Anda di halaman 1dari 31

11

Pengaruh Pelaksanaan Audit


Internal Terhadap Penerapan
Good Corporate Governance.
Good Corporate Governance

World bank

Good Governance sebagai suatu penyelenggaraan


manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung
jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar
efisien, menghindarkan salah alokasi dana investasi dan
pencegahan korupsi baik secara politik maupun
administratif menjalankan disiplin anggaran serta
menciptakan legal and framework bagi pertumbuhan
aktivitas usaha.
Kata Mas Ahmad
Dhaniari

Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan sebagai suatu


pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan oleh organ
perusahaan (Direksi, Dewan Komisaris, RUPS) guna
memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara
berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap
memperhatikan kepentingan Stakholders lainnya,
berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang
berlaku.
Good Corporate Governance

pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan


dalam perusahaan untuk mendorong terciptanya
tata kelola perusahaan yang efisien, transparan dan
konsisten dengan peraturan perundangan yang
dapat membantu tercapainya kesinambungan
perusahaan melalui pengelolaan berdasarkan prinsip-
prinsip good governance.
PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE
Menurut SK Menteri Nomor :
KEP-117/117/M-MBU/2002

Keterbukaan dalam mengungkapkan informasi yang


Transparency material dan relevan serta kertebukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan

kejelasan fungsi dan pelaksanaan


Accountability pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga
pengelolaannya berjalan secara efektif

kesesuaian atau kepatuhan di dalam pengelolaan


Responsibility perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat
serta peraturan perundangan yang berlaku
suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa beturan kepentingan dan pengaruh
Indepedency maupun tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi


hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan
Fairness perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Tujuan Good Corporate Governance

Menurut Indra Surya dalam bukunya


Penerapan Good Corporate
Governance (2006:68)

1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing


2. Mendapatkan cost of Capital yang lebih murah
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan
kinerja ekonomi perusahaan
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari Stakholders
terhadap perusahaan.
5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.
Faktor –Faktor yang Mas Ahmad Daniri dalam bukunya yang berjudul
mempengaruhi Good Corporate Governance: Konsep dan
Penerapannya dalam Konteks Indonesia
(2005 : 15)

1. Terdapat sistem hukum yang baik


2. Adanya dukungan pelaksanaan GCG dari
sektor publik
Faktor 3. Standar pelaksanaan GCG yang efektif
Eksternal
dan profesional
4. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang
mendukung penerapan GCG di
masyarakat
5. Adanya semangat anti korupsi yang
berkembang di lingkungan publik
1. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture)
2. Adanya berbagai kebijakan dan peraturan
perusahaan mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG
3. Adanya manajemen pengendalian resiko perusahaan
Faktor pada kaidah-kaidah standar GCG
Internal
4. Terdapatnya sistem audit yang efektif dalam
perusahaan
5. Adanya keterbukaan informasi bagi publik
6. Kualitas, skill, kredibilitas dan integritas berbagai
pihak yang menggerakan perusahaan
Good
Audit
Corporate
Internal
Governance

Sumber : A Crowe White Paper by


Rick Julien and Larry Rieger
A Crowe White Paper by Rick Julien
and Larry Rieger “ Strengthening
Corporate Governance With Internal
Audit”.
Crowe Corporate Governance Framework
1. Dewan Direksi dan Komite

3 dewan komite yang


menginsruksi pengawasan
audit, mengatur
menentukan arah dan nilai dari kompensasi, mengatur
sebuah perusahaan, mengawasi nominasi dan kebijakan
kinerja, dan melindungi tata kelola
kepentingan pemegang saham
Dewan Direksi
dan Komite
Internal Audit

1. Membantu dewan direksi dan komite dengan kinerja mereka


yg terbaik
2. Mengukur efektivitas komite audit dan pemenuhan
kewajibannya berdasarkan peraturan yang berlaku
3. Meninjau sertifikat komite audit dengan bantuan penasihat
hukum
4. Memberikan praktek kerja terbaik tentang pengendalian
intern dan manajemen resiko untuk anggota komite audit
5. Menentukan keakuratan dari informasi yang digunakan
dalam mengambil keputusan
6. Membantu dewan dengan memberikan laporan apabila ada
kesalahan dalam manajemen resiko
2. Hukum dan Peraturan

Bagian ini membicarakan batasan-batasan


hukum dalam mengoperasikan perusahaan
sesuai dengan hukum dan peraturan
internasional, federal, dan nasional yg berlaku Internal Audit
saat ini. Persoalan ini sangat rumit, terlebih
untuk perusahaan besar

Menguji –dengan petunjuk hukum- bahwa


perusahaan beroperasi dan mencapai tujuan
tidak dengan melakukan kecurangan atau
fraud
mencari peluang untuk meningkatkan
kegiatan kepatuhan dan kemampuan untuk
mengurangi biaya jangka panjang dan
meningkatkan kinerja.
3. Praktek Bisnis dan Etika
batasan moralitas perusahaan yg
harus diperhatikan dalam
mencapai tujuannya
Terarah pada aturan whistle-
blower SOX

taktik operasional dan langkah-langkah


yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan strategi. Tujuan utama
adalah untuk menjaga konsistensi,
prediktabilitas, dan akuntabilitas dalam
pelaksanaan, pengambilan keputusan, dan
kinerja
Praktek Bisnis dan Etika Internal Audit

1. Meninjau kebijakan kode etik, membuktikan bahwa pada waktu tertentu


kode etik diperbaharui dan dikomunikasikan kepada manajemen dan
karyawan.
2. Melakukan peninjauan ilmu perilaku etika untuk menilai pemahaman
dan persepsi dari kepatuhan pada semua tingkat organisasi
3. Membantu manajemen dan komite audit menjaga semua karyawan
pada semua tingkat untuk tetap akuntabel
4. Melayani dalam peran pengawasan etika atau menganugerahkan
dengan petugas etika organisasi
5. Melayani dalam peran pengawas etika
6. Berpartisipasi dalam whistle-blower dan penyelidikan keluhan lainnya
7. Melakukan audit tahunan dan melaporkan hasilnya kepada komite audit
8. Menilai hubungan etika untuk penetapan tujuan dan proses evaluasi
kinerja.
4. Pengungkapan dan Transparansi

dan transparansi yang


tepat kepada semua
Laporan keuangan harus pemangku kepentingan,
memenuhi ekspektasi bukan hanya pemegang
hukum untuk kejelasan, saham.
relevansi, keandalan, dan
daya banding
Pengungkapan dan
Transparansi Internal Audit

1. Melakukan pengujian pengungkapan keuangan dan


mengurusnya dengan CFO
2. Memahami perusahaan untuk pengungkapan dan
transparansi, menyelaraskan penilaian risiko dengan
harapan para pemangku kepentingan
3. Dalam rencana audit tahunan, ditujukan untuk
pengungkapan dan transparansi
4. Memahami secara luas dan dalam dari kemungkinan
pengungkapan dan transparansi
5. Aktif dalam komite pengungkapan, termasuk
mengevaluasi efektivitasnya
6. Meninjau ulang proses sub sertifikasi.
5. Enterprise Risk Management

sebuah pendekatan terpadu untuk


mengelola risiko dan memperkuat
kebutuhan untuk pendekatan yang
komprehensif untuk mengurangi risiko
dan meningkatkan tata kelola
perusahaan
Enterprise Risk
Management Internal Audit

1. Secara proaktif pendukung dan berpartisipasi dalam upaya


ERM organisasi, termasuk membangun ERM pemerintahan
praktis struktur memiliki komitmen untuk metodologi umum
dan alat-alat
2. Memfasilitasi identifikasi area risiko penting bagi organisasi
serta proses yang paling penting
3. Memastikan strategi bisnis terkait dengan proses ERM
4. Membantu pemilik dengan pemahaman, menilai,
merancang, dan mendokumentasikan kontrol
5. Persediaan organisasi risiko dan kepatuhan kegiatan, dan
berusaha untuk mengintegrasikan mereka ke dalam
metodologi umum
6. Mengevaluasi bisnis dan proses pemilik untuk mengambil
tanggung jawab untuk ERM.
6. Monitoring

mengevaluasi apakah komponen


dari kerangka tata kelola
beroperasi sebagai dimaksudkan
dan menyediakan pelaporan ke
berbagai tingkatan organisasi
Monitoring Internal Audit

1. Memahami apa kegiatan monitoring berlangsung dalam


organisasi untuk masing-masing komponen lain dari kerangka
tata kelola
2. Memfasilitasi pelaksanaan metodologi pemantauan risiko umum
di semua fungsi tata kelola perusahaan, sebagai umpan sistem
pelaporan yang terintegrasi
3. Melakukan audit tata kelola perusahaan tingkat strategis
4. Menggabungkan aspek tata kelola perusahaan tingkat taktis ke
dalam rencana audit
5. Mengembangkan sebuah kartu nilai jaminan dan
melaporkannya triwulanan.
7. Komunikasi

Sebuah bahasa tata kelola umum


memfasilitasi dialog yang
produktif sehingga setiap orang
dapat bekerja sama untuk
memperkuat kinerja tata kelola
perusahaan
Komunikasi Internal Audit

1. Berpartisipasi dalam dialog yang berkelanjutan dengan


penasihat umum, direktur keuangan petugas, dan petugas
manajemen senior lainnya
2. Menjaga komunikasi yang stabil dengan anggota komite audit
dan pengawasan
eksekutif
3. Termasuk informasi tentang tata kelola perusahaan dalam
laporan audit
4. Membantu dalam membangun komunikasi tata kelola
perusahaan
CONTOH PENELITIAN
Menurut Penelitian skripsi Misya Kurnia Lahu,
STIEP Surabaya 2011 tentang :

“Pengaruh Peranan Audit Internal terhadap


Penerapan Good Corporate Governance
pada PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk
JAKARTA”.
Tujuan dilaksanakan GCG dalam PT
Kimia Farma dikarenakan beberapa hal
diantaranya:

1. Krisis di Indonesia terjadi sebagai akibat masih banyaknya para


pelaku dunia usaha yang belum secara sempurna menerapkan
praktek-praktek Good Corporate Governance.
2. Tingkat inefisiensi di Indonesia cukup tinggi dan merupakan
yang tertinggi di Asia. Hal tersebut sebagai akibat dari tidak
adanya pelaksanaan transparansi dan prinsip-prinsip GCG lainnya.
3. Iklim globalisasi mendorong perusahaan untuk harus selalu siap
bersaing ketat dengan perusahaan asing, paling tidak dalam
tingkat regional.
peran audit internal
Pengukuran : pengukuran sikap dengan
Variabel Independen menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana
poin 1 (sangat tidak setuju), poin 2 ( tidak
setuju), poin 3 (netral), poin 4 (setuju), dan poin
5 (sangat setuju).

penerapan GCG
Pengukuran : melalui pertanyaan transparansi,
Variabel dependen kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel peranan
audit internal berpengaruh positif signifikan terhadap Good
Corporate Governance. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai R2
sebesar 0,169 atau 16,9% dan nilai sig 0,014, artinya semakin baik
penerapan audit internal pada perusahaan maka Good
Corporate Governance akan semakin baik, sebaliknya jika
tingkat penerapan audit internal buruk maka Good Corporate
Governance juga menjadi buruk.

Anda mungkin juga menyukai