Anda di halaman 1dari 2

MODUL 7

EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA

Kegiatan Belajar 2

Evaluasi Proses Belajar IPA Di SD

A. Tujuan evaluasi proses belajar IPA di SD

Didalam KTSP tercantum bahwa tujuan mata pelajaran IPA di sd adalah :

1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.


2. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang
alam sekitarnya.
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di
lingkungan sekitarnya.
4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja
sama, dan mandiri.
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu
masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga mempunyai
kesadaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
B. Alat Evaluasi Proses Belajar IPA di SD

Alat evaluasi proses pembelajaran IPA ysng diperlukan terdiri dari :

1. alat evaluasi yang mengukur kognitif


2. alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani dan
3. alat evaluasi untuk mengukur kemampuan ketrampilan. Terdiri dari :
a. Ketrampilan menggunakan tangan
b. Ketrampilan menggunakan indra penglihatan
c. Ketrampilan menggunakan indra pengecap
d. Ketrampilan menggunakan indra pencium

Penilaian proses pembelajaran IPA dibagi atas ranah kongnitif, afektif dan psikomotor.
Penilaian proses pembelajaran yang bersifat kongnitif dilaksanakan dengan lisan atau tertulis
dalam bentuk pertanyaan esai objektif, atau bentuk tes objektif. Penilaian yang menyangkut
proses pembelajaran pengembangan psikomotor dan afektif biasanya dilaksanakan melalui
observasi. Hasil penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran bukan
untuk menentukan nilai peserta didik.

Kegiatan Belajar 3

Evaluasi Hasil Belajar IPA Di SD

Setelah mengikuti proses pembelajaran yang selalu di evaluasi proses


pelaksanaannya, bilamana hasil evaluasi kurang baik berarti proses pembelajarannya kurang
baik, maka guru langsung mengadakan perbaikan hingga hasil evaluasi menjadi baik.

Untuk mengukur kemampuan berfikir (kongnitif, C), kemampuan ketrampilan


(psikomotor, P), dan kualitas kepribadian (afektif, A) maka diperlukan alat yang dapat
dipercaya yaitu yang memiliki :

1. Validitas (ketepatan,kesahihan) yang tinggi


2. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajarai
3. Daya pembeda yang minimal cukup
4. Objektivitasnya tinggi, dan
5. Reliabilitas (ketepatan) yang tinggi.

Dalam pembuatan soal yang baik harus diperhatikan kisi-kisi tes, karena kisi-kisi telah
mencakup pokok atau sub bahasan dan waktu pembelajaran.

1. Tes evaluasi hasil belajar ranah kognitif lebih menitik beratkan pada pemahaman siswa
pada pokok pembelajaran IPA, dalam hal ini menghafal rumus-rumus atau materi.
2. Tes evaluasi hasil belajar ranah kognitif adalah evaluasi ketrampilan siswa dalam
menggunakan dan merancang alat-alat IPA.
3. Nilai hasil pembelajaran ranah afektif adalah menitik beratkan pada sikap peserta didik
dalam keseharian di sekolah.

Pengembangan kualitas kepribadian menjadi tanggung jawab semua pihak di sekolah


(guru, kepala sekolah dan tenaga administrasi) oleh sebab itu pengukuran hasil pembinaan
peningkatan kualitas ini dinilai satu kali dalam satu periode, akhir catur wulan dan akhir
tahun. Kualitas kepribadian (nilainya) tidak mungkin digolongkan dengan kemampuan
kongnitif ataupun kemapuan ketrampilan.

Anda mungkin juga menyukai