Anda di halaman 1dari 6

Daryani (2021)

Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM


AKUN @DITTOPERCUSSION

Daryani1
Universitas Riau, Indonesia
Email: daryani03@gmail.com

Received: 20 April 2021; Accepted 20 Maret 2021; Published 1 April 2021


Ed 2021; 1(1): 11-20

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis kesalahan berbahasa apa saja yang terdapat pada
komentar akun instagram @dittopercusion. Bnnyak kesalahan berbahsa yang tanpa disadari dilakukan.
Beberapa tidak menyadari bahwa yang diungkapkan atau dituliskan tersebut merupakan kesalahan
berbahasa. Teknis pengumpulan dan analisis data yaitu dengan mengidentifikasi data riset,
mengklasifikasi jenis kesalahan berbahasa yang terdapat pada komentar akun instagram @dittopercusion,
dan menganalisis data ditemukan.

Kata kunci: Kesalahan berbahasa, akun instagram @dittopercusion

ABSTRACT
This research was conducted to find out what types of language errors are found in the @dittopercusion
Instagram account comments. Lots of language mistakes that are unwittingly made. Some do not realize
that what is said or written is a language error. The technique of collecting and analyzing data is by
identifying research data, classifying the types of language errors contained in the @dittopercusion
Instagram account comments, and analyzing the data found.

Keywords: Language error, Instagram account @dittopercusion

Copyright © 2021, Journal Silistik

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari manusi pasti membutuhkan peran
bahasa, dikarenakan bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup yang
berfungsi untuk mengungkapkan atau menyampaikan maksud tertentu. Manusia
sendiri mengungkapkan pemikiran melalui bahasa lisan maupun tulisan.
Seringnya manusia mengungkapan sesuatu melalui tuturan atau lisan.
Keberhasilan dalam komunikasi dilihat dari sampainya maksud atau
pahamnya petutur atau pendengar mengenai apa yang disampaikan oleh penutur.
Komunikasi merupakan bahasa yang komunikatif. Meskipun dalam
berkomunikasi menggunakan kata yang maknanya tidak sesuai dengan maksud
ujaran tersebut. Komunikasi pada umumnya lebih mengutamakan keberhasilan
dalam berkomunikasi dari pada keberhasilan gramatikal, walaupun tata bahasa
diajarkan di sekolah.
Dalam realisasinya kesalahan penggunaan kata pada tuturan dalam
berkomunikasi tidak banyak dipermasalahkan. Asalkan maksud yang diinginkan
sampai, maka bahasa tersebut benar. Kebenarannya, jika dilihat dari kajian
linguistik tentu saja itu melanggar kaidah-kaidah berbahasa. Kesalahan dalam
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion

berbahasa merupakan suatu bentuk pelanggaran lisan maupun tulisan . Namun,


tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian manusia, kesalahan dalam berbahasa pasti
selalu ada.
Makna bahasa merupakan satu tataran linguistik. Makna itu tidak lain dari
pada sesuatu atau referen yang diacu oleh kata atau leksem itu. Hanya perlu
dipahami bahwa tidak semua kata atau leksem itu mempunyai acuan konkret di
dunia nyata. Hockeet (1954) misalnya, salah seorang tokoh strukturalis
menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang kompleks dari kebiasaan-
kebiasaan. Sistem bahasa ini terdiri dari lima subsistem, yaitu subsistem
gramatikal, subsistem fonologi, subsistem morfofonemik, subsistem semantik, dan
subsistem fonetik. Tidak jarang dalam memaknai sebuah kata tanpa mengetahui
apa medan makna dan komponen maknanya. Sebenarnya setiap kata mempunyai
komponen makna yang berbeda meskipun kata tersebut merupakan kata yang
bersinonim. Kesalahan berbahasa secara garus besar dibendakan menjadu dua,
yaitu kesalahan dari sudut ejaan dan kesalahan tata bahasa.
Untuk mengecek kesalahan berbahasa dari sudut ejaan, parameter yang
digunakan adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Menurut
Tarigan (2001) kesalahan merupakan suatu sisi yang mempunyai cacat pada
ujaran atau tulisan seseorang. Menurut Mukhtar dan Anilawati (2007) kesalahan
berbahasa koomperatif, (3) kesalahan taksonomi siasat permukaan. (4) kesalahan
taksomoni efek komunikatif.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk menganalisis penggunaan kata
yang dituliskan dalam komentar yang terdapat pada akun instagram
@dittopercussion sesuai dengan tataran linguistik. Suatu tulisan dikatakan salah
apabila tidak sesuai dengan aturan-aturan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Bahasa adalah sistem bunyi lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan
untuk anggota suatu mayarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri (Depdiknas, 2008:116). Para pakar lingustik deskriptif
bahasa mendefinisikan sebagai lambang bunyi yang bersifat arbitrer, yang
kemudian lazim ditambah dengan sekelompok anggota masyarakat untuk
berinteraksi dan mengidentifikasi diri (Chaer, 2012: 32).
Kesalahan berasal dari bahasa inggris yang berarati error yang dengan kata
lain misteke yaitu kekeliruan. Dalam KBBI kekeliruan berarti menyimpang,
dalam arti kata kesalahan bahasa merupakan penggunaan bahasa yang
menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku.
Dalam taksonomi linguistik mengelompokkan kesalahan berbahasa Nurhadi
(1990) membedakan beberapa taksonomi kesalahan berbahasa komponen
diantaranya fonologi (ucapan), sintaksis dan morfologi (tata bahasa dan
gramatikal), wacana (gaya), semantik dan leksikol (makna dan
kosakata).Kesalahan dalam pemakaian berbahasa dikelompokkan menjadi
kesalahan dalam bidang ejaan dan kesalahan bidang tata bahasa. Acuan utuk
mengukur analisis kesalahan ejaan dalam bahasa indonesia yaitu pedoman umum
ejaan bahasa indonesia (PUEBI).
Media sosial adalah sebuah media daring, dengan penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan sesuatu di forum dan
dunia virtual. Banyak sekali jenis media sosial saat ini, seperi instagram,
facebook, twitter, line, whatsApp, dan sebagainya. Instagran merupakan salah satu
aplikasi yang dimanfaat pengguna dalam mengutarakan pikiran dan ide mereka
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion

beserta melampirkan foto maupun video yang terkait. Selain itu, pengguna juga
dapat berkomentar langsung di akun orang lain. Mereka dapat saling membalas
komentar satu sama lainnya.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perancangan
deskritif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif karena data yang
dihasilkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu
(Djajasudarma, 1993:15). Metode yang digunakan adalah metode simak dengan
teknik lanjutan teknik catat. Dalam menyimak objek penelitian dilakukan dengan
menyadap, dengan kata lain metode simak dilakukan dengan mengamati menurut
Sudaryanto (dalam Muhammad, 2011:207-212). Fokus penelitian ini adalah
kesalahan dalam bidang ejaan tata bahasa dan morfologi. Metode pengumpulan
data diambil melalui observasi yang dilakukan di kolom komentar instagram milik
Dittopercussion.
Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data penelitian yaitu
sebagai berikut: pertama, mengumpulkan data berupa screenshoot kesalahan
berbahasa dari instagram pada akun @dittopercusion. Kedua, menulis kembali
bukti yang telah dikumpulkan pada lembaran word. Ketiga, mengidentifikasi data
berdasarkan jenis kesalahan berbahasa yang terdapat pada akun tersebut. kelima,
menganalisis data yang telah diklasifikasi. Keenam, melakukan penyimpulan data
penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kesalahan berbahasa tataran morfologi


Data 1
Komentar : “Yang ngevideoin sekala ya Dido?”
Kesalahan : Yang ngevideoin sekala ya dido?
Data tersebut termasuk dalam kesalahan berbahasa tataran morfologi.
Dalam data 1 terdapat komentar yang menunjukkan kesalahan penggunaan
pembentukan kata atau afiks. Kata “ngevideoin” berasal dari kata dasar
“video” yang seharusnya berafiks “memvideokan” mem-(nasal)+ video+kan.
Jadi pembenaran dari kesalahan kata “ngevideoin” adalah “mevideokan”.
b. Penghilangan afiks
Data 2
Komentar : “ekspresi sekala didukung dengan tangan di perut kayak
nungguin adzan magrib ya sekala gemay.”
Kesalahan : ekspresi sekala didukung dengan tangan di perut kayak
nungguin adzan magrib ya sekala gemay.
Dari data di atas merupakan kesalahan berbahasa tataran morfologi
bidang penghilangan afiks. Kata “ngumpulin” yang seharusnya adalah
“menunggu”. Dengan kata dasar “tunggal” + prefiks me-

Data 3
Komentar : “Kalo kak Ayu bikin tutorial keseruan bercocok tanam, aku
beneran langsung terapin deh pastinya.”
Kesalahan : Kalo kak Ayu bikin tutorial keseruan bercocok tanam, aku
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion

beneran langsung terapin deh pastinya.


Dari data di atas merupakan kesalahan berbahasa tataran morfologi
penghilangan afiks. Kata “terapin” berasal dari kata dasar terap. Jika maksud
dari penutur pada komentar tersebut adalah mengenakan, atau mempraktikan,
seharusnya menggunakan kata dasar “terap” + morf me-+kan akhirnya
menjadi “menerapkan”

c. Kesalahan penulisan preposisi


Data 4
Komentar : “di fotoin sekala ya Dido”
Kesalahan : di fotokan sekala ya Dido?
Kata di- yang berfungsi sebagai prefiks/awalan, sesuai dengan
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia penulisannya digabung dengan kata yang
mengikutinya. Jadi penulisan komentar yang benar seharusnya “difotokan
sekala ya dido?”

d. Kesalahan bentuk kata


Data 5
Komentar : “hahaah ucuu (maksudnya menertawakan hal yang lucu)”
Kesalahan : hahahh ucuu
Dalam KBBI tidak ditemukan kata ucuu. Maksud dari kata ucuu yang
digunakan penggunaka adalah lucu. Ucuu adalah bentuk kesalahan bentuk
kata yang berasal dari kata baku lucu.

Data 6
Komentar : “kok gemes.”
Kesalahan : kok gemes.
Dalam KBBI, kok berarti bola dalam permainan bulu tangkis.
Sedangkan maksud kalimat komentar tersebut yaitu mempertanyakan keadaan
seseorang. Pembenaran penggunaan kata yang tepat seharusnya adalah
“kenapa”.
Dalam KBBI juga tidak terdapat kata gemes, jika yang dimaksud dalam
komentar makna gemes adalah lucu, maka pengguna harus menggunakan kata
lucu.
Jadi pembenaran pada komentar tersebut seharusnya “ kenapa lucu”.

Data 7
Komentar : “kepo bgt dido ciputat mana si astoge”
Kesalahan : kepo banget dido ciputat mana si astoge.
Dari kalimat di atas terdapat kata kepo yang bermakna rasa ingin tau,
jka dilihat ari kontek yang ada. Dalam KBBI tidak ditemukan kata dasar
“kepo”. Kata “kepo” merupakan bentuk kata gaul dari kata “penasaran”. Jadi,
kata yang benar seharusnya adalah kata “penasaran”.

Data 8
Komentar : “kepo bgt dido ciputat mana si astoge”
Kesalahan : kepo bgt dido ciputat mana si astoge.
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion

Dari kalimat di atas terdapat bentuk kata “bgt”, dalam kontek kalimat
tersebut yaitu banget yang maksudnya sangat. Seperti sangat ingin, ingin
sekali. Dalam KBBI tidak ada bentuk dari kata baku “bgt” atau “banget”. Jadi
penggunaan kata tersebut salah, seharusnya penutur menggunakan kata
“sangat” atau “sekali” jika maksud penutur demikian.

Data 9
Komentar : “kepo bgt dido ciputat mana si astoge”
Kesalahan : kepo bgt dido ciputat mana si astoge.
Dari data di atas tedapat kata “astoge” yang merupakan pelesetan dari
kata baku “astaga”. Jelas saja ini merupakan bentuk dari kesalahan berbahasa
yang digunakan penutur.

Data 10
Komentar : “ekspresi sekala didukung dengan tangan di perut kayak
nungguin adzan magrib ya sekala gemay.”
Kesalahan : ekspresi sekala didukung dengan tangan di perut kayak
nungguin adzan magrib ya sekala gemay.
Dalam KBBI kata “gemeys” tidak ditemukan. Dalam komentar
gersebut merujuk pada suatu keadaan yang menggemaskan seorang anak.
Sehausnya penggunaan kata yang tepat adalah kata “lucu”. Lucu disini
merujuk pada sesuatu yanng menimbulkkan tawa. Jika yang dimaksud dalam
komentar tersebut kata “gemay” adalah “gemas”, maka memiliki makna marah
atau menjengkelkan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan maksud di
penutur.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulakan terdapat


kesalahan berbahasa tataran morfologi, penghilangan afiks, kesalahan bentuk kata,
dan kesalahan bentuk preposisi. Dalam penelitian tersebut, kesalahan yang paling
banyak ditemukan adalah jenis kesalahan dalam bentuk kata yaitu sebanyak 5 data
dari 10 data yang dianalisis. Terdapat 1 kesalahan tataran morfologi, 2 kealahan
afiks, dan 2 kesalahan jenis preposisi.
Untuk meminimalkan kesalahan kesalahan berbahasa dalam berkomunikasi
lewat sosial media adalah memperbanyak membaca buku tentang kaidah penggunaan
bahasa Indonesia yang benar, kurangi untuk mengguakan bahasa gaul atau prokem
yang menyebabkan lunturnya bahasa Indonesia, menyesuikan penggunaan bahasa
daerah dengan situasi dan lingkungan, serta banyak berdiskusi dengan ahli tentang
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Daryani (2021)
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Sosial Instagram Akun @dittopercussion

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan et al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Cetakan ke 6. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka
Bayu Dwi Nurwicaksono, Diah Amelia. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia Pada Teks Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. 2(2): 140-141.
Chaer, Abdul. 2007. LingusitikUmum. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Ramlan, M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Deskripsi. Yogyakarta: CV
Karyono
Setyawati, N. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa : Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: ALFABETA
Tarigan, D. & Tarigan, H.G. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai