TUGAS 2
EVA CANDRA
Nama Mahasiswa :
………………………………………………………………………………………..
837366803
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :
………………………………………………………………………………………..
PDGK4106/Pendidikan IPS di SD
Kode/Nama Mata Kuliah :
………………………………………………………………………………………..
50 / Samarinda
Kode/Nama UPBJJ :
………………………………………………………………………………………..
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DANKEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
1. Fungsi pengajaran IPS, antara lain membantu para siswa untuk mengembangkan
kemampuan pemahaman terhadap diri pribadinya, menolong mereka untuk mampu
mengetahui dan menghargai masyrakat global dengan keanekaragaman budayanya,
memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan pengertian tentang pentingnya
mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam mengambil keputusan untuk
masa datangdan berpartiipasi dalam aktivitas di masyrakat.
Dari tujuan-tujuan yang dijelaskan di atas melalui pengajaran IPS diharapkan lahir
generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut bertanggung
jawab dan peduli terhadap masalah dan isu global sesuai dengan tingkat pendidikan
dan kematangan.
2. Hubungan masalah hukum, ketertiban dan kesadaran hukum dalam pendidikan IPS
yaitu terjadi keterkaitan atau hubungan dalam segelintir masyarakat sosial individu
dengan individu maupun individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan
kelompok yang membentuk suatu peraturan untuk dipatuhi berdasarkan hukum dan
norma yang berlaku agar tercipta ketertiban dan kesadaran hukum di dalam suatu
kelompok masyarakat tersebut.
Masalah Hukum
Masalah hukum yaitu suatu pertikaian atau permasalahan yang terjadi di antara
interaksi masyarakat sosial. Masalah mengakibatkan adanya kerugian diantara salah
satu pihak ataupun kedua belah pihak yang kemudian mereka akan sama - sama
mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut berdasarkan hukum
Ketertiban
Ketertiban adalah suatu kondisi di mana terjadi keselarasan di dalam suatu kelompok
masyarakat yang menciptakan suasana tertib berdasarkan peraturan - peraturan yang
telah mereka buat di lingkungan tersebut.
Kesadaran Hukum
Kesadaran hukum adalah suatu tindakan terhadap dirinya yang sadar akan hukum di
mana dirinya rela dan mau berdedikasi terhadap konsekuensi jika dirinya melanggar
hukum.
3. Model Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara tertentu yang dipergunakan secara
prosedural dan sistematis dalam suatu aktivitas pembelajaran, dalam rangka
meningkatkan kualitas hasil dan proses belajar. Contoh: Quantum teaching-learning,
Contextual teaching-learning, Mastery learning, Active learning, Discovery-inquiry
learning, PAIKEM dan Cooperative Learning.
Sementara itu, menurut Kemp dalam Wina Senjaya (2008) mengatakan bahwa
strategi pembelajaran merupakan suatu aktivitas pembelajaran yang mesti dikerjakan
pendidik dan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran bisa dicapai secara lebih
efisien dan efektif.
Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan seorang
guru dalam mengimplementasikan metode pembelajaran secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah di sebuah kelas dengan jumlah peserta didik yang
terbatas tentunya secara teknis harus berbeda dengan penggunaan metode ceramah
di kelas dengan jumlah peserta didik yang banyak.
Komponen RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap kompetensi dasar
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen-komponen
dalam RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007) adalah sebagai berikut:
3. Kompetensi dasar
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kimpetensi dalam suatu pelajaran.
5. Tujuan pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang hendak
dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
8. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan instrument yang
dipakai
( RPP)
Indikator :………………….
Tujuan Pembelajaran
………………………………………………………….
Materi Pembelajaran
………………………………………………………….
Metode Pembelajaran
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
Pertemuan 2
……………………………………………………………
Dan seterusnya
Sumber Belajar
……………………………………………………………
Penilaian
Tehnik
……………………………………………………………
Bentuk Instrumen
…………………………………………………………….
…………………… ……………………
1. Model Inkuiri
a) Makna Pembelajaran Inkuiri
Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan
kepada
pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis, dan kreatif.
Inkuiri adalah
salah satu model pembelajaran yang dipandang modern yang dapat dipergunakan pada
berbagai jenjang pendidikan, mulai tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
Pelaksanaaninkuiri di dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial dirasionalisasi pada
pandangan dasarbahwa dalam model pembelajaran tersebut, siswa didorong untuk
mencari dan mendapatkaninformasi melalui kegiatan belajar mandiri. Model inkuiri
pada hakekatnya merupakanpenerapan metode ilmiah khususnya di lapangan Sains,
namun dapat dilakukan terhadapberbagai pemecahan problem sosial. Savage
Amstrong mengemukakan bahwa modeltersebut secara luas dapat digunakan dalam
proses pembelajaran Social Studies (Savageand Amstrong, 1996). Pengembangan
strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandangsanagt sesuai dengan
karakteristik materil pendidikan Pengetahuan Sosial yang bertujuanmengembangkan
tanggungjawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagaianggota
masyarakat dan warganegara.
b) Langkah-langkah Inkuiri
Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam model inkuiri pada
hakekatnya tidak berbeda
jauh dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang dikembangkan oleh
John Dewey
dalam bukunya “How We Think”. Langkah-langkah tersebut antara lain:
> Langkah pertama, adalah orientation, siswa mengidentifikasi masalah, dengan
pengarahan
dari guru terutama yang berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari.
> Langkah kedua hypothesis, yakni kegiatan menyusun sebuah hipotesis yang
dirumuskan
sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah
diajukan.
> Langkah ketiga definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan
dalam forum
diskusi kelas untuk mendapat tanggapan.
>Langkah keempat exploration, pada tahap ini hipotesis dipeluas kajiannya dalam
pengertian
implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut.
>Langkah kelima evidencing, fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan
atau
pengujian bagi hipotesa tersebut.
>Langkah keenam generalization, pada tahap ini kegiatan inkuiri sudah sampai pada
tahap
mengambil kesimpulan pemecahan masalah (Joyce dan Weil, 1980