Anda di halaman 1dari 17

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

EVA CANDRA
Nama Mahasiswa :
………………………………………………………………………………………..

837366803
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :
………………………………………………………………………………………..

PDGK4106/Pendidikan IPS di SD
Kode/Nama Mata Kuliah :
………………………………………………………………………………………..

50 / Samarinda
Kode/Nama UPBJJ :
………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DANKEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
1. Fungsi pengajaran IPS, antara lain membantu para siswa untuk mengembangkan
kemampuan pemahaman terhadap diri pribadinya, menolong mereka untuk mampu
mengetahui dan menghargai masyrakat global dengan keanekaragaman budayanya,
memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan pengertian tentang pentingnya
mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam mengambil keputusan untuk
masa datangdan berpartiipasi dalam aktivitas di masyrakat.

Pengajaran keanekaragaman dalam IPS harus mengandung tujuan, yaitu:

1. Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan pengalaman dan


kesempatan yang sama kepada semua siswa baik putra maupun putri sekalipun
mereka memiliki perbedaan budaya, sosila, ras, dan kelompok etnik.
2. Membimbing para siswa utnuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendekati
masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
3. Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan cara memberikan
ketrampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial.
4. Membimbing para siswa mengembangkan kemampuan memahami saling
keterhubungan dan ketergantungan budaya dan mampu melihatnya dari pandangan
yang berbeda-beda.

Sementara pengajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan sebagai


berikut:

1. Mampu menanamkan pengertin bahwa sekalipun mereka berbeda tetapi sebagai


manusia memiliki kesamaan-kesamaan.
2. Membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi
dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih banyak memiliki
kesamaan budaya daripada perbedaannya.
3. Membantu para siswa memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang
dihadapi bersama.
4. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-
masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.

Dari tujuan-tujuan yang dijelaskan di atas melalui pengajaran IPS diharapkan lahir
generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut bertanggung
jawab dan peduli terhadap masalah dan isu global sesuai dengan tingkat pendidikan
dan kematangan.
2. Hubungan masalah hukum, ketertiban dan kesadaran hukum dalam pendidikan IPS
yaitu terjadi keterkaitan atau hubungan dalam segelintir masyarakat sosial individu
dengan individu maupun individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan
kelompok yang membentuk suatu peraturan untuk dipatuhi berdasarkan hukum dan
norma yang berlaku agar tercipta ketertiban dan kesadaran hukum di dalam suatu
kelompok masyarakat tersebut.

Masalah Hukum
Masalah hukum yaitu suatu pertikaian atau permasalahan yang terjadi di antara
interaksi masyarakat sosial. Masalah mengakibatkan adanya kerugian diantara salah
satu pihak ataupun kedua belah pihak yang kemudian mereka akan sama - sama
mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut berdasarkan hukum

Ketertiban
Ketertiban adalah suatu kondisi di mana terjadi keselarasan di dalam suatu kelompok
masyarakat yang menciptakan suasana tertib berdasarkan peraturan - peraturan yang
telah mereka buat di lingkungan tersebut.

Kesadaran Hukum
Kesadaran hukum adalah suatu tindakan terhadap dirinya yang sadar akan hukum di
mana dirinya rela dan mau berdedikasi terhadap konsekuensi jika dirinya melanggar
hukum.

3. Model Pembelajaran

Model pembelajaran hakikatnya adalah sebuah bentuk pembelajaran yang


tergambarkan dari awal sampai akhir pembelajaran yang dikemas secara khas oleh
seorang pendidik. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah bingkai atau bungkus
dari pengaplikasian suatu metode, pendekatan dan teknik pembelajaran. Namun
demikian, terkadang penggunaan istilah model pembelajaran sering disamakan
dengan strategi pembelajaran.
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dipergunakan dalam
pengimplementasian rencana yang telah disusun dalam suatu kegiatan nyata untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa metode pembelajaran yang bisa
dipergunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, yaitu metode
ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan,
brainstorming, debat dan lain sebagainya.

Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara tertentu yang dipergunakan secara
prosedural dan sistematis dalam suatu aktivitas pembelajaran, dalam rangka
meningkatkan kualitas hasil dan proses belajar. Contoh: Quantum teaching-learning,
Contextual teaching-learning, Mastery learning, Active learning, Discovery-inquiry
learning, PAIKEM dan Cooperative Learning.

Sementara itu, menurut Kemp dalam Wina Senjaya (2008) mengatakan bahwa
strategi pembelajaran merupakan suatu aktivitas pembelajaran yang mesti dikerjakan
pendidik dan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran bisa dicapai secara lebih
efisien dan efektif.

Selanjutnya, mengutip pemikiran J. R David (Wina Senjaya, 2008) mengatakan


bahwa dalam strategi pembelajaran tersirat makna perencanaan. Yang artinya,
bahwa strategi pembelajaran hakikatnya masih bersifat konseptual berkenaan
keputusan-keputusan yang nantinya akan diambil dalam rangka melaksanakan
proses pembelajaran.

Dilihat dari jenisnya, strategi pembelajaran bisa dikelompokkan ke dalam dua


bagian, yaitu exposition-discovery learning dan group-individual learning.
Sedangkan jika ditinjau dari cara pengolahan dan penyajiannya, strategi
pembelajaran bisa dibedakan menjadi 2 macam, yaitu strategi pembelajaran induktif
dan strategi pembelajaran deduktif.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang atau titik tolak guru terhadap
proses berlangsungnya pembelajaran, yang merujuk terhadap pandangan akan
terjadinya sebuah proses yang sifatnya masih sangat general atau umum, didalamnya
mewadahi, menguatkan, menginsiprasi dan melatari metode dalam suatu
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dilihat dari jenisnya, pendekatan pembelajaran terbagi menjadi dua jenis


pendekatan, yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik
dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada pendidik.

Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan seorang
guru dalam mengimplementasikan metode pembelajaran secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah di sebuah kelas dengan jumlah peserta didik yang
terbatas tentunya secara teknis harus berbeda dengan penggunaan metode ceramah
di kelas dengan jumlah peserta didik yang banyak.

4. Cara Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Komponen RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap kompetensi dasar
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen-komponen
dalam RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007) adalah sebagai berikut:

1. Identitas mata pelajaran, meliputi:


a. Satuan pendidikan,
b. Kelas,
c. Semester,
d. Program studi,
e. Mata pelajaran atau tema pelajaran,
f. Jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3. Kompetensi dasar
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kimpetensi dalam suatu pelajaran.

4. Indikator pencapaian kompetensi


Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indicator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.

5. Tujuan pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan kompetensi dasar.

6. Materi ajar
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.

7. Alokasi waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

8. Metode pembelajaran
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang hendak
dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

10. Penilaian hasil belajar


Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.

11. Sumber belajar


Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Langkah-langkah Penyusunan RPP


Langkah-langkah penyusunan RPP perlu memperhatikan Permendikbud RI Nomor
81A Tahun 2013 tentang pedoman umum pembelajaran meliputi: (1) mengkaji
silabus, (2) mengidentifikasi materi pembelajaran, (3) menentukan tujuan, (4)
mengembangkan kegiatan pembelajaran, (5) penjabaran jenis penilaian, (6)
menentukan alokasi waktu, dan (7) menentukan sumber belajar.
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah sebagai berikut.
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
-RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar (KD)
-Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator dikutip dari
silabus, dan merupakan suatu alur pikir yang saling terkait.
-Indikator merupakan:
-Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik
telah mencapai kompetensi dasar.
-Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
-Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan
potensi daerah.
-Rumusannya menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi
-Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
-Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan
dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit).

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.Bila pembelajaran
dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga
dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan
hasil.

3. Menentukan Materi Pembelajaran


Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat mengacu pada indikator.

4. Menentukan Metode Pembelajaran


Metode dapat diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung
pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian
ini dicantumkan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan
pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, saintifik dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, discovery, observasi,
diskusi, e-learning dan sebagainya.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran


a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar, langkah-langkah minimal yang harus
dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
-Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam satu pertemuan yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan menfokuskan perhatian peserta didik
untuk berpastisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.
-Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat
mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-
langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan
perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
-Kegiatan Penutup
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang
dapat dilakukan dalam bentuk membuat rangkuman/kesimpulan, penilaian dan
refleksi hasil belajar peserta didik, dan tindak lanjut pembelajaran (dapat berupa
kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remedy/pengayaan).
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh
rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,
menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam
setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar


Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan.Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, nara
sumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa
langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.
7. Menentukan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang akan digunakan dalam proses pembelajan.

8. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan instrument yang
dipakai

Prinsip-prinsip pengembangan RPP


Secara umum prinsip-prinsip pengembangan RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007) harus berpedoman pada prinsip pengembangan RPP, yaitu sebagai berikut:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik


RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkar intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
niali, dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik


Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didk untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, kemandirian, dan semangat belajar.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.


Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut


RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengaayaan dan remedial.

5.Keterkaitan dan keterpaduan


RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

Satuan Pendidikan :…………………

Mata Pelajaran :…………………

Kelas/ Semester :…………………..

Standar Kompetensi :…………………….

Kompetensi Dasar :…………………..

Indikator :………………….

Alokasi Waktu :…………×……Menit (….Pertemuan)

Tujuan Pembelajaran
………………………………………………………….

Materi Pembelajaran
………………………………………………………….

Metode Pembelajaran
…………………………………………………………..

Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
Kegiatan Awal ( Dilengkapi dengan alokasi waktu)

…………………………………………………………..

Kegiatan Inti ( Dilengkapi dengan alokasi waktu)

…………………………………………………………..

Kegiatan Penutup ( Dilengkapi dengan alokasi waktu)

…………………………………………………………..

Pertemuan 2

……………………………………………………………

Dan seterusnya

Sumber Belajar
……………………………………………………………

Penilaian
Tehnik

……………………………………………………………

Bentuk Instrumen

…………………………………………………………….

Contoh Instrumenn ( soal / tugas)

Ditambah Kunci Jawaban


Mengetahui, ……………..,………..

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

…………………… ……………………

5. Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Mengatasi Masalah Pendidikan IPS di SD


Sejumlah model pendekatan pembelajaran tersebut diatas, masing-masing
mengedepankankeunggulan dalam mengupayakan pencapaian sasaran yang diyakini
oleh setiappengembangannya, namun untuk penerapan praktis di tempat yang sangat
mungkin berbeda,harus dikalkulasikan dengan berbagai aspek kondisional yang tentu
tidak sama. Sekurangkurangnya dimana, oleh, atau dengan dan terutama untuk siapa
proses pembelajarandilakukan. Khusus berkaitan dengan kebutuhan pembelajaran
pada anak usia pertumbuhan,dari sejumlah model tersebut tentunya dapat dirujuk model
pendekatan yang menjadi rujukan diatas dengan sebutan model Cognitive Emotion
and Social Development. Dasarpandangannya adalah “anak merupakan produk berbagai
pengaruh, mulai dari keluarganya,kesehatan, kondisi sosial ekonomi dan sekolah”.
Bahwa masing-masing pendekatan padapandangan teoritis berkenaan dengan
stressingnya, dalam praktisnya dapat terjadi salingberkait antara satu pendekatan
dengan pendekatan lain secara bersamaan. Untuk itu,memenuhi keperluan teknis
operasional dalam mengembangkan pembelajaran PengetahuanSosial berbasis
pendekatan nilai khususnya, berikut dipetikan langkah teknis sejumlah modelpilihan
yang dipandang mewakili tuntutan karakteristik materil, peserta didik dan setting
sosial yang menjadi lingkungan kultur dan belajar SD/MI umumnya di tanah air.
Beberapa dari sejumlah pendekatan yang menjadi rujukan tersebut, secara parsial
terliput dalam kerangka teknis model pilihan berikut, antara lain: Model Inkuiri, VCT,
Bermain Peta, ITM (STS), RolePlaying, dan Portofolio.

1. Model Inkuiri
a) Makna Pembelajaran Inkuiri
Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan
kepada
pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis, dan kreatif.
Inkuiri adalah
salah satu model pembelajaran yang dipandang modern yang dapat dipergunakan pada
berbagai jenjang pendidikan, mulai tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
Pelaksanaaninkuiri di dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial dirasionalisasi pada
pandangan dasarbahwa dalam model pembelajaran tersebut, siswa didorong untuk
mencari dan mendapatkaninformasi melalui kegiatan belajar mandiri. Model inkuiri
pada hakekatnya merupakanpenerapan metode ilmiah khususnya di lapangan Sains,
namun dapat dilakukan terhadapberbagai pemecahan problem sosial. Savage
Amstrong mengemukakan bahwa modeltersebut secara luas dapat digunakan dalam
proses pembelajaran Social Studies (Savageand Amstrong, 1996). Pengembangan
strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandangsanagt sesuai dengan
karakteristik materil pendidikan Pengetahuan Sosial yang bertujuanmengembangkan
tanggungjawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagaianggota
masyarakat dan warganegara.

b) Langkah-langkah Inkuiri
Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam model inkuiri pada
hakekatnya tidak berbeda
jauh dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang dikembangkan oleh
John Dewey
dalam bukunya “How We Think”. Langkah-langkah tersebut antara lain:
> Langkah pertama, adalah orientation, siswa mengidentifikasi masalah, dengan
pengarahan
dari guru terutama yang berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari.
> Langkah kedua hypothesis, yakni kegiatan menyusun sebuah hipotesis yang
dirumuskan
sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah
diajukan.
> Langkah ketiga definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan
dalam forum
diskusi kelas untuk mendapat tanggapan.
>Langkah keempat exploration, pada tahap ini hipotesis dipeluas kajiannya dalam
pengertian
implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut.
>Langkah kelima evidencing, fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan
atau
pengujian bagi hipotesa tersebut.
>Langkah keenam generalization, pada tahap ini kegiatan inkuiri sudah sampai pada
tahap
mengambil kesimpulan pemecahan masalah (Joyce dan Weil, 1980

2. Model Pembelajaran VCT


a) Makna Pembelajaran VCT
VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan
pancapaian pendidikan nilai. Djahiri (1979: 115) mengemukakan bahwa Value
Clarification Technique,merupakan sebuah cara bagaimana menanamkan dan
menggali/ mengungkapkan nilai-nilaitertentu dari diri peserta didik. Karena
itu, pada prosesnya VCT berfungsi untuk: a) mengukuratau mengetahui
tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai; b) membina kesadaran
siswatentang nilai- nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun yang
negatif untuk kemudian dibina kearah peningkatan atau pembetulannya;
c) menanamkan suatu nilai kepada siswa melaluicara yang rasional dan
diterima siswa sebagai milik pribadinya. Dengan kata lain,
Djahiri(1979: 116) menyimpulkan bahwa VCT dimaksudkan untuk
“melatih dan membina siswatentang bagaimana cara menilai,
mengambil keputusan terhadap suatu nilai umum untukkemudian
dilaksanakannya sebagai warga masyarakat”.

b) Langkah Pembelajaran Model VCT


Berkenaan dengan teknik pembelajaran nilai Jarolimek merekomendasikan beberapa
cara,
antara lain:
a. Teknik evaluasi diri (self evaluation) dan evaluasi kelompok (group
evaluation)
Dalam teknik evaluasi diri dan evaluasi kelompok pesertadidik diajak
berdiskusi atau tanya-jawab tentang apa yang dilakukannya serta diarakan
kepada keinginan untuk perbaikan
dan penyempurnaan oleh dirinya sendiri:
a. Menentukan tema, dari persoalan yang ada atau yang ditemukan peserta didik
b. Guru bertanya berkenaan yang dialami peserta didik
c. Peserta didik merespon pernyataan guru
d. Tanya jawab guru dengan peserta didik berlangsung terus hingga sampai pada
tujuan yang diharapkan untuk menanamkan niai-nilai yang terkandung dalam
materi tersebut.
b. Teknik Lecturing
Teknik lecturing, dilalukan guru gengan bercerita dan mengangkat apa yang
menjadi topik bahasannya. Langkah-langkahnya antara lain:
a. Memilih satu masalah / kasus / kejadian yang diambil dari buku atau
yang dibuat guru.
b. Siswa dipersilahkan memberikan tanda-tanda penilaiannya dengan
menggunakan kode, misalnya: baik-buruk, salah benar, adil tidak adil,
dsb.
c. Hasil kerja kemudian dibahas bersama-sama atau kelompok kalau
dibagi kelompok untuk memberikan kesempatan alasan dan
argumentasi terhadap penilaian tersebut.

c. Teknik menarik dan memberikan percontohan


Dalam teknik menarik dan memberi percontohan (example of axamplary
behavior), guru membarikan dan meminta contoh-contoh baik dari diri peserta
didik ataupun kehidupan masyarakat luas, kemudian dianalisis, dinilai dan
didiskusikan.
d. Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan
Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan, dalam teknik ini peserta didik
dituntut untukmenerima atau melakukan sesuatu yang oleh guru dinyatakan
baik, harus, dilarang, dan sebagainya.
e. Teknik tanya-jawab
Teknik tanya-jawab guru mengangkat suatu masalah, lalu mengemukakan
pertanyaan pertanyaan sedangkan peserta didik aktif menjawab atau
mengemukakan pendapat pikirannya.
f. Teknik menilai suatu bahan tulisan
Teknik menila suatu bahan tulisan, baik dari buku atau khusus dibuat guru.
Dalam hal ini peserta didik diminta memberikan tanda-tanda penilaiannya
dengan kode (misal: baik - buruk,benar – tidak-benar, adil – tidak-adil dll).
Cara ini dapat dibalik, siswa membuat tulisan sedangkan guru membuat
catatan kode penilaiannya. Selanjutnya hasil kerja itu dibahas bersama atau
kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap penilaian.
g. Teknik mengungkapkan nilai melalui permainan (games).
Dalam pilihan ini guru dapat menggunakan model yang sudah ada maupun
ciptaan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai