Anda di halaman 1dari 13

Nama : Budi Astra Tarigan

NIM : 2101212

Kelas : Pasca Sarjana

Mata Kuliah : MKW Teologi Pastoral Dasar Alkitabiah Dan Perkembangan Historis

Dosen : Jaharianson Saragih, S.Th, MSc, Ph.D

GAGAL GINJAL

I. Pendahuluan

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan pernah mengalami sakit walau jenis
penyakit dan besar kecilnya rasa sakit yang ditimbulkan akibat penyakit tersebut berbeda. Di
dalam kehidupan ini ketika seseorang sudah menjaga kesehatannya, bukan berarti penyakit
itu tidak bisa datang kepada hidupnya. Dampak dari rasa sakit yang ditimbulkan oleh
penyakit tersebut pun bermacam-macam. Mulai dari sakit secara fisik akibat menahan rasa
sakit dari penyakit tersebut dan juga sakit secara emosional atau psikis yaitu adanya rasa
sedih, kecewa, marah, takut, stres, depresi dan lain-lain. Oleh karena itu di dalam kehidupan
ini ketika penyakit datang kepada seseorang maka seringkali itu yang merenggut sukacita di
dalam kehidupannya. Begitu juga dengan orang yang menderita penyakit gagal ginjal yang
mengakibatkan proses metabolisme dan cairan di dalam tubuhnya tidak berjalan dan tidak
berfungsi lagi dengan baik sehingga mungkin berpikir dan merasakan bahwa dunia ini sudah
begitu gelap. Oleh karena itu kita sebagai konselor harus mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukan pada ada orang yang sakit gagal ginjal. Pada kesempatan kali ini saya akan
memaparkan apa itu gagal ginjal dan bagaimana fungsi dan peran konselor terhadap orang
yang menderita gagal ginjal, semoga pemaparan ini bermanfaat bagi kita semua.

II. Pembahasan

2.1. Pengertian Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring zat
sisa dari darah dengan baik. Jika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring, akan terjadi
penumpukan limbah dan zat kimia pada darah menjadi tidak seimbang. Ginjal adalah
sepasang organ yang berada di bagian bawah punggung. Salah satu ginjal berada pada sisi
tulang belakang dan keduanya berfungsi menyaring darah dan mengeluarkan racun dari

1
dalam tubuh. Kemudian, ginjal mengirimkan sisa limbah ke kandung kemih dan
mengeluarkannya melalui urine. Gagal ginjal ialah kondisi di mana ginjal tidak mampu
menjalankan fungsi dengan baik. Gangguan fungsi disebabkan adanya kerusakan tempat
penyaringan darah (glumerus) dan saluran-pembuangan kelebihan air (tubulus) yang
menyebabkan zat berbahaya maupun keseimbangan air dalam tubuh tidak mampu dikelola
dengan baik.1 Penyakit gagal ginjal dibedakan menjadi dua yakni gagal ginjal akut dan
kronis. Gagal ginjal akut merupakan keadaan ginjal yang tidak dapat menjalankan fungsinya
secara tiba-tiba dan akan kembali menjalankan fungsinya.2 Sedangkan gagal ginjal kronis
ialah kerusakan fungsi ginjal yang progresif secara perlahan dan pasti, menuju pada
ketidakmampuan ginjal menjalankan fungsinya (terminal). 3 Gagal ginjal kronis merupakan
penyakit yang mengancam jiwa dengan angka kejadian terus meningkat. Pengobatan terbaik
untuk gagal ginjal kronis ialah dialisis dan tranplantasi ginjal. Tranplantasi ginjal merupakan
perawatan yang sangat efektif bagi penderita gagal ginjal terminal. Prosedur dan resiko yang
besar membuat banyak penderita harus atau tetap bertahan pada hemodialysis.4

2.2. Faktor-Faktor Penyebab Gagal Ginjal

Mayoritas gagal ginjal akut terjadi karena berkurangnya aliran darah ke ginjal.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menurunkan aliran darah ke ginjal:

 Volume darah yang rendah.


 Jumlah darah yang dipompa jantung di bawah normal.
 Gangguan pada pembuluh darah.
 Pengaruh beberapa obat-obatan tertentu yang bisa mengganggu suplai darah ke ginjal
atau bahkan mengganggu ginjal. Contohnya, obat anti inflmasi non-steroid (OAINS),
obat untuk hipertensi, dan antibiotik tertentu.
 Cairan pewarna, yang digunakan pada uji pencitraan tubuh dan sinar X.

Selain karena berkurangnya aliran darah ke ginjal, gagal ginjal akut juga bisa dipicu
oleh dua penyebab, yaitu:

1
Pearle T. Pagungsan et all, Ginjal Si Penyaring Ajaib: Mengapa Gagal Ginjal Terjadi?- Memiliki
Kreasi Hidup Sehat,ed. Halvi Sihole dan Brossi Soriton (Bandung: Indonesia Publishing House, 2007), 1-2.
2
Mary Baradero, Mary Wilfri Dayrit dan Yakobus Siswadi, Klien Gagal Ginjal: Seri Asuhan
Keperawatan, ed. Monica Ester dan Esty Wahyuningsih (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005), 15.
3
J.C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1995), 8.
4
D. santoso, 60 Menit Menuju Ginjal Sehat (Surabaya: Jaring Pena, 2009), 7.

2
 Tersumbatnya saluran urine.
 Kerusakan langsung di ginjal.5

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko gagal ginjal kronis bagi
seseorang. Beberapa faktor tidak dapat dihindari, sementara yang lain bisa dikendalikan.
Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit ginjal kronis yang tidak dapat diubah.

 Genetik alias anggota keluarga lainnya menderita gagal ginjal kronis.

 Keturunan ras Afrika-Amerika dan Asia.

 Berusia lebih dari 65 tahun.

 Struktur ginjal yang tidak normal.


 Berat badan yang rendah saat lahir mengganggu perkembangan ginjal.

Selain beberapa faktor risiko di atas, ada beberapa hal lainnya yang dapat membuat
orang berpotensi terkena gagal ginjal kronis. Namun, perlu diketahui bahwa faktor di bawah
ini dapat diubah lewat gaya hidup.

 Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak dikendalikan.

 Diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun.


 Kurang dapat mengontrol glukosa darah pada diabetes tipe 1 dan 2.

 Merokok yang bisa menyebabkan menyempitnya pembuluh darah ginjal.

 Obesitas.6

2.3. Gejala Gagal Ginjal

Pada awalnya, tanda dan gejala penyakit ginjal seringkali tidak spesifik dan bisa
disebabkan oleh penyakit lain. Bahkan, beberapa orang yang mengalami gagal ginjal akut
tidak merasakan gejala apapun. Kondisi ini disebabkan oleh ginjal yang mudah beradaptasi
dan mudah mengatasi kehilangan fungsi. Akibatnya, gejala penyakit ginjal mungkin tidak
akan muncul sampai kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terjadi.
Umumnya, satu atau dua gejala ketika ginjal mengalami penurunan fungsi, seperti:

5
https://www.halodoc.com/kesehatan/gagal-ginjal, diakses pada tanggal 13 Oktober pukul 15.00 WIB
6
https://hellosehat.com/urologi/ginjal/gagal-ginjal/, diakses pada tanggal 13 Oktober pukul 17.35 WIB

3
 kulit terasa gatal,

 kram otot,

 mual dan muntah,

 mudah lelah,

 hilangnya nafsu makan,

 pembengkakan pada lengan dan kaki,

 perubahan frekuensi dan volume urine,

 sesak napas, dan

 sulit tidur.

Sementara itu, ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba (cedera ginjal akut),
ada beberapa tanda yang mungkin dialami yaitu:

 nyeri perut,

 sakit punggung,

 diare,

 demam,

 mimisan, dan

 ruam kulit.

2.4. Diagnosis Gagal Ginjal

Diagnosis gagal ginjal dilakukan dengan menanyakan gejala, serta riwayat penyakit
pasien dan keluarganya, diikuti dengan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan
pemeriksaan penunjang untuk menilai fungsi ginjal dan mendeteksi kerusakan ginjal.
Pemeriksaan tersebut meliputi:

1. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mengetahui kerja ginjal dengan memeriksa kadar limbah
dalam darah, seperti kreatinin dan ureum.

4
2. Tes urine

Dalam tes ini, kadar albumin (protein darah), kreatinin, dan sel darah merah dalam
urine akan diperiksa. Hasil pemeriksaan tersebut bisa menunjukkan seberapa parah kerusakan
ginjal yang dialami pasien.

3. Pemindaian

Pemindaian ini bertujuan melihat struktur dan ukuran ginjal. Umumnya, pemeriksaan
yang dilakukan adalah USG ginjal, tetapi bisa juga menggunakan MRI atau CT scan.

4. Biopsi ginjal

Biopsi ginjal dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari jaringan ginjal. Sampel
ini selanjutnya akan dianalisis di laboratorium, agar penyebab kerusakan ginjal bisa
diketahui.

Melalui hasil pemeriksaan di atas, dokter dapat menghitung perkiraan laju filtrasi glomerulus
(LFG). Perhitungan ini dapat menentukan stadium gagal ginjal kronis pasien dan metode
pengobatan yang tepat.

Berdasarkan pemeriksaan LFG, stadium gagal ginjal dapat dikategorikan menjadi:

 Stadium 1, nilai LFG di atas 90 mL/menit/1,73 m2


 Stadium 2, nilai LFG 60 hingga 89 mL/menit/1,73 m2
 Stadium 3, nilai LFG 30 hingga 59 mL/menit/1,73 m2
 Stadium 4, nilai LFG 15 hingga 29 mL/menit/1,73 m2
 Stadium 5, nilai LFG di bawah 15 mL/menit/1,73 m2

Perlu diketahui, nilai kisaran di atas tidak dapat digunakan untuk menentukan stadium
gagal ginjal kronis. Hal ini karena orang yang berusia lanjut bisa memiliki nilai LFG yang
setara dengan gagal ginjal stadium 2, meski ia tidak menderita penyakit ginjal.

Sebagai gambaran, berikut ini adalah nilai rata-rata LFG yang normal berdasarkan
usia:

 Usia 20-29, nilai LFG rata-rata 116


 Usia 30-39, nilai LFG rata-rata 107
 Usia 40-49, nilai LFG rata-rata 99

5
 Usia 50-59, nilai LFG rata-rata 85
 Usia diatas 70 tahun, nilai LFG rata-rata 75

Oleh sebab itu, penentuan diagnosis dan stadium gagal ginjal kronis hanya bisa
dilakukan oleh dokter.7

2.4. Tahapan Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit gagal ginjal yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan komplikasi
yang membahayakan tubuh. Pasalnya, penumpukan cairan berlebih, terutama di paru-paru
dan perubahan zat kimia dalam darah berpengaruh pada fungsi jantung dan otak. Dilansir dari
Harvard Health, ada tiga tahapan gagal ginjal yang biasa terjadi.

1. Cedera ginjal akut

Jika ginjal Anda berhenti bekerja tiba-tiba, dalam waktu yang singkat (biasanya dua
hari atau kurang), Anda mengalami acute kidney injury (AKI) atau cedera ginjal akut.
Kondisi ini merupakan masalah serius dan harus ditangani segera. Berbeda dengan jenis
lainnya yang merupakan hasil dari kerusakan ginjal yang terjadi secara bertahap, AKI dapat
sembuh jika diobati dengan cepat.
2. Gagal ginjal kronis

Cedera ginjal akut memang dapat diobati. Namun, tidak sedikit orang yang
mengalami kerusakan ginjal dalam jangka waktu yang lama setelah AKI terjadi. Kondisi ini
disebut dengan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis menurunkan fungsi ginjal secara
bertahan dan dapat mengarah pada gagal ginjal tahap akhir jika tidak diobati dengan tepat.
3. Gagal ginjal stadium akhir (ESRD)

Gagal ginjal stadium akhir (end-stage renal disease) adalah penyakit ginjal tahap
akhir yang bersifat kronis dan permanen. Kondisi ini terjadi ketika fungsi ginjal menurun
hingga organ tidak dapat berfungsi secara total. Penyakit yang merupakan hasil akhir dari
penyakit ginjal kronis ini membutuhkan dialisis dan transplantasi ginjal agar pasien bisa
bertahan hidup.8

7
https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis/diagnosis, diakses pada tanggal 13 Oktober pukul
19.47 WIB
8
https://hellosehat.com/urologi/ginjal/gagal-ginjal/, diakses pada tanggal 13 Oktober pukul 14.35 WIB

6
2.5. Pengobatan Gagal Ginjal

Transplantasi ginjal merupakan perawatan yang sangat efektif bagi penderita gagal
ginjal terminal. Prosedur dan resiko yang besar membuat banyak penderita harus atau tetap
bertahan pada hemodialisis. Hemodialisis pada umumnya dilaksanakan 2-3 kali seminggu,
selama 3-6 jam/terapi. Pada keadaan tertentu proses hemodialisis dapat dilakukan setiap hari
dengan waktu yang lebih singkat. Selama proses hemodialisis, pasien akan mengalami
keluhan fisik seperti mual, sesak, sakit dada, panas, gatal dan pendarahan disekitar.
Ganggguan lain yang muncul ialah gangguan psikis dan spiritualitas berkaitan dengan
kondisi stress berkelanjutan.9

Ada beberapa jenis perawatan ketika seseorang mengalami gagal ginjal. Namun, jenis
pengobatan yang dibutuhkan akan tergantung pada penyebab dari penyaki tersebut.

a. Pengobatan cedera ginjal akut

Pada dasarnya pengobatan cedera ginjal akut dilakukan dengan mengatasi


penyebabnya, seperti tekanan darah atau glukosa yang terlalu tinggi. Selain itu, perawatan
penyakit ini juga dilakukan di rumah sakit dengan durasi yang tergantung berdasarkan
seberapa cepat ginjal bisa pulih. Awalnya, dokter akan memesan cairan intravena untuk
memastikan apakah aliran darah yang mengalir cukup ke ginjal. Apabila hal ini tidak
dilakukan, artinya penumpukan cairan di ginjal sudah parah. Berikut perawatan yang
mungkin Anda butuhkan.

 Pengobatan untuk menyeimbangkan kadar air dalam darah.

 Perawatan mengendalikan kalium dalam darah.

 Mengembalikan kadar kalsium di darah.


 Dialisis untuk membuang racun dalam darah.

b. Perawatan penyakit ginjal kronis


Berbeda dengan cedera ginjal akut, gagal ginjal kronis tidak dapat diobati. Namun,
perawatan penyakit ini bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami dan mengurangi
risiko komplikasi serta tingkat keparahan. Hal ini dikarenakan ketika ginjal rusak parah,

Nico A. Lumenta et all, Penyakit Ginjal: Penyebab Pengobatan Medik dan Pencegahannya (Jakarta:
9

Gunung Mulia, 1992), 81-82.

7
Anda mungkin membutuhkan perawatan penyakit ginjal stadium akhir, seperti transplantasi
dan dialisis.

Selain mengobati penyebabnya, perawatan penyakit ginjal kronis biasanya sudah


meliputi:
 diet rendah protein dan rendah garam,

 obat-obatan untuk mengontrol zat kimia dalam darah,

 obat untuk mengendalikan tekanan darah, dan

 obat hormonal (erythropoietin) untuk mengobati anemia.

c. Perawatan untuk penyakit ginjal tahap akhir


Penyakit ginjal akhir terjadi ketika ginjal tidak lagi dapat membuang limbah dengan
sendirinya dan ginjal telah gagal berfungsi. Kondisi ini biasanya ditangani dengan menjalani
dialisis hingga waktu yang tidak ditentukan atau sampai menemukan donor untuk
transplantasi ginjal. Dialisis dipakai untuk menghilangkan limbah dari darah. Pada beberapa
pasien yang memiliki riwayat hipertensi, kedua ginjal mungkin perlu diangkat melalui
pembedahan sebelum transplantasi. Dialisis menyaring dan membersihkan darah
menggunakan sebuah mesin yang melakukan fungsi ginjal. Tergantung dari tipe dialisis,
dapat dikoneksikan pada mesin besar atau kantong kateter portabel. Diet rendah kalium dan
rendah garam biasanya disarankan saat dialisis. Dialisis tidak menyembuhkan gagal ginjal,
tetapi dapat memperpanjang hidup jika dilakukan secara terjadwal.10

2.6. Perasaan Orang Yang Terkena Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan keadaan berkurangnya fungsi ginjal ke suatu kondisi yang
apabila fungsi ginjal tidak kembali, akan mengakibatkan kerusakan total dari fungsi eksresi
dan juga ancaman kematian. Gagal ginjal terjadi jika kedua ginjal milik seseorang mengalami
kerusakan. Pada kondisi tersebut, ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya mengeluarkan
sisa metabolisme dan mempertahankan keseimbangan cairan dan garam dalam tubuh. Selain
itu, ginjal yang rusak tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai pembuat hormon yang
bertugas ikut memelihara darah merah dan kesehatan tulang. Bila fungsi ginjal sudah sangat

10
https://hellosehat.com/urologi/ginjal/gagal-ginjal/, diakses pada tanggal 13 Oktober pukul 20.05 WIB

8
rendah, maka sisa metabolisme menumpuk, cairan menumpuk, mineral-mineral menumpuk,
dan kondisi darah menjadi asam (asidosis). Kondisi ini mengakibatkan pasien mengeluh
sesak napas, lemas, mual, dan kurang darah (anemia). Jika penumpukan sisa metabolisme ini
tidak segera ditangani, maka hal ini akan sangat membahayakan pasien.

Penderita gagal ginjal mengalami rasa ketidakberdayaan. Ada rasa cemas mengenai
kondisi tubuhnya, menjadi kurang percaya diri karena merasa berbeda dari yang lainnya,
merasa tidak dihargai oleh orang lain karena selalu disepelekan dan kecenderungan untuk
depresi. Perasaan–perasaan negatif yang muncul ini bisa mengakibatkan perilaku yang
merugikan diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan kurang adanya kontrol dari
penderita mengenai emosi yang dialami serta kekurangpekaan orang–orang yang disekitar
penderita dalam membantu penderita untuk berdaptasi dengan penyakitnya.

Beberapa gangguan yang sering dialami penderita gagal ginjal yaitu:

1. Delirium

Gejala umum gagal ginjal adalah delirium. Ini adalah kondisi mental yang
ditandai oleh kebingungan dan kegelisahan. Ini berkembang karena racun yang terakumulasi
memengaruhi otak. Pada hari-hari terakhir gagal ginjal, tidak mungkin untuk
memperbaikinya, maka satu-satunya cara efektif untuk mengendalikan delirium adalah
dengan memberikan sedasi. Ini bisa sulit bagi keluarga, karena itu berarti tidak ada lagi
interaksi dengan pasien. Biasanya orang tersebut harus tetap tidur nyeyak, karena sedasi
ringan dapat memperburuk kebingungan.

2. Depresi

Depresi adalah kondisi di mana orang mengalami suasana hati yang sangat
rendah untuk waktu yang lama. Ketika setiap orang merasa sedih dari waktu ke waktu, orang-
orang dengan depresi mengalami perasaan sedih yang terus menerus. Orang yang mengalami
gagal ginjal dapat mengalami depresi karena penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup
sehingga berimbas pada suasana hatinya. Depresi yang dialami pada pengidap gagal ginjal
bisa sampai menurunkan seks, putus asa, merasa hidup ini tidak layak untuk dijalani, bahkan
sampai berpikir untuk melakukan tindakan bunuh diri.

3. Gangguan kecemasan

9
Rasa cemas sebenarnya adalah emosi yang normal. Namun, gangguan
kecemasan berbeda karena ini merupakan penyakit mental atau gangguan kejiwaan yang
membuat pengidapnya tidak bisa menjalani hidup secara normal. Gangguan kecemasan bisa
ditandai dengan serangan panic dengan tanda-tanda fisik tubuh berkeringat, mengalami nyeri
dada, jantung berdebar, hingga sampai bisa mengalami serangan jantung. Gangguan
kecemasan juga bisa merambah ke situasi social sehari-hari di mana pengidapnya
memberikan atensi secara berlebihan terhadap pendapat orang lain mengenai dirinya.11

2.7. Fungsi Pastoral Terhadap Orang Yang Terkena Gagal Ginjal

Pendampingan pastoral adalah suatu usaha mendampingi yang menumbuhkan,


menolong dan mampu menghidupkan. Pendampingan pastoral dilakukan dalam seorang
pendamping secara fisik, keterlibatan dari hati dan spiritualitas. Kehadiran pendamping
bukan untuk menilai, menguasai maupun merendahkan. Kehadiran membuat yakin orang lain
bahwa dirinya tidak sendiri dalam menghadapi persoalan, penderitaan maupun sakit penyakit.
Pendampingan pastoral merupakan suatu respon atas panggilan Allah untuk saling
memperhatikan sebagai domba-domba Allah.12 Tujuan dari pelayanan pastoral terhadap
orang sakit adalah memberikan pertolongan dan pendampingan. Daniel Susanto mengutip
pendapat Roscam Abbing yang menyatakan bahwa pada intinya ada tiga tujuan dalam
pelayanan pastoral terhadap orang sakit, yaitu: Pertama, agar orang sakit tersebut tetap tekun
dalam imannya. Kedua, agar iman orang sakit tersebut dapat diperdalam dan Ketiga, agar
iman orang sakit tersebut dapat menghasilkan buah-buah Roh walau situasinya dalam
kesulitan dengan penyakit yang diidapnya.13

Berikut ini adalah beberapa fungsi pelayanan terhadap penderita gagal ginjal yaitu:

1. Fungsi Menyembuhkan atau Healing

Penyembuhan di dalam sakit gagal ginjal bukan harus selalu sembuh secara fisik akan
tetapi juga penyembuhan dan penerimaan secara hati nurani atau psikis. Fungsi penyembuhan
juga menyentuh aspek mental, emosional dan spiritual. Pelayan Pastoral memang tidak selalu
menyembuhkan secara fisik, akan tetapi pelayanan kesembuhan ini adalah ikut sertanya dan
kepedulian akan hadirnya proses penyembuhan yang datang dari Allah sendiri. Kesembuhan
yang diharapkan tentunya kesembuhan yang seluas-luasnya yaitu yang menyentuh semua

11
https://www.halodoc.com, Diakses pada tanggal 14 Oktober 2021 pukul 16.18 WIB.
12
Jacob dan Engel, Konseling Suatu Fungsi Pastoral, (Jakarta: BPK-GM, 2014), 5-7.
13
Daniel Susanto, Perspektif Kristen Pelayanan Pastoral Untuk Orang Sakit, (Surakarta: Yakkum
Press, 2008), 2.

10
aspek, baik tubuhnya, jiwanya dan rohnya. Oleh karena itu bagi penderita gagal ginjal butuh
dukungan secara emosional agar ia terhindar dari pikiran-pikiran yang tidak rasional.

2. Fungsi Mendukung

Ketika seseorang sakit apalagi sakit gagal ginjal ketika sudah sampai di puncaknya
begitu sulit sekali untuk disembuhkan dan kembali seperti semula. Maka penderitanya bisa
saja menjadi putus asa dan putus pengharapan. Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan
dukungan dari konselor. Saat mereka merasakan penderitaan akibat sakit gagal ginjal maka
bisa saja dampaknya seperti kebingungan, putus asa, shock, berontak dan sebagainya. Kadang
keberadaan konselor cukup hadir atau ada di samping mereka tanpa harus mengeluarkan
banyak perkataan apalagi nasihat. Bentuk dukungan, sokongan, topangan adalah pemberian
semangat atau penguatan kembali kepada orang yang sakit gagal ginjal.

3. Fungsi Membimbing

Fungsi membimbing adalah untuk membantu penderita gagal ginjal agar ia tidak
putus asa terhadap penderitaan yang sedang ia alami. Oleh karena itu kehadiran seorang
konselor harus membimbing sehingga konseli terbimbing sehingga tidak mengambil
keputusan yang salah atau jalan pintas.

4. Fungsi Peneguhan

Di dalam pelayanan pastoral terhadap orang yang menderita sakit gagal ginjal
tentunya sebagai seorang konselor harus memberikan arahan dan pengaruh sehingga
penderita tetap semangat, berpengharapan dan mampu menerima keadaan dengan berdamai
dengan keadaan yang ia alami. Oleh karena itu konselor harus selalu menuntun agar konseli
untuk mendengarkan Firman Tuhan, berdoa kepada Tuhan dan juga memberikan semangat
dan rasa empati kepada konseli sehingga konseli semakin bertumbuh iman dan
pengharapannya kepada Tuhan.

2.8. Refleksi Teologis

Nats Firman Tuhan dalam Yesaya 40:31 berkata “Tetapi orang-orang yang menanti-
nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang
dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak
menjadi lelah”. Hidup di tengah-tengah dunia ini merupakan sebuah anugerah dari Tuhan.
Kita hidup di tengah dunia ini bukan karena kuat dan kehebatan kita, akan tetapi semuanya

11
itu besar karena kasih setia Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan selalu mengasihi kita di segala
situasi hidup kita baik pada saat kita sehat, bahagia, sukacita, ketika ada masalah dan
persoalan yang datang menghampiri kehidupan, juga ketika ada sakit penyakit yang datang
ke tengah hidup kita salah satunya adalah tentang penyakit gagal ginjal. Pada saat seseorang
mengalami gagal ginjal mungkin perasannya campur aduk sehingga bisa melemahkan
kekebalan tubuh dan psikisnya. Akan tetapi ia harus kuat karena Tuhanlah yang memberikan
kekuatan batin kepadanya walaupun pada akhirnya secara fisik ia tidak bisa sembuh total,
akan tetapi secara iman pengharapan ia dapatkan dari kekuatan yang datangnya daripada
Tuhan. Tuhan tahu apa yang dirasakan oleh orang yang menderita penyakit gagal ginjal
sehingga harus kuat, berpengharapan dan tidak gampang mengeluh dan putus asa,. Kita juga
sebagai konselor harus selalu mendampingi dan memberikan penguatan, dukungan kepada
saudara kita yang mengalami gagal ginjal karena walaupun mungkin secara fisik mereka
tidak kuat tetapi secara batiniah dan imannya dikuatkan dari kehadiran konselor sehingga
mereka tetap semangat dan berpengharapan di dalam menjalani hidupnya. Seperti rajawali
yang terbang tinggi bukan karena ia tidak memiliki tantangan tapi ia percaya bahwa Tuahn
selalu menopangnya walau di tengah badai sekalipun.

III. Kesimpulan

Dari pemaparan penulis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pendampingan pastoral sangat diperlukan di dalam proses di berbagai dinamika kehidupan


salah satunya tentang pendampingan pastoral terhadap orang yang sakit, sakit parah dan
bahkan penyakit yang tidak bisa lagi disembuhkan secara medis. Salah satu penyakit yang
diperlukan untuk melaksanakan pendampingan pastoral adalah gagal ginjal. Ketika pertama
sekali seseorang mengalami sakit gagal ginjal tentunya ia akan sangat terkejut, apalagi ketika
gagal ginjal sudah sangat parah dan kecil kemungkinan untuk sembuhnya Tentunya tidak
hanya secara fisik yang drop, akan tetapi secara psikis ia akan mengalami ketakutan,
kecemasan, bahkan mungkin kemarahan kepada dirinya bahkan kemarahan kepada Tuhan,
stress, bahkan depresi karena ia merasa hidupnya sudah tidak pasti lagi kedepannya.

2. Ketika seseorang mengalami penyakit gagal ginjal maka sangat diperlukan pendampingan
pastoral dengan cara menguatkannya, berempati kepadanya, dan juga menuntun dan
membimbingnya sehingga ia terus semangat dan tidak putus asa dengan keadaannya.
Pendampingan pastoral bertujuan untuk menguatkannya sehingga ia tetap berpengharapan
dan kuat di dalam Tuhan walaupun secara medis penyakit gagal ginjal tersebut sangat susah

12
untuk disembuhkan. Oleh karena itu konselor harus terus-menerus mendampinginya sampai
ia mampu berdamai dengan apa yang ia alami sekarang sehingga imannya dan
pengharapannya bertumbuh walau dalam situasi sakit yang dialaminya.

IV. Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Baradero, Mary, Mary Wilfri Dayrit dan Yakobus Siswadi, Klien Gagal Ginjal: Seri Asuhan
Keperawatan, ed. Monica Ester dan Esty Wahyuningsih Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2005
Jacob dan Engel, Konseling Suatu Fungsi Pastoral, Jakarta: BPK-GM, 2014
Lumenta, Nico A. et all, Penyakit Ginjal: Penyebab Pengobatan Medik dan Pencegahannya,
Jakarta: Gunung Mulia, 1992
Pagungsan, Pearle T. et all, Ginjal Si Penyaring Ajaib: Mengapa Gagal Ginjal Terjadi?-
Memiliki Kreasi Hidup Sehat,ed. Halvi Sihole dan Brossi Soriton, Bandung: Indonesia
Publishing House, 2007.
Pearce, J.C., Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1995.
Santoso, D., 60 Menit Menuju Ginjal Sehat Surabaya: Jaring Pena, 2009
Susanto, Daniel, Perspektif Kristen Pelayanan Pastoral Untuk Orang Sakit, Surakarta:
Yakkum Press, 2008

Sumber Internet:

https://hellosehat.com/urologi/ginjal/gagal-ginjal/,
https://hellosehat.com/urologi/ginjal/gagal-ginjal/,
https://hellosehat.com/urologi/ginjal/gagal-ginjal/,
https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis/diagnosis,
https://www.halodoc.com,
https://www.halodoc.com/kesehatan/gagal-ginjal,

13

Anda mungkin juga menyukai