang terumuskan di atas, jelas bahwa melalui pembelajaran IPS
diharapkan akan lahir generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya
dan ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap masalah dan isu global sesuai dengan
tingkat pendidikan dan kematangan jiwa.

2. Melalui pendidikan IPS kita dapat membentuk siswa sebagai warga negara yang
mendukung ketertiban sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku misalnya :

 Upaya dalam mensosialisasikan perlunya memelihara lingkungan alam yang


sehat, sehingga pendirian pabrik yang tidak memnuhi persyaratan (menimbulkan
polusi dan merusak lingkungan) akan mendapat sangsi hukum.
 Menanamkan kesadaran hukum dalam diri peserta didik sebagai wajib pajak
(pajak kendaraanm tanah, rumah, pendapatan, dan sebaginya ).
 Menanamkan saling pengertian antar individu peserta didik dalam menghormati
ha dan kewajiban masing-masing da sebagainya.

Menurut Cerlach dan Lamprecht’s hubungan tujuan aspek hukum dengan pendidikan
sosial antara lain :
 Untuk menanamkan pemahaman peserta didik terhadap aspek-aspek sosial dan
sistem hukum yang dikandungnya, serta bagaimana peserta didik dapat
berpartisipasi secara aktif didalam melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum.
 Menanamkan sikap-sikap , nilai-nilai , dan pemahaman mereka terhadap hukum
dan sistem yang berlaku .
 Mengembangkan kemmpuan berpikir kritis peserta didik dan keterampilan dalam
memecahkan permaslahan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pengkajian aspek-aspek hukum melaui pendidikan IPS
akan berkontribusi besar terhadap upaya penanaman pemahaman peserta didik
didalam permasalahan hukum, ketertiban, dan kesadaran hukum.

3. Pendekatan yang cocok untuk mengembangkan kecerdasan rasional (kognitif) adalah


pendekatan yang berorientasi pada proses penelitian dan proses konseptualisasi.
Pendekatan yang berorientasi pada proses penelitian dikenal sebagai pendekatan
inkuiri atau inquiry approach. Berikut prosedur baku pendekatan tersebut.

Masalah> Hipotesis > Data> Kesimpulan

 Masalah: berkaitan dengan gejala yang tampak atau dapat ditangkap oleh
panca indra kesimpulan yang masih sementara dan masih memerlukan
pengujian dan pembuktian.
 Hipotesis pengujian dan pembuktian dirumuskan dengan asumsi (pernyataan
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan unsur-unsur yang
dipermasalahkan dan diterima sebagai kebenaran tanpa bukti-bukti.
 Pengumpulan dan analisis Data: informasi lebih dari satu, apabila informasi
bersifat tunggal: datum. Untuk mendapatkan data, diperlukan instrument dan
teknik pengumpulan data.
 Kesimpulan: hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya. Apabila
kesimpulan terus diuji dan dibangun secara kait mengait dalam suatu bidang
akan lahir suatu teori. Teori merupakan bentuk pengetahuan yang paling tinggi
dan merupakan isi pokok ilmu pengetahuan.
4. Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar 1994, esensi tujuan pengajaran IPS di SD
adalah kemampuan dan sikap rasional yang bermuara pada pembentukkan individu
sebagai aktor sosial yang cerdas. Aktor sosial yang cerdas tidak lain dari anggota
masyarakat yang matang secara rasional dan secara emosional. Emosi, nilai dan sikap,
dan perilaku sosial merupakan dimensi sosial dan personal yang perlu dikembangkan
dalam pengajaran IPS. Emosi pada dasarnya bersifat peka dan saling melengkapi
dengan rasio yang cenderung bersifat teliti dan tanggap. Nilai merupakan sesuatu
yang berharga dan dipandang berharga sedang sikap merupakan kecenderungan
berbuat. Dengan pembinaan aspek-aspek tersebut, siswa diharapkan akan paham
bagaimana cara berfikir, bertindak, bersikap, dan mampu mengatasi situasi dan
interaksi di kehidupan bermasyarakat.

5. Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Dalam memilih metode, perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut ;

a. Tujuan pembelajaran
b. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih
c. Kemampuan siswa belajar
d. Situasi atau kondisi saat belajar
e. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar )
f. Fasilitas yang dimiliki
g. Evaluasi yang dimiliki

6. Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3 dan 4 Dengan


Pendekatan Personal
Pengertian Pendekatan Personal
Pendekatan personal adalah suatu pendekatan dalam mengajar yang
berorientasi kepada perkembangan diri individu dan pembentukan pribadi. Melalui
pendekatan personal, siswa diharapkan dapat melihat diri pribadi dan sebagai pribadi
yang berbeda dalam suatu kelompok sertaa memiliki kecakapan tertentu.
Teori-teori yang menghasilkan model-model yang serumpun dengan
pendekatan personal adalah ;
1. Model pengajaran non direktif, oleh Van Rogers
2. Model latihan kesadaran, oleh Frits Pers dan William Schults
3. Model Synaptic oleh William Gordon
4. Model system konvensional oleh David Hunt
5. Model pertemuan kelas oleh William Glasses
Masalah yang muncul setiap individu disebabkan individu tersebut mengalami
kegagalan di dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Glasser berpendapat kegagalan
sekolah bukan dibidang akademik, tetapi didalam menciptakan hubungan yang hangat
dan konstruktif untuk keberhasilan belajar. Glasser membedakan pertemuan kelas
menjadi 3, yaitu ;
1) Tipe pertemuan pemecahan masalah social
2) Tipe pertemuan terbuka
3) Tipe pertemuan terarah terbuka

Merencanakan atau Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS di SD yang


Berlandaskan Pendekatan Personal
Pendekatan yang dipilih adalah model pertemuan kelas yang terarah terbuka.
Tahap-tahap yang harus dilalui ;
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan Diperlukan iklim yang bersifat
pribadi, hangat, menciptakan hubungan yang baik antara guru-siswa, siswa-siswa.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
4. Mengidentifikasi alternative tindakan
5. Merumuskan kesepakatan
6. Perilaku tindak lanjut.

Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS di SD yang Berlandaskan


Pendekatan Personal
Penerapan metode ini meliputi ;
1. Kompetensi dasar
2. Materi pokok
3. Hasil belajar
4. Indicator

Anda mungkin juga menyukai