Anda di halaman 1dari 11

UDIT OPERASIONAL

5
METODOLOGI
AUDIT

D R .K A RS A M SE , MA K ., A K ., CA . ,C PM A .,C PA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


“Menjadi pembelajar sejati
adalah bekal untuk menjadi
manusia yang lebih bijak”

- SAYA
3. Metodologi Audit

Metodologi audit mengacu pada cara pengukuran indikator kinerja berdasar :

1. Nilai uang (ekonomi, efektifitas, dan efisiensi),

2. Risiko dan penilaian risiko audit,

3. Metode penentuan sampel, dan

4. Faktor-faktor yang dipertimbangakan dalam penentuan sampel.


Indikator Efektifitas dalam Audit
Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil
guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus
dicapai.
Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir
kebijakan (spending wesely).
Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran
(output) program dalam mencapai tujuan program.
Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang
ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuarmya.
 Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan maka organisasi tersebut
dikatakan telah berjalan dengan efektif.
 Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak
menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk
mencapai tujuan tersebut.
 Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hubungan dari ketiga indikator kinerja keuangan dapat
digambarkan sebagai berikut ini:

Pengukuran
Value of money

NILAI INPUT
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME TUJUAN
(RP)

EKONOMI EFISIENSI EVEKTIVITAS


(hemat) (berdaya guna) (berhasil guna)

Cost-Effectiveness

Sumber: Mardiasmo, (2002) dalam Ihyaul Ulum M.D (2009)


Komponen Risiko Audit

Risiko audit merupakan risiko yang mungkin terjadi yang di karenakan


kegagalan auditor untuk memberikan opini/rekomendasi yang tepat karena
kegagalan mengidentifikasi kesalahan yang cukup material.
Secara garis besar risiko audit dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 Resiko bawaan,
 Resiko pengendalian,
 Resiko deteksi.
Risiko bawaan
Risiko bawaan mengacu pada risiko yang melakat pada proses aktivitas
organisasi dan tidak berkaiatan dengan pengendalian internal organisasi.
Risiko deteksi mengacu pada kegagalan auditor untuk mendeteksi keberadaan
salah saji.
Risiko pengendalian merupan risiko yang timbul karena adanya kegagalan
sitem pengandalian interen organisasi untuk mendetaksi dan mencegah
kesalahan penyajian/pengungkapan.
Untuk melakuan penilain risiko pengendalian sebaiknya
auditor melakukan :

1. Mengetahui prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai


pengendalian internal yang diterapkan pada organisasi.
2. Mengidentifikasi kesalahan dalam penyajian yang potensial
3. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang memungkinkan untuk
mendetaksi dan memperbaiki kesalahan penyajian.
4. Melakukan uji pengendalian untuk mengetahui efektivitas pengandalian
5. Mengevaluasi bukti yang ada untuk melakuan penilaian.
Secara ringkas risiko audit disajikan dalam gambar
berikut ini:
Desain audit
Menilai Menilai untuk = Risiko Audit
risiko bawaan risiko pengendalian mengatasi
risiko deteksi
Kesalaha Laporan
Kerentanan keuangan
n
asersi Prosedur Kesalahan bebas
pengungk pengungkapan
individual auditor kesalahan
apan material yang
pada SPI untuk pengungkapan
material masih ada
kesalahan me- yang material
yang yang tidak
pengungkapa verifikasi dengan jaminan
tidak terditeksi oleh
n yang asersi yang cukup
terdeteksi asersi
material beralasan
atau individual
dicegah
oleh SPI

Keslahan Kesalahan
pengungkap pengungkap
an yang an yang
dicegah atau dideteksi
diperbaiki oleh
oleh SPI prosedur
audit

Sumber: Boyton, et.al (2001)


Terima kasih

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai