Anda di halaman 1dari 7

Aditya Budi Pratama

1. Jelaskan pengertian Teori Akuntansi menurut salah satu ahli


Pengertian Teori Akuntansi menurut Hendriksen, seorang ahli akuntansi mengemukakan teori
akuntansi sebagai sebuah susunan prinsip yang bisa memberi kerangka acuan secara umum
darimana sebuah praktek akuntansi bisa dinilai. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa
mengikuti perkembangan ekonomi, teknologi, sosial serta ilmu pengetahuan yang cepat.
Tidak ada atau ditemukan teori akuntansi yang sangat lengkap di setiap kurun waktu. Teori
akuntansi harus meliputi seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang saling
berbeda antara satu dengan yang lain.

American Accounting Association (AAA) menyatakan bahwa:


Tidak ada satupun teori akuntansi yang lengkap yang bisa mencakup serta memeuhi seluruh
keinginan di waktu dan keadaan dengan efektif.
Pada literatur akuntansi yang ada, isinya bukan merupakan teori akuntansi, namun kumpulan teori
teori yang bisa dirumuskan mengatasi perbedaan perbedaan persyaratan yang diinginkan oleh
para pengguna laporan keuangan.
Menemukan rumus teori akuntansi tidak bisa dengan hanya mengandalkan teori akuntansi,
mempergunakan literatur akuntansi serta disiplin ilmu yang lain yang masih relevan. Namun teori
akuntansi adlaah instrumen yang sangat penting didalam penyusunan dan memverifikasikan
prinsip akuntanisi yang dipergunakan didalam menyusun laporan keuangan untuk diinformasikan
kepada penggunanaya.

2. Apa yang menjadi sifat-sifat akuntansi menurut Belkaoui


Sifat-sifat Akuntansi menurut Belkaoui (1986) adalah:
a. Akuntansi sebagai Ideologi
Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi menganggap bahwa akuntansi merupakan
alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis.
b. Akuntansi sebagai Bahasa
Akuntansi adalah bahasa perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri tentang
suatu perusahaan/ organisasi yang dilaporkannya.
c. Akuntansi sebagai Catatan Historis
Akuntansi merupakan wahana untuk memberikan gambaran sejarah organisasi dan transaksi
yang dilakukan dengan lingkungannya pada masa lalu. Catatan ini merupakan gambaran
bagaimana manajemen mengelola kekayaan pemilik, sejarah organisasi, dan mencatat
transaksi di masa lalu, dibukukan dan dilaporkan melalui laporan keuangan.
d. Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi saat ini
Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat ini.
Sehingga seharusnya sistem akuntansi menggunakan harga saat ini atau current value.
e. Akuntansi sebagai Sistem Informasi
Akuntansi memproses bukti transaksi menjadi bentuk informasi dalam bentuk laporan
keuangan yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan.
f. Akuntansi sebagai Komoditas
Komoditas adalah barang yang dapat dijual kepada konsumen karena daya gunanya, yang
dimaksud adalah output akuntasi dalam bentuk informasi yang dibutuhkan dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
g. Akuntansi sebagai Sistem Pertanggungjawaban
Dengan adanya akuntansi, sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri sehingga dapat
diketahui arus masuk dan keluarnya, serta hasil yang diperoleh dari transaksi yang terjadi
beserta posisi masing-masing kekayaan pada suatu tanggal tertentu dan hasil usahanya pada
satu periode. Gambaran ini tercakup dalam laporan keuangan yang berfungsi sebagai sumber
informasi maupun pertanggungjawaban.
h. Akuntansi sebagai Teknologi
Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak, yang merupakan disiplin rekayasa informasi dan
pengendalian (kontrol) keuangan.

3. Kemukakan sejarah awal mula penerapan praktek akuntansi


Perkembangan dan Sejarah akuntansi di dunia dapat ditelusuri sampai sekitar 3000 tahun
sebelum Masehi. Hal ini terbukti dari periode Mesir kuno sewaktu pembuatan piramid dan sphinx
sekitar 2650 tahun sebelum Masehi. Dari sekian banyak fungsi terbukti bahwa fungsi pencatatan
merupakan fungsi yang mula-mula dikenal oleh umat manusia.
Sejak 4000 tahun sebelum masehi (SM) di Babilonia telah terdapat catatan akuntansi ditembok-
tembok yang diketemukan pada reruntuhan dari zaman itu. Demikian pula pada zaman Yunani dan
Roma kuno telah pula terdapat catatan akuntansi. Akuntansi pada waktu itu masih bersifat alat
pencatatan dan belum dapat disebut ilmu.
Perkembangan selanjutnya terdapat pada abad pertengahan di Italia. Kemajuan pada abad
pertengahan ini menimbulkan pusat-pusat perdagangan di Florence dan Venesia serta memerlukan
tehnik-tehnik pencatatan tertentu.

Penggunaan akuntansi dipraktekkan sudah berabad-abad tahun yang lalu terbukti dengan
ditemukan catatan mesir dengan menggunakan kulit kayu (papyri) sekitar 3000 tahun.
Pencatatan tersebut awalnya digunakan oleh My (pemilik toko) yang digunakan saat mengangkut
barangnya dari toko melalui sungai Nil.

a. Sekitar 3200 tahun SM dikenal 2 macam Teknik akuntansi:


1) Koin dengan bentuk tertentu dimasukkan dalam amplop
2) Token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih komplek,
menggambarkan perbedaan transaksi cash (Utang, Piutang dll) dan non cash (persediaan,tanah
dll) (mattessich 1987;790)
b. Babylonia- Amerika.
c. Kebudayaan Cina, India, Mesopotania, Sriwijaya, Majapahit, Mataram, dan Persia.

4. Jelaskan apa perbedaan pencatatan sistem single entry dan sistem


double entry
Single Entry
Merupakan sistem pencatatan tunggal yang menggunakan metode pencatatan transaksi keuangan
yang dilakukan hanya satu kali. Di dalamnya hanya terdapat daftar transaksi yang mempengaruhi
arus kas. Artinya, sistem penerimaan kas akan dianggap sebagai kas masuk, sebaliknya
pembayaran kas akan di anggap kas keluar. Biasanya, sistem single entry dimanfaatkan oleh bisnis
kecil yang mana neracanya tidak begitu diperlukan untuk kontrol keuangan maupun kebutuhan
pajak.
Double Entry
Metode pencatatan transaksi keuangan yang harus dilakukan dua kali, yaitu pada sisi debit dan
kredit. Metode ini dibutuhkan untuk seluruh model bisnis yang harus menghasilkan laba, rugi, dan
neraca.
Dalam istilah akuntansi, double entry bookkeeping berarti bahwa untuk setiap transaksi keuangan
yang terjadi akuntan harus mencatatnya dalam sebuah jurnal dengan dua sisi yang berbeda, yaitu
sisi debit dan sisi kredit.

Jumlah total debit harus sama dengan total kredit. Jika debit adalah aksi maka kredit adalah reaksi.
Secara matematis, double entry bookkeeping adalah sebagai berikut:

DEBIT = KREDIT

5. Jelaskan Sejarah awal terbentuknya IAI dan SAK secara singkat


Sejarah awal terbentuknya IAI
Salah satunya yaitu adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan organisasi profesi
akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar akuntansi di Indonesia. Organisasi
profesi ini terus berusaha menanggapi perkembangan akuntansi keuangan yang terjadi baik tingkat
nasional, regional maupun global, khususnya yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi
akuntansi sendiri.
Perkembangan akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini
perkembangan standar akuntansi ini dilakukan secara terus menerus, pada tahun 1973 terbentuk
Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian pada tahun 1974
dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar
keuangan.
Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994
dengan susunan personel yang selalu diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI
tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite
SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah
menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi
untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.

Sejarah SAK
Sebagai mahasiswa akuntansi atau seorang yang berpraktik dalam bidang akuntansi, tentu kita
telah familiar dengan apa itu SAK. Ya, SAK adalah Standar Akuntansi Keuangan yang disusun oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Namanya juga standar, jadi isinya berupa standar-standar atau
aturan baku yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan.

Standar akuntansi di Indonesia merupakan hasil adopsi dari standar akuntansi internasional, IFRS.
Didalam SAK terdapat Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK). Sebelum jauh melangkah ke
substansi dari SAK, ada baiknya kita memahami sejarah dan prinsip-prinsip yang dipegang dalam
penyusunan standar akuntansi dan pelaporan keuangan.

Sejarah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia


Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia berkembang pertama kali dimulai sejak tahun 1973. Pada
saati itu telah dibentuk sebuah panitia yang bernama Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan
Struktur GAAP dan GAAS. Apa itu GAAP dan GAAS? GAAP adalah kependekan dari Generally
Accepted Accounting Principles, sedangkan GAAS adalah Generally Accepted Auditing Standards.
Selanjutnya, karena pasar modal di Indonesia akan segera diaktifkan kembali pad atahun 1974, IAI
kemudian membentuk sebuah komite yang bernama Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite
PAI) yang memilik tugas untuk melakukan kodefikasi prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Dengan berbagai macam pertimbangan, akhirnya Komite PAI memilih US GAAP sebagai acuan
untuk membuat prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Seiring dengan perkembangan industri di Indonesia, kebutuhan akan standar akuntansi yang dapat
mengakomodasi semua unsur permasalahan dalam transaksi keuangan mulai juga berkembang.
Akhirnya pada tahun 1994, IAI melakukan perubahan total terhadap PAI dan mulai membuat buku
yang berisi standar akuntansi keuangan. Filosofi penggunaan kata "standar" alih-alih "prinsip"
adalah bahwa kata "standar" lebih mencerminkan sesuatu yang berisifat baku tetapi masih tetap
fleksibel, sedangkan kata "prinsip" terkesan lebih kaku. Komite PAI juga berubah nama menjadi
Komite SAK yang pada akhirnya berubah lagi menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).

6. Gambarkan dan jelaskan elemen struktur teori akuntansi

Pendekatan dan metodologi apa pun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi (deduktif
atau induktif, normatif atau deskriptif), kerangka acuan yang dihasilkan didasarkan pada
serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi.

Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen-elemen berikut ini:


a. Pernyataan tujuan laporan keuangan.
b. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari pernyataan
tujuan.

Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau
disebut juga aksioma yang sudah diterima kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan
yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hokum di suatu tempat
dimana akuntansi itu beroperasi.
Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau
aksioma, juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan,
yang menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi dalam ekonomi bebas yang
dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas kekayaan.
c. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis.
Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep
teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
d. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Teknik (standar) akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akun-akuntansi
untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi.

7. Sebutkan apa yang menjadi fungsi Teori Akuntansi


a. Menurut Vernon Kam (1986), mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai
berikut :
1) Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.
2) Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
3) Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan
keuangan.
4) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
5) Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan
b. Menurut Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai berikut :
1) Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktek
akuntansi.
2) Memberikan pedoman terhadap praktek dan prosedur akuntansi yang baru.

8. Jelaskan tujuan penyajian 5 Laporan keuangan


Tujuan akuntansi dan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia adalah sebagai
berikut :
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban
serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto
suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban
suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan
keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan.

9. Bagaimana pola penyusunan standar akuntansi di Indonesia


Dalam penyusunan standar akuntansi ada tiga (3) kemungkinan :
a. Diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan atau mekanisme pasar
b. Diserahkan kepada swasta/profesi atau
c. Diserahkan kepada pemerintah
Standar akuntansi saat ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah,
profesi, dan umum.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan
keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.
SAK juga berfungsi untuk mempermudah auditor serta mempermudah pembaca laporan keuangan
untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda beda.

Di Indonesia yang berwenang menyusun standar akuntansi adalah Dewan Standar Akuntansi
Keuangan yang berada dibawah naungan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) dan pengesahannya
diserahkan kepada Komite Pensahan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yang kemudian
ditetapkan dan disahkan dalam kongres IAI.

Berikut ini adalah penjelasan 4 pilar dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia:
a. PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report Standard)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau International Financial Report Standard (PSAK)
adalah nama lain sari SAK yang diterapkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sejak tahun 2012
lalu sampai dengan tahun 2021.

Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan
yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal seperti perusahaan publik,
asuransi, perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun).
PSAK sama dengan SAK, sama-sama bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan bagi
pengguna laporan keuangan.

Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan anggota IFAC
(Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar mereka.
Selama tahun 2020, DSAK IAI telah mengesahkan 1 (satu) PSAK, 1 (satu) ISAK, 6 (enam) judul
Amendemen atas PSAK, 1 (satu) Penyesuaian Tahunan 2020, dan 2 (dua) standar lain yang
statusnya masih berupa Draf Eksposur (yaitu, Draf Eksposur SAK Entitas Privat dan Draf
Eksposur Amendemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Hasil Sebelum Penggunaan yang
Diintensikan).

b. SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik)


Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-ETAP) digunakan
untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

ETAP merupakan hasil penyederhanaan IFRS yang meliputi tidak adanya laporan laba rugi
komprehensif, penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi setelah
tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan.

Tidak ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar, serta tidak ada pengakuan
liabilitas dan aset pajak tangguhan karena beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut
ketentuan pajak.
Jika hal ini diterapkan dengan tepat, unit bisnis kecil dan menengah dapat membuat laporan
keuangan tanpa harus dibantu oleh pihak lain dan dapat dilakukan audit terhadap laporannya
tersebut.
c. PSAK-Syariah (Pernyataan Standar Akuntasi Syariah)
PSAK-Syariah merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk lembaga-lembaga kebijakan
syariah seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dan lain sebagainya.

Pengembangan standar ini dibuat berdasarkan acuan dari fatwa yang dikeluarkan oleh MUI
(Majelis Ulama Indonesia).

Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar
penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah,
murabahah, salam, ijarah, dan istishna.

d. SAP (Standar Akuntasi Pemerintah) Seperti Apa Yang Berlaku Di Indonesia


Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) telah ditetapkan sebagai peraturan pemerintah yang
diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

SAP dibuat untuk menjamin transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih.

Standar akuntansi yang cocok untuk akuntansi desa yaitu Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

---------------------------------------------------------------------------------

Terima kasih bu.

Anda mungkin juga menyukai