Anda di halaman 1dari 16

FORMAT LAPORAN KASUS PRAKTIK KEPERAWATAN 9

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PRODI DIV KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

Nama Mahasiswa : Ni Wayan Suliastini


NIM : P07120420023N

I. PENGKAJIAN
Jam masuk : 10.00 Wita
Pengkajian tanggal : 7 Desember 2020 No. RM : 038081
Tgl. MRS : 7 Desember 2020 Dx. masuk : Chest Pain
Ruang/kelas : IGD

A. IDENTITAS
Nama : Ny. E Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 43 tahun Status kawin : Kawin
Agama : Islam Penanggung biaya : BPJS
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Suku/Bangsa : Sasak/ Indonesia
Alamat : Gerung, Lobar

B. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN

Keluhan utama : Pasien mengatakan tiba-tiba dada terasa nyeri napas terasa sesak
saat sedang beraktivitas dan keringat dingin lemas, sempoyongan
merasa mual

Riwayat penyakit saat Pasien mengatakan saat sedang melakukan aktivitas menanam
ini : pohon, pasien tiba-tiba merasa dada terasa nyeri napas sesak, keluar
keringat dingin sempoyongan dan merasa mual dan dirasakan
semakin sering sejak 2 hari terakhir

Penyakit yang pernah Pasien mengatakan memiliki riwayat tensi rendah dan sering
di derita : sempoyongan terkadang pingsan. Pasien mengatakan sejak 2 hari
ini setelah mengerjakan pekerjaan sering merasakan nyeri dada,
sesak napas keluar keringat dingin, sempoyongan, dan mual.Pasien
mengatakan saat hamil mengalami darah tingg

Penyakit yang pernah Pasien mengatakan hanya ayahnya menderita sakit jantung, tidak
diderita keluarga : ada riwayat kencing manis , penyakit hati, dan sakit yang lainnya.

Riwayat alergi : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-
obatan, ataupun makanan.

 ya √ tidak

1
C. OBSERVASI & PEMERIKSAAN FISIK (ROS: Review of System)

Keadaan Umum :  baik √ sedang  lemah Kesadaran :


Composmentis
(E4V5M5)
Tanda vital : TD : 110/90 Nadi : 104 x/mnt Suhu : 35,6oC RR : 26 x/mnt
mmHg

D. B1 (Breath)

Pola napas : Irama : Teratur √ tidak teratur

Jenis : √ dispnoe  kusmaul  Ceyne stokes Lain-lain :

Suara napas : √ vesikuler  stridor  wheezing  Ronchi

Sesak napas : √ ya  tidak  batuk:  Ya  Tidak

Masalah : Perubahan pola napas

E. B2 (Blood)

Irama jantung : √ regular  ireguler S1/S2 tunggal √ ya  tidak

Nyeri dada : √ ya  tidak

Bunyi jantung : √ normal  murmur  gallop  lain-lain:

CRT : √ < 3 detik  > 3 detik √ Ya  Tidak

Akral :  hangat  panas √ dingin kering  dingin basah

Masalah : Tidak ada

F. B3 (Brain)

GCS : composmentis Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 5 Total : 14

Refleks fiiologis :
+/+ patella  triceps  biceps Lain-lain :
Refleks patologis:
 babinsky  budzinsky  kernig Lain-lain: -/-
Istirahat/tidur:
8-9 jam/hr Gangguan tidur:  Ya, jelaskan : √ Tidak,
Lain-lain :

Masalah : Tidak ada

2
G. PENGINDERAAN

Penglihatan (mata):

Pupil : √ isokor  anisokor  lain-lain

Sclera/konjungtiva:  anemis  ikterus  Tidak ada kelainan

Lain-lain :

Pendengaran/telinga

Gangguan pendengaran :  ya √ tidak Jelaskan : Tidak ada


kelainan
Lain-lain :

Penciuman (hidung)

Bentuk : √ Normal  tidak Jelaskan :

Gangguan penciuman :  ya √ tidak Jelaskan :

Lain-lain :

Masalah : Tidak ada

H. B 4 (Bladder)

Kebersihan: √ Bersih  Kotor

Urin : Jumlah ± 800 cc/hr Warna: kuning jernih Bau: khas urin

Alat Bantu :  kateter Lain-lain:


√ tidak
Kandung kencing: Membesar :  ya
Nyeri tekan :  ya √ tidak
 anuria  oliguri √ tidak
Gangguan :  nokturia  poliuria  retensi  inkontinensia
Lain-lain : √ tidak

Masalah : Tidak ada

I. B 5 (Bowel)

Nafsu makan: √ Baik  menurun Frekuensi :….....x/hr

Porsi makan : √ habis  tidak Keterangan:

Minum : 1800 cc/hr √ jenis : Air putih

Mulut : √ bersih  kotor  berbau

Mukosa : √ Lembab  kering  Stomatitis

Tenggorokan :  sakit menelan/  sulit menelan  tonsil membesar √ Tidak ada

3
Nyeri tekan

Perut :  tegang  kembung  ascites  nyeri tekan


lokasi:............
Peristaltik : 8 x/mt √ normal

Hepatomegali :  ya √ tidak

Pembesaran lien:  ya √ tidak

B.a.b: 1 x/hr Teratur : √ ya  tidak

Konsistensi : Bau : Khas BAB Warna: Kuning Lain-lain :


Normal

Masalah : Tidak ada

J. B 5 (Bone) dan integumen

Kemampuan pergerakan
sendi: √ Bebas  terbatas

Kekuatan otot: Atas : 4/5 Bawah: 4/5


Ekstremitas

Warna kulit :  ikterus  sianotik  kemerahan  pucat  hiperpigmentasi

Turgor : √ baik  sedang  jelek

odema: √ tidak ada  ada Lokasi: :

Lain-lain :

Masalah : Tidak ada

K. ENDOKRIN

Tyroid membesar:  ya √ tidak

Hiperglikemia:  ya √ tidak

Hipoglikemia :  ya √ tidak

Luka gangren :  ya √ tidak

Lain-lain :

Masalah : Tidak ada

4
L. PERSONAL HIGIENE

Mandi :2-3 x/hr Sikat gigi : 2-3 x/hr

Keramas:3 x/mgg Memotong kuku : 2 x seminggu

Ganti pakaian:2 x/hr

Lain-lain :

Masalah : Tidak ada

M. PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL

Masalah psikologis yang dihadapi : Tidak ada

Orang yang paling dekat : Keluarga (suami dan anak)

Hubungan dengan teman & lingkungan sekitar : Klien mengatakan banyak mempunyai teman di kantor
dan di rumah, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan kantor dan lingkungan

Kegiatan ibadah : Pasien beragama Islam dan melaksanakan sholat 5 waktu setiap harinya

Masalah : Tidak ada

N. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang (lab, foto, USG, dll) :

Pemeriksaan EKG : Normal sinus rhythm

O. TERAPI

Terapi/tindakan :

Oksigen nasal canul 3 Lpm (FiO2) 33%


IUVD RL 20 tpm makro (500 mL)
Injeksi ranitidin 50 mg/ IV
Injeksi dipenhidranin 1 Amp / IV

5
P. DATA TAMBAHAN (PEMERIKSAAN FISIK)

KEPALA;
Mata : Tidak anemis, tidak ikterik , tidak ada lesi, pergerakan bola mata normal
Hidung :Simetris, bersih, tidak terdapat sekret, menggunakan nasal canul 3 Lpm,
tidak ada pernapasan cuping hidug ada lesi
Mulut : Menggunakan masker, mukosa bibir lembab
Telinga : Bersih, tidak menggunakan alat bantu dengan , serume (+)
Rambut : Hitam , terdapat rambut pandan , bersih

LEHER : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada lesi, simetris, kulit bersih,
tidak ada teraba mmasa/ tumor, malapati skor 1 , TMH > 6,5 cm

DADA : Pernapasasan ireguler, RR 26 x/ mnt , dinding dada mengembang bersamaan ,


simetris, tidak ada lesi, retraksi dinding dada (-), pernapasan vesikuler , s1s2 tunggal
suara s1 Lub s2 dub, ghalop (-), mur-mur (-), terdapat nyeri dada sebealah kiri menjalar
ke punggung (R), dengan skala nyeri 4 (1-10) (S), nyeri dada seperti di tusuk-tusuk (Q),
terasa nyeri ketika sedang melakukan aktivitas (P), nyeri hilang timbul (T)
PERUT : Tidak ada lesi , acites (-), peristaltik usus 8 x / menit , tidak ada nyeri tekan /
lepas

GENITALIA : Tidak menggunakan kateter/ pampers

INTEGUMEN :Bersih , CRT < 3 detik , tidak terdapat lesi . tidak nampak adanya massa/
tumor, kuning langsat , akral dingin kering, jaundice (-), memar (-)

EKSTREMITAS : Tidak tampak adanya benjolan / massa , simetris , tidak ada lesi ,
kekuatan otot; ekstremitas atas 4/5 , ekstremitas bawah 4/5, tidak ada oedema.

Mataram, 07 Desember 2020


pemeriksa,

(Ni Wayan Suliastini)

6
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. E No. RM : 038081


Umur : 43 tahun Ruangan : IGD

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH

S : Aterosklerosis, Ketidakfektifan pola napas


Pasien mengatakan tiba- thrombosis, konstriksi
tiba napas tersa sesak arteri koronaria
berat setelah melakukan ↓
aktivitas Aliran darah ke jantung
O: menurun
 TTV (TD : 110/90 ↓
mmHg, RR 26 x / Oksigen dan nutrisi
mnt , Nadi 104 x / menurun
mnt, suhu : 35,6oC) ↓
 SpO2 : 98% Jaringan miokard
 Pola napas ireguler iskemik
 Kesadaran ↓
composmentis Metabolisme Anerob
 GCS (E4V5M5) ↓
Dispneu

Ketidakefektifan pola
napas

S : Penurunan suplai Nyeri akut


 Pasien mengatakan oksigen pada miokard
tiba-tiba dada terasa ↓
nyeri setelah Metabolisme anaerob
beraktivitas. ↓
 Terdapat nyeri dada Penimbunan asam laktat
sebealah kiri ↓
menjalar ke Nyeri
punggung (R),
dengan skala nyeri
4 (1-10) (S), nyeri
dada seperti di
tusuk-tusuk (Q),
terasa nyeri ketika
sedang melakukan
aktivitas (P), nyeri
hilang timbul (T)

7
O:
 TTV (TD : 110/90
mmHg, RR 26 x /
mnt , Nadi 104 x /
mnt, suhu : 35,6oC)

 SpO2 : 98%
 Interprestasi EKG :
Normal sinus
rhythm

S : Metabolime anaerob Intoleransi aktivitas


 Pasien mengatakan ↓
lemas, Penimbunan asam laktat
sempoyongan, dan ↓
mual Fatigue

O: Intoleransi
 Keadaan umum
pasien sedang,
tampak lemah
 TTV (TD : 110/90
mmHg, RR 26 x /
mnt , Nadi 104 x /
mnt, suhu : 35,6oC)
 SpO2 : 98%
 Akral dingin kering
 Kekuatan otot
ektremitas atas 4/5,
ekstremitas bawah
4/5

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN


PRIORITAS)

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan dispneu ditandai dengan Pasien


mengatakan tiba-tiba napas tersa sesak berat setelah melakukan aktivitas , TTV
(TD : 110/90 mmHg, RR 26 x / mnt , nadi 104 x / mnt, suhu : 35,6oC) SpO2 : 98%,
pola napas ireguler, kesadaran composmentis, GCS (E4V5M5)
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan asam laktat pada metabolisme
anerob ditandai dengan Pasien mengatakan tiba-tiba dada terasa nyeri setelah
beraktivitas, terdapat nyeri dada sebealah kiri menjalar ke punggung (R), dengan
skala nyeri 4 (1-10) (S), nyeri dada seperti di tusuk-tusuk (Q), terasa nyeri ketika

8
sedang melakukan aktivitas (P), nyeri hilang timbul (T), TTV (TD : 110/90
mmHg, RR 26 x / mnt , Nadi 104 x / mnt, suhu : 35,6oC), SpO2 : 98%, Interprestasi
EKG : Normal sinus rhythm
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan fatigue ditandai dengan pasien
mengatakan lemas, sempoyongan, dan mual, keadaan umum pasien sedang,
tampak lemah , TTV (TD : 110/90 mmHg, RR 26 x / mnt , Nadi 104 x / mnt, suhu
: 35,6oC), SpO2 : 98%, Akral dingin kering, kekuatan otot ektremitas atas 4/5,
ekstremitas bawah 4/5

9
III. RENCANA TINDAKAN :

Nama Pasien : Ny. E No. RM : 038081


Umur :43 tahun Ruangan : IGD

A. PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan pola napas


2. Nyeri akut

3. Intoleransi aktivitas

B. RENCANA KEPERWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN

1 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji dan catat ststus pernapasan setidaknya 1. Untuk mendekteksi tanda-tanda awal
napas keperawatan selama 1x 60 setiap 4 jam gangguan.
menit diharapkan 2. Auskultasi suara napas
ketidakefektifan pola napas 3. Kaji nyeri setiap 3 jam 2. Untuk mendeteksi suara napas tambahan
dapat teratasi dengan kriteria 4. Bantu pasien berada dalam posisi nyaman 3. Nyeri dapat menurunkan usaha dalam
hasil: bernapas
 Nilai ttv pasien dalam 5. Berikan kesempatan pasien beristirahat diatara 4. Untuk memungkinkan ekspansi dada
batas normal (td: 100- tindakan maksimal, memudahkan bernapas
140/ 60-90 mmhg, n : 6. Berikan oksigen sesuai dengan program 5. Untuk memperlancar pernapasan dan
60-100 x/ mnt, rr : 16- mencegah keletihan
24 x/mnt, s : 36,5 – 37,5 7. Ubah posisi pasien sesuai indikasi 6. Untuk membentu menurunkan distress
o
c) 8. Dorong pasien untuk mendiskusikan ketakutan pernapasan yang disebabkan oleh hipoksemia
 Tidak ada suara napas 9. Anjurkan pasien untuk melakukan teknik 7. Untuk meningkatkan kenyamanan
tambahan relaksasi 8. Untuk menurunkan ansietas
 Pasien mempraktekan 9. Untuk menurunkan nyeri, ansietas , dan

10
teknik relaksasi 10. Kaji kembali aktivitas yang diperlukan mengontrol diri pasien
 Pasien melaporkan 10. Beberapa tindakan dapat membentu
kemampuan bernapas meredakan nyeri dan meyakinkan
secara nyaman keadekuatan bernapas

2 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau atau catat karakteristik nyeri, catat 1. Variasi penampilan dan perilaku pasien
keperawatan selama 1x 60 laporan verbal, petunjuk non verbal, dan karena nyeri terjadi sebagai temuan
menit diharapkan nyeri akut respon hemodinamik (contoh ;meringis, pengkajian. Kebanyakan pasien dengan infark
dapat teratasi dengan kriteria menangis, gelisah, berkeringat, mencengkram miokard akut tampak sakit distraksi, dan
hasil: dada, nafas cepat,TD /frekuensi jantung berfokus pada nyeri. Pernafasan dapat
 Menyatakan nyeri dada berubah). meningkat sebagai akibat nyeri dan
hilang/terkontrol; berhubungan dengan cemas, stress memicu
 Mendemonstrasikan katekolamin yang dapat meningkatkan
penggunaan teknik kecepatan jantung dan tekanan darah
relaksasi; 2. Kaji gambaran lengkap terhadap nyeri pasien 2. Nyeri sebagai pengalaman subjektif dan harus
 Menunjukkan termasuk lokasi, intensitas (0-10) ; lamanya, digambarkan oleh pasien
menurunnya tegangan, kualitas, (dangkal/menyebar dan penyebaran)
rileks, mudah bergerak 3. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri 3. Penundaan laporan nyeri menghambat
dengan segera peredaan nyeri/memerlukan peningkatan
dosis obat, nyeri berat dapat menyebabkan
syok dapat merangsang sistem syaraf
simpatis, mengakibatkan kerusakan lanjut dan
4. Berikan lingkungan yang tenang, aktivitas mengganggu diagnostic.
perlahan, dan tindakan nyaman 4. Menurunkan rangsangan eksternal dimana
ansietas dan regangan jantung serta
5. Bantu melakukan teknik relaksasi misalnya keterbatasan kemampuan koping dan
napas dalam, perilaku distraksi, visuaslisasi keputusan terhadap situasi saat ini
dan bimbingan imajinasi 5. Membantu dalam penurunan persepsi /respon
nyeri menurunkan stimulasi internal melalui
6. Periksa TTV sebelum dan sesudah mekanisme peningkatan produksi endorphin
memberikan obat narkotik yang memblok reseptor nyeri
6. Hipotensi/depresi pernafasan dapat terjadi
7. Kolaborasi : sebagai akibat pemberian narkotik. Masalah
Berikan oksigen tambahan dengan nasal ini dapat meningkatkan kerusakan miokardia

11
kanul/masker pada adanya kegagalan ventrikel
7. Meningkatkan jumlah oksigen yang ada untuk
pemakaian miokardia dan juga mengurangi
ketidaknyamanan sehubungan dengan iskemia
jaringan

3 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan 1. Kecenderungan menentukan respon pasien
keperawatan selama 1x 60 tekanan darah, selama, sesudah aktivitas sesuai terhadap akivitas dan dapat mengindikasikan
menit diharapkan intoleransi indikasi; serta keluhan nyeri dada dan nafas penurunan oksigen miokardia yang
aktivitas dapat teratasi pendek. memerlukan penurunan tingkat
dengan kriteria hasil: aktivitas/kembali tirah baring, perubahan
 Mendemonstrasikan program obat, penggunaan oksigen tambahan.
peningkatan toleransi 2. Tingkatkan istirahat. Batasi aktivitas pada 2. Menurunkan kerja miokardia/konsumsi
aktivitas yang dapat dasar nyeri/respon hemodinamik. Berikan oksigen, menurunkan risiko komplikasi
diukur dengan frekuensi aktivitas sengang yang tidak berat. seperti perluasan infark miokard.
jantung/irama dan 3. Batasi pengunjung dan/atau kunjungan oleh 3. Pembicaraan yang panjang sangat
tekanan darah dalam pasien. mempengaruhi pasien; namun periode
batas normal pasien; kunjungan yang tenang bersifat terapeutik.
kulit hangat, merah 4. Aktivitas yang maju memberikan kontorl
muda, dan kering. 4. Bantu pasien mengidentifikasi aktivitas yang jantung, meningkatkan regangan dan
 Melaporkan tak adanya mampu dilakukan. Jelaskan pola peningkatan mencegah aktivitas berlebihan.
angina atau terkontrol bertahap dari tingkat aktivitas, contoh bangun
dalam rentang waktu dari kursi bila tidak nyeri, ambulasi dan
selama pemberian obat. istirahat 1 jam setelah makan. 5. Palpitasi, nadi tidak teratur, adanya nyeri
dada, atau dispnea mengindikasikan
5. Kaji ulang tanda/gejala yang menunjukkan kebutuhan perubahan program olahraga atau
tidak toleran terhadap aktivitas. obat.
6. Palpitasi, nadi tidak teratur, adanya nyeri
6. Kaji ulang tanda/gejala yang menunjukkan dada, atau dispnea mengindikasikan
tidak toleran terhadap aktivitas. kebutuhan perubahan program olahraga atau
obat.

12
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN :

Nama Pasien : Ny. E No. RM : 038081


Umur :43 tahun Ruangan : IGD

DX. TGL. JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON HASIL TANDA


KEP TANGAN
1.2.3 7 Desember 09.00 Mengkaji keadaan umum Pasien, Keadaan umum pasien sedang, dengan kesadaran
2020 mengukut TTV pasien composmentis, GCS : E4V5M5 Tini

TTV : TD : 110/90 mmHg


Nadi : 104 x/mnt
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,6 oC
SPO2 : 100 %
1,2 Memberikan posisi nyaman Posisi pasien semi fowler (30-45o), Pasien mengatakan Tini
nyaman
1 Kalaborasi dalam pemberian oksigen nasal Pasien mendapatkan terapi oksigen 3 Lpm (FiO2) 33%, Tini
kanul SPO2 99-100%, Pasien merasakan merasa lebih baik
1,2 Melakukan kalaborasi pemeriksaan EKG Interprestasi EKG : normal sinus rythm Tini
1 09.10 Mengajarkan klien teknik relaksasi napas Pasien mampu mendemontrasikan teknik relaksasi Tini
dalam napas dalam
1,2 Melakukan kalaborasi dalam pemberian Pasien mendapatkan : Tini
terapi obat Pasien mendapatkan infus RL 20 tpm makro (500 mL)
Injeksi ranitidin 50 mg/ IV
Injeksi dipenhidranin 1 Amp / IV
2 09.30 Mengkaji derajat nyeri pasien Pasien mengatakan nyeri dada sudah berkurang , Tini
pasien merasa lebih baik , napas mulai stabil.
Skala nyeri menurun dari skala 4 ke skala 2 , nyeri
dirasakan di daerah dada dan ulu hati.

13
3 Menganjurkan pasien untuk beristirahat Pasien tampak mulai memejamkan mata dan mulai Tini
dan menganjurkan teknik distraksi beristirahat
mengalihkan pikiran ke hal-hal yang
disenangi untuk mengalihkan nyeri
3 10.00 Membatasi pengunjung untuk Penunggu pasien hanya 1 orang Tini
meningkatkan kenyamanan pasien dalam
beristirahat
3 10.45 Menjelaskan kepada pasien utuk Pasien mengatakan akan berusaha meningkatkan Tini
melakukan aktivitas sesuai dengan batas istirahat dan menjaga kesehatan dengan baik
toleransi dan istirahat yang cukup serta
mengikuti protocol kesehatan di masa
pandemic saat ini

1,2,3 11.00 Mengkaji kembali keadaan umum pasien , Keadaan umum pasien baik , kesadaran composmentis, Tini
dan mengukur TTV pasien GCS : E4V5M6 , SpO2 100 %
TTV : TD (110/80 mmHg), N (76 x/mnt), RR : 20 x /
mnt, S (36,6o C)
Pasien mengatakan merasa lebih baik, sesak dan nyeri
dada sudah hilang, pasien mampu melakukan teknok
relaksasi napas dalam
Pasien tampak tenang dan rileks dan ingin beristirahat
di rumah

14
V. EVALUASI :

Nama Pasien : Ny. E No. RM : 038081


Umur :43 tahun Ruangan : IGD

TANGGAL DX EVALUASI (S O A P) PARAF

Senin 7 1 S : Pasien mengatakan sudah lebih baik dan tidak merasa sesak lagi Tini
Desember O:
2020
 Keadaan umum pasien baik , kesadaran composmentis, GCS : E4V5M6 , SpO2 100 %
(11.00 Wita)
 Pasien tampak rileks
 TTV : TD (110/80 mmHg), N (76 x/mnt), RR : 20 x / mnt, S (36,6o C)
 Nasal canul oksigen tidak terpasang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan persiapan pasien pulang

2 S : Pasien mengatakan nyeri dada sudah hilang


O:
 Keadaan umum pasien baik , kesadaran composmentis, GCS : E4V5M6 , SpO2 100 %
 Skala nyeri berkurang dari skala 4 menjadi 0 (tidak ada nyeri)

 Pasien mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi napas dalam


 Pasien tampak rileks
 TTV : TD (110/80 mmHg), N (76 x/mnt), RR : 20 x / mnt, S (36,6o C)
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan persiapan pasien pulang

3
15
S : Pasien mengatakan merasa lebih baik, dan ingin istirahat di rumah
O:
 Keadaan umum pasien baik , kesadaran composmentis, GCS : E4V5M6 , SpO2 100 % (tidak menggunakan
nasal canul)
 TTV : TD (110/80 mmHg), N (76 x/mnt), RR : 20 x / mnt, S (36,6o C)
 Pasien mampu berdiri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

16

Anda mungkin juga menyukai