Anda di halaman 1dari 29

KARYA TULIS ILMIAH

MPK Bahasa Indonesia


Marlina, M.Pd.
RAGAM DAN LARAS BAHASA

RAGAM LARAS

◻ Penggunaan bahasa ◻ Suatu kesesuaian antara


dalam kaitan dengan bahasa dan
variasinya sebagai pemakaiannya yang
akibat dari pemakaian dikaitkan dengan
yang berdasarkan pada fungsinya sebagai
media yang digunakan sarana atau alat
komunikasi dalam
bidang pemakaian
tertentu
Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana
Pengungkapannya
LISAN TULIS

(1) menghendaki orang kedua (1) tidak mengharuskan adanya


sebagai lawan bicara, teman bicara di depan,
(2) unsur gramatikal tidak selalu (2) unsur-unsur fungsi
dinyatakan dan gramatikal harus nyata, lebih
kadang-kadang dapat terang, dan lengkap,
ditinggalkan, (3) tidak terikat oleh
(3) sangat terkait pada kondisi, situasi,kondisi, ruang, dan
situasi, ruang, dan waktu, waktu,
(4) dipengaruhi oleh tinggi (4) dilengkapi dengan tanda
rendahnya dan panjang baca.
pendeknya suara.
Ragam Berdasarkan Bentuk
Pemakaiannya
Baku atau Resmi Tidak Baku

(1) memiliki kemantapan kaidah tidak baku atau tidak


bahasa,
(2) digunakan pada memiliki kemantapan
tempat-tempat resmi atau kaidah berbahasa atau
pemakainya orang-orang
terpelajar, dapat dikatakan tidak
(3) ragamnya bersifat seragam sesuai dengan kaidah
karena merupakan hasil dari
proses penyeragaman berbahasa.
bahasa.
LARAS BAHASA
LARAS ILMIAH
◻ ciri yang membedakan laras ilmiah dengan laras
yang lain: kosakata yang dipilih dan digunakan
◻ laras ilmiah kata teknis atau kata istilah, kata
yang bermakna denotatif
CIRI-CIRI LARAS ILMIAH
• Bersifat lugas
• Mematuhi kaidah-kaidah gramatika
• Efektivitas kalimat-kalimatnya terpenuhi
• Kosakata yang digunakan baku dan berupa istilah
sesuai bidang keilmuan
• Kalimatnya bebas dari ketaksaan (ambiguitas)
• Bebas dari makna kias dan figura bahasa
• Mematuhi persyaratan penalaran
• Menerapkan kaidah ejaan yang berlaku

(Chaer, 2011: 4)
KARYA ILMIAH
◻ Dalam sebuah karya ilmiah, penulis
bermaksud menyampaikan hasil
pengamatannya terhadap sebuah gejala atau
hasil pemikirannya tentang gejala, konsep,
atau teori tertentu.
KARYA ILMIAH
Suatu karya dapat dinyatakan sebagai karya atau tulisan
ilmiah apabila sekurang-kurangnya
(1)menyajikan fakta secara objektif,

(2)mengemukanan segala uraian dengan kejujuran,

(3)disusun secara sistematis,

(4)cenderung bersifat induktif,

(5)bertolak dari suatu hipotesis tertentu,

(6)menghindari tindakan yang manipulatif, dan

(7)bersifat ekspositoris maupun argumentatif.

(Mukayat D. Brotowidjoyo, 1985:15-16)


MANFAAT MENULIS KARYA
ILMIAH
◻ meningkatkan kemampuan mengorganisasikan
gagasan atau pikiran-pikiran melalui tulisan secara
sistematis dan logis.
◻ mengembangkan keterampilan membaca secara
efektif karena seorang penulis harus membaca
sejumlah rujukan yang memiliki relevansi dengan
topik yang akan dibahasnya sebelum ia menulis.
◻ memiliki keterampilan mencari sumber-sumber
informasi melalui berbagai sumber pustaka.
◻ meningkatkan keterampilan dalam mengolah dan
menyajikan fakta secara jelas dan sistematis.
◻ meningkatkan ketelitian dalam membedakan
fakta dan opini.
◻ meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah
secara bertahap dari bentuk yang sederhana
hingga dalam bentuk yang relatif lebih
kompleks.
◻ meningkatkan kemampuan mengutarakan
pendapat dan gagasan dalam bentuk tulisan.
◻ meningkatkan kemampuan menggunakan
bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan
formal.
◻ melatih berpikir kritis dan rasional.
◻ menumbuhkan kepekaan dan keingintahuan
(curiosity) terhadap fenomena-fenomena
alam yang nampak di sekitar.
◻ memperluas cakrawala ilmu pengetahuan,
baik bagi dirinya maupun masyarakat.
MENGAPA MENULIS
KARYA ILMIAH ITU SULIT?
ALASAN ORANG MENDAPAT KESULITAN
MENULIS KARYA ILMIAH

◻ Ada batasan-batasan yang harus diperhatikan


◻ Ada tuntutan atau harapan yang harus dipenuhi
oleh seorang calon penulis
◻ Menulis karya ilmiah harus menggunakan pedoman
dan aturan yang berlaku secara konvensional pada
kelompok ilmuwan tertentu
SYARAT YANG HARUS DIMILIKI
UNTUK MENULIS KARYA
ILMIAH
◻ kemampuan membangun kalimat-kalimat yang
tepat dan mengorganisasikannya dengan rapi ke
dalam paragraf-paragraf,
◻ keterampilan riset,
◻ kemampuan membaca teks dengan kritis,
◻ memahami konsep-konsep dasar disiplin ilmu,
◻ kemampuan melakukan sintesis dan analisis.
KOMPONEN DALAM KARYA
TULIS ILMIAH
(1) masalah yang menjadi topik karangan ilmiah,
(2) tujuan penelitian atau penulisan,
(3) metode penelitian yang digunakan,
(4) teori yang dianut,
(5) objek penelitian,
(6) instrumen yang digunakan, dan
(7) hasil penelitian yang diperoleh.
BAGIAN-BAGIAN KARYA TULIS
ILMIAH
1) Pendahuluan

◻ Berfungsi untuk menarik dan mengarahkan


pembaca, menjelaskan secara singkat ide
pokok atau tema karangan, dan menjelaskan
hal yang akan diperbincangkan dalam
bahasan.
◻ Penjabaran secara terinci tentang alasan yang
menjadi latar belakang dibuatnya tulisan.
◻ Bagian ini biasanya dikenal juga dengan bagian
‘masalah’ karena di dalamnya dijabarkan.
permasalahan yang menyebabkan dilakukannya
penulisan karya tulis tersebut.
2) Isi
◻ Penjelasan secara rinci tentang hal yang telah
diutarakan dalam bagian pendahuluan.
◻ Inti pembahasan yang berisi penjabaran karya tulis.

◻ Memiliki keterkaitan dengan bagian pendahuluan.

◻ Jawaban dari masalah yang dikemukakan pada

bagian pendahuluan.
3) Penutup
◻ Berfungsi untuk memberikan kesimpulan,
penekanan bagian-bagian tertentu, klimaks,
melengkapi, serta merangsang pembaca untuk
mengerjakan hal yang sudah dijelaskan atau
diuraikan.
◻ Rangkuman dari bagian pendahuluan dan bagian
isi.
Persiapan untuk Membuat Karya Tulis
Ilmiah (Soeseno, 1995)
1) Menelaah tema yang akan disusun menjadi
tulisan

◻ apa ( yang dimaksud dengan tema itu)


◻ bagaimana ( pokok bahasan yang sudah ditemukan itu
terjadi atau dilakukan)
◻ apa sebab (terjadi demikian atau mengapa harus dilakukan
demikian)

Penelaahan tema dimaksudkan agar penulis lebih fokus


Pada pokok bahasan yang sedang digarap.
2) Menguji kelayakan informasi awal

Tujuan dari pengujian ini adalah melihat aktualitas


dan azas manfaat pokok bahasan yang dipilih bagi penulis
maupun pembaca

◻ apakah topik yang akan ditulis menarik?


◻ apakah topik yang dipilih mengandung hal-hal baru?
◻ apakah tulisan tersebut nantinya dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat?
◻ apakah topik yang dipilih dapat membuka jalan atau
solusi bagi permasalahan yang selama ini belum
dijawab?
3) Pengumpulan bahan tulisan, baik melalui studi
literatur di perpustakaan maupun pengumpulan
informasi melalui wawancara.
4) Membuat catatan sumber literatur, baik berupa
catatan untuk menyusun daftar pustaka maupun
catatan isi.
KARANGAN ILMIAH BERDASARKAN
BOBOT

(1) Karya tulis : karangan ilmiah yang dibuat oleh para


siswa sekolah menengah sebagai tugas akhir; isinya
mengenai salah satu segi dari salah satu pelajaran
(2) Makalah : karangan ilmiah yang cukup sederhana.
Biasanya dibuat untuk disajikan pada suatu seminar atau
pertemuan ilmiah lainnya; tebalnya hanya beberapa
halaman.
(3) Skripsi : karangan ilmiah yang disusun sebagai tugas
akhir dalam pendidikan Strata Satu (S-1). Isinya lebih
ditekankan pada substansi atau salah satu aspek dari
bidang kajian yang ditekuni.
(4) Tesis : karangan ilmiah yang disusun sebagai
tugas akhir dalam pendidikan Strata Dua (S-2).
Isinya ditekankan pada pengembangan dan
pendalaman substansi bidang ilmu yang
ditekuni.
(5) Disertasi : karangan ilmiah yang disusun
sebagai tugas akhir dalam jenjang pendidikan
Strata Tiga (S-3). Isinya lebih ditekankan pada
aspek filosofis bidang ilmu yang ditekuni.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai