0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Indonesia mengajukan upaya hukum banding ke WTO atas putusan yang menyatakan bea masuk ekspor karet alam Indonesia melanggar perjanjian WTO. Landasan bandingnya adalah perlu melindungi kedaulatan ekonomi dan kepentingan Indonesia serta kehidupan dan kesehatan rakyatnya. Selama proses banding, putusan WTO tidak berlaku hingga ada putusan baru.
Indonesia mengajukan upaya hukum banding ke WTO atas putusan yang menyatakan bea masuk ekspor karet alam Indonesia melanggar perjanjian WTO. Landasan bandingnya adalah perlu melindungi kedaulatan ekonomi dan kepentingan Indonesia serta kehidupan dan kesehatan rakyatnya. Selama proses banding, putusan WTO tidak berlaku hingga ada putusan baru.
Indonesia mengajukan upaya hukum banding ke WTO atas putusan yang menyatakan bea masuk ekspor karet alam Indonesia melanggar perjanjian WTO. Landasan bandingnya adalah perlu melindungi kedaulatan ekonomi dan kepentingan Indonesia serta kehidupan dan kesehatan rakyatnya. Selama proses banding, putusan WTO tidak berlaku hingga ada putusan baru.
a). definisi dari landasan banding: o Banding atau dalam Bahasa Belanda disebut appel adalah upaya hukum biasa yang pertama terhadap penetapan atau putusan pengadilan tingkat pertama untuk di ajukan atau dimohonkan pemeriksaan ulangan dipengadilan tingkat banding. Pemeriksaan perkara dalam pengadilan tingkat banding adalah pemeriksaan ulang secara keseluruhan. Dalam hukum, banding adalah salah satu jenis upaya hukum bagi terpidana atau jaksa penuntut umum untuk meminta pada pengadilan yang lebih tinggi agar melakukan pemeriksaan ulang atas putusan pengadilan negeri karena dianggap putusan tersebut jauh dari keadilan atau karena adanya kesalahan- kesalahan di dalam pengambilan keputusan. Upaya banding diberikan dengan tujuan untuk menjaga-jaga apabila hakim membuat kekeliruan atau kesalahan dalam mengambil keputusan. o Para pihak dalam perkara banding adalah pembanding atau yang menajukan permohonan banding dan lawanya disebut terbanding. Dalam suatu perkara dapat dimungkinkan kedua blah pihak sam-sama mengajukan upaya Bahwa banding, adalah upaya hukum di berlakukan secara general di semua negara, dalam kasus ini, pemerintah Indonesia mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum banding ke lembaga/ peradilan banding dalam WTO. o Selama proses banding, maka keputusan WTO tersebut belum bisa dijalankan, kecuali sampai ada putusan hukum yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht). b). Legal standing point yang diajukan Indonesia sebagai landasan banding ke WTO: o Legal standing adalah keadaan di mana seseorang atau suatu pihak ditentukan memenuhi syarat dan oleh karena itu mempunyai hak untuk mengajukan permohonan penyelesaian perselisihan atau sengketa atau perkara. o Dari beberapa konsep mengenai legal standing maka dapat diketahui bahwa syarat mutlak untuk dapat berperkaran adalah: 1. Adanya kerugian dari pemohon yang timbul karena berlakunya suatu undang- undang. 2. Adanya kepentingan nyata yang dilindungi oleh hukum. Adanya kepentingan hukum saja sebagaimana dikenal dalam hukum acara perdata maupun hukum acara tata usaha negara tidak dapat dijadikan dasar. Dalam hukum acara perdata dikenal adagium point d'interet point d' action yaitu apabila ada kepentingan hukum boleh mengajukan gugatan. 3. Adanya hubungan sebab akibat (causa verband) antara kerugian dan berlakunya suatu undang-undang. Artinya dengan berlakunya suatu undang- undang maka menimbulkan kerugian bagi pemohon. 4. Dengan diberikannya putusan diharapkan kerugian dapat dihindarkan atau dipulihkan. Sehingga dibatalkannya suatu undang-undang atau pasal dalam undang-undang atau ayat dalam undang-undang dapat berakibat bahwa kerugian dapat dihindarkan atau dipulihkan. Kedaulatan negara Indonesia dalam rangka pertahanan ekonomi o Setiap anggota WTO memiliki hak yang sama dakam kedudukannya sebagai warga dunia, tidak terkecuali Indonesia Maka sudah sepatutnya Indonesia tidak begitu saja menerima putusan WTO tersebut, sehingga patut menggajukan upaya banding je WTO atas putusan tersebut. o Landasan banding Indonesia ke WTO 1. Diperlukan untuk melindungi moral public 2. Diperlukan untuk melindungi kehidupan atau kesehatan manusia, hewan atau tumbuhan 3. Diperlukan untuk menjamin kepatuhan terhadap hukum atau peraturan yang tidak bertentangan dengan ketentuan Perjanjian ini, termasuk itu 4. Anggota tidak boleh mempertahankan, menggunakan, atau kembali ke tindakan apa pun dari jenis yang telah diminta untuk diubah menjadi bea masuk biasa1 kecuali sebaliknya disediakan untuk