Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Dalam menghadapi persaingan bisnis, setiap perusahaan memiliki tujuan


yang sama yaitu untuk meningkatkan laba atau keuntungan yang diperoleh
untuk perusahaan. Perkembangan dari suatu perusahaan dititikberatkan
pada bagaimana cara perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan utamanya
yaitu tercapainya laba perusahaan yang sudah ditetapkan. Faktor yang
sangat mempengaruhi besar kecilnya laba usaha yang diterima oleh
perusahaan adalah modal. Bagi perusahaan-perusahaan yang memang
memiliki modal yang besar tentu tidak akan mengalami kesulitan dalam
mengembangkan atau menjalankan usahanya, sedangkan bagi perusahaan-
perusahaan yang memiliki modal yang sedikit atau keterbatasan pada modal
maka akan sulit untuk mengembangkan atau menjalankan usahanya. Agar
masalah tersebut dapat teratasi, manajemen perusahaan memiliki dua
pilihan yaitu menerbitkan saham baru atau melakukan pinjaman dari pihak
luar baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Apabila manajemen perusahaan memilih hutang lancar sebagai sumber
modal atau alternatif sumber modalnya, maka manajemen perusahaan
menggunakan hutang jangka pendek. Sehingga perusahaan sangat dituntut
untuk bekerja keras agar penggunaan modal tersebut dapat memberikan
laba atau keuntungan yang besar bagi perusahaan, sehingga perusahaan
dapat berkembang dengan baik dan mampu membayar hutang lancar
tersebut.
Dan hutang jangka pendek akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
atau sesuai dengan siklus operasi normal perusahaan. Perusahaan memilih
hutang lancar sebagai alternatif sumber modalnya, karena perusahaan tidak
selalu menggunakan modal sendiri untuk membiayai kegiatan
operasionalnya.
Pandemi Covid-19 telah menyebar dan membrikan dampak pada bisnis
di suatu perusahaan salah satunya dalam menggunakan hutang jangka
pendek untuk pembiayaan aset lancar suatu perusahaan. Misalnya terjadinya
pergeseran digitalisasi dan kondisi eksternal perusahaan akibat pandemi
yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan di bidang makanan dan
minuman.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu disebut profitabilitas. Kemampuan laba atau profitabilitas
merupakan masalah sentral dari suatu perusahaan, karena semua tujuan dari
setiap bisnis adalah untuk mendapatkan laba. Laba dikaitkan dengan
penjualan yang biasanya disebut marjin laba. Hal ini sangat penting untuk
mengukur kemampuan perusahaan menciptakan laba dari setiap unit
penjualan yang dilakukan.
Maka berdasarkan uraian di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas suatu perusahaan salah satunya dilihat dari hutang jangka
pendek. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk menganalisa dan
mengambil judul “Pengaruh Hutang Jangka Pendek Terhadap
Profitabilitas Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk)”.

TINJAUAN PUSTAKA
1) Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya
paling lama satu tahun. Menurut Munawir (2005:18), hutang lancar atau
hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
perlunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek
(satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan. Sebagian besar hutang jangka pendek terdiri
dari kredit perdagangan barang/jasa, yaitu kredit yang diperlukan untuk
dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis-jenis hutang jangka
pendek di antaranya adalah:

a. Rekening Koran
Kredit Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh Bank kepada
perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian
sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang dibayar hanya untuk
jumlah yang telah diambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan
meminjamnya lebih dari jumlah tersebut. Bank dalam memberikan
kredit rekening Koran dapat menyita perusahaan yang bersangkutan
dengan berbagai syarat atau klausal (clausule),yaitu antara lain
(Munawir, 2005:18)
b. Klausul Pembatalan
Bank mempunyai hak untuk membatalkan pemberian kreditnya setiap
waktu. Pada dasarnya hak tersebut baru digunakan apabila Bank
sudah mengetahui dengan pasti bahwa kredit yang diberikan secara
rekening Koran itu dengan sengaja oleh perusahaan yang
bersangkutan digunakan untuk maksud-maksud yang tidak dapat
dipertanggung jawabkan atau menyimpang dari tujuan penggunaan
kredit tersebut.

c. Klausul Likuiditas Darurat Klausul atau syarat ini memungkinkan Bank


mengubah kredit rekening Koran kedalam bentuk kredit wesel, dengan
tujuan untuk mendapatkan alat-alat tunai dengan segera.

d. Klausul Pemeriksaan
Klausul ini memungkinkan Bank untuk memeriksa, meneliti dan
mengawasi cara penggunaan kredit yang diberikan oleh Bank kepada
suatu perusahaan agar supaya kredit tersebut dapat digunakan
dengan cara yang sebaik-baiknya.

2) Profitabilitas
Profitabilitas Menurut Brigham dan Houston (2006:107), rasio
profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan
perusahaan oleh manajemen. Untuk dapat melangsungkan hidupnya,
perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan. Apabila
perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan
sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun
investasi pihak luar. Menurut Harahap (2005:149), rasio profitabilitas
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Menurut Kasmir
(2008:196), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan untuk menciptakan laba dengan menggunakan modal yang
cukup tersedia. Rasio-rasio profitabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut
(Kasmir, 2008:196): a. Return On Assets (ROA) Return on Assets (ROA)
merupakan penilaian profitabilitas atas total assets, dengan cara
membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva b. Return
On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal
sendiri. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas
investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham
Untuk mengukur profitabilitas perusahaan dapat dilakukan dengan
menghitung rasio-rasio sebagai berikut :
1.) Gross Profit Margin ( GPM ) adalah digunakan untuk mengukur
berapa laba kotor yang dihasilkan dibanding dengan total nilai
penjualan bersih perusahaan. Besaran angka Gross Profit
Margin dapat diperoleh dengan menggunakan formula sebagai
berikut:

2.) Operating Profit Margin ( OPM ) adalah digunakan untuk


mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
operasi dari sejumlah penjualan yang dicapai. Angka Operating
Profit Margin dapat diperoleh dengan menggunakan formula
sebagai berikut:

3.) Net Profit Margin ( NPM ) adalah digunakan untuk mengukur


besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan
tertentu. Angka Net Profit Margin dapat diperoleh dengan
menggunakan formula sebagai berikut:

4.) Return on Assets ( ROA ) adalah digunakan untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. Angka Return on
Assets dapat diperoleh dengan menggunakan formula sebagai
berikut:

5.) Return on Capital Employed ( ROCE ) adalah digunakan untuk


menilai dari aspek semua modal yang dimanfaatkan
perusahaan. Angka Return on Capital Employed dapat diperoleh
dengan menggunakan formula sebagai berikut:
6.) Return on Equity ( ROE ) adalah digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para
pemegang saham. Angka Return on Equity dapat diperoleh
dengan menggunakan formula sebagai berikut :

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan cakupan dari ilmu manajemen keuangan yang
mengkaji tentang pengaruh utang terhadap profitabilitas. Penelitian ini
dilakukan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. yang merupakan salah
satu bank BUMN terbesar di Indonesia. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu penelitian pustaka dan
penelitian dokumentasi. Teknik pengumpulan data tahap pertama melalui
penelitian pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari jurnal dan buku-
buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data
tahap kedua melalui penelitian dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data
yang bersumber dari laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Menurut Sugiyono, (2009:181), metode analisis data yang digunakan yaitu
regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh atau
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Model
hubungan variabel akan dianalisis dengan rumus regresi linear sederhana
sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:
Y = Variabel dependen (variabel terikat)
X = Variabel independent (variabel bebas)
a = Konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (pengaruh positif atau negatif)Desain Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016:8)
Operasional Variabel
Adapun Definisi Operasional Variabel yang di gunakan dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Utang jangka pendek (X) merupakan kewajiban keuangan perusahaan
yang pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dalam jangka
pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan (Munawir, 2014:18)
2. Profitabilitas/ Net Profit Margin (Y) merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi. Intinnya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2015:196)
Populasi dan Sampel
Populasi
Dalam penelitian tentu terdapat populasi sebagai objek dalam pelaksanaan
penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2016: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dari tahun 2016 s/d 2020.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana,
tenaga, waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu (Sugiyono, 2016:81). Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Mengenai
Hutang Jangka Pendek selama lima (5) tahun yaitu periode 2016 sampai
2020 dengan menggunakan laporan keuangan triwulan yang diperoleh dari
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Sampel yang diambil sebanyak lima
periode dengan dua puluh laporan keuangan triwulan karena sudah
dianggap mewakili untuk dilakukan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai