Anda di halaman 1dari 8

Tugas Morofologi Tumbuhan

Akar

Dosen :
Dra. Des., M.S
Dr. Hj. Vauzia M.Si

Disusun oleh

Wirda Taufik
Intan Soeraya Komalasari

Biologi
Universitas Negeri Padang
2016
Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang tumbuh ke bawah dalam tanah atau air dengan fungsi
utama untuk menyerap air dan mineral.
Sifat-sifat akar:
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh
ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-
sisik maupun bagian-bagian lainnya
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika
dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.

Perkembangan akar
Pada embrio akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu tumbuh menjadi
akar utama yang disebut akar primer(radix primaria) dan bertambah panjang akibat pembelahan
dan pemanjangan sel di belakang apeks akar. Apeks akar dilindungi oleh tudung akar fungsi
tudung akar adalah untuk mengekresikan cairan polisakarida untuk melumasi tanah yang ada
disekitar titik pertumbuhan akar tanaman. Cairan polisakarida ini membuat tanah disekitar titik
pertumbuhan menjadi lunak sehingga mudah ditembus akar yang bertumbuh. Selain itu tudung
akar juga untuk melindungi daerah meristem akar. Di belakang tudung akar terdapat bulu – bulu
akar (rambut – rambut akar) yang membantu dalam penyerapan air dan garam – garam dalam
tanah serta memperluas permukaan akar. Di belakang rambut akar pada jarak tertentu terbentuk
cabang akar lateral (radix lateralis)
Perkembang di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Air dan mineral
2. Suhu
3. Cahaya matahari

Sitem perakaran
Pada sistem perakaran di bedakan menjadi dua yaitu :
1. Sistem akar tunggang
Sistem akar tunggang jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar
lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar tunggang biasanya
terdapat pada tumbuhan dikotil (dikotiledoneae) dan tumbuhan biji telanjang
(Gymnospermae).
Perlu diingat, bahwa akar tunggang HANYA dijumpai jika tumbuhan ditanam dengan biji.
Walaupun dari golongan dikotil (dikotiledoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar
tunggang jika tidak ditanam dari biji. Misalnya pada berbagai jenis tanaman budibaya yang
diperbanyak dengan cangkokan atau turusan (stek).

Menurut percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan menjadi:


1. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada cabang-
cabangnya biasanya cabang-cabang tersebut terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk
serabut. Akar tunggang yang drmikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai
tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga mempunyai bentuk istimewa,
misalnya:
I. Berbentuk Tombak (fusiformis), jika pangkal akar besar meruncing ke ujung
dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi tempat
penimbunan makanan. Misalnya pada akar Lobak (Raphanus sativus L.)
II.

dan pada akar Wortel (Daucus carota L.).

Menurut bentuknya akar jenis ini disebut akar tombak atau akar pena.
III. Berbentuk Gasing (napiformis), jika pangkal akar besar membulat, akar-akar
serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Misalnya pada
Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

dan pada Biet (Beta vulgaris L.).

Menurut bentuknya akar jenis ini disebut akar gasing.


IV. Berbentuk Benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar
serabut dan mempunyai sedikit percabangan. Misalnya pada Kratok (Phaseolus
lunatus L.).

2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang,
tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi
sehingga dapat memberi kekuatan lebih besar kepada batang. Selain itu, daerah perakaran
menjadi sangat luas sehingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.
Misalnya pada pohon yang ditanam dari biji.

3. Sistem Akar Serabut


Sistem akar serabut jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli maka dinamakan
akar liar dengan bentuk seperti serabut, sehingga disebut akar serabut (radix adventicia).
Pada sistem perakaran serabut pada dibedakan menurut akar penyusunnya, yaitu:
1. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang. Misalnya pada Padi
(Oryza sativa L.).

2. Akar yang menyusun akar serabut kaku, keras dan cukup besar seperti tambang.


Misalnya pada pohon Kelapa (Cocos nucifera L.).

3. Akar yang menyusun akar serabut besar-besar (hampir sebesar lengan tangan), masing-


masing tidak banyak percabangannya. Misalnya pada Pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Akar Terspesialisasi
 Akar terspesialisasi adalah akar yang dapat berubah bentuk karena fungsinya berbeda dengan
fungsi asal, karena cara-cara hidup yang harus disuaikannya dengan keadaan-keadaan tertentu.
Akar ini dapat di bedakan atas :
a. Akar fotosintesi, yaitu akar udara dan mengandung klorofil.
b. Akar penyokong batang (akar tunjang/akar enggrang), yaitu akar yang keluar dari batang
membentuk lengkungan ke bawah dan masuk ke dalam tanah  sebagai penunjang tubuh
tumbuhan. Misalnya pada Pandanus tectorius.

c. Akar peluk atau akar pembelit, yaitu akar yang keluar pada buku-buku yang digunakan
untuk memanjat dengan memeluk penunujangnya. Misalnya pada Vanila planifolia.
d. Akar pelekat, yaitu akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan
berguna untuk menempel pada penunjang. Misalnya pada sirih.

e. Akar banir atau akar penyangga, yaitu akar yang berbentuk seperti papan pada pangkal
batang yang letaknya miring untuk memperkokoh berdirinya batang. Misalnya pada
Arthocarpus communis (sukun)
f. Akar penyimpan cadangan makanan, yaitu akar yang membesar karena dipakai sebagai
penumpukan makanan yang disebut umbi akar. Misalnya pada Manihot utilissima.
g. Akar nafas, akar ini terdapat pada tumbuhan magrof.

Terbagi atas :
1.         Akar pasak
Dari akar horizontal dekat permukaan tanah tumbuh cabang-cabang arah vertikal keatas dan
muncul dipermukaan tanah karena kandungan oksigen tanah rawa kurang
2. Akar lutut
Akar horizontal dekat permukaan tanah akan mereorientasi arah pertumbuhannya secara periodik
yang tumbuh menjadi akar utama.
3.        Akar engarang
Akar yang keluar dari batang melengkung ke bawah dan masuk ke dalam tanah.

h. Akar kontraktil, yaitu akar yang ditemukan pada tumbahan yang berumbi yang
berkontraksi  sehingga terjadi pengerutan yang dapat mengakibatkan pemendekan akar
sampai 30 – 40% sehingga umbi dapat tertarik kedalam tanah. Misalnya pada akar
Gladiolus sp.
i. Akar simbiotik, yaitu bintil akar tempat penambat nitrogen bebas dari udara seperti
Rhizobium berasosiasi dengan akar kacang-kacanagan.
j. Akar reproduksi, yaitu pada akar tersebut dapat tumbuh tunas menjadi tumbuhan baru.
Contoh pada akar sukun.
k. Akar udara atau akar gantung, yaitu akar keluar pada bagian atas, mengantung di udara
dan menuju ke tanah. Misalnya pada anggrek kalajengking.

Akar pengisap atau akar penggerak, yaitu akar yang terdapat pada tumbuhan parasit yang
berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya yang dapat menembus batang
dari inang tersebut sampai ke bagian kayunya. Misalnya pada benalu.
Daftar Pustaka
http://pramestinirartha18.blogspot.co.id/2013/11/akar-pada-tumbuhan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Akar

Anda mungkin juga menyukai