I. Judul
Dalam sejarah proses pembentukan Kabupaten Tapin, banyak sekali nilai pembelajaran
yang dapat diambil oleh masyarakat Indonesia di jaman sekarang, seperti semangat pantang
menyerah, kesetiaan, kebersamaan, percaya diri, penuh tanggung jawab, musyawarah untuk
mufakat, tekad yang kuat, kerja keras, optimis, serta berani menyampaikan pendapat yang
merupakan modal dasar dalam mewujudkan tujuan demi kepentingan bersama.
IV. Ide/Gagasan
Dari peristiwa ini, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kab. Tapin,
Prov. Kal-Sel dapat mengerti dan memahami tentang nilai yang ada dalam sejarah di sekitar
kita, karena Soekarno pernah berkata “Bangsa yang hebat ialah bangsa yang menghargai
perjuangan para pendahulunya”
V. Sinopsis
Film ini akan kami bawakan melalui peragaan yang menarik perhatian serta sesuai
dengan gaya kekinian jaman sekarang dengan tidak menghilangkan satupun nilai-nilai sejarah
yang ada. Kemudian, film ini akan kami buat secara praktis dan mudah dipahami oleh orang-
orang secara luas.
Drs. H. A. Gazali Usman, Pensiunan PNS (Mantan Dosen Sejarah FKIP Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin), salah satu tokoh penulis buku “Kabupaten
Tapin, Sejarah dan Perkembangannya”. Beliau beralamat di Jl. Gerilya, No. 26,
kota Rantau, Kec. Tapin Utara, Kab. Tapin;
Ikatan Keluarga Besar Pendiri Kabupaten Tapin, merupakan keluarga yang sangat
berpartisipasi dalam perkembangan dan pertumbuhan Kabupaten Tapin. Kediaman
keluarga ini berada di Jl. Pelita, Kota Rantau, Kec. Tapin Utara, Kab. Tapin;
Balai Rakyat Rantau (sekarang lokasi Bank Kal-Sel cabang Rantau) yang berada
di Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Rantau, Kec. Tapin Utara, Kab. Tapin;
Bioskop Permata Rantau (sekarang menjadi terminal pasar Rantau) yang berada di
dekat Jembatan Sungai Tapin;
Sejak tahun 1950-an sampai pertengahan dekade 1960-an wilayah Tapin berbentuk
sebuah kewedanan yang berada di bawah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Kewedanan
Tapin memiliki tiga kecamatan sebagai Daerah Otonom Tingkat III, yakni Kecamatan Tapin
Utara dengan ibukota Rantau, Kecamatan Tapin Selatan dengan ibukota Tambarangan, dan
Kecamatan Tapin Hilir dengan ibukota Margasari. Kewedanan Tapin dibentuk dengan tujuan
untuk menjalankan sistem pemerintahan dan untuk mengatur kecamatan-kecamatan di wilayah
Tapin yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Ketika UU No. 1 Tahun 1957 tentang pemerintahan daerah digantikan oleh UU No.18
tahun 1965 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah, pemerintah Indonesia melakukan
penghapusan pada pemerintahan tingkat kewedanan. Apabila Kewedanan dihapuskan, maka
pemerintah tingkat kecamatan akan berada langsung dibawah pemerintahan tingkat Kabupaten.
Melihat masalah yang dialami wilayah Tapin, tiga orang tokoh yang bernama H. Anang
Acil Syofyan, H. Hasyim Thaib, dan Bakau M. mengungkapkan suatu gagasan yang sangat
bagus demi kelangsungan wilayah Tapin. Mereka membuat ide agar Pemerintah Kewedanan
Tapin ditingkatkan statusnya menjadi sebuah kabupaten yang berdiri sendiri, sehingga
Kewedanan Tapin dapat melaukan peningkatan dari pembangunan diberbagai bidang.
Mereka mulai mengajak tokoh masyarakat, elit politik, ulama dan tokoh-tokoh yang
ada di wilayah Tapin untuk bergabung dalam menyatukan komitmen dengan tujuan
mewujudkan sistem pemerintahan yang teratur dan bisa menyelesaikan masalah yang ada di
wilayah Tapin itu sendiri. Namun, ada juga golongan orang-orang menganggap hal yang
disampaikan itu hanya omong kosong belaka. Hal itu tidak membuat H. Anang Acil Syofyan
dan kawan-kawan menyerah, tetapi mereka jadikan sebuah motivasi untuk berbuat yang lebih
positif dan lebih realita demi kesejahteraan bersama.
Pada tanggal 29 Januari 1961, dilakukan rapat besar di Gedung Permata Rantau
(sekarang terminal pasar Rantau) yang tidak hanya dihadiri oleh rakyat Tapin, tetapi juga
dihadiri oleh tokoh-tokoh dari luar wilayah Tapin. Rapat tersebut menghasilkan keputusan
tentang disampaikannya resolusi mengenai Kewedanan Tapin dapat dijadikan daerah Otonom
Tingkat II Tapin kepada pihak-pihak yang berwenang.
Dalam kurun waktu antara tahun 1958-1961, telah terjadi perubahan yang sangat
signifikan di Kewedanan Tapin, seperti pertambahan pembetukan kecamatan, kehidupan sosial
politik yang dinamis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam suasana kondusif,
peningkatan sumber daya manusia yang cerdas dan berkarakter lewat pendirian berbagai
macam lembaga pendidikan yang tersebar secara merata diseluruh wilayah Kewedanan Tapin,
peningkatan sarana dan prasarana dibidang kesehatan, pendirian tempat ibadah, peningkatan
taraf hidup masyarakat lewat peningkatan lapangan kerja dan sebagainya. Hal ini menjadi
dasar bahwa Kewedanan Tapin sudah siap menjadi sebuah Kabupaten.
Dengan kerja keras dan penuh rasa tanggung jawab, Bapenkab Tapin bisa mendapatkan
persetujuan dari semua pihak. Akhirnya resolusi Bapenkab Tapin tentang “Penuntutan kepada
pemerintah agar Kewedanan Tapin dijadikan Daerah Otonom Tingkat II” dapat di ajukan
kepada pemerintah pusat.
Akhirnya, pada hari Selasa, 30 November 1965 merupakan hari yang penuh suka cita.
Hari inilah yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Tapin. Kewedanan Tapin resmi menjadi Daerah
Otonom Tingkat II.
LAMPIRAN 3:
Surat Ijin
LAMPIRAN 4:
Biodata
A. Identitas Peserta
5. Alamat tinggal : JL. Bima V, NO.06, RT.19, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin,
Prov. Kalimantan Selatan
6. No Telepon : 08125025272
7. E-mail : Atirnejad@gmail.com
9. Alamat Sekolah : JL. A.Yani, Km 07, Desa Ambungan, Kec. Pelaihari, Kab.
Tanah Laut
B. Identitas Kepribadian
b)......................................................................
c)......................................................................
Calon Peserta
(Mahathir Muhammad)
LAMPIRAN 4:
Biodata
A. Identitas Peserta
1. Nama Lengkap : M uh a m ma d Ri z k y R a ma dh a ni N o o r
5. Alamat tinggal : Jl. Gerilya, No. 15, RT.05, RW.02, Rantau, Kec. Tapin Utara,
Kab. Tapin, Prov. Kal-Sel
6. No Telepon : 081350400314
7. E-mail : muhammadrizkyrn@gmail.com
9. Alamat Sekolah : JL. A.Yani, Km 07, Desa Ambungan, Kec. Pelaihari, Kab.
Tanah Laut
B. Identitas Kepribadian
3. Alasan mengikuti kegiatan ini : Ingin menambah pengetahuan tentang sejarah dan melestarikan nilai sejarah tersebut agar menjadi suatu
b)......................................................................
c)......................................................................
Calon Peserta
Biodata Pendamping
LAMPIRAN 5:
Kelengkapan