Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN UKM

Tanggal mulai kegiatan : 10 September 2021

Tanggal akhir kegiatan : 10 September 2021

Kode kegiatan : F6 Program pengobatan dasar

Dokter pendamping : dr. Marlini

Jenis kegiatan : Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

Tempat kegiatan : Puskesmas Katobu

Latar Belakang

Penyakit kronis menurut World Health Organization (WHO) merupakan


penyakit dengan durasi panjang yang pada umumnya berkembang secara
lambat dan merupakan akibat faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku.
Secara global, regional, dan nasional pada tahun 2030 diproyeksikan terjadi
transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.

Hipertensi dan diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang


prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hipertensi dan diabetes
mellitus dikenal juga sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh
penyandangnnya dan saat diderita sudah terjadi komplikasi. Hasil Riskesdas
2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal
kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.

Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan


proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas
kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi
peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai
kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien. Pilar prolanis meliputi rencana perawatan, panduan klinis, pemeriksaan
penunjang, pelayanan obat, dan pemantauan kesehatan. Langkah yang perlu
dilakukan yaitu meningkatkan penjaringan peserta terdiagnosa HT/DM untuk
dikelola dalam prolanis serta meningkatkan pemantauan status kesehatan
peserta agar tekendali.

Permasalahan

Kantin sekolah memiliki peran penting dalam Pencapaian Gizi Seimbang peserta didik.
Banyaknya sekolah yang menerapkan sistem fullday school menjadikan waktu peserta didik di
sekolah yang cukup lama. Hal ini memberikan kesempatan kepada kantin sekolah untuk
menyediakan makanan keluarga, karena di kantin sekolah biasanya peserta didik membeli
makanan.

Disinilah pentingnya tersedia pangan yang sehat dan aman dikonsumsi di kantin sekolah. Kantin
sekolah sehat yang memenuhi standar kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu indikator
sekolah sehat. Makanan yang sehat, aman dan bergizi adalah makanan yang mengandung zat
gizi yang diperlukan seorang anak untuk dapat hidup sehat dan produktif. Makanan tersebut
harus bersih, tidak kadaluwarsa, dan tidak mengandung bahan kimis maupun mikroba berbahaya
bagi kesehatan.

Selain gizi keamanan pangan juga merupakan masalah yang tidak kalah penting bagi anak-anak
sekolah. Makanan yang tidak bersih dan tidak aman dapat menimbulkan keracunan dengan
gejala seperti diare, mual, pusing dan dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan penyakit.
Penyediaan makanan yang sehat, aman dan begizi di sekolah penting untuk mendukung
kebutuhan gizi dan kesehatan anak sekolah. Tidak ada satupun jenis makanan yang mengnadung
semua zat gizi secara lengkap. Apabila terjadi kekuarangan salah satu zat gizi tertentu pada satu
jenis makanan maka akan dilengkapi dari makanan yang lain.

Pangan yang dikonsumsi harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh secara fifiologis dan
psikologis. Untuk itu oangan yang disediakan harus mengandung zat-zat gizi yang berfungsi
sebagai :(1)sumber energi,(2)pertumbuhan,(3)memelihara dan menggantikan sel-sel tubuh yang
rusak serta mengtur metabolisme dan pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Rendahnya kesadaran para penderita Hipertensi dan Diabetes Militus untuk melakukan
kontrol dan pengobatan rutin sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Dari data-
data Puskesmas Katobu untuk kegiatan Prolanis yang di laksanankan sebelumnya jumlah peserta
yang d targetkan dengan yang hadir saat kegiatan berlangsung kurang mencapai target.

Selain itu kadang terdapat peserta prolanis yang hasil pemeriksaan khususnya tekanan
darah mengalami rancu dari hasil pengukuran akibat saat pengukuran kurang mengawasi apakah
peserta tersebut benar-benar istirahat setelah melakukan senam atau masih aktif aktivitas.

Kemudian terdapat sebagian peserta prolanis masih kurang dalam membiasakan diri
mengonsumsi obat secara rutin dan teratur. Masih terdapat kepercayaandan ketakutan bahwa
obat yang diberikan yang harusnya dikonsusmsi secara teratur dan rutin dapat merusak ginjal.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


1. Diskusi bersama programmer dan penanggung jawab prolanis tentang kegiatan yang akan
diaksanakan, dan masalah-masalah apa yang ditemukan dari kegitan-kegiatan yang diadakan
sebelumnya.
2. Penentuan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk program pengelolaan penyakit kronis
(Prolanis)
3. Pemberitahuan kepada pasien penderita DM dan hipertensi yang memiliki bpjs dan terdaftar
di Puskesmas Katobu jika akan dilaksanakan Prolanis di tempat yang telah ditentukan
4. Persiapan peralatan yang akan digunakan untuk prolanis

Pelaksanaan

1. Pihak puskesmas yang bertugas terdiri dari 1 dokter dan 1 penanggung jawab prolanis
2. Melaksanakan senam secara bersama-sama dipandu oleh petugas puskesmas
3. Pengukuran berat badan dan tekanan darah oleh petugas puskesmas sebelum berolahraga dan
setelah pasien beristrahat
4. Pemberian tatalaksana farmakologi dan nonfarmakologi pada pasien yang tekanan darah atau
gula darahnya meningkat atau tidak terkontrol
5. Pencatatan hasil pemeriksaan dan terapi yang diberikan pada buku prolanis dan buku catatan
6. Edukasi kepada peserta prolanis (penderita DM dan Hipertensi) tentang minum obat dan rajin
untuk memeriksa gula darah dan tekanan darah secara teratur harus terus dilakukan, dengan
harapan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit DM dan Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai

  • Isk
    Isk
    Dokumen1 halaman
    Isk
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Kejang Proevaluasi
    Kejang Proevaluasi
    Dokumen2 halaman
    Kejang Proevaluasi
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen1 halaman
    Vertigo
    sitti
    Belum ada peringkat
  • KDK
    KDK
    Dokumen2 halaman
    KDK
    sitti
    Belum ada peringkat
  • BSK
    BSK
    Dokumen2 halaman
    BSK
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Hematokezia
    Lapsus Hematokezia
    Dokumen2 halaman
    Lapsus Hematokezia
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Peran Kantin Sekolah dalam Pencapaian Gizi
    Peran Kantin Sekolah dalam Pencapaian Gizi
    Dokumen3 halaman
    Peran Kantin Sekolah dalam Pencapaian Gizi
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Kolesistitis
    Lapsus Kolesistitis
    Dokumen5 halaman
    Lapsus Kolesistitis
    sitti
    Belum ada peringkat
  • TraumaMaksi
    TraumaMaksi
    Dokumen4 halaman
    TraumaMaksi
    sitti
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen1 halaman
    C
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Meningitis
    Lapsus Meningitis
    Dokumen5 halaman
    Lapsus Meningitis
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Lapsus PPOK Eksaserbasi
    Lapsus PPOK Eksaserbasi
    Dokumen4 halaman
    Lapsus PPOK Eksaserbasi
    sitti
    Belum ada peringkat
  • F
    F
    Dokumen1 halaman
    F
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Peran Kantin Sekolah dalam Pencapaian Gizi
    Peran Kantin Sekolah dalam Pencapaian Gizi
    Dokumen3 halaman
    Peran Kantin Sekolah dalam Pencapaian Gizi
    sitti
    Belum ada peringkat
  • F
    F
    Dokumen1 halaman
    F
    sitti
    Belum ada peringkat
  • D
    D
    Dokumen1 halaman
    D
    sitti
    Belum ada peringkat
  • F
    F
    Dokumen1 halaman
    F
    sitti
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen1 halaman
    A
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Kantin Sehat
    Kantin Sehat
    Dokumen1 halaman
    Kantin Sehat
    sitti
    Belum ada peringkat
  • B
    B
    Dokumen1 halaman
    B
    sitti
    Belum ada peringkat
  • B
    B
    Dokumen1 halaman
    B
    sitti
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    sitti
    Belum ada peringkat
  • B
    B
    Dokumen1 halaman
    B
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Sekolah Merupakan Rumah Kedua Bagi Anak
    Sekolah Merupakan Rumah Kedua Bagi Anak
    Dokumen2 halaman
    Sekolah Merupakan Rumah Kedua Bagi Anak
    sitti
    Belum ada peringkat
  • F1 DM Tipe 2
    F1 DM Tipe 2
    Dokumen1 halaman
    F1 DM Tipe 2
    sitti
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen1 halaman
    A
    sitti
    Belum ada peringkat
  • Sekolah Merupakan Rumah Kedua Bagi Anak
    Sekolah Merupakan Rumah Kedua Bagi Anak
    Dokumen2 halaman
    Sekolah Merupakan Rumah Kedua Bagi Anak
    sitti
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    sitti
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    sitti
    Belum ada peringkat