Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HUSNUL FAUZIYAH

NIM : K6418031

KELAS : A

1. Contoh Model Pembelajaran :


Model Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning)
Pembelajaran tuntas (mastery learning) dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi
dimaksudkan adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta
didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar
mata pelajaran tertentu.

2. Langkah-Langkah
a. Memecah-mecah mata pelajaran ke dalam sejumlah unit belajar yang lebih
kecil (misalnya pengajaran dua mingguan), menetapkan tujuan pembelajaran untuk setiap
unit belajar, dan mengurutkan unitunit belajar tersebut berdasarkan tingkat kesulitannya
(diawali dengan yang paling mudah).

b. Memberikan pretest untuk unit pelajaran yang akan disajikan. 3. Membagi


siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar kecil.
c. Siswa mempelajari unit pelajaran pertama dalam kelompok belajarnya masing-
masing.
d. Melaksanakan tutorial individual bagi siswa yang berkesulitan.
e. Melaksanakan tes formatif pada akhir setiap unit pelajaran.
f. Memberikan materi penghubung tambahan (supplementary instructional
connectives) untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar pada unit itu sebelum
pembelajaran kelompok dilanjutkan ke unit pelajaran berikutnya.
g. Memberikan pengayaan kepada siswa yang telah mencapai penguasaan penuh
untuk unit pelajaran ini.
h. Memberikan tes sumatif untuk mengecek ketuntasan belajar siswa bagi seluruh
mata pelajaran.
i. Jika pada hasil tes sumatif tersebut siswa tidak menunjukkan ketuntasan, maka
guru menggunakan strategi-strategi korektif hingga ketuntasan dicapai.

3. Sistem Sosial dan Pendukung


 Sistem Sosial : Interaksi yang terjadi antara pelaku pembelajaran
Model pembelajaran.
Guru mendorong keberhasilan peserta didik secara individual dan menekankan
pada interaksi antara peserta didik dengan materi/objek belajar. Kemudian
adanyan monitoring seluruh pekerjaan peserta didik oleh guru.
 Sistem Pendukung : Kondisi atau syarat yang diperlukan untuk terlaksananya
model tersebut
a. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan
yang hirarkis.
b. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap
kompetensi harus diberikan feedback.
c. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan.
d. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai
ketuntasan belajar lebih awal.

Instrumen yang harus dipersiapkan guru meliputi:


1. Sejumlah satuan acuan pembelajaran (unit pelajaran) yang berisikan materi
pokok pembelajaran dan tujuan khusus pembelajaran untuk setiap unit pelajaran.
2. Tes formatif untuk masing-masing unit pelajaran.
3. Instrumen korektif/pengayaan untuk setiap unit.
4. Materi penghubung tambahan (supplementary instructional connectives)
antar-unit.
5. Tes sumatif.

4. Model pembelajaran tersebut dikembangkan berdasarkan teori apa ?


Dikembangkan berdasarkan teori kondisioning operan Skiner sebagai berikut :
1) Mempelajari keadaan kelas, guru mencari dan menemukan perilaku siswa yang positif
atau
negatif. Perilaku positif akan diperkuat, sedangkan perilaku negatif akan diperlemah atau
dikurangi
2) Membuat daftar penguat positif, guru mencari perilaku yang lebih disukai oleh siswa.
Perilaku yang mendapat hukuman, dan kegiatan luar sekolah yang dapat dijadikan
penguat.
3) Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya.
4) Membuat program pembelajaran. Program pembelajaran ini berisi urutan perilaku
yang
dikehendaki, penguatan, waktu, mempelajari perilaku dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai