“ TEKANAN DARAH ”
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tinjauan tekanan darah.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tensimeter.
3. Untuk mengetahui alat di dalam mengukur tekanan darah.
4. Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah.
5. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan di dalam mengukur tekanan darah
BAB II
PEMBAHASAN
Waktu yang dibutuhkan otot otot jantung selama sistol dalam keadaan istirahat kurang
lebih 0,27 detik dan diastol 0,53 detik sehingga satu kali denyut jantung membutuhkan kira
kira 0,80 detik. Artinya, frekuensi denyut jantung dalam keadaan istirahat kurang lebih 70
sampai 75kali per menit. Frekuensi denyut jantung ini dikendalikan oleh saraf simpatik dan
saraf parasimpatik. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.
2.1 Tekanan darah dipengaruhi 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal:
Faktor Internal (dalam)
1. Variasi diurnal tekanan darah
Pada lebih dari satu penelitian didapatkan bahwa tekanan darah meraih puncak
tertinggi terhadap pagi hari, puncak ke dua terhadap sore hari, alami penurunan
malam hari, paling rendah terhadap pas tidur hingga jam tiga hingga jam empat pagi,
lantas tekanan darah naik perlahan hingga bangun pagi di mana tekanan darah naik
secara cepat.Tekanan darah dapat banyak ragam hingga 40 mmHg didalam 24 jam.
2. Tidur dan bangun tidur
Menjelang bangun tidur tekanan darah meningkat 20 mmHg. Peningkatan tekanan
darah sistolik dan diastolik dapat naik sewaktu sudi bangun, lantas naik kembali
sesudah bangkit berasal dari tidur dan bergerak. Naiknya tekanan darah terhadap
awal pagi dapat membahayakan dan kebanyakan mati mendadak terjadi terhadap
pas tersebut.Umumnya sepanjang tidur, tekanan darah tidak banyak bervariasi.
3. Valsalva maneuver
Peristiwa mengedan (ekspirasi yang ditahan terhadap penutupan glottis)
meningkatkan tekanan intrathoraks supaya menghambat aliran balik vena dan
membawa dampak turunnya isi sekuncup dan tekanan nadi dan disertai refleks
takikardi. Bila manuver ini dihentikan, tekanan intrathoraks turun dan darah vena
yang menumpuk mengalir supaya meningkatkan isi sekuncup (mekanisme Frank
Starling). Akibatnya naiknya tekanan nadi membawa dampak timbulnya refleks
bradikardi secara dramatis.
Faktor eksternal (luar)
1. Umur
Tekanan darah seseorang bakal meningkat bersamaan bersama pertambahan umur,
karena makin berkurangnya distensibilitas dinding pembuluh darah bersamaan
pertambahan usia. Hal ini membawa dampak peningkatan terhadap tekanan sistolik
dan diastolik. Tekanan diastolik meningkat karena dinding pembuluh darah tidak
kembali retraksi secara fleksibel terhadap penurunan tekanan darah.
2. Jenis kelamin
Tekanan darah pria lebih tinggi daripada tekanan darah wanita, perihal ini
disebabkan wanita memimiliki hormon estrogen dan progesteron yang memelihara
pembuluh darah selamanya elastis, tetapi sesudah menopause, tekanan darah bakal
meningkat karena pembuluh darah jadi tidak elastis lagi.
3. Posisi tubuh
Jumlah darah arteri terhadap dasarnya ditentukan oleh jumlah darah yang
terkandung di didalam arteri tersebut. Variasi tekanan darah dapat terjadi bila
pasien mengambil alih posisi yang berbeda-beda. Tekanan darah didalam arteri
terhadap orang dewasa didalam situasi duduk atau posisi berbaring terhadap pas
istirahat lebih kurang 120/70 mmHg. Karena tekanan darah adalah akibat berasal
dari curah jantung dan resistensi perifer, maka tekanan darah terpengaruh oleh
keadaan-keadaan yang memengaruhi setiap atau dan isi sekuncup. Besarnya isi
sekuncup ditentukan oleh kontraksi miokard dan volume darah yang kembali ke
jantung.
5. Keadaan Psikologis
Keadaan psikologis yang terganggu seperti stres bakal meningkatkan tekanan darah
bersama meningkatkan kandungan kolesterol serum yang bakal melemahkan dan
menyebabkan kerusakan pelapis pembuluh darah, sediakan tempat bagi
mengendapnya lipid supaya terbentuk plak kolesterol. Akhirnya lumen menyempit,
tahanan perifer meningkat, dan tekanan darah naik.
6. Olahraga
Sebuah penelitian menyatakan bahwa kegiatan fisik dapat turunkan tekanan darah
terhadap individu yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Olahraga secara
tertib dapat menyerap atau menyingkirkan endapan kolesterol terhadap pembuluh
darah.
2. Tensimeter digital
Tensimeter digital merupakan alat kesehatan yang berfaedah untuk mengukur
tekanan darah yang bekerja secara digital (otomatis). Tensimeter digital itu akurat,
tidak sama bersama tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk
mendengarkan nada sebagai berarti tekanan sistolik dan diastolic.
Tensimeter digital miliki lebih dari satu kelebihan dan kelemahan, sebagai selanjutnya :
Ø Keunggulan yaitu:
1) Aman, karena tidak memanfaatkan air raksa yang berbahaya radiasi logam berat.
2) Praktis, hasil pengukuran langsung ditampilkan terhadap layar digital.
3) Multifitur, alat ini biasanya ditambah termasuk bersama lebih dari satu fitur lain
yang bermanfaat. Seperti grafik tekanan darah (apakah drah normal atau tidak) dan
fitur irreirreguler heart beat.
4) Tidak perlu pelatihan tertentu untuk menggunakannya karena cara penggunaanya
tidak jauh beda bersama tensimeter air raksa.
Ø Kelemahan yakni :
1) Tingkat akurasi pengukuran lebih rendah.
2) Akurasi pengukuran terhadap tensimeter digital dipengaruhi oleh banyak faktor
yakni kondisi baterai (daya), umur pemakaian (semakin lama pemakaian makin
mengalami penurunan tingkat akurasi) dan teknologi produk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri, kala darah
dipompa oleh jantung ke semua bagian tubuh manusia. Pengukuran tekanan darah secara
benar sangatlah mutlak untuk mendiagnosis adanya hipertensi dan mengevaluasi tanggapan
pengobatan antihipertensi.
Terdapat lebih dari satu penyakit yang berlangsung ada kelainan atau problem pada proses
transportasi tubuh kita, pada lain anemia, hemofilia, hipertensi, hipotensi, varises, penyakit
kuning bayi, sklerosis, miokarditis, trombus, dan leukimia.
3.2 Saran
Mengingat pentingnya kesehatan, terutama dalam mengetahui keadaan tubuh baik dalam
keadaan sehat maupun sakit sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara
teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily L, dkk.2002. Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC