Anda di halaman 1dari 13

UU Cipta Kerja

(Draft Rapat Paripurna)

Faisal Rizza, SH. MH. 16 Oktober 2020


TENAGA KERJA ASING

Tenaga Kerja v Tenaga Kerja Asing dapat dipekerjakan di


Indonesia hanya dalam hubungan kerja
Asing bebas untuk jabatan tertentu dan waktu
masuk tertentu serta memiliki kompetensi sesuai
dengan jabatan yang akan diduduki.
bekerja di
v Setiap pemberi kerja wajib memiliki
Indonesia ??? Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
(RPTKA)
v Pemberi kerja orang perseorangan
dilarang mempekerjakan TKA.
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

v PKWT hanya untuk pekerjaan yang memenuhi


PKWT / syarat-syarat tertentu, tetap mengacu pada UU
13/2003 dengan penyesuaian terhadap
Kontrak perkembangan kebutuhan dunia kerja.
seumur hidup v Akan terdapat Peraturan Pemerintah sebagai
tidak ada batas pengaturan lebih lanjut mengenai jenis, sifat,
waktu kontrak kegiatan dan waktu dalam PKWT.

??? v Adanya kewajiban pemberian uang kompensasi


setiap berakhirnya PKWT sesuai dengan masa
kerja pekerja/buruh di perusahaan yang
bersangkutan. Besarannya akan diatur lebih
lanjut dalam PP.
ALIH DAYA
v Tetap mengatur hubungan kerja dalam alih daya
(Hubungan kerja pekerja ↔ vendor: PKWT/PKWTT)
Outsourcing v Untuk PKWT, harus mensyaratkan pengalihan
pelindungan hak-hak bagi pekerja apabila terjadi
pekerja pergantian vendor dan sepanjang objek
seumur pekerjaannya tetap ada.
v Apabila terjadi pengalihan pekerjaan dari
hidup??? perusahaan alih daya, maka masa kerja dari
pekerja/buruh tetap dihitung, dan pengalihan
perlindungan hak-hak pekerja harus dipersyaratkan
dalam perjanjian kerja
v Perusahaan alih daya berbentuk badan hukum dan
wajib memenuhi perizinan berusaha yang
diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
WAKTU KERJA
v Waktu kerja tetap mengikuti ketentuan UU
13/2003 meliputi :
• 7 jam sehari dan 40 jam satu minggu untuk
6 hari kerja dalam satu minggu;
Waktu kerja • 8 jam sehari dan 40 jam satu minggu untuk
terlalu 5 hari kerja dalam satu minggu
eksploitatif ??? v Menampung pekerjaan yang sifat dan
kondisinya tidak dapat sepenuhnya mengikuti
ketentuan tersebut, sehingga perlu diatur
waktu kerja khusus. Misalnya, sektor ekonomi
digital yang waktu kerja sangat fleksibel.
v Tetap diatur waktu kerja lembur maksimal 4
jam dalam satu hari
WAKTU ISTIRAHAT / CUTI

v Pengusaha tetap wajib memberi


Waktu waktu istirahat dan cuti bagi
istirahat / pekerja/buruh.
cuti hilang v UU Cipta Kerja tidak menghilangkan
hak istirahat saat haid dan istirahat
??? melahirkan yang telah diatur dalam
UU Ketenagakerjaan.
v Istirahat/Cuti Panjang diatur di
Perjanjian Kerja/Peraturan
Perusahaan/PKB
UPAH MINIMUM (1)

v Upah minimum ditetapkan dengan


memperhatikan kelayakan hidup pekerja/buruh
dengan mempertimbangkan aspek pertumbuhan
Upah ekonomi daerah atau inflasi daerah.
Minimum v Upah Minimum Provinsi (UMP) WAJIB ditetapkan
dihilangkan oleh Gubernur.

??? v Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) TETAP


ADA.
v Perusahaan yang telah memberikan upah lebih
tinggi dari upah yang ditetapkan, pengusaha
dilarang mengurangi atau menurunkan upah.
UPAH MINIMUM (2)
v Bagi usaha mikro dan kecil berlaku upah
berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan
pekerja
v Struktur skala upah dalam Undang-Undang wajib
Upah disusun oleh Pengusaha
Minimum v Pengaturan mengenai upah tetap dibayar
dihilangkan meskipun pekerja tidak melakukan pekerjaan,
seperti: sakit, haid, tugas negara, ibadah, urusan
??? keluarga, tugas serikat, dan pendidikan dari
perusahaan) tidak diubah dalam UU Ciptaker
(berlaku pengaturan seperti sebelumnya).
v untuk pertama kali sejak berlakunya UU ini, upah
minimum yang berlaku yaitu upah minimum yang
telah ditetapkan berdasarkan PP 78/2015.
PHK
v Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
pemerintah, harus mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan
PHK makin hubungan kerja.
v Dalam hal pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari maka
mudah maksud dan alasan pemutusan hubungan kerja diberitahukan oleh
pengusaha kepada pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat
??? buruh.
v Dalam hal pekerja/buruh telah diberitahu dan menolak pemutusan
hubungan kerja maka penyelesaian pemutusan hubungan kerja
wajib dilakukan melalui perundingan bipartit antara pengusaha
dengan pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh.
v Dalam hal perundingan bipartit tidak mendapatkan kesepakatan
maka pemutusan hubungan kerja dilakukan melalui tahap
berikutnya sesuai mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial
KOMPENSASI PHK (1)

v uang penggantian perumahan serta pengobatan dan


perawatan yang besarnya 15% dari kompensasi PHK
Pesangon dihapus
dihilangkan v UU hanya mengatur hal-hal pokok terkait alasan
PHK. Sedangkan hal-hal teknis, termasuk tata cara
??? PHK dan besaran kompensasi PHK diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
v Pemerintah memastikan bahwa pesangon betul-
betul menjadi hak dan dapat diterima oleh
pekerja/buruh.
KOMPENSASI PHK
v Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) adalah skema
baru terkait dengan jaminan sosial ketenagakerjaan
yang tidak mengurangi manfaat dari berbagai
jaminan sosial lainnya seperti JKK, JKM, JHT & JP.
Pesangon v JKP tidak menambah beban bagi pekerja/buruh•
dihilangkan Program JKP selain memberikan manfaat cash benefit
(uang tunai, akses informasi pasar kerja dan pelatihan
??? kerja).
v Jumlah maksimal pesangon menjadi 25 kali, dengan
pembagian 19 kali ditanggung oleh pemberi
kerja/pelaku usaha dan 6 kali (cash benefit) diberikan
melalui Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
yang dikelola oleh Pemerintah melalui BPJS
Ketenagakerjaan.
SANKSI

Sanksi
dihilangkan
??? Pengaturan sanksi pidana dan
administratif tetap diatur.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai