Anda di halaman 1dari 17

AKTUALISASI DIRI

Dosen Pengampun: Ardiana Batubara,


SST, M. Keb
Nama kelompok :
1.naisya puspa sari
2.putri indah Lestari
3.grevani
A. Pengertian aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada
manusia untuk melakukan yang terbaik dari
yang dia bisa. Maslow menyatakan aktualisasi
diri adalah proses menjadi diri sendiri dan
mengembangkan sifat-sifat dan potensi
psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan
dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan
oleh belajar khususnya dalam masa anak-anak.
Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan
perkembangan hidup seseorang. Ketika
mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang
akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari
fisiologis ke psikologis.
Contoh Aktualisasi diri
1.bekerja dengan mengembangkan bakat
2.melakukan hal yang baru dan bermanfaat
3.selalu menjadi orang yang terlatih dan di
siplin
4.menggali kemampuan yang terpendam
5.termotivasi untuk melakukan yang terbaik
serta memperbaiki diri
6.pemberian pekerjaan yang juga lebih
menantang dari atasan kepada para
bawahan nya
Karakteristik aktualisasi diri
a. Mampu melihat realitas secara lebih efisien
b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa
adanya
c. Spontanitas
d. Terpusat pada persoalan
e. Membutuhkan kesendirian
f. Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan
lingkungan)
g. Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan
h. Kesadaran
i. Hubungan interpersonal
m. Independensi
n. Pengalaman puncak (peak experiance)
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri

a. Internal
Faktor internal ini merupakan bentuk hambatan
yang berasal dari dalam diri seseorang, yang meliputi
:
1) Ketidaktahuan akan potensi diri
2) Perasaan ragu dan takut mengungkapkan
potensi diri, sehingga potensinya tidak dapat terus
berkembang.
b. Eksternal
Faktor eksternal merupakan hambatan yang berasal
dari luar diri
seseorang, seperti :
1) Budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya
aktualisasi potensi diri seseorang karena perbedaan
karakter.
2) Faktor lingkungan
Lingkungan masyarakat
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku
individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosio-psikologis.

3) Pengaruh keluarga dalam pembentukan


aktualisasi diri anak sangatlah besar artinya.
Banyak faktor dalam keluarga yang ikut
berpengaruh dalam proses perkembangan
anak. Salah satu faktor dalam keluarga yang
mempunyai peranan penting dalam
pengaktualisasian diri adalah praktik
pengasuhan anak.
Ruang Lingkup Praktek kebidanan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan. Lulus dengan persyaratan yang
telah di tetapkan dan memperoleh kualifikasi untuk registrasi
dan memperoleh izin untuk melaksanakan praktik
kebidanan. Praktik kebidanan adalah implementasi dari ilmu
kebidanan oleh bidan yang bersifat otonom, kepada
perempuan, keluarga dan komunitasnya, di dasari etika dan
kode etik bidan.selain itu diartikan juga sebagai serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
kepada pasien individu, keluarga dan masyarakat-
masyarakat sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya

Model Praktek Dalam Konteks Nasional


1. primary care
2. Continul
3. Colaborative care
4. Prathership dalam praktek kebidanan
5. Informed choice
6. Ibu dan anak
7. Pemilihan tempat persalinan
8. Evidence based practice
Tahun 1994 dengan adanya ICPD,pelayanan
bidan di Indonesia juga terpengaruh yaitu bidan
lebih menekankan pada kesehatan reproduksi
dan memperluas area pelayanan bidan yang
meliputi safemotherhood (program
penyelamatan selama masa reproduksi), family
planning (keluarga berencana), penyakit
menular seksual termasuk infeksi saluran
reproduksi , Kesehatan reproduksi remaja dan
kesehatan lanjut usia (lansia)
Model praktek dalam konteks global

A. Australia,Ketidak seimbangan seksual dan moral di Australia


telah membuat prostitusi berkembang dengan cepat. Hal ini
menyebabkan penduduk wanita banyak yang hamil dan jarang dari
mereka yang dapat memperoleh pelayanan dari bidan maupun
dokter karena status sosial mereka.Sebagian besar wanita yang
melahirkan tidak dirawat dengan selayaknya oleh masyarakat. atau
pada komunitas yang terbatas, meskipun demikian di Australia bidan
tidak bekerja sebagai perawat, mereka bekerja sebagaimana
layaknya seorang bidan.
B. Di Amerika, para bidan berperan seperti dokter,
berpengalamantanpa pendidikan yang spesifik, standart-standart, atau
peraturan-peraturan sampai pada awal abad ke 20. Kebidanan,
sementara itu dianggap menjadi tidak diakui dalam sebagian besar
yuridiksi (hukum-hukum) dengan istiklah “nenek tua” kebidanan
akhirnya padam, profesi bidan hampir mati. Sehingga wanita yang
menjalani persalinan selalu dihinggapi perasaan takut terhadap
kematian. Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka
pada akhir abad ke 18 banyak kalangan medis yang berpendapat
bahwa secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan
menerapkan metode obstetric.
C. Selandia Baru. lingkup praktik bidan telah berubah secara berarti
sebagai akibat dari meningkatnya hospitalisasi dan medikalisasi dalam
persalinan. Secara perlahan bidan menjadi asisten dokter. Dari bekerja
di masyarakat bidan sebagian besar mulai bekerja di Rumah sakit area
tertentu, seperti klinik antenatal, ruang bersalin dan ruang nifas.
Kehamilan dan persalinan menjadi terpisah. Dalam hal ini bidan
kehilangan pandangannya bahwa persalinan adalah kejadian normal
dalam kehidupan dan peran mereka sebagai pendamping kejadian
tersebut. Selain itu bidan menjadi ahli dalam memberikan intervensi dan
asuhan maternitas yang penuh dengan pengaruh medis
D. Inggris,Pelayanan dipusatkan pada persalinan dan nifas dan
pelayanan antenatal mulai dipromosikan pada tahun 1935.
Bidan mandiri terancam oleh praktik lokal dan peningkatan
persalinan di rumah sakit. Pada tahun 1930 perawat yang juga
terdaftar memasuki kebidanan karena dari tahun 1916 mereka
dapat mengikuti kursus pendek kebidanan daripada wanita
tanpa kualifikasi sebagai perawat. Hal ini mengakibatkan
penurunan status dan kekuatan bidan karena perawat
disosialisasikan untuk menangani keadaan patologis daripada
keadaan fisiologis.
E. Jepang, Pelayanan kebidanan Jepang setelah Perang
Dunia II, lebih banyak terkontaminasi oleh medikalisasi. Dan
pelayanan kepada masyarakat masih bersifat hospitalisasi.
Pada tahun 1987, pendidikan bidan mulai berkembang dan
berada di bawah pengawasan obstetrician. Kurikulum yang
digunakan dalam pendidikan bidan terdiri dari, ilmu fisika,
biologi, ilmu sosial dan psikologi. Ternyata hasil yang
diharapkan dari pendidikan bidan tidak sesuai dengan
keinginan. Kemudian mereka mulai mengadakan peningkatan
pelayanan dan pendidikan kebidanan serta mulai berusaha
merubah situasi yang ada.
F.Canada Ontario adalah provinsi pertama di canada
yang menerbitkan peraturan tentang kebidanan setelah
sejarah panjang tentang kebidanan yang ilegal dan
berakibat pada meningkatnya praktik bidan yang tidak
berijin. Model kebidanan yang dipakai di ontario
berdasarkan pada definisi ICM tentang Bidan yaitu
seorang tenaga yang mempunyai otonomi dalam lingkup
persalinan yang normal. Bidan mempunyai akses kepada
rumah sakit maternitas dan wanita mempunyai pilihan
atas persalinan dirumah atau dirumah sakit. Selandia
baru dan canada sama – sama menerapkan model
partnersip dalam asuhan kebidanan.
TERIMALASIH!

Anda mungkin juga menyukai