PENDAHULUAN
pada anak. Salah satu masalah gizi yang diderita oleh anak adalah stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kondisi stunting terjadi
apabila panjang atau tinggi badan anak di bawah -2SD (standard deviation) kurva
World Health Organization (WHO) yang berlaku sesuai usia dan jenis kelamin.1,2
Stunting ditemukan pada 162 juta anak berumur kurang dari 5 tahun di
seluruh dunia. Sebagian besar disebabkan oleh nutrisi inadekuat dan infeksi
2018 adalah 30,8%. Provinsi yang memiliki persantase stunting yang tertinggi
adalah Nusa Tenggara Timur yaitu 42,7% pada tahun 2018. Sedangkan di
Provinsi Riau, pervalensi stunting lebih rendah dari prevalensi nasional yaitu
datang. Oleh sebab itu, masalah stunting menjadi perhatian nasional saat ini.5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stunting
2.1.1 Definisi Stunting
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linear yang disebabkan
kurang gizi yang berlangsung kronis. Menurut WHO Child Growth Standart,
stunting didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau
tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2SD.
dengan nilai z-score nya kurang dari -2SD (stunted) dan kurang dari – 3SD
(severely stunted).1,2
(FGF21). Pada hewan, pertumbuhan linier sangat sensitif terhadap asupan protein
dan zinc, yang bekerja melalui insulin, insulin-like growth factor-1 (IGF1),
Hal ini dihambat oleh sitokin inflamasi. Ibu dari bayi yang mengalami stunting
intrauterin menunjukkan kadar IGF-1 yang rendah saat kelahiran. Bayi juga
terjadi sejak kehamilan hingga masa setelah kelahiran. Sebagian besar disebabkan
oelah nutrisi inadekuat dan infeksi berulang pada 1000 hari pertama kehidupan.
faktor-faktor penyebab stunting seperti asupan nutrisi yang tidak adekuat atau
stuting yang utama adalah dengan antopometri.5 Cara mengukur panjang panjang
badan atau tinggi badan harus dilakukan dengan benar seperti yang terlihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Cara pengukuran panjang badan atau tinggi badan yang benar. 8
Hasil pengukuran kemudian dapaat di plot ke kurva tinggi badan atau panjang
badan berdasarkan usia. Interpretasi panjang badan atau tinggi badan berdasarkan
usia dapat menggunakan kurva WHO dapat dilihat pada Gambar 2.2.9
(TPG), laju pertumbuhan (length increments), rasio segmen atas dengan segemen
atau kelainan genetik dan perbedaan bermakna (>-2SD) tinggi badan saat
Setelah memastikan pada kurva pertumbuhan bahwa anak tersebut benar berada
algoritma pada Gambar 2.3 terlihat anamnesis dan pemeriksaan fisis yang terarah
stunting adalah pemeriksaan darah tepi lengkap, urin dan feses rutin, laju endap
darah, elektrolit serum dan urin dan usia tulang merupakan langkah pertama untuk
skrining tersebut maka dilakukan pemeriksaan khusus yaitu kadar GH, IGF-I,
pertumbuhan yang sesuai. Pola pertumbuhan akibat bayi lahir Kecil Masa
Kehamilan (KMK), penyakit kronik, varian normal merupakan keadaan yang
Masalah utama yang menyertai stunting adalah gangguan fungsi kognitif yang
sulit dipullihkan. Dampak stunting dapat dikategorikan menjadi dua yaitu untuk
jangka pendek dan jangkan panjang yang dapat dilihat pada Gambar 2.4.7
• Pemberian ASI ekslusif saat bayi lahir sampai usia 6 bulan dengan
failure thirive)
minyak dan sedikit serat, serta melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2
weight faltering.
khusus (PKMK).23,24,
a. PKMK untuk Gagal Tumbuh, Gizi Kurang dan Gizi Buruk berupa
0,9 kkal/mL.
b. PKMK untuk Bayi Sangat Prematur dan Bayi Berat Lahir Sangat
Rendah berupa:
bebas.
c. Edukasi yang benar cara pemeberian makan pada bayi terutama saat
11.