Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HUSNUL FAUZIYAH

NIM : K6418031

Pengertian dan Makna dari Istilah “ Strategi, Metode, Model, Pendekatan, Teknik, Taktik”
dalam Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran
 Strategi : Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu.
 Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efek-tif dan efisien.
2. Metode Pembelajaran
 Metode : dalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah
ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah
tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
 Metode Pembelajaran : suatu strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan
belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan
baik.
3. Model Pembelajaran
 Model : Acuan yang menjadi dasar atau rujukan dari hal tertentu.
 Model Pembelajaran : seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru
serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak
langsung dalam proses belajar mengajar.
4. Pendekatan Pembelajaran
 Pendekatan : cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang
ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dari keterangan di
atas, dapat kita pahami bahwa pendekatan terhadap objek pengkajian perlu
dimasyarakatkan guna mendapatkan keterangan ilmiah seiring dengan
tuntunan zaman,
 Pendekatan Pembelajaran : titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
5. Teknik Pembelajaran
 Teknik : penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan
manusia.
 Teknik Pembelajaran : ragam khas penerapan sesuatu metode dengan latar
tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan,
kesiapan siswa dan sebagainya. teknik pembelajaran diartikan sebagai cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik.
6. Taktik Pembelajaran
 Taktik : tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan
strateginya, maka ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
 Taktik Pembelajaran : Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Misalnya dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak
berkeliling kelas dan diselingi dengan humor, sementara yang satunya lagi
dominan di depan kelas menggunakan presentasi berbantuan computer.
NAMA : HUSNUL FAUZIYAH
NIM : K6418031

Peraturan yang berkaitan dengan MK PPKn 2013


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
 Pasal 2 : “Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
 Pasal 3 : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
 Pasal 77K ayat (2) huruf b : “Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka
Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan rumusan tersebut, telah dikembangkan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn)
yang diharapkan dapat menjadi wahana edukatif dalam mengembangkan peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-
nilai Pancasila, UUD 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara kesatuan
Republik Indonesia. Untuk mengakomodasikan perkembangan baru dan perwujudan
pendidikan sebagai proses pencerdasan kehidupan bangsa, maka PKn dikemas dalam
Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran PPKn.
Seluruh ketentuan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 mata pelajaran PPKn, dimuat
dalam Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 tahun 2013.

Ciri Pokok dalam Strategi Pembelajaran PPKn :


Mata pelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013, secara utuh memiliki karakteristik sebagai
berikut.
1) Nama mata pelajaran yang semula Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah diubah
menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn);
2) Mata pelajaran PPKn berfungsi sebagai mata pelajaran yang memiliki misi
pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter;
3) Kompetensi Dasar (KD) PPKn dalam bingkai kompetensi inti (KI) yang secara
psikologis-pedagogis menjadi pengintergrasi kompetensi peserta didik secara utuh dan
koheren dengan penanaman, pengembangan, dan/atau penguatan nilai dan moral
Pancasila; nilai dan norma UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; nilai dan
semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4) Pendekatan pembelajaran berbasis proses keilmuan (scientific approach) yang
dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatianpada proses pembangunan
pengetahuan (KI-3, keterampilan (KI–4), sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2)
melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual.
5) Model pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik PPKn secara
holistik/utuh dalam rangka peningkatan kualitas belajar dan pembelajaran yang
berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai warganegara yang
cerdas dan baik secara utuh dalam proses pembelajaran otentik (authentic instructional
and authentic learning) dalam bingkai integrasi Kompetensi Inti sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Serta model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik bersikap dan
berpikir ilmiah (scientific) yaitu pembelajaran yang mendorong dan menginspirasi
peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,
memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
6) Model Penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar PPKn menggunakan
penilaian otentik (authentic assesment). Penilaian otentik mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian otentik cenderung fokus pada
tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih otentik.

Tujuan Pembelajaran PPKn 2013 :


1. Menaampilkan karakter yang mencermikan penghayatan, pemahaman, dan
pengalaman nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial.
2. Memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap dan pemahaman utuh
tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta
cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal
Ika, dan Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota
masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bersama dalam berbagai
tatanan sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai