Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi.
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas.
Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci, seekor serigala, atau individu
yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan membentuk
Populasi. Contoh : dipadang rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok srigala.
Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan
migrasi (emigrasi dan imigrasi).
Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah
tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput
terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap
individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat.
Ekosistem juga berarati suatu unit fungsional dari berbagai ukuran yang tersusun dari
bagian komponen dan sistem secara keseluruhan berfungsi berdasarkan suatu urutan kegiatan
yang menyangkut energi dan pemindahan energi. Dengan beberapa perkecualian, sumber
energi azali adalah matahari. Energi matahari ditangkap oleh komponen ototrofik yaitu
tumbuh-tumbuhan hijau. Energi yang tertangkap disimpan dalam ikatan kimia zat organik
tanaman, yang merupakan tanaman yang mendorong terus berjalannya komponen
heterotrofik sistem tersebut. Organisme heterotrofik meliputi semua bentuk – bentuk
kehidupan yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu makhluk hidup dan ekosistem alami?
2. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan komunitas makhluk hidup?
3. Apa saja factor- factor yang mempengaruhimakhluk hidup dan ekosistem
alami ?
4. Apa saja populasi dan komunitas makhluk hidup?
A. Tujuan Penulisan
1. Memahami makhluk hidup dan ekosistem alami.
2. Memahami populasi dan komunitas makhluk hidup.
3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi makhluk hidup dan
ekosistem alami.
4. Mengetahui populasi dan komunitas Makhluk Hidup.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makhluk hidup dan ekosistem alami.
1. Makhluk hidup.
a. Pengertian makhluk hidup.
Makhluk hidup adalah makhluk dengan ciri-ciri kehidupan seperti bernapas,
bergerak, dan berkembangbiak.. Ikan, kambing, burung, dan manusinya dapat
bergerak, memerlukan makanan, berkembang biak, dan bernapas. Hal tersebut
yang membedakan antara makhluk hidup dan benda mati.
Sedangkan contoh benda mati adalah meja, kursi, pupen, tas, buku dan lainlain
yang tidak meliputi ciri-ciri dari makhluk hidup.
b. Ciri-ciri makhluk hidup.
1. Bernapas
Semua makhluk hidup bernapas. Bernapas adalah proses mengambil udara O2
dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen diperlukan
makhluk hidup dalam pembakaran makanan di tubuh dengan menghasilkan
energi yang diperlukan tubuh yang disebut dengan oksidasi tubuh. Energi yang
dihasilkan difungsikan untuk bergerak dan beraktivitas.Proses pernapasan
makhluk hidup berbeda-beda, bergantung dari tempat hidup dan jenis makhluk
hidup. Makhluk hidup darat memiliki sistem pernapasan berbeda dengan
makhluk hidup di air. Berikut macammacam alat pernapasan...
• Alat pernafasan tumbuhan disebut dengan stomata atau lentisel
• Alat pernafasan hewan disebut dengan insang trakea, paru-paru dan kulit
• Burung mempunyai alat bantu pernafasan disebut dengan pundi-pundi
udara

2. Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup. Gerak manusia dan
hewan terlihat jelas. Manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak, misalnya
pada manusia memiliki tangan dan kaki. Sedangkan hewan memiliki sayap,
kaki, sirip, silia dan lain-lainnya. Tumbuhan melakukan gerakan, tapi gerakan
yang tidak mudah untuk dilihat. Contoh tumbuhan putri malu yang jika
disentuh akan menutup. Daun petai cina yang menutup pada sore hari,
tumbuhan tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga
matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan tumbuhan disebabkan
oleh ransangan dari luar.

2
3. Makan
Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan
harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya
lemak, mineral, karbohidrat, dan protein. Karbohidrat diperlukan tubuh untuk
menghasilkan energi. Fungsi makanan untuk makhluk hidup...
• Menimbulkan energi (tenaga)
• Pembangun tubuh (pertumbuhan)
• Mengganti sel-sel tubuh yang rusak

Makhuk hidup yang membuat makanannya sendiri adalah tumbuhan hijau


daun melalui proses fotosintesa.

4. Iritabilitas
Salah satu dari makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan.
Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan dari adanya rasangan.
Iritabilitas hewan dan manusia menggunakan panca indera terdiri dari
• Mata untuk melihat
• Telinga untuk mendengar
• Hidung untuk mencium
• Lidah untuk mengecap
• Kulit untuk meraba

5. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya kamu
menanam biji tumbuh menjadi kecambah, selanjutnya menjadi tanaman kecil.
Jika tanaman kamu siram setiap hari, maka tumbuh menjadi tanaman yang
besar.
6. Berkembangbiak
Berkembang biak atau reproduksi merupakan kemampuan dari makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan. Perkembangbiakan untuk melestarikan
jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan terdabagi dalam dua macam
yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan
tingkat tinggi berkembang biak secara kawin, sedangkan hewan tingkat rendah
berkembangbiak dengan vegetatif (tak kawin). Sedangkan tumbuhan
berkembang biak dengan biji, juga dapat berkembang biak dengan vegetatif
atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
diantaranya adalah tunas, stek dan cangkok.

6. Beradaptasi

3
Untuk bertahan hidup di lingkungannya, setiap makhluk hidup menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Tempat hidup makhluk hidup dapat melakukan
aktivitasnya disebut habitat. Jika makhluk hidup tidak bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungannya maka akan mati atau harus berpindah ke lingkungan
yang baru.
7. Memerlukan Suhu
Semua makhluk hidup bertahan suhu tertentu, ikan hidup di air yang bersuhu
antara 5 derajat celcius sampai 30 derajat, untuk jenis bakteri dapat sampai
dengan suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup antara suhu 0-43
derajat celcius.
8. Sekresi
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika akan menimbulkan racun
yang terdapat dalam tubuh. Zat sisa dikeluarkan berupa gas, cairan, atau zat
padat.Alat pengeluaran zat sisa hewan atau manusia yaitu...
• Paru-paru mengeluarkan CO2
• Ginjal mengeluarkan urine
• Kulit mengeluarkan keringat.

2. Ekosistem Alami
a. Pengertian ekosistem alami
Ekosistem merupakan interaksi yang terjadi antara komponen bitok dengan
komponen abiotik. Interaksi inilah yang menyebabkan kehidupan dapat terjadi,
artinya kehidupan ini “hidup” karena masing – masing komponen saling berinteraksi
untuk melengkapi kebutuhan hidupnya. Komposisi komponen abiotik sangat
beragam, perbedaan ini akan menyebabkan keragaman komponen biotik yang ada di
dalamnya. Dengan demikian akan ditemukan bermacam – macam ekosistem yang ada
di permukaan bumi.
Menurut pembentukannya ekosistem dibedakan menjadi:

 Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya.


Artinya ekositem ini terbentuk akibat hasil dari interaksi antar komponen abiotik
dan komponen biotik, tanpa ikut campur tangan manusia.

 Ekosistem alami yang terbentuk di muka bumi sangt beragam. Perubahan


yang terjadi pada komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen lainnya.
Keseimbangan antara komponen abiotik dan biotik sangat diperlukan untuk
menjaga kelestarian suatu ekosistem termasuk komponen yang ada di dalamnya.
Kerusakan habitat yang disebabkan oleh alam ataupun tangan manusia dapat
merusak keseimbangan yang telah terbentuk.
4
b. Bentuk ekosistem alami.
 EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
Luasnya daratan yang terbentang di muka bumi pun menyebabkan terdapat
beragam ekosistem yang terbentuk. Tiap ekosistem di bumi memiliki ciri khas oleh
karenanya disebut dengan istilah bioma. Adapun macam bioma daratan yang
terbentuk di bumi ialah:
1. Bioma tundra
Merupakan bioma yang terdapat di daerah kutub. Bioma ini memiliki suhu yang
sangat dingin dan angin yang sangat kencang. Kondisi demikian membuat bioma ini
disebut juga dengan istilah permafrost yaitu tanah bagian bawah yang membeku
secara permanen. Bioma tundra memiliki curah hujan yang sangat sedikit namun
dengan kondisi angin yang sangat kencang tadi air tidak dapat menembus pada bagian
permafrost. Kondisi yang sangat dingin ini membuat tumbuhan – tumbuhan kau
ditemukan di daerah ini. Bioma tundra didominasi oleh vegetasi luut dan juga lumut
kerak (lichenes). Adapun hewan – hewan yang hidup di daerah ini adalah hewan yang
memiliki simpanan panas dalam bentuk lemak atau kulit yang tebal.
Seperti beruang kutub, serigala, terwelu, dan burung migran.

2. Bioma gurun
Bioma ini merupakan bioma paling kering di antara bioma daratan yang ada di
bumi. Curah hujan pada bioma gurun ialah kurang dari 30cm per tahun. Selain itu,
gurun memiliki suhu yang sangat ekstrem, panas pada siang hari dan dingin pada
malam hari. Suhu digurun dapat mencapai 60° celcius saat siang hari. Tanah di
gurun umumnya ialah berbatu atau pasir dengan kelembapan yang sangat rendah.
Dengan kondidi abiotik yang demikian, maka bioma ini hanya dihuni oleh
komponen abiotik yang mampu melakukan penyesuaian. Kaktus ialah tumbuhan
yang paling umum ditemukan pada bioma gurun. Sebuah adaptasi evolusioner
yang dilakukan oleh komponen biotik untuk menyesuaikan dengan kondisi
lingkungannya. Sepertikaktus yang mampu menyimpan air dengan struktur batang
yang dilapisi kutikula yang tebal untuk mencegah terjadinya penguapan, selain itu
tumbuhan gurun memiliki daun yang kecil atau berubah menjadi duri.
Adaptasi pun di lakuakan oleh hewan – hewan penghuni gurun diantaranya ialah
kemampuan untuk menyimpan air seperti pada unta atau mengandalkan pemecahan
zat makananya untuk mendapatkan air. Sehingga, hewan – hewan gurun meski
kondisinya kering (air sangat sedikit) tetap mampu bertahan hidup.

5
3. Bioma taiga
Merupakan bioma yang didominasi oleh vegetasi tumbuhan pinus, cemara
(konifer) oleh karena itu disebut juga hutan konifer. Bioma ini memiliki udara yang
hangat dan lembap akibat pengaruh udara pantai yang ada di sekelilingnya. Curah
hujan yang diterima oleh bioma taiga ialah 100cm pertahun. Bioma taiga terdapat di
daerah beriklim sedang seperti pada amerika utara. Hewan – hewan yang hidup di
bioma ini antara lain beruang, serigala, dan lain –lain. Jika kamu pernah menonton
serial masha nad the bear maka seperti itulah gambaran bioma taiga.

4. Bioma sabana dan stepa


Bioma sabana dan stepa keduanya memiliki ciri yang hampir mirip. Perbedaan
terletak pada komposisi tumbuhan yang terdapat pada kedua bioma tersebut. Bioma
sabana merupakan padang rumbut dengan beberapa pepohonan, sementara pada
bioma stepa hanya didominasi oleh padang rumput tanpa terdapat pepohonan (semak
belukar). Bioma ini memiliki curah hujan antara 90 – 150cm pertahun. Hewan –
hewan yang ditemui pada bioma ini yaitu, cheetah, kuda, zebra, jerapah, singa, seperti
yang ditemukan pada sebagian daratan afrika. Jika di indonesia, bioma ini terdapat di
bagian Nusa Tengggara Timur yang dihuni oleh anoa, kuda.

5. Bioma hutan hujan tropis


Merupakan bioma yang paling kaya akan keragaman hayati. Bioma ini terletak di
garis khatulistiwa yang menyebabkan bioma ini memiliki iklim tropis seperti di
indonesia. Bioma ini paling banyak menerima curah hujan yakni sekitar 200cm per
tahun. Suhu pada bioma ini sekitar 25 – 30 derajat celcius, merupakan suhu yang
optimum bagi sebagian besar organisme.

Oleh karena itu, banyak tumbuhan, jamur, dan hewan yang ditemukan pada bioma ini.
6. Bioma hutan gugur
Merupakan bioma yang terdapat di daratan sebagian Eropa, Amerika, dan Asia
Timur. Bioma ini memiliki iklim sedang dengan curah hujan cukup tinggi. Saat
musim dingin hewan – hewan yang ada di bioma ini akan melakukan hibernasi yaitu
masa dormasi yang sebelum masa itu tiba, hewan – hewan akan sangat aktif makan
sebagai bahan hibernasi. Adapun tumbuhan memiliki ciri khas akan menggugurkan
daun saat musim kemarau datang.

6
 EKOSISTEM PERAIRAN (AQUATIK)
Seperti halnya pada ekosistem darat, ekosistem perairan terbentuk pun karena
interaksi komponen abiotik dengan komponen biotik. perbedaan pencahayan,
kedalaman, dan lainnya menyebabkan keragaman ekosistem perairan dimuka bumi.
adapun macam ekosistem perairan dibumi meliputi:

1. Ekosistem air tawar


Ekosistem ini memiliki ciri suhu relatif merata, iklim sangat dipengaruhi oleh iklim
daratan. Pencahayaan relatif merata, kadar garam rendah. Dengan kondisi abiotik
yang demikian ekosistem ini dihuni oleh biota laut yang tidak toleran terhadap kadar
garam yang tinggi. Wilayah ekosistem air tawar dibedakan menjadi:
• Litoral, yaitu daerah dangkal (dekat dengan pesisir). Daerah ini merupakan daerah yang
terpapar cahaya sampai ke pangkal perairan, oleh karena itu, daerah ini terdapat banyak
fitoplankton.
• Limnetik, merupakan daerah yang terkena sedikit cahaya.
• Profundal, dasar perairan yang tidak tembus oleh cahaya matahari.

2. Ekosistem air laut


 Berbeda dengan ekosistem air tawar, ekosistem air laut memiliki daerah yang
lebih luas dan dalam. Selain itu, kadar garam pada ekosistem ini cukup tinggi. Adapun
daerah pada ekosistem air laut dibedakan menjadi:
 Litoral yaitu daerah laut yang berbatasan dengan daratan
 Neritik daerah laut yang memiliki kedalaman sampai 200m. Pada daerah ini
paparan cahaya dapat menembus sampai batas wilayah, sehingga terdapat banyak
alga atau produsen lainnya dan ikan – ikan pemakan alga.
 Batial adalah daerah laut dengan kedalaman 200 – 2000m. Daerah ini
merupakan daerah remang – remang. Karena cahaya tidak dapat menembus total
daerah ini.
 Abisal adalah wilayah laut dalam. Wilayah ini gelap dan dingin, di wilayah
ini banyak ditemukan predator dan tidak ada produsen

3. Contoh ekosistem alami


 Tropical Rainforest Ecosystems.

7
Located in tropical regions, rainforests possess a greater diversity of plant and
animal life than any other type of ecosystem. As their name implies, precipitation
is significant, leading to dense, verdant vegetation. Trees grow very tall as they
compete for sunlight, and animals live in their canopy.
Artinya :
 Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Terletak di daerah tropis, hutan hujan memiliki keragaman yang lebih besar
dari kehidupan tanaman dan hewan daripada jenis ekosistem lain. Seperti
namanya, curah hujan yang signifikan , yang mengarah ke padat, vegetasi
hijau. Pohon tumbuh sangat tinggi karena mereka bersaing untuk sinar
matahari , dan hewan hidup di kanopi mereka .

 Temperate Forest Ecosystems.


Forest ecosystems are common across temperate climates -- areas where winters
are cold and summers are warm. They usually consist of deciduous trees, which
shed their leaves each autumn, and coniferous trees, which stay green throughout
the year.
Artinya :
 Ekosistem Hutan Dingin
Ekosistem hutan yang umum di beriklim dingin - daerah di mana musim dingin
dan musim panas yang hangat . Mereka biasanya terdiri dari daun pohon , yang
merontokkan daunnya setiap musim gugur , dan pohon konifer , yang tetap hijau
sepanjang tahun .

 Taiga Ecosystems.
Taigas are a type of forest ecosystem located in the far northern regions of the
world. Also called boreal forests, they consist mainly of evergreen, coniferous
trees, such as pine and spruce.
Artinya:

8
 Ekosistem Taiga
Taigas adalah jenis ekosistem hutan yang terletak di wilayah utara jauh dari dunia .
Juga disebut hutan boreal , mereka terutama terdiri dari cemara , pohon konifer ,
seperti pinus dan cemara .

 Grassland Ecosystems.
Grasslands, located in semi-arid zones, contain wide, treeless expanses often
inhabited by grazing animals. Sub-categories of grassland ecosystems include
savannas, which are found in the tropics; prairies, situated in temperate regions;
and steppes, which can be found in either climate.
Artinya:
 Ekosistem Padang Rumput
Padang rumput, terletak di zona semi-kering, mengandung lebar, hamparan tanpa
pohon sering dihuni oleh binatang pemakan rumput. Sub - kategori ekosistem
padang rumput termasuk sabana, yang ditemukan di daerah tropis; padang rumput,
terletak di daerah beriklim; dan stepa, yang dapat ditemukan di salah satu iklim .

 Desert Ecosystems.
With a drier climate than grasslands, desert ecosystems are characterized by
relatively sparse vegetation, and the number of insects and animals is also
relatively limited. Deserts aren’t necessarily hot; they can lie in temperate zones
as well. Nor must they be sandy; many deserts feature rock floors.
Artinya:
 Ekosistem Padang Pasir
Dengan iklim kering dari padang pasir, ekosistem gurun dicirikan oleh vegetasi
yang relatif jarang, dan jumlah serangga dan hewan juga relatif terbatas. Gurun
tidak selalu panas; mereka bisa terdapat di daerah dingin juga. Mereka juga harus
berpasir; banyak gurun memiliki lantai batu .
 Tundra Ecosystems
Tundra ecosystems, located in polar regions or on the tops of high mountains, are
frozen and snow-covered most of the year. Life is hard in these white, treeless
swaths, but during the brief summer, snows may melt enough to expose lichens or
small wildflowers and attract migrating birds.
Artinya:

9
 Ekosistem Tundra
Ekosistem tundra , yang terletak di daerah kutub atau di puncak-puncak gunung
yang tinggi , yang beku dan tertutup salju sepanjang tahun . Hidup disini sulit ,
petak tanpa pohon , tetapi selama musim panas yang singkat , salju bisa meleleh
cukup untuk mengekspos lumut atau bunga liar kecil dan menarik burung yang
bermigrasi .

 Stillwater Ecosystems
Various aquatic ecosystems can be found in stagnant or very slowly flowing
waters. Lakes, ponds, bogs, freshwater and saltwater marshes, swamps and
lagoons are examples of ecosystems found in stationary or nearly-stationary
waters. Algae, plankton, underwater and floating plants, such as lily pads, may
inhabit the calm waters.
Artinya:
 Ekosistem Air
Berbagai ekosistem air dapat ditemukan di perairan stagnan atau sangat lambat
mengalir. Danau, kolam, rawa, air tawar dan air asin rawa-rawa, rawa dan laguna
adalah contoh dari ekosistem yang ditemukan di perairan stasioner atau hampir -
stasioner. Ganggang, plankton, air dan tanaman, seperti bantalan lily mengambang,
mungkin menghuni perairan tenang .

 River and Stream Ecosystems


Consisting of flowing freshwater, river and stream ecosystems support a variety of
underwater life. Their relatively fast-moving waters boast a higher oxygen content
than that of stationary waters, allowing greater biodiversity among plant and
animal species.
Artinya:
 Ekosistem sungai dan Streaming
Terdiri dari aliran air tawar, sungai dan aliran ekosistem pendukung berbagai
kehidupan bawah air. perairan yang relatif bergerak cepat mereka mengandung
kandungan oksigen lebih tinggi dari perairan stasioner, sehingga keanekaragaman
hayati yang lebih besar di antara spesies tanaman dan hewan .

10
 Littoral Zones
Littoral zones are essentially coastlines, the often shallow parts of the ocean
nearest the shore. The waters in littoral zones experience a significant amount of
turbulence, due to wave action. Seaweed, barnacles, mollusks and crabs may be
found in littoral zones.
Artinya:
 Zona Littoral
Zona litoral sering juga disebut garis pantai, bagian yang biasanya dangkal dari laut
di dekat pantai. Perairan di zona litoral mengalami sebagian besar turbulensi,
karena gelombang aksi. Rumput laut, teritip, moluska dan kepiting dapat
ditemukan di zona pesisir.

 Coral Reefs
Coral reefs are often referred to as the “rainforests of the ocean” because these
ecosystems teem with life -- an estimated one-quarter of marine species rely on
them for food or shelter. In addition to corals and brightlycolored fish, sponges,
sea anemones, sea urchins and clams make their homes in coral reefs.
Artinya:
Terumbu karang
Terumbu karang sering disebut sebagai "hutan hujan laut" karena ekosistem ini
berkerumun dengan kehidupan yang diperkirakan seperempat dari spesies laut
bergantung pada mereka untuk makanan atau tempat tinggal. Selain karang dan
ikan berwarna cerah, spons, anemon laut, landak laut dan kerang membuat rumah
mereka di terumbu karang .
B. Faktor- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi
• Kompetisi, ini dapat terjadi antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam
mempertahankan hidupnya.
• Mortalitas, terjadinya suatu kematian/punahnya individu karena kekurangan sumber
makanan, terserang penyakit,dll.
• Natalitas. Yaitu adanya kelahiran yang menyebabkan pertambahan jumlah individu.
• Migrasi, yaitu keluar dan masuknya populasi yang sama.
• Predasi, yaitu interaksi antar organisme dimana satu organisme dimangsa oleh organisme
lainnya.

11
• Suksesi.

C. Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup

Populasi dalam kumpulan individu sejenis yang biasanya menghuni daerah tertentu.
Populasi mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi yang terlihat dalam bentuk kompetisi
untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk mempertahankan jenisnya. Satu wilayah
biasanya tidak dihuni oleh satu jenis populasi saja tetapi dihuni oleh beraneka ragam populasi
makhluk, misalnya di komunitas air tawar bukan hanya dihuni oleh kumpulan ikan saja,
tetapi juga ada tumbuhan air, kurakura, dan kumpulan hewan lainnya.

Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan


ukuran populasinya secara konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan penambahan
jumlah yang sangat besar. Salah satu contohnya adalah populasi burungred grouse (lagopus
scaticus) satu jenis burung di Skotlandia barat laut. Populasi burung ini berada di dua tempat
yang terpisah. Lokasi pertama mempunyai luas 49 ha, sedangkan yang satunya lagi berukuran
47 ha. Di satu lokasi pertumbuhan burung ini relatif konstan, tetapi di lokasi satunya lagi
mengalami pelonjakan populasi namun beberapa tahun kemudian terjadi penurunan kembali.
Hal ini bisa terjadi karena, makanan pokok jenis burung ini adalah tanaman heather
(colluna vulgaris). Tanaman muda dan sedang tumbuh sangat disukai oleh jenis burung ini.
Sehingga pembakaran lahan di salah satu lokasi menyebabkan ketersediaan tanaman muda
melimpah. Populasi burung ini pun meningkat dengan pesat. Namun, pertumbuhan ini
kembali lagi seperti asalnya setelah lahan dikembalikan seperti semula beberapa tahun
kemudian, populasi menjadi konstan kembali.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi

• Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di antaranya adalah masuknya jenis
populasi yang sama sehingga menyebabkan keseimbangan antara jumlah populasi dan jumlah
makanan menjadi terpengaruh. Keluarnya sebagian populasi untuk mencari tempat yang lebih
baik juga mempengaruhi pertumbuhan populasi.

• Kompetisi, komponen dalam populasi juga memungkinkan timbulnya kompetisi sehingga


menyebabkan pengaruh pertumbuhan terhadap populasi.
• Penyakit, hal ini sulit untuk dihindari oleh populasi sehingga ini salah satu penyebab utama
musnahnya populasi.

12
• Mortalitas, faktor ini sebagai penentu akhir yang disebabkan oleh berbagai faktor lain,
seperti kekurangan sumber makanan, penyakit, stres, dll.

2. Aliran Energi dalam Komunitas Alami


Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui pelaku rantai
makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai
makanan sebagai berikut:

1. Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun yang mengubah energi surya
menjadi energi kimia dalam jaringannya.
2. Konsumen pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan.
3. Konsumen kedua, karnivora, satu organisme pemakan herbivora.
4. Konsumen ketiga, karnivora pemakan karnivora lainnya. Namun ada organisme yang secara
fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga yaitu manusia.
5. Parasit, yaitu organisme yang mendapat makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di
tempat dia hidup
6. Pemakan bangkai, hewan yang hidup dari kotoran atau tumbuhan yang sudah membusuk.
7. Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organik yang
melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk kemudian diserap kembali oleh
tumbuhan hidup.

13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Makhluk hidup memiliki beberapa ciri-ciri dan benda mati tidak dapat dikategorikan
sebagai makhluk hidup, sebab tidak memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Ada dua
bentuk ekosistem alami, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ukuran populasi
bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasinya
secara konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat
besar, berikut factor yang mempengaruhi populasi, diantaranya migrasi, kompetisi, penyakit
dan mortalitas.Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui pelaku
rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai makanan,
diantaranya produsen, konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen ketiga, parasit,
pemakan bangkai dan pengurai.

B. Saran

Jagalah ekosistem alami yang ada saat ini, jangan dirusak seenaknya, sebab ekosistem
alami dapat mempengaruhi kehidupan di Bumi, jika ekosistem alami rusak, bagaimana
dengan kita sebagai makhluk hidup yang memerlukannya? Maka jagalah dari sekarang
selama masih belum terlambat untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi.

14
Daftar Pustaka

 http://vieta-account.blogspot.co.id/2012/07/iad-makhluk-hidup-dalam-
ekosistemalami.html

 Irawan Djamal Zoer’aini. 2010. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan


Dan Pelestariannya. Bumi Aksara:Jakarta.

 Pack Philip. 2008. Biologi Edisi Ke 2. Pakar Raya:Bandung.

 http://kakakpintar.com/pengertian-dan-contoh-ekosistem-alami-ekosistem-
daratperairan/

 New Hampshire Public Television: Nature Works – Ecosystems


 The Franklin Institute: Ecosystems, Biomes, and Habitats
 Defenders of Wildlife: Types of Forests
 Ecosystem.org: Types of Ecosystems
 Windows to the Universe: Temperate Forests
 McGraw-Hill Higher Education: Kinds of Ecosystems and Communities
 Defenders of Wildlife: Tropical Grasslands (Savannas)
 Windows to the Universe: The Desert Biome
 Windows to the Universe: Arctic Tundra
 Encyclopedia Britannica: Littoral Zone

15

Anda mungkin juga menyukai