Artikel Anakes Daryani
Artikel Anakes Daryani
Daryani1
Universitas Riau, Indonesia
Email: daryani03@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis kesalahan berbahasa apa saja yang terdapat pada
komentar akun instagram @dittopercusion. Bnnyak kesalahan berbahsa yang tanpa disadari dilakukan.
Beberapa tidak menyadari bahwa yang diungkapkan atau dituliskan tersebut merupakan kesalahan
berbahasa. Teknis pengumpulan dan analisis data yaitu dengan mengidentifikasi data riset,
mengklasifikasi jenis kesalahan berbahasa yang terdapat pada komentar akun instagram @dittopercusion,
dan menganalisis data ditemukan.
ABSTRACT
This research was conducted to find out what types of language errors are found in the @dittopercusion
Instagram account comments. Lots of language mistakes that are unwittingly made. Some do not realize
that what is said or written is a language error. The technique of collecting and analyzing data is by
identifying research data, classifying the types of language errors contained in the @dittopercusion
Instagram account comments, and analyzing the data found.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari manusi pasti membutuhkan peran
bahasa, dikarenakan bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup yang
berfungsi untuk mengungkapkan atau menyampaikan maksud tertentu. Manusia
sendiri mengungkapkan pemikiran melalui bahasa lisan maupun tulisan.
Seringnya manusia mengungkapan sesuatu melalui tuturan atau lisan.
Keberhasilan dalam komunikasi dilihat dari sampainya maksud atau
pahamnya petutur atau pendengar mengenai apa yang disampaikan oleh penutur.
Komunikasi merupakan bahasa yang komunikatif. Meskipun dalam
berkomunikasi menggunakan kata yang maknanya tidak sesuai dengan maksud
ujaran tersebut. Komunikasi pada umumnya lebih mengutamakan keberhasilan
dalam berkomunikasi dari pada keberhasilan gramatikal, walaupun tata bahasa
diajarkan di sekolah.
Dalam realisasinya kesalahan penggunaan kata pada tuturan dalam
berkomunikasi tidak banyak dipermasalahkan. Asalkan maksud yang diinginkan
sampai, maka bahasa tersebut benar. Kebenarannya, jika dilihat dari kajian
linguistik tentu saja itu melanggar kaidah-kaidah berbahasa. Kesalahan dalam
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion
beserta melampirkan foto maupun video yang terkait. Selain itu, pengguna juga
dapat berkomentar langsung di akun orang lain. Mereka dapat saling membalas
komentar satu sama lainnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perancangan
deskritif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif karena data yang
dihasilkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu
(Djajasudarma, 1993:15). Metode yang digunakan adalah metode simak dengan
teknik lanjutan teknik catat. Dalam menyimak objek penelitian dilakukan dengan
menyadap, dengan kata lain metode simak dilakukan dengan mengamati menurut
Sudaryanto (dalam Muhammad, 2011:207-212). Fokus penelitian ini adalah
kesalahan dalam bidang ejaan tata bahasa dan morfologi. Metode pengumpulan
data diambil melalui observasi yang dilakukan di kolom komentar instagram milik
Dittopercussion.
Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data penelitian yaitu
sebagai berikut: pertama, mengumpulkan data berupa screenshoot kesalahan
berbahasa dari instagram pada akun @dittopercusion. Kedua, menulis kembali
bukti yang telah dikumpulkan pada lembaran word. Ketiga, mengidentifikasi data
berdasarkan jenis kesalahan berbahasa yang terdapat pada akun tersebut. kelima,
menganalisis data yang telah diklasifikasi. Keenam, melakukan penyimpulan data
penelitian.
Data 3
Komentar : “Kalo kak Ayu bikin tutorial keseruan bercocok tanam, aku
beneran langsung terapin deh pastinya.”
Kesalahan : Kalo kak Ayu bikin tutorial keseruan bercocok tanam, aku
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion
Data 6
Komentar : “kok gemes.”
Kesalahan : kok gemes.
Dalam KBBI, kok berarti bola dalam permainan bulu tangkis.
Sedangkan maksud kalimat komentar tersebut yaitu mempertanyakan keadaan
seseorang. Pembenaran penggunaan kata yang tepat seharusnya adalah
“kenapa”.
Dalam KBBI juga tidak terdapat kata gemes, jika yang dimaksud dalam
komentar makna gemes adalah lucu, maka pengguna harus menggunakan kata
lucu.
Jadi pembenaran pada komentar tersebut seharusnya “ kenapa lucu”.
Data 7
Komentar : “kepo bgt dido ciputat mana si astoge”
Kesalahan : kepo banget dido ciputat mana si astoge.
Dari kalimat di atas terdapat kata kepo yang bermakna rasa ingin tau,
jka dilihat ari kontek yang ada. Dalam KBBI tidak ditemukan kata dasar
“kepo”. Kata “kepo” merupakan bentuk kata gaul dari kata “penasaran”. Jadi,
kata yang benar seharusnya adalah kata “penasaran”.
Data 8
Komentar : “kepo bgt dido ciputat mana si astoge”
Kesalahan : kepo bgt dido ciputat mana si astoge.
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion
Dari kalimat di atas terdapat bentuk kata “bgt”, dalam kontek kalimat
tersebut yaitu banget yang maksudnya sangat. Seperti sangat ingin, ingin
sekali. Dalam KBBI tidak ada bentuk dari kata baku “bgt” atau “banget”. Jadi
penggunaan kata tersebut salah, seharusnya penutur menggunakan kata
“sangat” atau “sekali” jika maksud penutur demikian.
Data 9
Komentar : “kepo bgt dido ciputat mana si astoge”
Kesalahan : kepo bgt dido ciputat mana si astoge.
Dari data di atas tedapat kata “astoge” yang merupakan pelesetan dari
kata baku “astaga”. Jelas saja ini merupakan bentuk dari kesalahan berbahasa
yang digunakan penutur.
Data 10
Komentar : “ekspresi sekala didukung dengan tangan di perut kayak
nungguin adzan magrib ya sekala gemay.”
Kesalahan : ekspresi sekala didukung dengan tangan di perut kayak
nungguin adzan magrib ya sekala gemay.
Dalam KBBI kata “gemeys” tidak ditemukan. Dalam komentar
gersebut merujuk pada suatu keadaan yang menggemaskan seorang anak.
Sehausnya penggunaan kata yang tepat adalah kata “lucu”. Lucu disini
merujuk pada sesuatu yanng menimbulkkan tawa. Jika yang dimaksud dalam
komentar tersebut kata “gemay” adalah “gemas”, maka memiliki makna marah
atau menjengkelkan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan maksud di
penutur.
4. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan et al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Cetakan ke 6. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka
Bayu Dwi Nurwicaksono, Diah Amelia. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia Pada Teks Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. 2(2): 140-141.
Chaer, Abdul. 2007. LingusitikUmum. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Ramlan, M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Deskripsi. Yogyakarta: CV
Karyono
Setyawati, N. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa : Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: ALFABETA
Tarigan, D. & Tarigan, H.G. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.