Di Susun oleh:
Dimas Bayu Nur Ramadhan 1304618076
Dosen Pengampu:
Dra. Yulilina Retno Dewahrani, M.Si.
Nailul Rahmi Aulya, S.Si, M.Si.
Dr. Rini Puspitaningrum, M.Si.
Asisten Laboratorium:
Annisa Nurkhoffiya, S.Pd.
Amelia Khairani
B. MORFOLOGI
1. Botol kultur 300 ml
2. Sumbat busa
3. Selang penyedot
4. Pisang raja mala 700 gr
5. Tape singkong 300 gr
6. Gula merah 200 gr
7. Yeast
8. Kuas
9. Blander
10. Panci
11. Pengaduk
12. Kompor
B. MORFOLOGI
1. Gunakan Drosophila yang didapatkan dari praktikum 7
untuk diamati morfologinya.
2. Untuk dapat melakukan pengamatan terhadap lalat,
terlebih dahulu dilakukan pembiusan dengan menggunakan
botol pembius yang sudah ditetesi alkohol. Bila lalat
sudah terlihat tidak bergerak lagi di dalam botol
pembius, tunggulah sampai 30 detik sebelum mengeluarkan
isi botol keatas secarik kertas untuk diamati. Pembiusan
yang terlalu lama dapat membunuh lalat (hal ini ditandai
dengan sayap yang membentang tegak lurus pada tubuh).
Lalat tersebut akan dalam keadaan terbius selama 5 - 10
menit.
3. Amati Drosophila yang sudah terbius dibawah kaca
pembesar (aplikasi magnifying pada HP atau
kaca mata plus).
4. Dokumentasikan hasil pengamatan.
5. Pisahkan Drosophila betina, jantan dan yang mutan
berdasarkan hasil pengamatan.
6. Setelah pengamatan masukkan Drosophila kedalam botol
kultur yang berisi medium. Untuk memindahkan lalat yang
sudah terbius ke dalam botol kultur, buat kerucut kertas
kecil, isikan lalat tersebut kedalamnya dan diletakan
diatas medium. *Jika ada lalat – lalat (mati) yang akan
dibuang setelah dihitung dan diamati, dimasukan kedalam
botol bangkai yang berisikan minyak atau air dengan
detergent. Dalam pengamatan dan penghitungan, pemindahan
lalat harus dilakukan dengan mempergunakan kuas kecil
untuk menyapu- nyapu.
7. Drosophila hasil praktikum ini akan digunakan kembali
untuk praktikum 9.
Morfologi
GAMBAR LITERATUR
MORFOLOGI
MORFOLOGI CIRI-CIRI
1. Telur
Pada pengamatan Drosophila yang ditangkap telur mulai
terlihat ketika sehari sesudah di tangkap. Telur berbentuk
oval, dan terlihat sangat kecil dan memiliki warna yang
putih. Tahap telur berlangsung selama 24 jam.
2. Larva
3. Pupa
Pada pengamatan pupa terlihat berbentuk oval dan berwarna
cokelat transparan. Pupa memiliki kutikula yang keras dan
berwarna gelap. Tahap pupa berlangsung sekitar 4 hari.
Sehingga pada hari ke-10 sudah terlihat individu baru
4. Imago
Lalat dewasa yang baru keluar dari pupa sayapnya belum
mengembang ,tubuhnya berwarna bening. Keadaan ini akan
berubah dalam beberapa jam. Jika dilihat dari perkembangan
awalnya berarti untuk menjadi imago membutuhkan waktu
kurang lebih 7-10 hari.
B. MORFOLOGI
Pada praktikum ini praktikan mengalami kesulitan
ketika ingin melakukan pengamatan morfologi pada lalat,
sebab peralatan yang digunakan tidak memadai. Namun
berdasarkan data yang sudah didapatkan bahwa jenis dari
lalat ini yaitu Drosophila melanogaster Strain N dapat
disimpulkan seperti itu sebab warna mata pada strain
tersebut adalah merah. Selain itu pada segmen dari tubuh
sulit untuk dapat dihitung berapa banyak jumlahnya karna
pada foto terlihat buram namun berdasarkan literature
bahwa segmen pada lalat ini berjumlah 4buah. Pada
pengamatan diketahui bahwa lalat ini berjenis kelamin
jantan sebab memiliki bentuk yang lebiih kecil dan pada
abdomen terlihat sexcomb
Menurut wahyuni (2013), sayap Drosophila normal
memiliki ukuran yang panjang dan lurus, bermula dari
thorax hingga melebihi abdomen lalat dengan warna
trnsparan. 7ebih lanjut, Campbell(2002), menyatakan
bahwasanya fenotipe normal untuk suatu karakter, seperti
matamerah pada Drosophila disebut tipe liar 'wild-type.
Menurut Cakir (2000), wild-typestrain memiliki masa hidup
yang lebih panjang dari pada strain mutan.
selain Ciri yang disebutkan di atas, normalnya
terdapat beberapa Ciri umum pada tubuh Drosophila
melanogaster. Menurut Ashburner (1989), Ciri umum dari
Drosophila melanogaster diantaranya, warna tubuh kuning
kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian
belakang, berukuran kecil, antara 3-5 mm, urat tepi sayap
(coostalvein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus
dekat dengan tubuhnya, sungut (arista) umumnya berbentuk
bulu, memiliki 7-12 percabangan, mata majemuk berbentuk
bulat agak elips dan berwarna merah, terdapat mata o eli
pada bagian ataskepala dengan ukuran lebih ke il dibanding
mata majemuk. kepala berbentuk elipsthorak berbulu-bulu
dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen
limadan bergaris hitam, sayap panjang, berwarna
transparan, dan posisi bermula darithora
C. Persilangan Monohibrid
Pada Praktikum ini tidak dapat dilakukan karena alat dan
bahan yang digunakan tidak memadai.
VII. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA