Anda di halaman 1dari 4

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam generasi 4.

0 ini mengakibatkan
timbulnya masalah-masalah adanya trend globalisasi. Berilah contoh Apa saja yang terkait
dengan masalah/isu yang timbul akibat trend globalisasi beserta pengaruhnya terhadap
pembelajaran IPS SD?
Jawab :
Pendidikan global adalah salah satu sarana agar siswa mengerti bahwa mereka merupakan
bagian dari masyarakat dunia meskipun demikian bukan berarti harus mengingkari dirinya
sebagai warga dari sebuah bangsa. Begitupun sebaliknya sebagai warga negara yang baik
seharusnya bisa menjadi warga dunia yang baik pula. Pendidikan global mencoba lebih
banyak mengangkat persamaan dari pada perbedaan yang dimiliki berbagai bangsa. Berusaha
memberikan penekanan untuk berfikir tentang kesetiaan terhadap bumi tempat kita semua
makhluk hidup dan tidak hanya berfikir tentang negeri nya sendiri terutama berkenaan dengan
masalah dan isu yang mampu melintasi batas negara. Contoh masalah dan isu yang timbul
akibat trend globalisasi yaitu :
• Krisis energy
• Jurang antara negara kaya dan miskin
• Kepadatan penduduk
• Populasi
• Perang nuklir
• Perdagangan internasional
• Komunikasi
• Perdagangan obat terlarang
Pengaruh masalah dan isu yang timbul terhadap pembelajaran IPS yaitu pendidikan harus
dikaitkan dengan penelitian tentang sebab, akibat dan kemungkinan penyelesaian tentang isu
global saat ini. Para siswa harus mengetahui bagaimana mereka memengaruhi dan
dipengaruhi oleh masalah dan isu ini. Sehingga mereka berhak mengetahui bagaimana
mereka dapat memberikan kontribusi dalam proses penyelesaiannya.

2. Seorang anggota masyarakat yang selalu taat dan patuh terhadap tatanan masyarakat yang
berbentuk kumpulan aturan (hukum) dan menimbulkan adanya aspek masalah-masalah
hukum, ketertiban, kesadaran hukum dan kaitan ketiga aspek tersebut dengan pendidikan IPS.
Analisislah apa hubungan masalah hukum, ketertiban, dan kesadaran hukum dengan
pendidikan IPS SD?
Jawab :
Ketertiban merupakan suatu keadaan patokan untuk melakukan aktifitas tertentu dengan
mengikuti pedoman aturan yang berguna untuk sebagai petunjuk dan harus ditaati. Kesadaran
hukum yaitu suatu sikap individu yang rela menerima dan bertanggung jawab atas sebab
akibat dari peristwa hukum yang terjadi. IPS adalah pengetahuan yang digunakan untuk
menjalani kehdupan interaksi di masyarakat atau menjalani aktifitas sehari-hari dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat. Dilihat dari pengertian diatas hubungan masalah,
ketertiban dan kesadaran hukum dalam pendidikan IPS yaitu terjadi keterkaitan/hubungan
dalam segelintir masyarakat sosial individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok yang membentuk suatu peraturan untuk dipatuhi berdasarkan
hukum dan norma yang berlaku agar tercipta ketertiban dan kesadaran hukum didalam suatu
kelompok masyarakat itu. Tujuan pendidikan IPS berhubungan dengan ketertiban dan
kesadaran hukum yaitu mengaplikasikan pendidikan IPS dalam menanamkan nilai-nilai
kesadaran hukum dan membentuk kepribadian siswa sebagai warga negara yang mendukung
ketertiban sesuai kaidah hukum yang barlaku.

Seperti yang diungkapkan oleh Cerlach and Lamprecht’s pentingnya kajian aspek-aspek
hukum dengan pendidikan sosial diantaranya:
1. Untuk menanamkan pemahaman siswa terhadap aspek-aspek sosial dan sistem hukum
yang dikandungnya serta bagaimana siswa dapat berpartisipasi secara aktif didalam
melaksanakan ketentuan hukum
2. Menanamkan sikap, nilai, dan pemahaman siswa terhadap hukum dan sistem yang
berlaku
3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan keterampilan dalam memecahkan
permasalahan

3. Siswa berhasil jika tujuan pembelajaran di dalam kelas berhasil. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran di kelas proses kegiatan belajar mengajar pendidikan IPS di SD terdapat
beberapa macam istilah pendekatan, strategi pembelajaran, metode, teknik, dan model dalam
pembelajaran. Analisislah perbedaan dari pendekatan, strategi pembelajaran, metode, teknik,
dan model dalam pembelajaran IPS di SD!
Jawab :
Perbedaan dari pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode, teknik dan model
didalam pembelajaran IPS adalah :
1. Pendekatan pembelajaran, titik tolak/sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat
umum didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Pembelajaran terdapat 2 jenis pendekatan
yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa dan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru.
2. Strategi pembelajaran, seperangkat kebijaksanaan yang terpilih yang telah dikaitkan
dengan faktor yang menentukan warna atau strartegi tersebut yaitu:
• Pemilihan materi pelajaran (guru/siswa)
• Penyaji materi pelajaran (perorangan/kelompok/belajar mandiri)
• Cara menyajikan materi pelajaran (induktif/deduktif, analitis/sintesis, formal/non
formal)
• Sasaran penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan, heterogen/homogen)
3. Metode pembelajaran, cara mengajar guru secara umum yang dapat diterapkan pada
semua mata pelajaran.
4. Teknik pembelajaran, penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah
disesuaikan degan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran
serta kesiapan siswa
5. Model pembelajaran, suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan
situasi lingkungan yang memungkinkan peserta didik berinteraksi sehingga terjadi
perubahan atau perkembangan pada diri siswa.

4. Anda sebagai seorang guru, tentunya membuat perencanaan pembelajaran yang akan dicapai
dalam setiap kegiatan belajar mengajar IPS di kelas. Rancanglah ranah dan tingkatan setiap
siswa dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar (RPP) IPS SD kelas rendah!
Jawab :
Kita sebagai guru tentunya harus membuat perencanaan yang akan dicapai dalam setiap
kegiatan belajar mengajar IPS dikelas. Tujuan dan objektifitas yang akan dicapai biasanya
dikelompokkan dalam area/ranah. Dengan demikian guru harus menentukan tingkatannya
(level) dan ranah (domain) mana yang harus dicapai siswa. Setiap ranah merefleksikan
seperangkat kepercayaan dan asumsi mengenai bagaimana siswa belajar dan berperilaku,
kemudian setiap ranah menjelskan tujuan yang hedak dicapai mulai dari tingkatan yang
sederhana sampai yang lebih kompleks. Ada 3 katergori dasar yaitu ranah kognitif, ranah
pskimitorik dan ranah afektif (olivia,1992).
1. Ranah Kognitif, adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Tujuan aspek kognitif
berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih
sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang
menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan
demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan
mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi
yaitu evaluasi. Keenam tingkatan kemampuan Ranah kognitif , yaitu:
• Pengetahuan mengingat
• Pemahaman
• Penerapan
• Analisis
• Sintesis
• Penilaian/penghargaan/evaluas

2. Ranah Afektif, merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap (atittude) dan nilai (value).
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
Ranah afektif mempunyai 5 tingkatan yaitu :
• Penerimaan
• Respon
• Penilaian
• Pengorganisasian
• Karakteristik

3. Ranah Psikomotorik, merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil
belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif
(memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor berhubungan dengan aktivitas fisik,
misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Ranah psikomotor
ada 5 tingkatan yaitu :
• Imitasi
• Manipulasi
• Presisi
• Artikulasi
• Maturasi/kedewasaan

5. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar sebagai seorang guru harus membuat perencanan
pembelajaran yang disebut dengan RPP. Terkait dengan hal tersebut. Analisislah penerapan
model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat dalam mengajarkan IPS SD
kelas rendah!
Jawab:
Pada umumnya model persiapan mengajar yang digunakan oleh guru dalam membuat RPP
adalah model ROPES (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary) yang
dikemukakan oleh Hunts dalam Abdul Majid, 2007:99-102, dengan langkah-langkah antara
lain:

1. Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba mengukur
kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya
yang sudah dimiliki siswa dan diperlukan sebagai prerequisite untuk memahami bahan
yang disampaikan ketika itu. Hal ini diperlukan dengan didasarkan atas:
• Guru bisa memulai pelajaran, jika perhatian dan motivasi siswa untuk
mempelajari bahan baru sudah mulai tumbuh.
• Guru hendak memulai pelajaran, jika interaksi antara guru dengan siswa sudah
mulai terbentuk.
• Guru dapat memulai pembelajaran jika siswa sudah memahami hubungan bahan
ajar sebelumnya dengan bahan ajar baru yang dipelajari hari itu.
• Guru harus yakin dan tahu betul jika siswa sudah siap menerima pelajaran baru.
Apabila terjadi akumulasi bahan ajar yang tertunda maka harus dicarikan waktu
tambahan karena lebih baik menunda bahan ajar baru dari pada menumpuk
ketidak pahaman siswa

2. Overview, dilakukan tidak terlalu lama, berkisar antara 2 sampai 5 menit. Guru
menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan
menyampaikan isi (content) secara singkat dan strategi yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pandangannya atas langkah-langkah pembelajaran yang hendak
ditempuh oleh guru sehingga berlangsungnya proses pembelajaran bukan hanya milik
guru semata, akan tetapi siswa pun ikut merasa senang dan dihargai keberadaannya.

3. Presentation, tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini
guru sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah
masuk pada proses telling, showing, dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk
meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan.

4. Exercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa


mempraktekkan apa yang telah mereka pahami. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
pengalaman langsung kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna. Oleh
karena itu guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran tersebut dengan baik melalui
skenario yang sistematis.

5. Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses
pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan dengan
presentasi, dan mungkin guru tidak pernah membuat summary (kesimpulan) dari apa
yang telah mereka ajarkan.

Model diatas memeberikan gambaran yang cukup jelas bahwa perencanaan pengajaran
merupakan proses dan cara berfikir yang dapat membantu hasil yang baik.

Sumber. BMP PDGK4106


No. 1 (Modul 4 KB 1)
No. 2 (Modul 4 KB 3)
No. 3 (Modul 5 KB 1)
No 4 (Modul 6 KB 1)
No. 5 (Modul 6 KB 2)

Anda mungkin juga menyukai