Anda di halaman 1dari 2

BEDAH DENTAL 2 TOPIK 9 (drg.

Maria) gangguan perdarahan pasien bisa dirujuk ke


sp.PD untuk diberi suntikan vit.K)
MANAJEMEN PASCA EKSTRAKSI DAN
2. Pembengkakan
KOMPLIKASINYA
Reaksi radang terhadap trauma yang diberikan
Setelah melakukan ekstraksi (luka udah dibersihkan), saat melakukan ekstraksi. Kalo saat ekstraksi
drg harus melakukan langkah2: traumanya kecil maka bengkaknya ga terlalu
besar, kalo traumanya besar maka pasca ekstraksi
1. Pasien diminta untuk gigit tampon kurang lebih 1 bengkaknya akan besar. Kalo bengkaknya diikuti
jam sakit berarti ada infeksi dan harus diberikan
2. Jangan kumur2 antibiotik, kalo cuma bengkak karena reaksi
3. Jangan menghisap2 luka, jangan merokok radang analgesik aja cukup.
4. Jangan menyentuh luka dengan tangan atau lidah 3. Rasa nyeri
5. Resepkan obat analgesic, vitamin untuk Rasa nyeri tiap pasien berbeda tergantung pain
mempercepat proses penyembuhan, antibiotik tolerance dan tergantung kpd trauma yg terjadi.
(diberikan apabila tidak yakin kalo alat sudah Kalo lukanya gede maka rasa nyerinya akan hebat.
steril, atau saat kerja terlalu lama shg kontaminasi Pesankan kepada pasien kalo analgesic diminum
bakteri yg tinggi, untuk pasien lansia dan kalo ada rasa nyeri aja, kalo ga gausah minum
komorbid karena penyembukan luka yg tidak 4. Dry socket
maksimal) Bekuan darah di soket lisis akibat infeksi atau
6. Control pasien karena dikhawatirkan akan terjadi akibat hal lainnya. Karena gada bekuan darah,
komplikasi pasca ekstraksi maka soket terlihat dan tulang terekspos, nyeri
Pasca ekstraksi juga bisa menyebabkan komplikasi: hebat. Terapinya dengan irigasi klorheksidin
1. Perdarahan pasca ekstraksi atau saat ekstraksi (jaman skrg tidak dilakukan kuret lagi).
Perdarahan primer: terjadi sesaat setelah 5. Trismus
pencabutan (bisa karena hipertensi, pasien ga Trismus biasanya terjadi karena rasa sakit pasca
ikutin instruksi untuk ga kumur2, mainin lidah, ekstraksi sehingga gabisa buka mulut terlalu
dll). Perdarahan sekunder: perdarahaan saat lebar. Terapinya dengan hilangkan rasa nyeri shg
blood clot udah terbentuk tapi pasien kumur2 bisa buka mulut dgn normal. Tapi kalo trismus
terlalu kenceng atau makan terlalu keras shg akibat pasien terlalu lama buka mulut saat
blood clot terlepas lagi. ekstraksi (ototnya jadi kaku), terapinya dengan
Kalo pasien nelfon terus bilang kl masih ada muscle relaxant.
perdarahan: 6. Parestesi/gangguan saraf
• Gigit tampon (bisa juga tampon dikasih Gangguan saraf bisa karena saraf kena jarum
betadine) suntik, atau karena saat ekstraksi gigi terdorong
• Bilang ke pasien lukanya jgn dimain-mainin lg sehingga kena saraf. Cirinya pasien merasa baal.
• Kalo masih ga stop darahnya, minta pasien Penyembuhan saraf sangat lama, terapinya bisa
untuk kembali ke klinik untuk di observasi dibantu dengan suplemen neurobion untuk saraf
mengenai penyebab perdarahannya. dan kompres hangat.
• Yg dilakukan kalo pasien balik ke klinik: Pasien 7. Gangguan TMJ karena pasien disuruh buka mulut
boleh dikasih tampon yg sudah ditetesin terlalu besar atau terlalu lama. Kalo buka mulut
vasokonstriktor, lalu gigit. terlalu lebar dan akhirnya dislokasi, posisi TMJ
• Bersihkan luka agar bisa dilihat dengan jelas harus dibenerin lg. Kalo karena buka mulut terlalu
perdarahannya pada luka karena apa (kalo lama shg ototnya kaku, maka diberikan muscle
karena hipertensi pasien harus minum obat relaxant dan analgesik.
antihipertensinya, kalo karena blood clot lepas 8. Infeksi
pasien harus gigit tampon lagi, kalo karena luka Saat melakukan ekstraksi instrumen kurang steril
robek berarti luka harus dijait, kalo karena atau pasca ekstraksi pasien kurang concern
dengan kebersihan mulutnya. Infeksi pada gigi
Hamba Allah SWT
adalah peristiwa masuk dan berkembang biaknya
bakteri pathogen di dalam rongga mulut dan
menyebabkan penyakit. Bakterinya bisa berasal
dari instrument yang tidak steril atau memang
flora normal di dalam mulut. Infeksi bisa ringan
dan bisa berat.
9. Fraktur tulang rahang
10. Dinding sinus jebol
Sehingga kalo pasien kumur2 ada air keluar dari
hidung. Sinus jebol bisa karena akar gigi yg
memang ada di dalam sinus atau saat mencabut
akar gigi terdorong ke dinding sinus, bisa
menyebabkan oroantral fistula (ada lubang yang
menghubungkan antara rongga mulut dan
sinus). Kalo oroantral fistula tidak sembuh
dengan sendirinya, maka harus operasi
penutupan fistulanya.

Hamba Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai