Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MAKALAH
PANCASILA DALAM ARUS GLOBALISASI

Disusun oleh :
BAGAS ARIFIN/Kelas 1G

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“PANCASILA DALAM ARUS GLOBALISASI” dengan baik meskipun banyak
kekurangannya.Didalamnya dan juga kami berterima kasih kepada bapak Deka Setiawan
S.pd,M.pd dosen mata kuliah pendidikan pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengertian dan tujuan pancasila dalam arus globalisasi kami juga
menyadari sepenuhnyabahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna oleh sebab itu kami berharap adanya kritik,saran dan usulandemi perbaikan
makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang.Mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya.Sekitarnya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata –kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritikdan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.

Kudus,10 November 2021

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................5
D. Tujuan Makalah..................................................................................................................5
E. Manfaat Makalah................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Globalisasi..........................................................................................................................6
B. Gampak Globalisasi............................................................................................................7
C. Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Menghadapi Globalisasi............................................9
D. Pentingnya Pemasyarakatan Pancasila Di Era Globalisasi..............................................11
E. Ptagdima Pancasila Dalam Menghadapi Era Globalisasi.................................................12
F. Upaya Pemasyarakatan Pancasila.....................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika
negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah
pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus
berkembang.
Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga
eksistensi kepribadian bangsa indonesia, karena dengan adanya globalissi batasan batasan
diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan
mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa
indonesia, jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak
globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah
wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia. Tapi jika kita tidak
dapat memfilter dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak
moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia.
Dari faktor-faktor tersebutlah di butuhkan peranan pancasila sebagai dasar dan
pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat diera globalisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?
2. Dampak – dampak apa sajakah yang dapat ditimbulkan dengan adanya
globalisasi?
3. Bagaimanakah sikap selektif yang harus dimiliki masyarakat untuk
menanggapi pengaruh dari adanya globalisasi?
4. Bagaimana kedudukan Pancasila di masyarakat?
5. Bagaimana pentingnya pemasyarakatan Pancasila di era globalisasi?
6. Dan apa sajakah langkah – langkah dalam pelaksanaan upaya pemasyarakatan
Pancasila diera globalisasi?

4
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mahasiswa mampu memahami dan memaknai arti pentingnya pemasyarakatan
Pancasila dalam arus globalisasi.
2. Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air terhadap diri sendiri dan
masyarakat sekitarnya.
3. Mahasisiwa dapat membantu pemerintah dalam menyaring pengaruh-pengaruh
buruk akibat adanya globalisasi.

D. MANFAAT MAKALAH
1. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai globalisasi.
2. Mahasiswa dapat memahami kedudukan Pancasila dalam masyarakat serta
dapat menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Mahasiswa dapat menerapkan nilai – nilai pancasila dalam kehidupan sehari –
hari.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A.GLOBALISASI
Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan memudar
karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan, khususnya di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan
khususnya di bidang iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara
dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di
dunia. Namun fenomena globalisasi ini tidak selalu memberi dampak positif, berbagai
perubahan yang terjadi akibat dari globalisasi sudah sangat terasa, baik itu di bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi informasi. Berbagai dampak negatif terjadi
dikarenakan manusia kurang bisa memfilter dampak dari globalisasi sehingga lebih banyak
mengambil hal-hal negatif dari pada hal-hal positif yang sebenarnya bisa lebih banyak kita
dapatkan dari fenomena globalisasi ini.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk
yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan
ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.Theodore Levitte
merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan
globalisasi:
1. Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar
negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

6
3. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal
material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat
menjadi pengalaman seluruh dunia.
4. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan
semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan
keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara
masih mempertahankan status ontologinya.Pada pengertian yang kelima, dunia
global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Untuk globalisasi itu sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
- Adanya perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
- Pasar dan produksi ekonomi dan Negara yang berbeda menjadi saling terkait.
- Adanya peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
- Meningkatnya masalah bersama misal, pada lingkungan hidup, krisis
multinasional, dan inflasi regional dsb.
- Adanya perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
- Adanya privatisasi atau swastanisasi atas Negara kesejahteraan.

B.DAMPAK GLOBALISASI
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain.
1. Dampak positif globalisasi
 Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
 Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang
kehidupan nasional bangsa.

7
 Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa kita.
2. Dampak negatif globalisasi
 Globalisasi mampu menyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
 Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang
tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi
ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan ketidak pedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme
maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Globalisasi yang melanda dunia sekarang ini, berpengaruh pula pada bangsa Indonesia.
Kita sebagai bagian dari masyarakat dunia tidak bisa lagi menolak atau menghentikan proses
global ini. Bangsa Indonesia telah membuka diri untuk selalu berhubungan dengan dunia lain
di dunia. Untuk menghadapi arus tersebut bangsa Indonesia perlu memperhatikan dua hal
yaitu bagaimana mengelola globalisasi dan bagaimana memperkuat akar kebangsaan. Dalam
menghadapi era globalisasi sekarang ini yang di butuhkan adalah memperkuat rasa
kebangsaan dan kebanggaan warga Negara terhadap bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila. Bila ini terwujud, adanya globalisasi tidak akan melunturkan semangat
kebangsaan kita.

8
Untuk memperkuat akar kebangsaan Indonesia kita harus mampu menggali potensi
dalam negeri di segala bidang. Contohnya, meningkatkan kualitas SDM mobilisasi daya dan
dana dalam negeri antara lain melalui program jaminan nasional, lebih menggunakan produk
dalam negeri serta membangun rasa solidaritas bangsa secara keseluruhan.
C.PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri
negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk
menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila terus dipertahankan
oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara,itu membuktikan bahwa pancasila
merupakan ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu tantangan di era
globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka
tak suka ,bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi harus diingat
bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-
tengah pergaulan dunia.Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja
mendatangkan kemajuan,tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi
asing dengan dirinya sendiri.Mereka kehilangan jatidiri yang sebenarnya sudah jelas
tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar
setiap bangsa Indonesia,rakyat dan bangsa Indonesia harus membuka diri.
Dahulu,sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya pengaruh budaya
hindu,islam,serta masuknya kaum barat yang akhirnya melahirkan kolonialisme.pengalaman
pahit berupa kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk kembali terulang. Patut
diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini wajah kolonialisme dan imperialisme tidak
lagi dalam bentuk fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan ekonomi.
Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing
akan berdampak sama seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih
menyakitkan.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari
dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa
lain. Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet—yang terkenal anti dunia luar—tidak bisa
bertahan dan terpaksa membuka diri. Maka, kini, konsep pembangunan modern harus
membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk meletakan dasar-

9
dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia bukan hanya menyerap masuknya modal,
teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial
politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.
Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring
agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang
terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya
nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak pada
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia
konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak
baik akan tertolak dengan sendirinya. Cuma, persoalannya, dalam kondisi yang serba terbuka
seperti saat ini justeru jati diri bangsa Indonesia tengah berada pada titik nadir.
Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga
budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat.
Nilai-nilai yang datang dari luar serta-merta dinilai bagus, sedangkan nilai-nilai luhur bangsa
yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat dinilai usang. Lihat saja sistem
demokrasi yang kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada faham
liberalisme. Padahal, negara Indonesia seperti ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan
Sidang Umum PBB menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan gotong royong,
kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.
Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung dengan faham liberalisme dan
semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun dan
diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi diartikan sebagai
kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan dengan boleh
berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau mengganggu hak orang lain.
Budaya dari luar, khususnya faham liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri
bangsa dan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa
bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian. Akibatnya, seperti terlihat saat ini,
konstelasi politik nasional serba tidak jelas. Para elite politik tampak hanya memikirkan
kepentingan dirinya dan kelompoknya semata.
Dalam kondisi seperti itu sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang
bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai
baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya,

10
setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan
mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup,
suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta
mencari solusi dari persoalan tersebut.
Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-
citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa
mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa
diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang
diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk
mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa
Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain,
tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

D.PENTINGNYA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ARUS


GLOBALISASI
Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa & falsafah serta pandangan hidup
bangsa, yang didalamnya terkandung nilai dasar (intrinsik), nilai instrumental & nilai
praksis. Selain itu Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki 4 dimensi yaitu: dimensi
realita, idealisme, fleksibilitas dan pembangunan nasional. Namun nilai-nilai yang dimiliki
Pancasila pada saat ini kondisinya dipengaruhi oleh nilai-nilai universal . Globalisasi
bercirikan demokratisasi, hak asasi manusia & lingkungan hidup, selain itu pula kemajuan
iptek berupa informasi & transformasi menjadikan dunia tanpa batas & era pasar bebas
bercirikan liberalisme ekonomi kapitalis berdampak terhadap pergeseran peradaban.
Dari kenyataan tersebut Pancasila mengalami pengaruh yang cukup tajam, dimana di
dalam kehidupan masyarakat nilai-nilai Pancasila banyak ditinggalkan bahkan dalam tindak
tanduk, perilaku, moral warga negeri ini menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Terabaikannya Pancasila juga dapat dilihat dari dicabutnya Tap MPR nomor 2/1978 tentang
P4 & dibubarkannya BP7, yang berarti secara formal tidak ada lagi lembaga yang mengkaji
dan mengembangkan Pancasila.
Selain itu UU nomor 20/2003 tentang pendidikan nasional tidak lagi menyebut
Pancasila sebagai pelajaran wajib. Sehingga kedepan generasi muda akan kehilangan makna
Pancasila, sebagai jati diri bangsa yang digali dari bumi sendiri. Nilai-nilai luhur Pancasila
dalam implementasinya antara harapan & kenyataan masih jauh dari apa yang diharapkan,

11
hal tersebut dapat dilihat pada dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara saat
ini yang antara lain :
 Aturan negara yang belum memadai & mencapai sasaran yg diinginkan.
 Penyelenggaraan negara yang belum sesuai dengan komitmen yang telah
disepakati.
 Masyarakat apatis menerima Pancasila.
Oleh karena itu perlu adanya pemasyarakatan Pancasila terutama dalam
mengimplementasikan nila-nilai luhur Pancasila. Selain itu, Pancasila sangat penting untuk
dimasyarakatkan kepada seluruh bangsa Indonesia agar budaya bangsa Indonesia tidak luntur
dan musnah seiring dengan perkembangan – perkembangan baru yang ditimbulkan karena
adanya globalisasi.
Sebab nilai- nilai pancasila itulah yang menjadi jati diri bangsa Indonesia yang
menentukan cara berfikir, bersikap, dan berbuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dengan adanya pemasyarakatan pancasila maka bangsa Indonesia akan tetap
dapat bersatu dalam nuansa kebangsaaan yang utuh, tetap teguh dan selalu mempunyai rasa
nasionalisme yang tinggi.

E.PARADIGMA PANCASILA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI


Dalam menghadapi era globalisasi, yang merupakan tantangan dan sekaligus peluang
yang harus diraih berdasarkan pada budaya bangsa. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus
memperteguh akar budaya bangsa yang menjadi pedoman dan pandangan hidup bangsa
Indonesia yaitu, Pancasila. Isu globalisasi, seperti demokratisasi, hak asasi manusia, dan
lingkungan hidup yang melanda dunia harus dilihat dan dikaji oleh bangsa Indonesia bertitik
tolak pada paradigma atau sudut pandang Pancasila. Karena, pancasila itulah yang menjadi
jati diri bangsa Indonesia yang menentukan cara berfikir, bersikap, dan berbuat. Setiap
individu bangsa Indonesia di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam
menghadapi era globalisasi.

F.UPAYA PEMASYARAKATAN PANCASILA


Selektif terhadap pengaruh dari globalisasi
 dalam segala bidang yang masuk ke Indonesia.
 Menumbuhkan semangat nasionalisme pada bangsa Indonesia. Yang dapat
diwujudkan dalam semangat dalam produk dalam negeri.

12
 Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada diri bangsa Indonesia.
 Memahami dan menerapkan bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi yang
merupakan filter bagi masuknya budaya luar ke Indonesia.
 Menerapkan dan menegakkan hukum secara tegas dan seadil - adilnya.
 Pasal 32 UUD 1945 “ bahwa kebudayaan nasional harus menuju ke arah kemajuan
adat budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru dari kebudayaan asing
yang dapat memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa sendiri. Kita harus benar – benar selektif dalam menerima
budaya global”.
 Memperteguh agama dan ajarannya sebagai sumber moral dan pedoman hidup
manusia.
 Kerja sama pemerintah dengan para tokoh agama, para pendidik, badan sensor,
produsen, media cetak dan elektronik yang memberikan contoh terhadap pemahaman
nilai – nilai Pancasila serta adanya dukungan masyarakat sendiri.
 Dalam bidang pendidikan, para pendidik memberikan pelajaran pendidikan Pancasila
/ pendidikan kewarganegaraan, tidak hanya dalam segi kognitifnya melainkan juga
menerapkan dalam kegiatan yang mengarah kepada afektif peserta didik.

13
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Globalisasi merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang harus diraih. Namun,
globalisasi tersebut akan menimbulkan dampak – dampak pengiring akibat perkembangan–
perkembangan dari proses globalisasi baik secara positif maupun negatif.
Untuk menghadapi dampak globalisasi diperlukan nilai–nilai Pancasila yang luhur agar
bangsa kita tidak kehilangan kepribadian atau jati diri sebagai bangsa Indonesia. Maka
dengan demikian, perlu adanya pemasyarakatan Pancasila pada bangsa Indonesia.
Selain itu, untuk mewujudkan hal tersebut bangsa Indonesia harus memiliki langkah-langkah
dalam mengantisipasi arus globalisasi. Hal itu, ditujukan agar globalisasi tidak dapat
mengikis dan mengubah nilai nasionalisme bangsa Indonesia.

B.SARAN
Saran kami sebagai penulis kepada para pembaca diharapkan bisa tetap menjaga
kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi,serta bisa mengambil hal-hal
positif dari efek globalisasi dengan tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar
negara sehingga bisa membantu pembangunan dan perkembangan negara.

14
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Muchji, Drs,H.MM.dkk,Gunadarma,Jakarta,PendidikanPancasila,2006.
2. https://veryapriyanto.wordpress.com/2011/03/20/pengertian-pancasila/
3. http://sukatulis.wordpress.com/2010/12/11/fungsi-dan-kedudukan- pancasila/
4. http://agusnurul.blogspot.com/2011/04/ideologi-pancasila-di-era-globalisasi.html
5.. http://blog.ub.ac.id/ulfahalimi/files/2014/12/globalisasi.doc

15

Anda mungkin juga menyukai