Anda di halaman 1dari 25

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH

PROBLEM SISWA DALAM PEMANFAATAN


TEKNOLOGI DIGITAL SAAT PEMBELAJARAN
ONLINE DI MTsN 33 JAKARTA

MATA KULIAH : TEORI, PROSES, DAN KONTEKS SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN


DOSEN : Dr. H. SYARIF HIDAYAT, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
NAMA : DERITA HELFI
NO. ABSEN : 23(DUA PULUH TIGA)
NPM : 20207279059
KELAS : MIPA 1A NON REGULER A

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Sholawat serta salam

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke

zaman terang benderang ini.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi

mata kuliah Teori, Proses, dan Konteks Sosial Budaya Pendidikan pada

Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI Program Studi Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam

menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori, Proses, dan

Konteks Sosial Budaya Pendidikan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran dalam pelaksanaan bimbingan dan dorongan dalam rangka penyelesaian

penyususnan makalah ini

2. Rekan-rekan mahasiswa pada Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI

Program Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Kepala Sekolah MTsN 33 Jakarta

4. Siswa-siswi MTsN 33 Jakarta

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikn

bantuan dalam penulisan makalah ini.

i
Dalam penulisan makalah ini, penulis menadari betul bahwa masih terdapat

banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasanya, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

dari semua pihak guna penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Jakarta, 26 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penyusunan Makalah ....................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5


A. Pengertian Teknologi Digital ...................................................... 5
B. Manfaat Teknologi Online dalam Pembelajaran Online ............. 6
C. Pengertian Pembelajaran Online ................................................ 8
D. Jenis Teknologi Digital yang digunakan saat
Pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta ................................ 10
E. Problem Siswa dalam Pemanfaatan Teknologi Digital
Saat Pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta .......................... 12
F. Solusi untuk mengatasi Problem Siswa dalam Pemanfaatan
Teknologi Digital Saat Pembelajaran Online
di MTsN 33 Jakarta .................................................................... 14

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 16

A. Kesimpulan ................................................................................. 16

B. Saran ............................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 19

BIODATA .................................................................................................... 20

POWER POINT .......................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Proses Pembelajaran yang ideal adalah proses pembelajaran yang


dikemas dengan memperhatikan adanya berbagai aspek baik itu kognitif,
afektif, maupun psikomotor. Apabila proses Pendidikan dapat dilaksanakan
dengan memperhatikan adanya keseimbangan ketiga aspek tersebut maka
output Pendidikan akan mampu mengantisipasi perubahan dan kemajuan
masyarakat”(Syarif, 2019:49), sejalan dengan pernyataan tersebut, menurut
(Marquis dkk,2016), “Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi
yang dilakukan oleh pendidik (guru) dan peserta didik di dalam kelas. Proses
ini melibatkan adanya kegiatan belajar mengajar yang dapat menentukan suatu
keberhasilan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Belajar termasuk
proses dalam mencari ilmu yang dilakukan oleh seseorang melalui berbagai
kegiatan seperti pelatihan pembelajaran atau lainnya sehingga terjadi adanya
perubahan dalam diri (menjadi yang lebih baik).
Dari penjelasan tersebut maka kita dapat memahami peran guru sangat

penting dalam proses pembelajaran yang harus memperhatikan aspek kognitif,

afektif dan psikomotor pada peserta didik agar tercipta generasi penerus yang

berkualitas baik secara intelektual maupun akhlaknya dan mampu

mengantisipasi perubahan dan kemajuan masyarakat. Sedangkan seni

mengajar berkaitan dengan cara guru melakukan interaksi baik di dalam kelas

maupun diluar kelas.

Interaksi belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan peserta

didik biasanya dilakukan di lingkungan sekolah atau melalui interaksi secara

langsung tanpa adanya media perantara apapun. Namun, dalam beberapa bulan

terakhir hal tersebut mengalami suatu perubahan didalam proses pembelajaran

dikarenakan wabah yang menyerang seluruh dunia termasuk Indonesia yakni

1
wabah Virus Corona atau Covid-19. Indonesia merupakan salah satu dari

seluruh negara di dunia yang terkena dampak secara signifikan akibat Covid-

19 ini. Dampak nya sangat berpengaruh terhadap semua sektor bidang di

Indonesia, termasuk bidang pendidikan (Kompas,2020). Pemerintah

menurunkan aturan dengan Surat Edaran pada tanggal 18 Maret 2020 yang

menyatakan bahwa seluruh kegiatan yang berada didalam ruangan maupun

diluar untuk sementara waktu ditunda demi mengurangi dan memutus

penyebaran Covid-19 terutama pada bidang pendidikan.2 Pada 24 Maret 2020,

pemerintah secara resmi menurunkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020

mengenai Standar Nasional Pendidikan Indonesia tentang Pencegahan Corona

Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan, serta Surat Edaran Nomor

4 Tahun 2020 yang langsung diturunkan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia, Nadiem Anwar Makarim berisikan tentang

Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dalam

Surat Edaran tersebut menjelaskan bahwasannya kegiatan belajar dilaksanakan

di rumah melalui pembelajaran online dan dilakanakan untuk memberikan

pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran online

merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh

melalui media perantara berupa internet dan Teknologi Digital lainnya seperti

Smartphone (handpone) maupun komputer.

Pembelajaran Online sangatlah berbeda dengan pembelajaran seperti

biasanya, Riyana menyebutkan bahwasannya pembelajaran Online lebih

menekankan pada ketelitian serta kejelian peserta didik dalam menerima dan

2
mengolah informasi/ materi pembelajaran yang disajikan secara online serta

konsep pembelajaran Online memiliki konsep yang hampir menyerupai dengan

e-learning (Riyana,2019:114). Berbagai sumber media juga bisa digunakan

untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran secara Online ini, contohnya

kelas-kelas yang menggunakan layanan virtual seperti Edmodo, Zoom,

Youtube, Google Classroom, dan aplikasi pesan seperti WhatsApp dan lainnya

Pembelajaran Online merupakan salah satu upaya yang diberikan

pemerintah guna peserta didik bisa tetap belajar serta inovasi dalam suatu

pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaanya sumber belajar

yang inovatif serta variatif. Keberhasilan akan model maupun media

pembelajaran tergantung karakteristik dari peserta didiknya, sebagai mana

yang telah dikemukakan oleh Nakayama bahwasanya dari semua literatur di

dalam e-learning mengindikasikan bahwa tidak semua dari peserta didik akan

berhasil dalam menerapkan pembelajaran online ini, dikarenakan beberapa

faktor lingkungan belajar serta karakteristik dari peserta didik itu sendiri

(Nakayama,2007) Dalam pelaksanaannya, minimnya pengetahuan teknologi

guru, siswa dan orang tua menjadi permasalahan pengaplikasian Pembelajaran

Online ini

Oleh karena itu, berdasarkan paparan masalah diatas penulis akan

melakukan penelitian dan memilih judul ”Problem Siwa dalam Pemanfaatan

Teknologi Digital Saat Pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta”.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian :

1. Apa saja Teknologi Digital yang digunakan pada sistem pembelajaran

Online di MTsN 33 Jakarta?

2. Apa problem siswa yang muncul dalam pemanfaatan Teknologi Digital

saat pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta

3. Apa solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan Problem Siswa dalam

Pemanfaatan Teknologi Digital saat pembelajaran Online di MTsN 33

Jakarta?

C. Tujuan Penyusunan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, tujuan pada penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan Teknologi digital apa saja yang digunakan pada sistem

pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta.

2. Untuk mengetahui problem siswa dalam pemanfaatan Teknologi Digital

saat pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta

3. Untuk mengetahui upaya atau solusi apa yang dilakukan untuk

menyelesaikan problem siswa dalam Pemanfaatan Teknologi Digital saat

Pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Digital

Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-

barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Dalam pengertiannya yang lain teknologi merupakan penerapan dari ilmu

pengetahuan yang dimiliki manusia.

Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari.

Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai

sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu digital

merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0

dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan

sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit

(Binary Digit). Bilangan biner ini yang menjadi tumpuan dari segala perintah-

perintah dan menjadi kode dalam istilah sebuah sistem digital. BIT merujuk pada

sebuah digit dalam sistem angka biner contohnya angka 10010 memiliki panjang

5 bit. Digit biner hampir selalu digunakan sebagai satuan terkecil dalam

penyimpanan dan komunikasi informasi di dalam teori komputasi dan informasi

digital. Pengertian bit ini sangat penting ketika mempelajari transmisi data dan

penyimpanan data secara digital.

Jadi, Teknologi digital adalah suatu alat yang tidak lagi menggunakan

tenaga manusia secara manual, tetapi lebih pada sistem pengoperasian otomatis

5
dengan sistem komputerisasi atau format yang dapat dibaca oleh komputer.

Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem penghitung sangat cepat yang

memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numerik (kode

digital).

B. Manfaat Teknologi Digital dalam Pembelajaran Online

Jika dahulu teknologi digital di bidang pendidikan hanya digunakan

sebagai alat pendukung, saat ini teknologi digital digunakan sebagai instrumen

yang utama. Pentingnya integrasi teknologi digital dan manfaatnya pada

aktivitas pendidikan kini dapat terlihat dari bagaimana fitur-fiturnya menjawab

kebutuhan di sektor pendidikan saat ini. Apalagi di era new normal seperti ini,

baik pengajar maupun peserta didik bergantung pada perangkat teknologi digital

agar dapat tetap terhubung.

Berikut adalah manfaat Teknologi Digital saat pembelajaran online

1. Praktis dan fleksibel

Manfaat online learning yang pertama adalah dari segi kepraktisan. Dengan

online learning, interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis karena

tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu. Selain itu, tidak ada ruang

kelas sebagai tempat belajar formal. Proses belajar mengajar dapat

berlangsung di mana pun selama kondusif dan dapat membantu untuk fokus.

Selain itu, tidak diperlukan tambahan-tambahan seperti keharusan

“berdandan rapi” atau “tampil formal” sehingga lebih fleksibel.

6
2. Pengalaman belajar yang menyenangkan

Online learning sudah melepaskan item-item pembelajaran di kelas seperti

guru dengan spidol dan papan tulis, serta siswa dengan catatan dan pulpen.

Kamu akan mendapatkan pengajaran yang lebih menarik dengan berbagai

format media baik itu foto, video atau audio. Semuanya akan memberikan

kamu pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.

3. Hemat waktu dan biaya

Dalam pembelajaran konvensional selama dua jam, misalnya, dibutuhkan

waktu setidaknya 3 jam hingga kelas dimulai karena perpindahan ruang.

Baik guru dan siswa harus sama-sama menempuh waktu perjalanan untuk

mencapai kelas yang digunakan untuk belajar. Selain itu, ada biaya-biaya

tambahan seperti pengadaan buku serta fotokopi materi dan sebagainya.

Salah satu manfaat lainnya online learning adalah memangkas semua

pengeluaran tersebut sehingga siswa dan guru hanya perlu terhubung

dengan layar dan koneksi internet.

4. Mudah didokumentasi

Dengan metode pembelajaran konvensional, siswa perlu mencatat atau

untuk membuat salinan materi pelajaran untuk diri mereka. Cara lainnya

adalah dengan fotokopi materi, namun cara tersebut akan membutuhkan

media kertas sehingga tidak terlalu praktis. Manfaat online learning lainnya

adalah menggunakan media yang memungkinkan siswa untuk merekam dan

menyimpan materi yang diberikan dalam bentuk digital. Sehingga dapat

dengan mudah diakses dan dipelajari kembali di kemudian hari.

7
5. Alternatif selama social distancing

Wabah covid-19 membuat kita harus membatasi interaksi sosial untuk

memutus rantai penyebarannya, termasuk proses belajar mengajar di kelas.

Meski demikian, pendidikan tetap harus berlanjut salah satunya dengan

memanfaatkan sistem online learning. Dengan sistem ini kamu dan gurumu

tidak perlu bertemu namun proses belajar mengajar dapat terus berlanjut.

C. Pengertian Pembelajaran Online

Menurut Sanjaya (2020: 14) pembelajaran Online adalah pembelajaran

yang memanfaatkan teknologi atau jaringan internet dalam proses pembelajaran.

Perkembangan teknologi secara cepat telah membawa peradaban ini menuju ke

revolusi industri 4.0. Saat ini kita berada di zaman dimana teknologi dan internet

mendukung berbagai lini kehidupan. Wabah covid-19 mendadak menyerang kita

dan semua siswa yang tadinya tawar-menawar dengan pemanfaatan teknologi

dipaksa untuk menggunakanya. Perubahan drastis ini tentunya tidak mudah

diterima bagi sebagian pihak namun untuk saat ini hanya teknologi dengan

pembelajaran dari rumahlah yang mampu menjadi jembatan untuk tetap

berlangsungnya transfer ilmu. Dalam hal pelaksanaan belajar dari rumah guru

meminta orang tua dan kakak siswa sebagai narasumber yang langkah-

langkahnya telah diberikan melalui grup. Untuk laporan pelakasanaan berupa

video dan foto harus diposting melalui grup. Berbeda dengan Timur Setiawan

menyampaikan beberapa metode pembelajaran secara daring yang telah

ditetapkan yaitu pembelajaran melalui rumah yang dibagikan melalui media

sosial (Pengelola Web Kemendikbud, 2020). Menurut Purnomo (dalam pikiran

8
rakyat media network) pembelajaran jarak jauh dengan menerapkan metode

pemberian tugas secara daring bagi siswa 16 melalui grup dipandang efektif

dalam kondisi darurat karena adanya virus corona seperti ini. Banyak guru yang

menggunakan cara-cara beragam belajar di rumah ada yang menggunakan

ceramah online, ada yang tetapa menagajar di kelas tetapi divideokan dan

kemudian dikirim ke aplikasi siswa (Ashari, 2020). Wabah covid-19 semakin

mereba Indonesia tidak luput dari wabah tersebut. Sekolah, Universitas mau

tidak mau suka atau tidak suka harus bergerak, turut untuk mengatasi keadaan.

Sekolah-sekolah mulai dikosongkan secara massal. Belajar dari rumah menjadi

sebuah kepastian untuk memutus rantai covid-19. Dalam situasi seperti ini

semua unsur perlu beradaptasi dengan cepat. Teknologi Informasi (IT) dan

komunikasi tidak lagi gagap dengan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar

mengajar. Pembelajaran melalui audio-visual digital atau menggunakan internet

sudah biasa dilakukan sehari-hari, di rumah. Dalam pelaksanaan daring ini

seorang guru hendaknya mengetahui langkah-langkah pembelajaran daring

yaitu: a. Guru harus memanfaatkan waktu dan memberi tugas via Google

Classroom, pre-test atau pemberian tugas dengan pemanfaatan Google Drive.

Hal ini mutlak harus dilakukan untuk mentransfer pengetahuan kepada peserta

didik b. Guru seorang guru harus menyajikan pembelajaran yang terencana dan

efektif dalam keterbatasan waktu. c. Dalam kegiatan akhir pembelajaran daring

ini hendaknya seorang guru memberikan penguatan karakter/motivasi kepada

siswa yang disampaikan guru kepada wali murid atau siswa agar menjadi siswa

yang tangguh dan siap dalam kondisi apapun seperti yang terjadi saat pandemi

9
corona ini.17 Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dirumah

atau bisa dimanapun dan kapanpun. Ketika timbul situasi yang darurat seperti

ini WHO menyarankan untuk belajar dari rumah (Darmalaksana dkk, 2020: 4).

Indonesia spontan menggunakan model pembelajaran ini karena sangat darurat

dan belum diketahui sampai kapan akan terjadi pembelajaran daring seperti ini.

Pembelajaran daring atau pembelajaran online menjadi satu-satunya model

pembelajaran yang digunakan di Indonesia. Maraknya penularan ini covid-19

membuat dunia menjadi resah termasuk Indonesia. Social distancing diterapkan

oleh pemerintah dalam rangka membatasi interaksi masyarakat dari keramaian

dan terhindar dari virus ini.

D. Jenis Teknologi Digital yang digunakan saat Pembelajarn Online di MTsN

33 Jakarta

Ada 4 teknologi Digital yang digunakan MTsN 33 jakarta saat pembelajaran

Online, yaitu:

1. Zoom

Setelah dicanangkannya belajar dari rumah, aplikasi ini menjadi salah

satu aplikasi yang digunakan sekolah MTsN 33 Jakarta untuk

mempermudah kegiatan belajar mengajak. Zoom merupakan aplikasi

video conference untuk melakukan koordinasi. Aplikasi ini

memudahkan anak untuk melakukan diskusi dengan temannya. Hal ini

memungkinkan melakukan kerjasama jika ditugaskan oleh guru untuk

melakukan kerja kelompok.

10
2. Google Meet

Google Meet lebih mudah digunakan atau user friendly. Hanya dengan

membukanya via Google Chrome dan login melalui email sudah dapat

digunakan.

3. WhatsApp

Salah satu aplikasi yang sering digunakan dalam proses pembelajaran

Online di MTsN 33 jakrta adalah WhatsApp. WhatsApp Messenger

merupakan aplikasi pesan untuk smartphone dengan menggunakan

koneksi internet (3G, 4G atau WiFi) untuk komunikasi data. Dalam

WhatsApp terdapat konten grup chat, yaitu dalam satu grup terdiri

beberapa orang, serta mampu dalam jumlah banyak.

4. E-Learning Madrasah

Salah satu platform pembelajaran online gratis, user-friendly dan

memiliki fitur yang sangat lengkap adalah E-Learning Madrasah. E-

Learning Madrasah adalah sebuah aplikasi pembelajaran online yang

dirancang oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan

Kesiswaan (KSKK), Kementerian Agama RI. Aplikasi ini dirancang

untuk menunjang proses proses pembelajaran di madrasah dari mulai

Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah

Aliyah (MA) agar lebih terstruktur, menarik dan interaktif

11
E. Problem Siswa dalam Pemanfaatan Teknologi Digital saat Pembelajaran

Online di MTsN 33 Jakarta

Adapun problem yang dialami siswa dalam pemanfaatan Teknologi Digital saat

pembelajaran online di MTsN 33 Jakarta adalah:

1. Kurangnya Sarana yang mendukung dalam Pemanfaatan Teknologi Digital

Ini berkaitan dengan factor ekonomi orang tua,. Orang tua yang memiliki

tingkat ekonomi rendah, tidak bisa memenuhi sarana pembelajaran online

yang dibutuhkan anaknya, seperti laptop, computer atau android. Di

samping itu, dalam satu keluarga dengan beberapa anak yang masih tahap

sekolah, membuat orang tua, sulit untuk memenuhi sarana belajar online,

satu anak untuk satu alat. Jadinya anak bergantian dalam proses

pembelajaran online. Wawancara saya dengan beberapa Siswa, ada salah

satu siswa yang mengatakan “Saya punya adik juga yang sekolah bu, jadi

pemakaian HP berebutan”,(intan Nuraini)

2. Tidak adanya jaringan data/kuota.

Beberapa siswa yang memiliki orang tua dengan tingkat ekonomi rendah,

membuat orang tua kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kuota belajar

anak, yang mana harus setiap hari tersedia dalam rangka mengkuti proses

pembelajaran online. Jadi siswa tidak bisa mengakses aplikasi-aplikasi yang

yang sudah ditentukan guru saat KBM online. Wawancara saya dari

beberapa siswa, salah satu mengeluhkan, “tidak ada kuota jika memakai

zoom tiap hari”(Muhammad Fikri)

3. Kurangnya pemahaman Tentang pemanfaatan Teknologi Digital.

12
Perkembangan teknologi saat ini dirasa penting karena ilmu teknologi akan

membantu proses belajar mengajar seseorang tanpa harus bertemu langsung

secara tatap muka. Namun dalam penggunaan Teknologi Digital ada

beberapa siswa yang masih kurang maksimal dalam memanfaatkannya.

Padahal jika Teknologi digital digunakan dengan bijak, maka banyak ilmu

yang dapat digali oleh siswa tersebut. Siswa lebih cenderung menggunakan

ke hal-hal yang bersifat menghibur, seperti media social facebook, tik tok,

dan game. Ada beberapa siswa yang lebih senang main game, daripada

menggunakan teknologi digital untuk belajar online, seperti pengakuan

Muhammad faqih “saya begadang tengah malam bu, main game online”

4. Aplikasi E-Learning Madrasah kadang bermasalah

Untuk versi-versi yang lama e-learning seringkali mengalami masalah saat

mengupload tugas atau sekedar absensi. Selain itu jika dipakai dalam skala

besar, mengalami buffering. Pengakuan beberapa siswa, salah satunya

Ahmad Nur Thoriq “saya sering mencoba upload tugas, tidak berhasil bu”

5. Aplikasi pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan

membuat para siswa merasa jenuh atau bosan.

Ada beberapa guru ditemukan cenderung menggunakan satu aplikasi saja

tanpa mengkolaborasi dengan aplikasi yang lain. Jadi kadangkala siswa

merasa jenuh, akibatnya siswa lebih cenderung tidak mengikuti pelajaran.

Ini membuat siswa tidak tertantang dalam menggali ilmu lebih dalam saat

pembelajarn online.

13
F. Solusi untuk Mengatasi Problem Siswa dalam Pemanfaatan Teknologi

Digital saat Pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta.

Dari beberapa permasalahan atau problem siswa yang munculseperti diuraikan

di atas, terdapat pula solusi atau upaya untuk mengatasi problem tersebut antara

lain yaitu:

1. Solusi mengatasi siswa yang kurang sarana belajar online dan tidak

mempunyai kuota.

Menurut Budiman (2017:32) perkembangan teknologi informasi yang

semakin pesat di era globalisasi ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya

terhadap dunia pendidikan, tuntutan global menuntut dunia pendidikan

untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi untuk

peningkatan mutu pendidikan. Kepala sekolah MTsN 33 Jakarta maupun

guru memberikan solusi terkait orang tua yang tidak memiliki android,

yaitu dengan cara apabila ada orang tua atau siswa yang tidak masuk group

salah seorang siswa memberikan informasi terkait penugasan dan bisa

datang langsung dan bertanya kepada guru dengan datang ke sekolah

karena ada guru piket di MTsN 33 Jakarta standby setiap hari selama hari

kerja. Solusi itu tepat karena memang ada siswa yang tidak mempunyai

android mereka datang dan langsung bertanya kepada guru kelas karena

berkomunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia untuk

memperoleh kesepakatan dan pemahaman yang bertujuan untuk mencapai

suatu tujuan yang maksimal (Setiawan, 2019).

14
2. Solusi mengatasi problem siswa yang kurang pemahaman manfaat

teknologi digital MTsN 33 jakarta.

Selalu briefing kepada wali kelas agar koordinasi dengan orang tua, supaya

orang tua selalu mengontrol dan membimbing anak dalam belajar online,

agar anak-anak bisa belajar lebih focus dan memanfaatkan sarana belajar

dengan maksimal. Kadang-kadang ada webinar untuk orang tua dan anak

tentang belajar online dan menggunakan teknologi digital secara cerdas.

Solusi ini ada sedikit progress yang signifikan

3. Solusi mengatasi problem siswa yang kesulitan mengakses E-Learning

Madrasah.

MTsN 33 Jakarta meningkatkan ke versi baru yaitu versi 3.00, kemudian

dalam penguploadan tugas disarankan untuk mengkompres terlebih

dahulu. Solusi ini berjalan baik

4. Mengatasi problem siswa yang sudah mulai jenuh dengan penggunaan

aplikasi yang sama oleh guru mata pelajaran.

Disini wakil kurikulum mengadakan pertemuan dengan semua guru mata

pelajaran dan menghimbau agar menggunakan aplikasi yang bergantian

untuk mengatasi kejenuhan anak dan tentunya sesuai dengan model

konsep yang akan disampaikan. Selain itu mengadakan pelatihan untuk

guru dalam menggunakan apliaksi penunjang pembelajaran online di

MTsN 33 Jakarta. Solusi ini masih belum berjalan maksimal, karena ada

beberapa guru yang masih belum terbiasa menggunakan jenis aplikasi lain,

selain WhatsAapp

15
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang “Problema Siswa dalam

Pemanfaatan teknologi Digital Saat Pembelajaran Online Di MTsN 33 Jakarta

maka terdapat beberapa hal yang menjadi garis besar sebagai kesimpulan

sebagai berikut:

1. Teknologi Digital yang digunakan saat Pembelajaran Online di MTsN 33

jakarta adalah menggunakan aplikasi WhatSapp, Zoom, Google meet, dan

E-Leraning Madrasah

2. Problema atau masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan Teknologi

Digital saat pembelajaran Online di MTsN 33 Jakarta adalah sebagai

berikut: Pertama, masalah yang berkaitan dengan kurangnya sarana dan

prasarana yang mendukung pembelajaran onlie, seperti siswa tidak punya

computer, laptop atau android. Kedua, siswa kesulitan dalam membeli

kuota karena factor ekonomi orang tua. Ketiga, kurangnya pemahaman

terhadap manfaat teknologi digital saat pembelajaran online Keempat,

siswa merasa jenuh dengan metode guru saat mengajar yang menggunakan

aplikasi belajar sama di setiap pertemuan, kelima E-learning madrasah

yang bermasalah saat digunakan,

3. Solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan Problem siswa dalam

pemanfaatan teknologi Digital saat pembelajaran Online di MTsN 33

Jakarta adalah: untuk solusi problem pertama dan kedua Siswa datang ke

16
sekolah berkoordinasi dengan guru piket untuk menanyakan tugas-tugas

yang dikasi guru mata pelajaran, dan boleh menyelesaikan di sekolah,

karena di sekolah ada wifi. Solusi problem ketiga, yaitu memberikan

pemahaman kepada orang tua dan siswa melalui webinar tentang belajar

online dan memanfatatkan teknologi digital secara cerdas. Solusi problem

ke-empat meningkat versi terbaru E-learning Madrasah. Solusi Problem

ke-lima mengadakan pelatihan bagi guru menggunakan aplikasi penunjang

pembelajaran online di MTsN 33 Jakarta.

B. Saran

Melalui uraian diatas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengatasi

Problem Siswa dalam Pemanfaatan Teknologi Digital saat Pembelajaran Online

di MTsN 33 Jakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan antara lain:

1. Bagi kepala sekolah

Hendaknya tetap memberikan penyuluhan atau mengadakan pertemuan

terhadap wali murid tentang pentingnya manfaat teknologi saat

pembelajaran online seperti sekarng ini

2. Bagi guru

Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengoperasionalkan media

berbabis teknologi guru terus belajar pada teman/tutor sebaya dan

hendaknya guru lebih mengembangkan kompetensi masing-masing,

termasuk keterampilan dalam penggunaan media berbasis teknologi

informasi. Selain itu hendaknya guru memahami karakteristik siswa

sehingga mempermudah proses pembelajaran Online

17
3. Bagi siswa,

Hendaknya tetap belajar meskipun dari rumah dan tidak banyak bermain

dengan teman-temannya dan harus cerdas dalam memanfaatkan teknologi

digital, yang mau tak mau sudah kebutuhan dalam penunjang KBM online

dan apalagi saat situasi sekarang (Pandemi Covid 19)

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdul K., Terra C.T. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
Ashari, M. 2020. Proses Pembelajaran Daring di Tengah Antisipasi Penyebaran
Virus Corona Dinilai Belum Maksimal. (Online). https://www.pikiran-
rakyat.com/.
Budiman, Haris. 2017. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam
Pendidikan. Jurnal Al-Tadzkiyah, Volume 8 No. 1. E-ISSN:2528-2476.
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan. (online)
(http://103.88.229.8, diakses 16 Juli 2020).
Darmalaksana, Wahyudin, dkk. 2020. Analisis Pembelajaran Masa Online WFH
Pandemi Covid-19 Sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21.
Karya Tulis Ilmiah (KTI). Bandung: UIN Sunan Gunung Djati. (online)
(http://digiilib.uinsgd.ac.id, diakses 27 Juli 2020).
Hidayat, Syarif. Teori, Proses, dan Konteks Sosial Budaya Pendidikan.
Tanggerang: Pustaka Mandiri.
Hidayat, Syarif. Perencanaan Pendidikan. Tanggerang: Pustaka Mandiri.
Hidayat, Syarif. Perkembangan Peserta Didik. Tanggerang: Pustaka Mandiri.
Kelana, Irwan. Pemanfaatan Google Meet Untuk Pembelajaran Daring.
https://republika.co.id/. Diakses Kamis 01 Ocktober 2020 pukul 22:05
WIB.
Kompas. Pendidikan daring di masa Covid-19. https://www.kompas.com/. Diakses
12 Agustus 2020 pukul 11.28 WIB.
Marquis Huston. 2016. Kepemimpinan dan Manajemen. Teori & Aplikasi. Cetakan
2016.
Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).
Nakayama M, Yamamoto H, & S. R. (2007). The Impact of Learner Characterics
on Learning Performance in Hybrid Courses among Japanese Students.
Elektronic Journal E-Learning, Vol.5(3).1.
Pengelola Web Kemendikbud. 2020. Kemendikbud Imbau Pendidik Hadirkan
Belajar Menyenangkan Bagi Daerah yang Terapkan Belajar di Rumah.
(Online).(Www.Kemendikbud.Go.Id.
https://Kemendikbud.go.id/main/blog/202. Diakses 14 Agustus 2020)
Riyana, C. (2019). Produksi Bahan Pembelajar Berbasis Online. Universitas
Terbuka
Rizkha, Tedy. 5 Teknologi Pembelajaran Jarak Jauh untuk Anak Belajar di
Rumah. https://www.ruangguru.com/. Diakses 2 April 2020.

Salman. E-learning madrasah solusi pembelajaran daring di pandemi covid-19.


https://bdkjakarta.kemenag.go.id/home. Diakses 18 Desember 2020.

Setiawan, Samsih. 2019. Pengertian, Sejarah, Unsur, Tujuan Komunikasi. (online)


(http://www.gurupendidikan.co.id/komunikasi/. Diakses 20 Juli 2020).

19
BIODATA

1. Data Pribadi
a. Nama lengkap : Derita Helfi, S.Pd
b. NPM : 20207279059
c. Kelas : Pascasajana MIPA 1-A
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Tempat Tanggal lahir : 18 April 1983
f. Agama : Islam
g. Alamat Rumah : Kampung Cakung RT 02 RW 05 Kel. Jati Sari,
Kec. Jati Asih.
Kota Bekasi
h. Alamat Kantor : MTsN 33 Jakarta, Jl. Pertengahan 3A
Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur
i. No HP : 085218761933
2. Riwayat Pendidikan
a. SD : SDN 02 Lubuk Aro Tandikat Pariaman
Lulus : 1995
b. SMP : MTsN Tandikat Pariaman
Lulus : 1998
c. SMA : SMU Pertiwi 1 Padang
Lulus : 2001
d. Perguruan Tinggi/S1 : Universitas Negeri Padang (UNP)
Lulus : 2006
3. Riwayat Pekerjaan
a. Guru Matematika SMP Pembangunan (Tahun 2005)
b. Guru Matermatika SMP Attahiriyah (Tahun 2006 s/d 2009)
c. Guru Matematika SMA/SMK Bina Siswa Utama (Tahun 2006 s/d 2009)
d. Guru Matematika MTsN 33 Jakarta (Tahun 2010 s/d sekarang)
4. Pelatihan / Penataran yang pernah diikuti
a. Guru Merdeka Belajar oleh SEKOLAHMU

20
21

Anda mungkin juga menyukai