KONSEP KEGAWATDARURATAN
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator yang penting untuk
menentukan status kesehatan ibu di suatu wilayah, khususnya berkaitan dengan
2
resiko kematian ibu hamil dan bersalin. Pada saat ini Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survei
Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012 Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tetap tinggi. AKI
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai 32 per 1000
kelahiran hidup.
Penyebab Angka Kematian Ibu sangat kompleks namun penyebab
langsung seperti perdarahan, infeksi dan komplikasi aborsi, harus segera
ditangani oleh tenaga kesehatan. Sebenarnya sebagian besar kematian ibu bisa
dicegah jika para ibu ini memperoleh pertolongan dari tenaga kesehatan yang
kompeten yang didukung fasilitas kesehatan. Penyebab utama kematian ibu
melahirkan seperti yang disebutkan diatas sebenarnya bisa dicegah, apabila
seorang ibu hamil tidak mengalami 3 terlambat dan 4 terlalu.
Penyebab kematian yang paling cepat pada neonatus adalah asfiksia.
Asfiksia perinatal merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang penting.
Akibat jangka panjang, asfiksia perinatal dapat diperbaiki secara bermakna jika
gangguan ini diketahui sebelum kelahiran (mis; pada keadaan gawat janin)
sehingga dapat diusahakan memperbaiki sirkulasi/oksigenasi janin intrauterine
atau segera melahirkan janin untuk mempersingkat masa hipoksemia janin yang
terjadi.
Dari berbagai faktor yang berperan pada kematian ibu dan bayi,
kemampuan kinerja petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal terutama kemampuan
dalam mengatasi masalah yang bersifat kegawatdaruratan. Semua penyulit
kehamilan atau komplikasi yang terjadi
1 dapat dihindari apabila kehamilan dan
persalinan direncanakan, diasuh dan dikelola secara benar. Untuk dapat
memberikan asuhan kehamilan dan persalinan yang cepat tepat dan benar
diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan profesional dalam menanganan
kondisi kegawatdaruratan.
1
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kegawatdaruratan ?
2. Apa saja tanda dan gejala kegawatdaruratan ?
3. Apa saja penyebab kegawatdaruratan ?
C. TUJUAN
1. Mengerti dan memahami pengertian kegawatdaruratan.
2. Mengerti dan memahami tanda dan gejala kegawatdaruratan.
3. Mengerti dan memahami penyebab kegawatdaruratan.
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. KONSEP KEGAWATDARURATAN
1. Pengertian Kegawatdaruratan
Gawat adalah kondisi pasien dengan ancaman jiwa atau ancaman
kematian. Sedangkat darurat adalah kondisi penderita yang memerlukan
4
Keterampilan tambahan :
a. Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan
tangan yang tepat.
b. Memberikan suntikan anastesi lokal jika diperlukan
c. Melakukan ekstraksi forsep rendah dan vakum jika diperlukan sesuai
kewenangan
d. Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat
janin dan IUFD dengan tepat
e. Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung
f. Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks.
2. Tanda dan gejala kegawatdaruratan
a) Abortus Iminens
b) Abortus Insipien
c) Abortus Incomplit
2) Mola Hidatidosa
3) Kehamilan Ektopik
4) hiperemesis gravidarum
5) hamil dengan syok
6) hamil kembar
7) hidramniom
8) ketuban pecah dini
9) Perdarahan
a) perdarahan post partum
b) atonia uteri
c) laserasi jalan lahir
d) Solusio Plasenta
e) Retensio sisa Plasenta (Plasenta Inkompletus)
f) hematoma
g) Preeklamsi berat
b. Kegawatdaruratan Neonatal
1) definisi neonatal
Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai
dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini
terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Neonatus
bukanlah miniatur orang dewasa, bahkan bukan pula miniatur
anak. Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan
didalam rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan
diluar rahim yang serba mandiri.
2) Kondisi yang menyebabkan kegawatdaruratan neonates
9
a) Hipotermi
b) prematur
c) asfiksia
d) BBLR
e) hipoglikemi
f) hiperbilirubin
g) kejang
h) infeksi neonatus
3) Faktor-faktor yang menyebabkan kegawatdaruratan pada neonates
a) Faktor kehamilan: Kehamilan kurang bulan, kehamilan
dengan penyakit DM, Kehamilan dengn gawat janin,
kehamilan dengan penyakit kronis ibu, kehamilan dengan
pertumbuhan janin terhambat, infertilitas.
b) Faktor pada partus: Partus dengan infeksi intrapartum dan
partus dengan penggunaan obat sedative.
c) Faktor pada bayi: Skor apgar yang rendah, BBLR, bayi
kurang bulan, berat lahir lebih dari 4000gr, cacat bawaancdan
frekuensi pernafasan dengan 2x observasi lebih dari 60/menit.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
BAB IV
PENUTUP
10
A. Kesimpulan
Kegawatan atau kegawatdaruratan dalam kebidanan adalah kegawatan atau
kegawatdaruratan yang terjadi pada wanita hamil, melahirkan atau nifas.
Kegawatdaruratan dapat terjadi baik pada penanganan maternal maupun
neonatal.
Perdarahan yang mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup
bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada minggu awal kehamilan (abortus,
mola hidatidosa, kista vasikuler, kehamilan ekstrauteri/ ektopik) dan perdarahan
pada minggu akhir kehamilan dan mendekati cukup bulan (plasenta previa,
solusio plasenta, ruptur uteri, perdarahan persalinan per vagina setelah seksio
sesarea, retensio plasentae/plasenta inkomplet), perdarahan pasca persalinan,
hematoma, dan koagulopati obstetri.
Situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen
yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis ( ≤ usia
12
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, Abdul Bari dkk. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo