Anda di halaman 1dari 3

Siapa yang disebut manajer

Manajer adalah anggota-anggota organisasi yang berhak memerintah orang lain


untuk melakukan sesuatu dan dengan cara yang sesuai kehendak mereka. Cukup mudah
untuk membedakan para manajer dari karyawan karyawan nonmanajerial. Namun, sekarang
tidak begitu lagi halnya. Di dalam banyak organisasi, kian berubahnya sifat berbagai
pekerjaan telah mengaburkan garis pembatas di antara manajer dan karyawan nonmanajerial.
Banyak pekerjaan nonmanajerial ini mencakup pula aktivitas-aktivitas manajerial. Sebagai
contoh di pabrik milik General Cable Corperation di kota Moose Jaw, Sanskatchewan,
Kanada, terdapat pembagian tanggung jawab manajerial di antara para manajer dan para non
regu. Sebagian besar karyawan di pabrikMoose Jaw itu telah mendapatkan pelatihan lintas
disiplin ilmu (cross-trained) dan memiliki lebih dari satu keahlian khusus (multiskilled).
Didalam sebuah shift kerja, seorang karyawan dapat saja diminta berperan sebagai ketua
regu, operator perangkat, teknisi perawatan, inspektur kendali mutu atau rencana peningkatan
dan perbaikan. Atau pertimbangan organisasi seperti Morning Star Company, pengolah tomat
terbesar di dunia di mana tidak ada karyawan yang disebut manager hanya ada 400 karyawan
yang melakukan pekerjaan yang diperlukan dan bersama-sama "mengelola" isu-isu seperti
tanggung jawab pekerjaan keputusan kompensasi dan keputusan anggaran. Hal ini tentunya
terlihat sangat sulit namun hal ini berhasil bagi organisasi tersebut.

Manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap


pekerjaan orang lain sehingga sasaran sasaran organisasi dapat dicapai. Pekerjaan seorang
manajer bukanlah menyelesaikan tugas-tugas pribadi pekerjaan manajer adalah berupa
membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik. Wujudnya dapat
berupa koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari departemen tertentu di dalam
perusahaan, dapat pula berupa mengawasi pekerjaan individu.

Lingkungan ekstern mikro

Komponen-komponen lingkungan eksters mikro yang paling penting adalah


pesaing yang harus dihadapi perusahaan, langganan yang harus dilayani, pasar tenaga kerja,
lembaga-lembaga keuangan, para penyedia (suppliers) dan perwakilan-perwakilan
pemerintah. Tentu saja beberapa lingkungan eksternal mikro lainnya penting juga
diperhatikan, walaupun tingkat pengaruhnya berbeda seperti yang digunakan media, asosiasi-
asosiasi, bisnis kelompok-kelompok pecinta lingkungan dan kelompok kelompok politik
tertentu yang sebagian besar merupakan perwujudan potensi pengaruh lingkungan ekstern
mikro.

Pesaing perusahaan tercermin dari tipe jumlah dan norma-norma perilaku


organisasi organisasi pesaing. Dengan permasalahan akan lingkungan pesaing yang
dihadapinya organisasi akan mengetahui posisi persaingan sehingga mampu lebih
mengutamakan operasinya. Tipe situasi persaingan lainnya adalah struktur pasar, dalam pasar
oligopolistik dengan sedikit penjualan yang "bertarung" memperebutkan pembeli, harga dan
bagian pasar mungkin ditentukan oleh perjanjian informal atau diam-diam di bawah
kepemimpinan perusahaan yang di dominan. Disamping itu perusahaan kadang menjadi
monopoli sementara. Strategi kebijakan dan praktik-praktik perusahaan sangat tergantung
situasi pasar dan langganan. Biasanya, manajer pemasaran menganalisis profil langganan
sekarang dan potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran
perusahaan berdasarkan hasil analisis tersebut. Langganan perusahaan dapat berupa suatu
lembaga seperti, kantor pemerintah, sekolah, ataupun perusahaan lain, rumah sakit atau
langganan perseorangan. Pasar tenaga kerja memerlukan sejumlah karyawan dengan berbagai
macam keterampilan kemampuan dan pengalaman sehingga organisasi menggunakan banyak
saluran yang menarik dan mendapatkan karyawan-karyawan tersebut. Kemampuan menarik
dan mempertahankan karyawan yang cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan
yang sukses. Ada tiga faktor yang paling berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan
karyawan perusahaan yaitu reputasi perusahaan di mata angkatan kerja, tingkat pertumbuhan
angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja sesuai persyaratan yang dibutuhkan. Lembaga-
lembaga keuangan tergantung pada bermacam lembaga keuangan seperti bank-bank
komersial, bank-bank instansi dan perusahaan perusahaan asuransi termasuk pasar modal
untuk menjaga dan memperluas dan kegiatan-kegiatannya. Perusahaan penting menjalin
hubungan kerja yang baik dengan lembaga-lembaga keuangan dengan memahami prosedur-
prosedur perbankan, mampu membuat transaksi yang berharga, mempunyai pembukuan yang
lengkap dan jaminan yang diperlukan. Para penyedia setiap organisasi sangat tergantung pada
sumber sumber dari sumber daya untuk memenuhi kebutuhan baku, bahan pembantu,
pelayanan, energi dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi keluaran.
Tanggung Jawab Seorang Manajer

Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen keuangan mempertimbangkan


dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusan. Tanggung jawab sosial
perusahaan ini merupakan salah satu bagian yang harus dilakukan oleh para manajer
organisasi perusahaan, karena ini merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusahaan
terutama jangka panjang. Dengan demikian manajer sekarang dituntut mengimplementasikan
etika berusaha (the ethics of managers), dalam hubungannya dengan langganan, karyawan,
lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lainnya, para kreditur, pemegang
saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Etika berkenaan dengan pendapat tentang
benar dan salah khusus, dengan kewajiban moral seseorang pada masyarakat. Sistem
ungkapan-ungkapan yang menyangkut perilaku buatan dan sikap manusia terhadap peristiwa
peristiwa disebut penting dalam hidupnya. Penentu etika benar dan salah adalah karena dalam
kenyataannya standar standar moral berubah karena waktu. Kelompok-kelompok yang
berbeda dalam masyarakat sama mungkin mempunyai gagasan gagasan tentang benar dan
yang saling bertentangan. Tentunya etika manajer harus mendasarkan pada nilai-nilai atau
standar moral yang dianggap baik dalam suatu lingkungan masyarakat. Ada 5 faktor yang
mempengaruhi keputusan keputusan masalah etika yaitu: 1). Hukum, 2). Peraturan-peraturan
pemerintah, 3). Kode etik industri dan perusahaan, 4). Tekanan-tekanan sosial, 5). Tegangan
antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika
manajer dan tingkatan pada bidang fungsi yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai