Anda di halaman 1dari 2

Kepribadian adalah topik hangat bagi orang-orang terpelajar saat ini.

Rendahnya moral siswa dan


seringnya terjadi

permasalahan di bidang pendidikan menunjukkan bahwa akhlak mulia yang pernah mengakar kuat
dalam kepribadian

semakin menurun. Pembentukan karakter merupakan salah satu bentuk pendidikan nilai bagi siswa
dan pembaharuan gaya hidup bersama yang lebih memperhatikan kebebasan individu. Tujuan dari

pembinaan akhlak adalah untuk meningkatkan mutu pelaksanaan dan prestasi pendidikan

sekolah, dan untuk mencapai pembinaan akhlak dan akhlak mulia dari

siswa. Pengajaran karakter dapat diintegrasikan ke dalam

mata pelajaran dan diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi ini saja tidak cukup untuk
menyampaikan lebih banyak pembentukan karakter, dan metode keagamaan diperlukan. Setiap
agama

mengajarkan karakter atau akhlak pemeluknya. Dalam Islam, akhlak merupakan salah satu dari tiga
kerangka yang menempati posisi yang sangat penting dalam ajarannya,

dan dua kerangka lainnya, yaitu Aqidah dan hukum Islam. Islam adalah rahmatan lil

alamin, dan metode Islami yang berpedoman pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dapat menjadi solusi

untuk mengajarkan dan melaksanakan pendidikan karakter bagi siswa sekolah dasar.

Tanggung jawab pembentukan karakter bukan hanya tanggung jawab pendidik (guru), tetapi juga
memerlukan perhatian dan peran serta orang tua.

Pembentukan karakter merupakan isu strategis dalam konteks pendidikan Indonesia, yang terkait
dengan krisis moral akhir-akhir ini. Hampir semua

kasus yang terjadi terkait dengan kebobrokan moral, diduga akibat kegagalan

pendidikan karakter yang diberikan oleh lembaga pendidikan.

Kasus Nasional

Prosiding Simposium Inovasi Pendidikan Nasional

Individualized Learning Innovation untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN

323

Misalnya, terutama disebabkan lingkungan sekolah dan keluarga yang disebabkan oleh kurang
mendalamnya internalisasi pendidikan moral. Dari perspektif Islam, bagaimana dengan pendidikan
karakter, khususnya bagi siswa sekolah dasar? Pembentukan karakter siswa sekolah dasar harus
dilakukan bersama oleh semua pihak. Anda dapat menggunakan

sebagai contoh untuk pembentukan karakter. Model dimulai dari peniruan antar manusia.

Model dalam pendidikan biasanya dikaitkan dengan guru sebagai pendidik.

panutan di bidang pendidikan dapat menjelaskan perilaku dan sikap guru dan
guru di dalam dan di luar sekolah, serta dijadikan panutan oleh 4.444 siswa (Depdiknas, 2010). Guru
dianggap sebagai guru teladan dan erat kaitannya dengan guru yang unggul dan profesional. Untuk
menjadi guru profesional yang unggul,

harus memenuhi standar dan persyaratan menjadi guru. Pada tahun 2005, Undang-Undang Nomor
14

tentang Guru dan Dosen menjelaskan syarat menjadi guru, yaitu

seseorang harus memiliki ijazah, sehat jasmani dan rohani, bertakwa kemahakuasaan, berkelakuan
baik, rasa tanggung jawab, dan karakter bangsa. . Roh. Deklarasi

secara jelas mengatur syarat-syarat untuk menjadi guru profesional yang unggul

. Pernyataan tersebut juga menyebutkan tindakan yang harus dilakukan guru di kelas, seperti: B.
Perilaku yang baik, rasa tanggung jawab dan kesadaran berbangsa. Guru yang ramah dan profesional
memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pengajaran dan suasana lingkungan sekolah.

Sikap baik guru di kelas dapat menjadi contoh bagi siswa. Sikap baik guru

tercermin dari bersikap adil kepada semua siswa, mempercayai dan menyukai siswa,

sabar dan rela berkorban untuk belajar,

berwibawa kepada siswa, ramah terhadap guru lain, dan ramah terhadap

adalah total penguasaan mata pelajaran yang diajarkannya secara nyata, masyarakat yang menyukai
dan memahami 4.444 mata pelajaran yang diajarkannya (Ngalim, 2009). Sikap guru yang baik akan
mempengaruhi kemajuan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang kondusif dan suasana
sekolah yang baik akan mempengaruhi warga sekolah, terutama tindakan dan perilaku siswa.
Perilaku siswa di lingkungan sekolah akan ditransfer ke dalam kehidupan sehari-hari dan
mempengaruhi kepribadian siswa tersebut.

Selain pendidikan di lingkungan sekolah, ada juga pendidikan untuk 4.444 keluarga. Keluarga
merupakan pusat pendidikan pertama dan terpenting bagi 4.444 siswa. Pada hakekatnya keluarga
hanyalah pusat pendidikan, walaupun terkadang hal ini terjadi dengan sangat sederhana dan tanpa
disadari, keluarga berperan besar dalam pendidikan anak. Dalam keluarga, orang tua memainkan
peran dan tanggung jawab yang sangat penting dalam membesarkan, memimpin, dan membesarkan
anak. Pengasuhan orang tua terhadap anak-anak memainkan peran penting dalam perkembangan
fisik dan mental anak-anak di masa depan.

Interaksi antara orang tua dan anak menentukan karakter dan perilaku orang lain dalam
masyarakat. Sebagai pengasuh dan pembimbing dari 4.444 keluarga, orang tua membantu
membentuk kode etik anak-anak. tata krama,

Anda mungkin juga menyukai