Luas
Fraksi Penampang Energi Harga
Mes
No Volume ɑ β Impak Impak
h (kj) (kj/m²)
Serat A(mm2)
0,032 -0,87 -0,73 1,52 48,21
0,029 -0,87 -0,72 1,66 56,69
20
0,029 -0,87 -0,74 1,39 47,49
0,03 -0,87 -0,73 1,52 51,53
Rata-rata 50,98
1 3%
0,029 -0,87 -0,71 1,80 61,41
0,029 -0,87 -0,72 1,66 56,69
50
0,032 -0,87 -0,72 1,66 52,00
0,031 -0,87 -0,72 1,66 53,03
Rata-rata 55,78
0,032 -0,87 -0,72 1,66 52,00
0,032 -0,87 -0,72 1,66 52,51
20
0,032 -0,87 -0,73 1,52 48,21
0,034 -0,87 -0,73 1,52 45,29
2 6% Rata-rata 49,50
0,032 -0,87 -0,70 1,94 60,02
0,031 -0,87 -0,70 1,94 61,95
50
0,033 -0,87 -0,70 1,94 58,85
0,032 -0,87 -0,70 1,94 60,02
Rata-rata 60,21
0,033 -0,87 -0,78 1,01 30,82
0,034 -0,87 -0,78 1,01 29,60
20
0,034 -0,87 -0,77 1,13 33,30
0,034 -0,87 -0,77 1,13 33,30
Rata-rata 31,75
3 9%
0,034 -0,87 -0,77 1,13 33,30
0,033 -0,87 -0,77 1,13 34,34
50
0,034 -0,87 -0,78 1,01 29,89
0,034 -0,87 -0,77 1,13 33,62
Rata-rata 32,78
0,035 -0,87 -0,78 1,01 28,73
0,037 -0,87 -0,78 1,01 27,38
20
0,035 -0,87 -0,78 1,80 28,45
0,036 -0,87 -0,78 1,66 27,64
Rata-rata 28,05
4 12%
0,036 -0,87 -0,77 1,13 31,09
0,036 -0,87 -0,77 1,13 31,70
50
0,035 -0,87 -0,77 1,01 32,01
0,036 -0,87 -0,77 1,01 31,70
Rata-rata 31,62
60.00
60.21
55.78
HARGA IMPAK ( Kj/m² )
50.00
40.00
0.00
3% 6% 9% 12%
FRAKSI VOLUME SERAT ( % )
24.91
25.00 22.81
20.00
19.65 18.95
20.00 17.54 mesh 20
15.00 mesh 50
10.00
5.00
0.00
3% 6% 9% 12%
Fraksi Volume Serat
Gambar 4.3 Foto Makro Spesimen Uji Impak dengan Fraksi Volume Serat 3%
Mesh 20
2. Foto makro spesimen uji impak dengan fraksi volume serat 3% mesh 50 dapat
dilihat pada gambar 4.4
Gambar 4.4 Foto Makro Spesimen Uji Impak Dengan Fraksi Volume
Serat 3% Mesh 50
3. Foto makro spesimen uji impak dengan fraksi volume serat 6% mesh 20
dapat dilihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Foto Makro Spesimen Uji Impak Dengan Fraksi Volume
Serat 6% Mesh 20
4. Foto makro spesimen uji impak dengan fraksi volume serat 6% mesh 50
dapat dilihat pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Foto Makro Spesimen Uji Impak Dengan Fraksi Volume
Serat 6% Mesh 50
5. Foto makro spesimen uji impak dengan fraksi volume serat 9% mesh 20
dapat dilihat pada gambar 4.7
Gambar 4.7 Foto Makro Spesimen Uji Impak Dengan Fraksi Volume
Serat 9% Mesh 20
6. Foto makro spesimen uji impak dengan fraksi volume serat 9% mesh 50
dapat dilihat pada gambar 4.8
Gambar 4.8 Foto Makro Spesimen Uji Impak Dengan Fraksi Volume
Serat 9% Mesh 50
1. Foto makro spesimen uji impak dengan fraksi volume serat 12% mesh 20
dapat dilihat pada gambar 4.9
Gambar 4.9 Foto Makro Spesimen Uji Impak Dengan Fraksi Volume
Serat 12% Mesh 20
2. Foto makro spesimen uji impak dengan fraksi volume serat 12% mesh 50
dapat dilihat pada gambar 4.10
Gambar 4.10 Foto Makro Spesimen Uji Impak Dengan Fraksi Volume
Serat 12% Mesh 50
4.2.3 Foto Makro Patahan Spesimen Uji Tarik
Foto makro patahan spesimen uji tarik adalah sebagai berikut :
1. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 3% mesh 20
dapat dilihat pada gambar 4.11
Gambar 4.11 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 3% Mesh 20
2. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 3% mesh 50
dapat dilihat pada gambar 4.12
Gambar 4.12 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 3% Mesh 50
3. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 6% mesh 20
dapat dilihat pada gambar 4.13
Gambar 4.13 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 6% Mesh 20
4. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 6% mesh 50
dapat dilihat pada gambar 4.14
Gambar 4.14 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 6% Mesh 50
5. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 9% mesh 20
dapat dilihat pada gambar 4.15
Gambar 4.15 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 9% Mesh 20
6. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 9% mesh 50
dapat dilihat pada gambar 4.16
Gambar 4.16 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 9% Mesh 50
7. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 12% mesh 20
dapat dilihat pada gambar 4.17
Gambar 4.17 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 12% Mesh 20
8. Foto makro spesimen uji tarik dengan fraksi volume serat 12% mesh 50
dapat dilihat pada gambar 4.18
Gambar 4.17 Foto Makro Spesimen Uji Tarik Dengan Fraksi Volume
Serat 12% Mesh 50
Pengamatan foto makro adalah untuk mengetahui jenis patahan yang terdapat
pada komposit setelah dilakukan proses pengujian mekanik. Berdasarkan pengamatan
hasil foto makro diketahui bahwa serat yang terdapat pada spesimen uji dinyatakan
putus, akan tetapi jenis patahan yang didapatkan yaitu spesimen dengan patahan lurus
dinyatakan getas dan spesimen dengan patahan bergerigi dinyatan ulet.
3 BAB V
4 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran serat berpengaruh terhadap nilai
ketanguhan komposit, nilai ukuran serat terbaik yaitu serat mesh 50, hal ini
disebabkan ukuran serat yang halus lebih mengikat di dalam matriks komposit
dibandingkan ukuran serat yang lebih kasar.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraksi volume serat berpengaruh
terhadap nilai ketangguhan komposit, semakin bertambah fraksi volume serat
maka nilai ketangguhan komposit semakin menurun dikarenakan jumlah
fraksi volume serat tidak sebanding dengan jumlah resin di dalam matriks
komposit.
3. Pengaplikasian serat buah kelapa sawit sebagai penguat komposit serat alam
layak dijadikan sebagai material shell helm dikarenakan nilai kekuatan tarik
komposit berpenguat serat buah kelapa sawit yaitu 34,74 MPa, melampaui
nilai kekuatan tarik standard helm SNI yaitu 33,93 MPa.
1.2 Saran
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :
1. Untuk penelitian selanjutnya variasikan dengan perendaman serat.
2. Untuk penelitian selanjutnya tambahkan pengujian bending untuk mengetahui
kekuatan tekan komposit.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dodi, Y, dan Arif, D, K., 2020, Pemanfaatan Limbah Serat Buah Kelapa Sawit
Dan Plastik Daur Ulang (Polypropylene) Sebagai Material Komposit Papan
Partikel, Journal of Renewable Energy & Mechanics (REM), Vol.03 No.02
2020: 60-70, Hal 60-70.
[7] Anugraha, S,A, 2017, Krakteristik Komposit Berpenguat Serat Tandan Kosong
Kelapa Sawit Dengan Fraksi Volume 3%, 5%, dan 7% Menggunakan
Perlakuan Curing, Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
[9] Lamalo, E. M. Y., 2017, Sifat Material Komposit Berpenguat Serat Pinang
Dengan Fraksi Berat 3%, 5%, 7% dan 9%, Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Sains dan Teknologi, Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
[10] Hartanto, L, 2009, Study Perlakuan Alkali Dan Fraksi Volume Serat Terhadap
Kekuatan Bending, Tarik, Dan Impak Komposit Berpenguat Serat Rami
Bermatrik Polyester Bqtn 157, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[12] Yani, M., 2016, Kekuatan Komposit Polymeric foam Diperkuat Serat Tandan
Kosong Kelapa Sawit Pada Pembebanan Dinamik, Vol. 4, No. 2.
[13] Setiawan, A,. Santoso, E., dan Kusuma, E, G., 2018, Pemanfaatan Limbah
Fiber Kelapa Sawit Sebagai Komposit Dengan Matriks Resin Epoksi, ISSN :
2548-1509.
[14] Iwansyah, M, dan Chandra, H, 2015, Kaji Eksperimen Sifat Mekaniik Material
Komposit Polyester Berpenguat Serat Kelapa Sawit Dengan Orientasi Arah
Serat Sejajar, Jurnal Rekayasa Mesin, Vol. 15, No. 2.
[16] Shen, C.H, & Springer, G.S 1975, Moisture Absorption and Desorptionof
Composite Materials, Department of Mechanical Engineering The Universityof
MichiganAnn Arbor, Michigan.
[18] Amin, M dan Samsudi, 2010, Pemanfaatan Limbah Serat Sabut Kelapa Sebagai
Bahan Pembuat Helm Pengendara Kendaraan Roda Dua, Program Studi teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang.
[19] Purnomo. 2017. Material Teknik. CV Seribu Bintang. Malang. Jawa Timur