NIM : T20188107
KELAS : BIOLOGI 3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil PISA tahun 2018 menunjukkan bahwa 70% siswa Indonesia tidak mampu mencapai
level 2 pada framework PISA. Hasil siswa Indonesia sangat mengkhawatirkan. Padahal, secara
rata-rata hanya sekitar 23% siswa di 79 negara peserta PISA yang tidak mampu menguasai
kemampuan membaca level 2. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai tingkat minat
belajar siswa menurun memasuki semester ganji atau Pembelajaran Jarak Jauh (OJJ) fase kedua.
Dari pemantauan FSGI di sejumlah daerah menunjukkan fakta, adanya kejenuhan dalam
menjalani PJJ.
Gagne (Dimyati dan Mudjiono, 2009) yang menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan
yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang mempunyai keterampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai. Menurut pendapat tersebut, belajar diartikan sebagai sebuah
tidakan, maka belajar hanya dialami peserta didik sendiri. Hasil belajar dapat diukur dari nilai
yang diperoleh peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Nilai tersebut diperoleh
dari tes yang yang diberikan pendidik untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah
pembelajaran.
Minat dan hasil belajar siswa meningkat, sesuai dengan undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Masa Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Minat dan hasil belajar siswa rendah, kemungkinan besar disebabkan oleh metode
pembelajaran yang monoton. Sebab, guru menyampaikan materi hanya menggunakan metode
ceramah kemudian siswa merangkum dan di kumpulkan sebagai bukti bahwa siswa telah
menyimak materi. Dengan penggunaan metode tersebut diperoleh rata-rata ulangan siswa 53,74
sedangkan presentase ketuntasan belajar sebesar 45,22 %. Standar ketuntasan belajar minimal
MA Al-Amien adalah sebesar 75. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas x
pada mata pelajaran biologi masih rendah. Sehingga diperlukan suatu metode yang bisa
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
(Heri Gunawan, 2014) mengungkapkan bahwa metode ceramah, sangat sulit untuk
mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum, serta metode
ceramah akan membawa pada nuansa pembelajaran yang lebih pasif, karena peserta didik hanya
berperan sebagai pendengar dan penonton. Sedangkan akting dilakukan oleh gurunya di dalam
suatu kelas.
Menurut (Angela, 2016) dalam penelitian skripsi yang telah ia lakukan, didapatkan hasil
bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Selain itu (Dewi : 2013) menyatakan bahwa, model pembelajaran jigsaw didesain untuk
meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya sendiri dan juga
pembelajaran orang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi
mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya
yang lain. Dengan demikian, peserta didik saling tergantung satu dengan yang lain dan harus
bekerja sama secara kooperatif guntuk mempelajari materi yang ditugaskan. Guru harus mampu
meningkatkan minat siswa melalui berbagai metode dan media pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran jigsaw, menurut (Selfianora Hafrida : 2016) dalam jurnalnya
yang berjudul “PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1
RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR”, di dapatkan hasil bahwa keberhasilan guru
dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Melihat keberhasilan penggunaan metode pembelajaran jigsaw diatas, penulis menjadi
semakin antusias untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di sekolah MA AL-Amien.
Untuk itu penulis akan melakukan sebuah penelitian untuk meningkatkan minat belajar siswa Al-
Amien. Dengan judul penelitian “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
MATERI EKOSISTEM PADA SISWA KELAS X MA Al-Amien”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui beberapa
hpermasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1. Hasil dan minat belajar biologi siswa rendah atau berada di bawah KKM.
2. Guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional
(ceramah, diskusi dan Tanya jawab).
3. Guru dalam proses pembelajaran masih mendominasi, sehingga banyak siswa yang
kurang paham terhadap materi yang diajarkan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan minat
belajar biologi siswa di MA Al-Amien?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar biologi siswa di MA Al-Amien ?
3. Berapa besar penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar biologi siswa di MA Al-Amien ?
D. Batasan Masalah
Penelitian pada penelitian ini perlu adanya batasan masalah agar dapat menghindari
meluasnya masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun batasa masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Penelitian ini dilakukan di MA Al-Amien, khususnya pada kelas X semester genap tahun
ajaran 2020/2021 khususnya pada mata pelajaran Biologi.
2. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran pada penelitian ini yaitu model
pembelajaran kooperative tipe jigsaw.
3. Hasil dan minat belajar biologi siswa kelas X IPA dilihat dari hasil selisih antara pretest
dan posttest.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk menjelaskan penerapan model pembelajaran kooperative tipe jigsaw di MA Al-
Amien.
2. Untuk menjelaskan penerapan model pembelajaran kooperative tipe jigsaw dapat
meningkatkan minat belajar biologi, khususnya materi ekosistem pada siswa di MA Al-
Amien.
3. Untuk menjelaskan seberapa besar penerapan model pembelajaran koorerative dapat
meningkatkan hasil belajar biologi, khususnya materi ekosistem pada siswa di MA Al-
Amien.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi mengenai penerapan
model pembelajaran kooperative tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar biologi
siswa.
Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih kepada sekolah dalam memperbaiki
proses pembelajaran melalui model pembelajaran yang tepat, khususnya pada mata
pelajaran biologi.
b. Bagi Guru
Bidang Studi Penelitian ini dapat membantu guru khususnya guru bidang studi dalam
menemukan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar biologi
siswa.
c. Bagi Peneliti
Penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman
yang baru bagi peneliti dalam menyalurkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selalma
ini di bangku kuliah terhadap permasalahan dalam dunia pendidikan secara nyata.
d. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membantu siswa untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dalam
dirinya, baik secara individu maupun secara kelompok.
Penelitian ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
e. Bagi Peneliti yang Lain/Akan Datang
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang
sama nantinya.
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding untuk meningkatkan kualitas
penelitian yang dilakukan.
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memperbaiki dan
menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini.
BAB II
Tinjauan Teoritis
2.4 Ekosistem
2.4.1 Komponen Ekosistem
2.4.2 Organisasi Kehidupan dan Pola Interaksi
2.4.3 Tipe-Tipe Ekosistem
2.7 Hipotesis
Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan
hipotesis tindakan yaitu “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X pada Materi Ekosistem
BAB 111
METODE PENELITIAN
3.1 Rencana penelitian
Sebelum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu
membuat rancangan penelitian agar penelitian yang akan dilaksanakan dapat dikelola dengan
baik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunnakan model penelitian Jhon Elliot yang
merupakan pengembangan dari model Khemmis & Mc Taggart, setiap siklus penelitian
meliputi beberapa tahapan berulang meliputi tahap-tahap: Perencanaan (Planning),
Pelaksanaan (Acting), Pemantauan (Observasing), Refleksi (Reflectiong). Hasil refleksi
digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian
indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas X IPA MA Al-
Amien Ambulu yang berjumlah 35 anak. Sampel dalam penelitian ini adalah minat dan hasil
belajar siswa pada materi ekosistem kelas X IPA MA Al-Amien Ambulu
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
berupa test dan non-test. setelah tindakan dengan menggunakan metode
pembelajaran jigsaw. Soal post test setiap siklus terlampir.
a. Test
Test yang digunakan berupa test akhir (postest). Test ini merupakan alat ukur
hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Post test digunakan untuk mengukur
pengetahuan siswa mengenai mater ekosistem
b. Non-Test
Instrument pengumpulan data non-test berupa kuesioner, dan lembar observasi
aspek afekif siswa selama proses pembelajaran.
c. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi
dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010;61). Dalam penelitian ini,
kuesioner yang dibuat untuk mengetahuai minat siswa terhadap belajar biologi
khususnya materi sistem pernapasan pada manusia dengan menggunkan metode
pembelajaran jigsaw. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup artinya
sudah tersedia pilihan jawabannya. Pengisian kuesioner dilakukan sesudah
pelaksanaan pembelajaran siklus II. Pengisian kuesioner sesudah pelaksanaan
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui minat siswa setelah pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Kuesioner terdiri dari 20 pernyataan masing-masing pernyataan memuat 4
pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS). Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan
negatif.
Setelah data minat siswa diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan target
yang diinginkan.
d. Analisis Kualitatif
Data-data yang dipeoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif
dilakukan dengan deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.