PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kuman TB Paru menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
teringgi di dunia setelah india. Dalam laporan Tuberculosis global 2014 yang
pada angka 460.000 kasus baru per tahun, Namun laporan serupa tahun 2015,
angka tersebut sudah direvisi, yakni naik menjadi 1 juta kasus baru per tahun.
6 negara yang memiliki jumlah kasus inside TB terbesar pada tahun 2015, yaitu
India,Indonesia, Cina, Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan (60% dari total
Pasien TB paru di dunia). Dari jumlah tersebut , India, Indonesia, dan Cina
penderita Tuberculosis setelah India, tetapi itupun karena sesuai dengan jumlah
1
2
tahun 2013 ialah 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun
mencapai 460.000 kasus. Dengan demikian total kasus hingga 2013 mencapai
penyakit TB Paru di kota Ambon selama tahun 2015 dengan jumlah kasus BTA
positif 272 kasus dengan angka kesembuhan atau success rate (SR) 38,8%.
Tahun 2014 dengan jumlah BTA positif 316 kasus dengan angka kesembuhan
success rate (SR) 46,9%. Tahun 2013 dengan jumlah kasus BTA positif
dengan angka kesembuhan atau suksesrate (SR) 18,04%. Jumlah kasus positif
Paru dilakukan dengan adanya kegiatan swepping door to door di kota Ambon.
dari sistem surverlains yang dilakukan oleh jajaran dinas kesehatan dan juga
bersama-sama dengan sector lain, swasta maupun pihak asing dengan gencar
membangun jejaring kerja untuk semakin banyak bisa ditemukan kasus, maka
dan diobati.
kejadian Pasien dengan Tuberculosis Paru yang dirawat tiga tahun terakhir
Tabel 1
Prevelensi Penyakit Tuberculosis Paru
RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2016-2018
Pasien TB Paru
No Tahun Jumlah %
L % P %
1. 2016 243 63 143 37% 386 100
2. 2017 216 64 119 36% 335 100
3. 2018 212 66 109 34% 321 100
Sumber : Rekam Medis RSUD Dr. M. Haulussy Ambon, 2018
Pada tabel 1 diatas terlihat bahwa angka kejadian Pasien TB dari tahun
2016 dengan jumlah total 386 orang, sedangkan menurut jenis kelamin, pria
pada tahun 2016 yaitu laki 243 orang dan perempuan 143 orang.
terjadi penurunan namun, jika dampak dari penyakit Tuberculosis paru dalam
praktik di Rumah Sakit Pasien hanya berbaring dan tidak mau melakukan
satu fungsi dari kebugaran jasmani untuk meningkatkan fungsi jantung dan
maka Hal ini tentu sangat dibutuhkan bagi para penderita TB paru dalam
untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur sehingga dapat beraktivitas
diri sendiri secara fisik dan rohani dengan baik, untuk meningkatkan kualitas
hidup dan dapat mengurangi depresi dan rasa sakit, Melihat kasus tersebut,
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Penulis berharap banyak dari Karya Tulis Ilmiah ini, agar dapat
kebutuhan aktivitas.
3. Bagi Penulis: