Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

Disusun Oleh :
Shaula Afifa (211030700378)

Dosen Pengampu:
Apt. Firda Senja Maelaningsih,M.Farm.

STIKES WIDYA DARMA HUSADA


TANGERANG
Jl.Pajajaran No.1 Pamulang Barat, kec.Pamulang, Kota

Tangerang Selatan, Banten 15417


BAB V

PEMBUATAN LARUTAN

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu menggunakan peralatan gelas di Laboratorium
2. Mahasiswa mampu membuat larutan dari padatan dengan konsentrasi tertentu
3. Mahasiswa mampu membuat larutan dengan cara pengenceran

B. Prinsip
• Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai
molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
• Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam tiap satuan larutan atau
pelarut
• Pengenceran adalah pencampuran larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar

C. Teori Dasar
Di alam banyak sekali terjadi reaksi-reaksi kimia yang tidak kita sadari. Reaksi-reaksi kimia
yang terjadi di alam maupun yang dilakukan di laboratorium biasanya tidak dalam bentuk
senyawa murni akan tetapi dalam senyawa campuran. Bentuknya pun bermacam- macam mulai
dari bentuk larutan hingga padatan. Larutan dapat didefiniskan sebagai campuran homogeny
yang terdiri dari dua atau lebih zat. Larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut Teknik untuk
membuat suatu larutan sangat diperlukan dalam bidang science karena ketika bekerja di dalam
laboratorium akan selalu berhubungan dengan pembuatan larutan. Larutan dalam ilmu kimia
dinyatakan dalam bentuk konsetrasinya. Satuan dari konsentrasi ini dapat bermacam-macam
yaitu dalam bentuk molaritas, ppm, ppb, normalitas, dan molalitas.
Larutan yang ideal akan terjadi jika gaya antar molekul sejenis dan tidak sejenis sama. Jika
gaya antar molekul yang tidak sejenis lebih besar dari gaya antar molekul yang sejenis maka
terbentuk larutan yang non ideal dan proses pelarutannya akan bersifat eksoterm. Kemudian,
apabila gaya antar molekul yang sejenis lebih besar dibandingkan gaya antar molekul yang
tidak sejenis maka proses pelarutannya akan bersifat endoterm. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam pembuatan larutan sering melibatkan pelepasan atau penyerapan kalor.
Dalam membuat suatu larutan ada dua teknik yang bisa dilakukan, yaitu dengan cara
pengenceran atau dengan pelarutan. Jika larutan yang ingin kita buat berasal dari padatan,
maka teknik yang digunakan adalah dengan melarutkan padatan tersebut ke dalam air. Begitu
pula sebaliknya, jika larutan yang ingin kita buat berasal dari cairan maka teknik yang
digunakan adalah dengan pengenceran, dimana pengenceran dapat dilakukan dengan cara
jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama dan memenuhi persamaan:
M1 X V1 = M2 X V2
M1 = konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 = volume konsentrasi larutan sebelum diencerkan
M2 = konsentrasi larutan setelah diencerkan
V2 = konsentrasi larutan setelah diencerkan.
D. Alat dan Bahan
Kumpulkan alat dan bahan kimia yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur kerja
yang diberikan
a. Pembuatan Larutan NaOH
1. Alat
No Nama Alat Gambar
1. Timbangan Analitik

2. Kaca Arloji

3. Beaker Glass
4. Labu Ukur 100 ml

5. Batang Pengaduk

6. Pipet Tetes

2. Bahan
No Bahan Gambar

1. NaOH

2. Aquadest
b. Pembuatan larutan H2SO4
1. Alat
No Alat Gambar
1. Gelas Kimia 100 ml

2. Batang Pengaduk

3. Corong Kaca

4. Pipet Tetes

5. Labu Ukur
2. Bahan
No Bahan Gambar
1. Aquadest

2. H2SO4

c. Pembuatan Larutan KCL


1. Alat
No. Alat Gambar

1. Kaca arloji
2. Gelas kimia

3. Spatula

4. Botol reagan/reaktan

5. Batang pengaduk
6. Corong

2. Bahan
No. Bahan Gambar

1. Aquadest

2. KCL

E. Prosedur Kerja
1. Prosedur kerja Larutan NaOH
a. Letakkan kaca arloji pada timbangan lalu nol-kan massa kaca arloji, sehingga ketika
menimbang NaOH bobot kaca arloji tidak ikut tertimbang.
b. Ambil NaOH, lalu timbang hingga beratnya mencapai 0,4.
c. Kemudian, larutkan NaOH pada padatan yang sudah ditimbang tadi.
d. Simpan hasil pelarutan pada gelas kimia.
e. Kemudian bilas gelas arloji agar tidak ada NaOH yang tertinggal, kemudian airnya
kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi NaOH dan ditambah sedikit
air lalu larutkan hingga benar-benar larut.
f. Larutan yang sudah dilarutkan tadi kemudian di masukkan ke dalam labu ukur.
g. Bilas kembali gelas kimia agar tidak ada bahan yang tersisa lalu masukkan kembali
ke labu ukur.
h. Langkah selanjutnya tambahkan air sedikit demi sedikit hingga batas tera merah.

2. Prosedur kerja Larutan H2SO4


b. Masukan aquadest sebanyak 50ml kedalam gelas kimia ukuran 100ml.
c. Kemudian masukkan larutan H2SO4 sebanyak 5M menggunakan pipet tetes dan
dimasukkan ke gelas kimia 100ml.
d. Selanjutnya aduk menggunakan btang pengaduk.
e. Kemudian pindahkan larutan ke dalam labu ukur menggunakan corong kaca.
f. Bilas gelas kimia menggunakan air dan masukkan hasil bilas kedalam labu ukur.
g. Kemudian teteskan menggunakan pipet ukur sehingga sampai pada batas labu ukur 100ml.
h. Tutup labu ukur 100ml dan homogenkan.

3. Prosedur kerja Larutan KCL


1. Timbang KCl 0,5 gram dengan menggunakan kaca arloji.
2. Masukan KCl ke dalam beker glass.
3. Semprotkan aqua dest pada kaca arloji, agar semua KCl nya masuk ke dalam beker glass.
4. Tambahkan sisa aqua dest sampai 50 ml ke dalam beker glass.
5. Aduk menggunakan batang pengaduk sampai homogen dan terlarut sempurna.
6. Masukan larutan KCl ke dalam botol reagen dengan menggunakan corong.
7. Setelah semuanya masuk, tutup rapat botol.
8. Beri label pada botol reagen agar tidak tertukar.
9. Simpan di tempat yang sudah disediakan.
F. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang membedakan larutan pekat dan larutan encer?
2. Apa perbedaan larutan lewat jenuh, larutan belum jenuh, dan larutan tepat jenuh?
3. Berapa gram NaOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan NaOH 0,2 M sebanyak 100
mL?
4. Berapa banyak H2SO4 pekat yang diperlukan untuk membuat larutan H2SO4 0,5 M
sebanyak 100 mL?

PENYELESAIAN
1. - Larutan pekat adalah larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding
solvent.
- Larutan encer adalah larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent. Dalam
suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air.
2. - Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangan dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel-partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi
maksimal)
- Larutan belum jenuh merupakan larutan dimana fase terdispersi atau zat terlarutnya
kurang dari nilai yang dibutuhkan atau reaksi yang berlangsung tidak tepat habis bereaksi
sehingga larutan yang dihasilkan akan bersifat encer jadi ketika ditambahkan lagi zat
terlarut kedalamnya makafase pendispersi atau pelarut masih mampu melarutkannya
Kembali.
- Larutan tepat jenuh adalah larutan dimana fase terdispersi atau zat terlarutnya sesuai
atau tepat habis bereaksi dan terbentuk kesetimbangan dimana laju pelarutan dan laju
pengendapan memiliki nilai yang sama sehingga ketika ditambahkan lagi zat terlarut
kedalamnya maka fase pendispersi atau pelarut sudah tidak mampu melarutkannya
kembali dan akan terbentuk endapan.
3. 0,8 gram
Pembahasannya :
Diketahui : V larutan = 100 mL → 0,1 L
[NaOH] = 0,2 M
Ditanya : massa NaOH ?
Jawab :
-hitung mol NaOH menggunakan rumus :
M = mol/V → mol = M × V
= 0,2 M × 0,1 L
= 0,02 mol
-hitung massa molekul relatif (Mr) NaOH, dengan cara :
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 + 1
= 40 g/mol
Selanjutnya hitung massa NaOH menggunakan rumus mol, yaitu :
mol NaOH = massa/Mr → massa NaOH = mol × Mr
= 0,02 mol × 40 g/mol
= 0,8 gram

Anda mungkin juga menyukai