Anda di halaman 1dari 15

1

BAB 1
SUKU BANYAK (POLINOM)
1. Definisi Suku Banyak, Nilai Suku Banyak, dan Operasi Antar Suku
Banyak

A. Pengertian Suku Banyak (Polinom)


Suku banyak (polinom) dalam x yang berderajat n, dengan n bilangan cacah dan an ≠
0 dituliskan dalam bentuk :
𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎𝑛 −2 𝑥 𝑛 −2 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0
Derajat suatu suku banyak dalam x adalah pangkat tertinggi dari x dalam suku
banyak itu. Bilangan ak disebut koefisien dari variabel xk dan a0 merupakan bilangan real.
Jika suku banyak dalam variabel x dengan koefisien bilangan real dianggap suatu fungsi
maka penulisannya berbentuk :
𝑃𝑛 𝑥 = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛 −1 𝑥 𝑛 −1 + 𝑎𝑛 −2 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0
Jika suku banyak dalam variabel x dengan koefisien bilangan real dianggap suatu
persamaan maka penulisannya berbentuk:
𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛 −1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎𝑛−2 𝑥 𝑛 −2 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 = 0
Bentuk tersebut sering disebut persamaan rasional integral derajat n dalam variabel x.
B. Nilai Suku Banyak
 Apabila suku banyak dinyatakan dengan f(x) dan x diganti dengan bilangan tetap h
maka bentuk f(h) merupakan nilai suku banyak tersebut untuk x = h. Cara ini disebut
cara substitusi.
 Cara lain untuk menghitung nilai suku banyak adalah dengan metode horner.
a B c d
2
h * ah ah + bh ah3+bh2+ch +
2 3 2
a ah+b ah +bh+c ah +bh +ch+d = f(h)
C. Operasi Antar Suku Banyak
 Penjumlahan dan pengurangan suku banyak 𝑓(𝑥) dan suku banyak 𝑔(𝑥) dapat
dilakukan dengan menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku sejenisnya.
 Aturan perkalian suku banyak 𝑓(𝑥) dan suku banyak 𝑔(𝑥) dapat ditentukan dengan
cara mengalihkan suku-suku dari kedua suku banyak itu.

A. Contoh Soal

1. Bentuk 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 7𝑥 + 3 adalah suku banyak dalam variabel 𝑥 yang berderajat 3.


Sebutkan koefisien pangkat tertinggi, koefisien pangkat terendah, dan koefisien 𝑥 2 !
2. Hitunglah nilai suku banyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 4 − 10𝑥 3 + 𝑥 − 8 untuk 𝑥 = 10 dengan
menggunakan cara subtitusi dan metode horner!
3. Diberikan dua buah suku banyak 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) yang ditentukan oleh
𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1 dan 𝑔 𝑥 = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1. \
tentukan ∶
a. 𝑓 𝑥 + 𝑔(𝑥) serta derajatnya
b. 𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) serta derajatnya
c. 𝑓 𝑥 . 𝑔(𝑥) serta derajatnya

Jawaban :
1. Bentuk 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 7𝑥 + 3 mempunyai:
2

 Koefisien pangkat tertinggi = 1 dengan pangkat tertinggi 3


 Koefisien pangkat terendah = 3 yang merupakan suku tetap (konstanta)
 Koefisien 𝑥 2 adalah -5
2. Nilai suku banyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 4 − 10𝑥 3 + 𝑥 − 8 untuk 𝑥 = 10.
a. Metode substitusi
𝑓 10 = 104 − 10. 103 + 10 − 8 = 104 − 104 + 10 − 8 = 2
b. Metode horner
𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 -10 0 1 -8
10 * 10 0 0 10 +
1 0 0 1 2
3. Diketahui 𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1 dan 𝑔 𝑥 = 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1.
a. 𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1 + 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1
= 𝑥 3 + 𝑥 3 + 𝑥 2 − 2𝑥 2 − 3𝑥 + 2𝑥 + 1 − 1
= 2𝑥 3 − 𝑥 2 − 𝑥 berderajat 3
b. 𝑓 𝑥 − 𝑔 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1 − 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1
= 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1 − 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 2𝑥 + 1
= 𝑥 3 − 𝑥 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2𝑥 + 1 + 1
= 3𝑥 2 − 5𝑥 + 2 berderajat 2
c. 𝑓 𝑥 . 𝑔 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1
= 𝑥 3 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1 + 𝑥 2 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1 − 3𝑥 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1 +
1 𝑥 3 − 2𝑥 2 + 2𝑥 − 1
= 𝑥 6 − 2𝑥 5 + 2𝑥 4 − 𝑥 3 + 𝑥 5 − 2𝑥 4 + 2𝑥 3 − 𝑥 2 − 3𝑥 4 + 6𝑥 3 − 6𝑥 2 + 3𝑥 + 𝑥 3 −
2𝑥 2 + 2𝑥 − 1
= 𝑥 6 − 2𝑥 5 + 𝑥 5 + 2𝑥 4 − 2𝑥 4 − 3𝑥 4 − 𝑥 3 + 2𝑥 3 + 6𝑥 3 + 𝑥 3 − 𝑥 2 − 6𝑥 2 − 2𝑥 2 +
3𝑥 + 2𝑥 − 1
=𝑥 6 − 𝑥 5 − 3𝑥 4 + 8𝑥 3 − 9𝑥 2 + 5𝑥 − 1 berderajat 6

B. Latihan Soal Kompetensi 1


Petunjuk: Pilih salah satu jawaban yang tepat
1. Koefisien dari 𝑥 4 dari bentuk 3𝑥 5 − b. -2 e. 4
5𝑥 3 + 2𝑥 2 adalah . . . . c. 0
a. -5 d. 2 5. Nilai 𝑅(2, 𝑦) dari suku banyak
b. -2 e. 3 𝑅 𝑥, 𝑦 = 𝑦𝑥 2 + 2 + 3𝑦 + 𝑥 2 + 𝑦 2 +
c. 0 𝑥 3 adalah . . . .
2. Koefisien 𝑥 5 dari bentuk aljabar a. 8𝑦 2 − 7𝑦 − 6 d. 8𝑦 2 + 7𝑦 − 6
𝑥 3 + 𝑥 − 3 2 𝑥 2 + 5 adalah . . . . b. 8𝑦 2 − 7𝑦 + 6 e. −8𝑦 2 − 7𝑦 − 6
a. -36 d. -12 c. 8𝑦 2 + 7𝑦 + 6
b. -27 e. -6 6. Jika 𝑓 𝑥 = 𝑥 7 − 97𝑥 6 − 199𝑥 5 +
c. -18 4
99𝑥 − 2𝑥 + 190 maka nilai dari 𝑓(99)
3. Koefisien 𝑥 𝑛 −4 dengan n = 8 dari suku sama dengan . . . .
banyak 3𝑥 5 − 2𝑥 2 + 1 𝑥 4 − 3𝑥 2 + 2 a. 16 d. -2
adalah. . . . b. 10 e. -8
a. -9 d. 7 c. 4
b. -7 e. 9 7. Diketahui suku banyak : 𝑝 𝑥 = 3𝑥 4 −
c. 0 2𝑥 3 + 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥 − 8. Jika 𝑝(2) = 0 dan
4. Nilai suku banyak 𝑥 5 + 3𝑥 2 − 8𝑥 + 2 𝑝 1 = 0 maka nilai A + B = . . . .
untuk 𝑥 = −2 adalah . . . . a. -73 d. 7
a. -4 d. 2 b. -19 e. 26
3

c. 3 b. -1 dan 3 e. 3 dan 1
8. Diberikan suku banyak 𝑓 𝑥 = 4𝑥 3 − c. 1 dan -3
𝑥 2 + 8𝑥 − 1 dan 𝑔 𝑥 = 4𝑥 3 + 2𝑥 2 − 10. Nilai a, b, dan c yang memenuhi
10𝑥. Koefisien variabel 𝑥 berpangkat 6𝑥 2 −𝑥+1 𝑎 𝑏 𝑐
kesamaan = 𝑥 − 𝑥−1 + 𝑥+1
tertinggi dari 𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) adalah . . . . 𝑥−𝑥 3
berturut-turut adalah. . . .
a. -10 d. 0
a. 1, 3, dan -4 d. 3, 1, dan -4
b. -5 e. 3
b. 3,2, dan -5 e. 1, 2, dan -3
c. -3
𝑚 c. 1, -3, dan -1
9. Nilai 𝑚 dan 𝑛 dari kesamaan 𝑥−1 +
𝑛 4−2𝑥
≡ 1−𝑥 2 adalah . . . .
𝑥+1
a. -1 dan -3 d. 1 dan 3

2. Pembagian Suku Banyak

Definisi pembagian dua suku banyak yaitu : suatu suku banyak 𝑃(𝑥) berderajat 𝑛
dibagi 𝑄(𝑥) berderajat 𝑚 (dengan 𝑚 < 𝑛) menghasilkan hasil bagi 𝐻(𝑥) berderajat (𝑛 − 𝑚)
dan sisa 𝑆(𝑥) maksimal berderajat (𝑚 − 1), dapat dituliskan :
𝑃(𝑥) 𝑆(𝑥)
𝑃 𝑥 ≡ 𝑄 𝑥 . 𝐻 𝑥 + 𝑆(𝑥) atau 𝑄(𝑥) = 𝐻 𝑥 + 𝑄(𝑥)

A. Pembagian Sukubanyak dengan 𝑥 − 𝑕


Pembagian sukubanyak 𝑃(𝑥) dengan pembagi 𝑄 𝑥 = 𝑥 − 𝑕 menghasilkan hasil
bagi 𝐻(𝑥) dan sisa 𝑆(𝑥) berderajat nol atau 𝐻(𝑥) = konstanta, dituliskan sebagai berikut:
𝑃 𝑥 ≡ 𝑥 − 𝑕 𝐻 𝑥 + 𝑆(𝑥)
Penentuan hasil bagi 𝐻(𝑥) dan sisa 𝑆(𝑥) dari pembagian 𝑃(𝑥) dengan (𝑥 − 𝑕)
dapat dilakukan dengan cara pembagian bersusun, metode horner, dan koefisien tak tentu.
Pada modul ini hanya akan dijabarkan cara metode horner karena cara tersebut adalah
cara yang paling sederhana dan mudah untuk diaplikasikan.
Misalkan 𝑃 𝑥 = 𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 dibagi dengan 𝑥 − 𝑕 , hal ini dapat
dilakukan dengan metode horner seperti pada saat kita mencari nilai dari 𝑃(𝑕). Dengan
menganggap 𝑥 − 𝑕 = 0 maka 𝑥 = 𝑕, diperoleh:

a B c d
h * Ah ah2 + bh ah3 + bh2 + ch +
a ah +b ah2 + bh + c ah3 + bh2 + ch + d

2
Sisa = 𝑆(𝑥) = 𝑃 𝑕 = ah3 + bh2 + ch + d
𝐻 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑎𝑕 + 𝑏 𝑥 + 𝑎𝑕2 + 𝑏𝑕 + 𝑐

B. Pembagian Sukubanyak dengan 𝑎𝑥 − 𝑏


Pada pembagian (𝑥 − 𝑕) maka kita peroleh 𝑃 𝑥 ≡ 𝑥 − 𝑕 𝐻 𝑥 + 𝑆(𝑥).
𝑏
Misalkan 𝑕 = 𝑎 maka
𝑏 𝑎
 𝑃 𝑥 ≡ 𝑥 − 𝑎 .𝐻 𝑥 + 𝑃 𝑏
𝑎 𝑏 𝑎
𝑃 𝑥 ≡ 𝑥 − 𝑎 .𝐻 𝑥 + 𝑃
𝑎 𝑏
𝐻 𝑥 𝑏
 𝑃 𝑥 = 𝑎𝑥 − 𝑏 . + 𝑃
𝑎 𝑎
4

𝐻(𝑥)
Hal ini menunjukkan bahwa jika 𝑃(𝑥) dibagi dengan 𝑎𝑥 − 𝑏 maka hasil baginya = 𝑎
𝑎 𝑎
dan sisanya 𝑃 𝑏 , dengan 𝐻(𝑥) adalah hasil bagi dari pembagi 𝑃(𝑥) dengan 𝑥 − 𝑏 .
C. Pembagian Sukubanyak dengan 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
Metode pembagian sintetik atau metode horner dapat digunakan untuk menentukan
hasil bagi dan sisa dari pembagian suatu sukubanyak dengan pembagi berbentuk apapun
asalkan pangkat pembagi ≤ pangkat yang dibagi. Pembagian suku banyak dengan
pembagi (𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐) dinamakan metode (bagan) Horner-Kino. Untuk memahami
metode horner kino, maka akan dijabarkan oleh secara jelas oleh guru matematika kalian.

A. Contoh Soal
1. Tentukan hasil bagi 𝐻(𝑥) dan sisa 𝑆(𝑥) pada pembagian 𝑃(𝑥) = 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 𝑥 + 3
dengan 𝑥 + 2!
2. Tentukan hasil bagi dan sisa apabila 𝑃 𝑥 = 2𝑥 2 + 5𝑥 − 1 dibagi 2𝑥 − 3!
3. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 4 − 3𝑥 2 + 2𝑥 − 1
dengan 𝑥 2 − 𝑥 − 2!
4. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 5 − 1 dibagi dengan
−2𝑥 2 + 𝑥 + 3!
5. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑅 𝑥 = 𝑥 4 − 5𝑥 3 + 2𝑥 2 −
4𝑥 + 5 dibagi oleh 3𝑥 3 − 6𝑥 2 − 12𝑥 + 3!

Jawaban :
1. Hasil bagi 𝐻(𝑥) dan sisa 𝑆(𝑥) pada pembagian 𝑃(𝑥) = 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 𝑥 + 3 dengan 𝑥 + 2.
Maka dengan menganggap 𝑥 + 2 = 0 ⇔ 𝑥 = −2.
𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 2 -1 3
-2 * -2 0 2 +
1 0 -1 5
2
Jadi 𝐻 𝑥 = 𝑥 − 1 dan 𝑆 𝑥 = 5.

2. Hasil bagi dan sisa apabila 𝑃 𝑥 = 2𝑥 2 + 5𝑥 − 1 dibagi 2𝑥 − 3


3
Dengan menganggap 2𝑥 − 3 = 0 maka 𝑥 = 2.
𝑥2 𝑥1 𝑥0
3 2 5 -1
2 * 3 12 +
2 8 11
𝐻(𝑥) 2𝑥+8
Jadi 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖 = = = 𝑥 + 4 dan Sisa 𝑆 𝑥 = 11.
2 2

3. Hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 4 − 3𝑥 2 + 2𝑥 − 1 dengan


𝑥2 − 𝑥 − 2
Pembaginya adalah 𝑥 2 − 𝑥 − 2 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 jadi 𝑎 = 1, 𝑏 = −1 dan 𝑐 = −2.

𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 0 -3 2 -1
𝑐
− = 2 * * 2 2 0
𝑎
𝑏
− = 1 * 1 1 0 * +
𝑎
1 1 0 4 -1
5

Jadi Hasil Bagi = 𝑥 2 + 𝑥 dan sisa pembagian = 4𝑥 − 1

4. Hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 5 − 1 dibagi dengan −2𝑥 2 +
𝑥+3
Pembagi sukubanyak −2𝑥 2 + 𝑥 + 3 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 = −2, 𝑏 = 1, dan 𝑐 = 3.
𝑥5 𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 0 0 0 0 -1
𝑐 3 * * 3 3 21 39
− 𝑎 = 2 2 4 8 16
𝑏 1 1 1 7 13
− = 2
* 2 4 8 16
* +
𝑎
1 7 13 55 23
1 2 4 8 16 16
1 7 13
𝐻(𝑥) 𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑥+ 1 1 7 13
Jadi hasil bagi = = 2 4 8
= − 2 𝑥 3 − 4 𝑥 2 − 8 𝑥 − 16
𝑎 −2
55 23
Sisa pembagian = 16 𝑥 + 16

5. Hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑅 𝑥 = 𝑥 4 − 5𝑥 3 + 2𝑥 2 − 4𝑥 + 5


dibagi oleh 3𝑥 3 − 6𝑥 2 − 12𝑥 + 3
Pembagi suku banyak 3𝑥 3 − 6𝑥 2 − 12𝑥 + 3 = 𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑
𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 -5 2 -4 5
𝑑 -1
− = * * * -1 3
𝑎
𝑐 4
− = * * 4 -12 *
𝑎
𝑏 2
− = * 2 -6 * * +
𝑎
1 -3 0 -17 8

B. Latihan Soal Kompetensi 2


Petunjuk: Pilih salah satu jawaban yang tepat

1. Hasil bagi pembagian 𝑃 𝑥 = 3𝑥 3 + e. 𝑥 3 − 3𝑥 2 − 6𝑥 + 18


2𝑥 2 − 5𝑥 − 8 dengan 𝑥 + 2 adalah . . . . 4. Jika sukubanyak 2𝑥 5 − 𝑎𝑥 4 + 𝑏𝑥 2 − 7
a. 3𝑥 2 + 4𝑥 + 3 d. 4𝑥 2 − 3𝑥 + 4 dibagi (𝑥 − 1) bersisa 2 dan dibagi
b. 3𝑥 2 + 4𝑥 − 3 e. 4𝑥 2 − 3𝑥 − 4 (𝑥 − 2) bersisa 61 maka diperoleh . . . .
c. 3𝑥 2 − 4𝑥 + 3 a. 𝑎 = 9 dan 𝑏 = 2
2. Sisa dari pembagian 𝑃 𝑥 = 𝑥 4 − b. 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 9
100𝑥 3 + 97𝑥 2 + 200𝑥 − 197 dengan c. 𝑎 = 2 dan 𝑏 = −9
𝑥 − 99 adalah . . . . d. 𝑎 = −2 dan 𝑏 = 9
a. -2 d. 1 e. 𝑎 = −9 dan 𝑏 = 2
b. -1 e. 2 5. Apabila sukubanyak 𝑃 𝑥 = 𝑥4 −
c. 0 2𝑥 2 − 5 dibagi dengan (2𝑥 + 1) maka
3. Hasil bagi dari pembagian 𝑥 4 − 3𝑥 2 − 1 hasil baginya adalah . . . .
oleh 𝑥 − 3 adalah. . . . a. 1 𝑥 3 − 1 𝑥 2 − 7 𝑥 + 7
2 4 8 16
a. 𝑥 3 + 3𝑥 2 + 6𝑥 + 18
b. 1 𝑥 3 − 1 𝑥 2 + 7 𝑥 − 7
b. 𝑥 3 + 3𝑥 2 + 6𝑥 − 18 2 4 8 16
c. 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 6𝑥 + 18 c. 𝑥 3 − 1 𝑥 2 − 7 𝑥 + 7
2 4 8
d. 𝑥 3 − 3𝑥 2 + 6𝑥 + 18
6

d. 𝑥 3 + 1 𝑥 2 + 7 𝑥 − 7 a. 𝑝 = −3 dan 𝑞 = 3
2 4 8
b. 𝑝 = −1 dan 𝑞 = 5
e. 2𝑥 3 − 1 𝑥 2 − 7 𝑥 + 7
2 4 8 c. 𝑝 = −1 dan 𝑞 = −5
6. Polinomial: 2𝑥 3 + 𝑥 2 + 4𝑥 + 4 dan d. 𝑝 = 1 dan 𝑞 = −5
2𝑥 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 + 𝑎 dibagi dengan e. 𝑝 = 3 dan 𝑞 = −3
2𝑥 − 3 bersisa sama. Nilai 𝑎 sama 9. Dari hubungan di bawah ini:
dengan . . . . 𝑥 3 − 4𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏 ≡ 𝑥 2 − 3𝑥 +
a. -6 d. 7 2𝐻𝑥+ 6−3𝑥) nilai 𝑎 dan 𝑏 yang
b. 1 e. 19 memenuhi adalah . . . .
16
c. 3 a. 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 2
7. Hasil kali antara hasil bagi dan sisa dari b. 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 4
pembagian −𝑥 3 + 2𝑥 2 + 10𝑥 − 6 c. 𝑎 = 4 dan 𝑏 = 4
2
dengan 𝑥 + 2𝑥 − 1 adalah . . . . d. 𝑎 = −2 dan 𝑏 = 4
a. −𝑥 2 + 6𝑥 + 8 d. – 𝑥 2 − 6𝑥 − 8 e. 𝑎 = −4 dan 𝑏 = 2
b. −𝑥 2 − 6𝑥 + 8 e. 𝑥 2 − 6𝑥 + 8 10. Sukubanyak 𝑥 7 − 7𝑥 4 + 3𝑥 dibagi oleh
c. −𝑥 2 + 6𝑥 − 8 𝑥 3 − 4𝑥, sisanya adalah . . . .
8. Jika sukubanyak 𝑃 𝑥 = 2𝑥 3 − 𝑝𝑥 2 + a. −28𝑥 2 + 67 d. 28𝑥 2 − 7
4𝑥 + 𝑞 habis dibagi oleh 2𝑥 2 + 𝑥 − 1 b. −28𝑥 + 67𝑥 e. 𝑥 2 − 28𝑥 + 67
2

maka . . . . c. 28𝑥 2 − 67𝑥

3. Teorema Sisa

Dengan memperhatikan cara di atas dapat dituliskan kesamaan dasar berikut ini. 𝑃 𝑥 =
𝑥 − 𝑕 . 𝐻 𝑥 + 𝑆. dengan 𝑃(𝑥) : sukubanyak yang dibagi, (𝑥 − 𝑕) : pembagi, 𝐻 𝑥 : hasil
bagi, dan S : sisa.

a. Teorema 1 : Pembagi berbentuk (𝑥 − 𝑕)


Jika sukubanyak 𝑃(𝑥) berderajat 𝑛 dibagi (𝑥 − 𝑕) maka sisa pembagiannya adalah 𝑃(𝑕).
Bukti :
Pandang 𝑃 𝑥 = 𝑥 − 𝑕 . 𝐻 𝑥 + 𝑆
Dengan mensubstitusikan 𝑥 − 𝑕 = 0 atau 𝑥 = 𝑕 diperoleh:
𝑃 𝑥 = 𝑥 − 𝑕 .𝐻 𝑥 + 𝑆 substitusikan 𝑥 = 𝑕
 𝑃 𝑕 = 𝑕 −𝑕 .𝐻 𝑕 + 𝑆
 𝑃 𝑕 = 0. 𝐻 𝑕 + 𝑆
𝑃 𝑕 = 𝑆
∴ 𝑆 = 𝑃(𝑕) terbukti
Penentuan sisa pembagian sukubanyak dapat menggunakan cara substitusi, yaitu mencari
nilai 𝑃(𝑕) atau pembagian bersusun maupun cara sintetik (bagan Horner).

b. Teorema 2 : Pembagi berbentuk (𝑎𝑥 − 𝑏)


Jika sukubanyak 𝑃 𝑥 berderajat 𝑛 dibag (𝑎𝑥 − 𝑏) maka sisa pembagiannya adalah
𝑏
𝑆=𝑃 𝑎 .
Bukti :
𝑏
𝑃 𝑥 = 𝑎𝑥 − 𝑏 . 𝐻 𝑥 + 𝑆 substitusikan 𝑥 = 𝑎
𝑏 𝑏 𝑏
𝑃 = 𝑎. 𝑎 − 𝑏 . 𝐻 +𝑆
𝑎 𝑎
7

𝑏 𝑏
𝑃 = 0. 𝐻 + 𝑠
𝑎 𝑎
𝑏
𝑃 =𝑆
𝑎
𝑏
∴𝑆=𝑃 Terbukti
𝑎

c. Teorema 3 : Pembagi berbentuk 𝑥 − 𝑕1 (𝑥 − 𝑕2 )


Jika sukubanyak 𝑃(𝑥) berderajat 𝑛 dibagi 𝑥 − 𝑕1 (𝑥 − 𝑕2 ) maka sisa pembaginya adalah :
𝑃 𝑕1 − 𝑃 𝑕2 𝑕 .𝑃 𝑕 − 𝑕 . 𝑃 𝑕 1
𝑆 𝑥 = . 𝑥 + 1 2𝑕 −𝑕2
𝑕 −𝑕 1 2 1 2
dengan 𝑕1 ≠ 𝑕2 ≠ 0.
Bukti :
Pembagi 𝑥 − 𝑕1 (𝑥 − 𝑕2 ) berderajat 2, maka sisanya maksimum berderajat 1. Misalkan
sisanya berbentuk 𝑎𝑥 + 𝑏 dan hasil baginya 𝐻(𝑥). Hal ini berarti :
𝑃 𝑥 = 𝑥 − 𝑕1 𝑥 − 𝑕2 . 𝐻 𝑥 + (𝑎𝑥 + 𝑏)
 Substitusikan : 𝑥 − 𝑕1 = 0 ⇒ 𝑥 = 𝑕1 , diperoleh :
𝑆1 = 𝑃 𝑕1 ⇔ 𝑎𝑕1 + 𝑏 = 𝑃 𝑕1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
 Substitusikan : 𝑥 − 𝑕2 = 0 ⇒ 𝑥 = 𝑕2 , diperoleh :
𝑆2 = 𝑃 𝑕2 ⇔ 𝑎𝑕2 + 𝑏 = 𝑃 𝑕2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
 Eliminasi-substitusi persamaan (1) dan (2), diperoleh :
𝑃 𝑕1 − 𝑃 𝑕2 𝑕 1 .𝑃 𝑕 2 − 𝑕 2 . 𝑃 𝑕 1
𝑎= dan 𝑏 =
𝑕 −𝑕 1 2 𝑕 −𝑕 1 2
 Jadi, sisa pembagiannya:
𝑃 𝑕1 − 𝑃 𝑕2 𝑕 1 .𝑃 𝑕 2 − 𝑕 2 . 𝑃 𝑕 1
𝑆 𝑥 = .𝑥 + terbukti
𝑕 −𝑕 1 2 𝑕 1 −𝑕 2

A. Contoh Soal

1. Tentukan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑃 𝑥 = 𝑥 2 − 6𝑥 − 8 dengan 𝑥 + 1!


2. Tentukan sisa dari pembagian sukubanyak 3𝑥 4 − 2𝑥 2 + 5𝑥 − 12 dengan (3𝑥 − 1)!
3. Jika sukubanyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 − 1) bersisa 2 dan 𝑓(𝑥) dibagi dengan (𝑥 + 2) bersisa -1,
tentukan sisanya jika 𝑓(𝑥) dibagi 𝑥 − 1 (𝑥 + 2)!
Jawaban :
1. Sisa dari pembagian sukubanyak 𝑃 𝑥 = 𝑥 2 − 6𝑥 − 8 dengan 𝑥 + 1
misalkan 𝑥 + 1 = 0 ⇔ 𝑥 = −1
a. Dengan substitusi
jadi 𝑃 −1 = −1 2 − 6 −1 − 8 = 1 + 6 − 8 = −1
∴ Sisa pembagian adalah S = -1
b. Dengan horner
𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 -6 -8
-1 * -1 7 +
1 -7 -1
∴ Sisa pembagian adalah S = -1

2. Sisa dari pembagian sukubanyak 3𝑥 4 − 2𝑥 2 + 5𝑥 − 12 dengan 3𝑥 − 1


1
misalkan 3𝑥 − 1 = 0 ⇔ 𝑥 = 3
a. Dengan substitusi
1 1 4 1 2 1 14
Jadi 𝑃 = 3. − 2. + 5. 3 − 12 = −10 27
3 3 3
8

14
∴ Sisa pembagian adalah S = −10 27
b. Dengan Horner
𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
3 0 -2 5 -12
1 1 5 40
𝑥= 3 * 1 -9
3 27 +
5 40 284 14
3 1 -3 - 27 = −10 27
9
14
∴ Sisa pembagian adalah S = −10 27

3. Jika sukubanyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 − 1) bersisa 2 dan 𝑓(𝑥) dibagi dengan (𝑥 + 2) bersisa -1
tentukan sisanya jika 𝑓(𝑥) dibagi 𝑥 − 1 (𝑥 + 2).
Jawaban :
Jelas 𝑓 𝑥 = 𝑥 − 1 𝑥 + 2 𝐻 𝑥 + 𝑎𝑥 + 𝑏
 Untuk pembagi (𝑥 − 1) sisanya 2 𝑓 1 = 2
Misalkan 𝑥 − 1 = 0 ⇔ 𝑥 = 1, jadi 𝑓 1 = 1 − 1 1 + 2 𝐻 1 + (𝑎. 1 + 𝑏)
𝑓 1 = 𝑎+𝑏 ∴ 𝑎 + 𝑏 = 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
 Untuk pembagi (𝑥 + 2) sisanya -1
Misalkan 𝑥 + 2 = 0 ⇔ 𝑥 = −2,jadi 𝑓 −2 = 1 − 1 −2 + 2 𝐻 1 + (𝑎. (−2) + 𝑏)
 𝑓 −2 = −2 𝑎 + 𝑏 ∴ −2𝑎 + 𝑏 = −1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
 Eliminasi persamaan (1) dan (2) maka diperoleh 𝑎 = 1 dan 𝑏 = 1.
Jadi, 𝑓(𝑥)dibagi 𝑥 − 1 (𝑥 + 2) bersisa (𝑥 + 1).

B. Latihan Soal Kompetensi 3


Petunjuk: Pilih salah satu jawaban yang tepat

1. Jika 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 + 2) bersisa 14 dan 10. Jika 𝑕(𝑥) dibagi (𝑥 − 2) dan (𝑥 + 2)
dibagi (𝑥 − 4) bersisa -4, maka 𝑓(𝑥) sisanya 2 dan 2. Sisa pembagian 𝑅(𝑥)
dibagi (𝑥 2 − 2𝑥 − 8)bersisa . . . . oleh 𝑥 2 − 4 adalah . . . .
a. −3𝑥 + 8 d. 2𝑥 + 4 a. 16𝑥 − 2 d. −2𝑥 + 16
b. 3𝑥 − 8 e. 8𝑥 + 3 b. 2𝑥 − 16 e. −16𝑥 + 2
c. 2𝑥 − 4 c. 2𝑥 + 16
2. Suatu sukubanyak 𝑓(𝑥), jika dibagi 5. Diketahui suku banyak 𝑓(𝑥), apabila
(𝑥 − 2) sisanya 5 dan dibagi (𝑥 + 3) dibagi 𝑥 2 + 4𝑥 + 3 bersisa 2𝑥 + 17
sisanya -10. Jika 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 2 + 𝑥 − dan apabila dibagi (𝑥 2 − 4) bersisa
6) sisanya adalah . . . . 3𝑥 − 5. Sisa pembagian 𝑓(𝑥) oleh
a. −3𝑥 + 11 d. 5𝑥 + 5 (𝑥 2 + 𝑥 − 6) adalah . . . .
b. 3𝑥 − 1 e. 10𝑥 − 15 a. 3𝑥 + 17 d. −2𝑥 + 5
c. 5𝑥 − 5 b. 3𝑥 − 17 e. −3𝑥 + 17
3. Jika 𝑃(𝑥) dibagi oleh (𝑥 2 − 2𝑥) dan c. 2𝑥 − 5
(𝑥 2 − 3𝑥) masing-masing bersisa 6. Jika sukubanyak 𝑓(𝑥) dibagi dengan
(2𝑥 + 1) dan (5𝑥 + 2). Maka 𝑃(𝑥) (𝑥 − 1), 𝑥 + 1 , dan (𝑥 − 3) maka
dibagi (𝑥 2 − 5𝑥 + 6) bersisa . . . . sisanya berturut-turut adalah 12, 4, dan
a. −22𝑥 + 49 d. 12𝑥 − 19 16. Jika 𝑓(𝑥) dibagi dengan 𝑥 2 −
b. −12𝑥 + 29 e. 22𝑥 − 39 1𝑥−3, sisanya adalah . . . .
c. 12𝑥 + 19 1 1
a. 2 𝑥 2 + 4𝑥 + 8 2
4. Diketahui 𝑅 𝑥 = 𝑔 𝑥 . 𝑕 𝑥 . jika 𝑔(𝑥) 1 1
dibagi (𝑥 − 2) dan (𝑥 + 2) sisanya 6 dan b. 2 𝑥 2 + 4𝑥 − 8 2
9

1 1 𝑏
c. 2 𝑥 2 − 4𝑥 − 8 2 b. 𝑅 𝑥 + 𝑥 − 𝑎 𝐻(𝑥)
1 1
d. − 2 𝑥 2 + 4𝑥 + 8 2 c. 𝑅 𝑥 − 𝑎𝑥 − 𝑏 𝐻(𝑥)
1 1 d. 𝑅 𝑥 − 𝑏𝑥 − 𝑎 𝐻(𝑥)
e. − 2 𝑥 2 + 4𝑥 − 8 2
e. 𝑅 𝑥 + 𝑎𝑥 − 𝑏 𝐻(𝑥)
7. Jika suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi 𝑥− 9. Sukubanyak 𝑃(𝑥) habis dibagi 𝑥 + 1
𝑎(𝑥−𝑏) dengan 𝑎 ≠𝑏 maka sisa dan dibagi (𝑥 2 − 4) bersisa 4𝑥 + 16. Sisa
pembagiannya adalah . . . . pembagian 𝑃(𝑥) oleh 𝑥 2 − 4 (𝑥 + 1)
𝑥−𝑎 𝑥−𝑎
a. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑎 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑏) adalah . . . .
𝑥−𝑎 𝑥−𝑏
b. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑏 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑎) a. 4𝑥 2 + 4𝑥 d. 𝑥 2 + 4𝑥
𝑥−𝑏 𝑥−𝑎
b. 4𝑥 2 + 4 e. 𝑥 2 + 4𝑥 + 4
c. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑎 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑏) 2
c. 𝑥 + 4
𝑥−𝑏 𝑥−𝑎 10. Sisa pembagian sukubanyak 𝐾(𝑥) dengan
d. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑏 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑎)
𝑥−𝑎 𝑥−𝑎 𝑥 − 1 (𝑥 − 2) adalah . . . .
e. 𝑏−𝑎 𝑓 𝑎 + 𝑎−𝑏 𝑓(𝑏) a. 𝑥 − 1 𝐾 1 + 𝑥 − 2 𝐾(2)
8. Jika polinom 𝑅(𝑥) dibagi oleh (𝑎𝑥 − 𝑏) b. 𝑥 − 1 𝐾 1 − 𝑥 − 2 𝐾(2)
memberikan hasil bagi 𝐻(𝑥) maka nilai c. 𝑥 − 1 𝐾 2 + 𝑥 − 2 𝐾(1)
𝑏
𝑅 𝑎 adalah . . . . d. 𝑥 − 1 𝐾 2 − 𝑥 − 2 𝐾(1)
𝑏 e. 1 − 𝑥 𝐾 2 − (2 − 𝑥)𝐾(1)
a. 𝑅 𝑥 − 𝑥 − 𝑎 𝐻(𝑥)

4. Teorema Faktor
A. Pengertian Faktor dan Teorema Faktor
Misalkan 𝑃(𝑥) suatu suku banyak, (𝑥 − 𝑕) merupakan faktor dari 𝑃(𝑥) jika dan hanya jika
𝑃 𝑕 = 0. Jadi dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor berarti sisa
pembagian sama dengan nol.
Teorema faktor erat kaitannya dengan penentuan akar-akar suatu persamaan. Manakala
seseorang dapat mengetahui akar-akar dari suatu polinom maka faktor dari polinom tersebut
tentunya mudah untuk diketahui, begitu pula sebaliknya.
Berikut ini algoritma penentuan akar-akar rasional persaman polinom 𝑃 𝑥 :
1. Selidiki apakah jumlah koefisien-koefisien 𝑃(𝑥) adalah nol
 Bila ya, maka 𝑥 = 1 merupakan akar dan 𝑥 − 1 merupakan faktornya.
 Bila tidak, lakukan langkah yang kedua
2. Selidiki apakah jumlah koefisien-koefisien variabel berpangkat genap sama dengan
jumlah koefisien-koefisien berpangkat ganjil!
 Bila 𝑦𝑎, maka 𝑥 = −1 merupakan akar dari 𝑃 𝑥 = 0.
 Bila tidak, lakukan langkah (3)
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
3. Tentukan faktor-faktor dari , lakukan dengan cara coba-coba
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

Teorema akar-akar Vieta


Persamaan suku banyak berderajat 𝑛 :
𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛 −1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎𝑛 −2 𝑥 𝑛−2 + … + 𝑎0 = 0
Mempunyai akar-akar : 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 , maka :
𝑎
o 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑛 = − 𝑎𝑛 −1
𝑛
𝑎 𝑛 −2
o 𝑥1 . 𝑥2 + 𝑥1 . 𝑥3 + 𝑥2 . 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑛−1 . 𝑥𝑛 =
𝑎𝑛
𝑎 𝑛 −3
o 𝑥1 . 𝑥2 . 𝑥3 + 𝑥1 . 𝑥2 . 𝑥4 + ⋯ + 𝑥𝑛−2 . 𝑥𝑛−1 . 𝑥𝑛 = − 𝑎𝑛
10

𝑎
o 𝑥1 . 𝑥2 . 𝑥3 … . 𝑥𝑛 = (−1)𝑛 . 𝑎 0
𝑛

B. Pembagian Istimewa
Pada saat mempelajari teorema faktor, pembagian yang dipakai berbentuk umum. Dalam
pasal ini akan dijelaskan pembagian sukubanyak istimewa dengan pembagian yang
berbentuk sukubanyak istimewa pula.
Aturan pembagian istimewa :
𝑥 𝑛 −𝑎 𝑛 𝑛 𝑛−𝑘 𝑘−1
1. = 𝑘=1 𝑥 𝑎 dengan suku ke-𝑘 dari hasil bagi = 𝑥 𝑛−𝑘 𝑎𝑘 −1 .
𝑥−𝑎
𝑥 𝑛 −𝑎 𝑛 𝑛 𝑘+1
2. = 𝑘=1(−1) 𝑥 𝑛−𝑘 𝑎𝑘−1 dgn suku ke-𝑘 dari hasil bagi = (−1)𝑘+1 𝑥 𝑛 −𝑘 𝑎𝑘−1 .
𝑥+𝑎
𝑥 𝑛 +𝑎 𝑛 𝑛 𝑘+1
3. = 𝑘=1(−1) 𝑥 𝑛−𝑘 𝑎𝑘−1 dgn suku ke-𝑘 dari hasil bagi = (−1)𝑘+1 𝑥 𝑛 −𝑘 𝑎𝑘−1 .
𝑥+𝑎

C. KPK dan FPB antar suku banyak


KPK kependekan dari Kelipatan Persekutuan Kecil dan FPB kependekan dari Faktor
Persekutuan Besar.
Cara untuk menentukan FPB dari dua sukubanyak yaitu dengan memfaktorkan masing-
masing polinom.Cara untuk menentukan KPK dari dua suku banyak yaitu dengan ketentuan
sebagai berikut:
𝑕𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘
1. KPK dari dua sukubanyak = 𝐹𝑃𝐵 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡
2. Untuk sebarang sukubanyak 𝑃(𝑥) dan 𝑄(𝑥), maka:
𝑃 𝑥 . 𝑄 𝑥 = (FPB dari kedua suku banyak). (KPK dari kedua sukubanyak)

A. Contoh Soal

1. Carilah faktor-faktor dari 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2.


2. Carilah nilai 𝑎 dan 𝑏 agar 𝑃(𝑥) = 𝑎𝑥 3 − 5𝑥 2 − 22𝑥 + 𝑏 mempunyai faktor 𝑥 2 − 4𝑥 − 5!
𝑥 2 −7𝑥+𝑛
3. Carilah nilai 𝑛 yang mungkin agar pecahan 𝑥 2 −3𝑥+2 dapat disederhanakan!
4. Tentukan hasil bagi sukubanyak untuk setiap pembagian istimewa berikut ini.
a. 𝑥 3 − 𝑎3 : (𝑥 − 𝑎) c. 𝑥 5 − 𝑎5 : (𝑥 + 𝑎)
4 4
b. 𝑥 − 𝑎 : 𝑥 + 𝑎
807+289 2 + 807−289 2
5. Hitunglah nilai dari !
807 2 +2892
6. Tentukan FPB dan KPK dari polinom-polinom berikut ini!
a. 8(𝑥 3 − 𝑥 2 + 𝑥) dan 28(𝑥 3 + 1) c. (2𝑥 2 − 3𝑥 − 2) dan (𝑥 3 − 4𝑥 2 + 4𝑥)
4 4 6 6
b. (𝑥 − 𝑦 ) dan 𝑥 − 𝑦
7. Tentukan akar-akar dari persamaan suku banyak berikut ini!
a. 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 𝑥 − 3 = 0 c. 𝑥 4 − 15𝑥 2 − 10𝑥 + 24 = 0
3 2
b. 2𝑥 + 5𝑥 − 4𝑥 − 3 = 0 d. 2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 2𝑥 + 1 = 0
8. Jika akar-akar persamaan sukubanyak 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 5𝑥 − 6 = 0 adalah 𝑥1 , 𝑥2 , dan 𝑥3 maka
hitunglah :
a. 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 d. 𝑥1 2 + 𝑥2 2 + 𝑥3 2
b. 𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3
c. 𝑥1 𝑥2 𝑥3
9. Diketahui 𝛼, 𝛽, dan 𝛾 adalah akar-akar dari persamaan sukubanyak 𝑥 3 + 3𝑥 − 1 = 0.
carilah nilai eksak dari (𝛼 3 + 𝛽3 + 𝛾 3 )!
11

Jawaban :
1. Misalkan 𝑃 𝑥 = 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2. Perhatikan faktor-faktor dari 2, yaitu ±1 dan ±2. Jadi
𝑎 1
kemungkinannya adalah 𝑎 0 yaitu ±1, ±2, ± 2.
𝑛
Pilih 𝑥 = 2 ⇔ 𝑥 − 2 = 0, maka
𝑥2 𝑥1 𝑥0
2 -3 -2
x=2 * 4 2 +
2 1 0
Jadi polinom 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2 = 𝑥 − 2 2𝑥 + 1 + 0
Jadi faktor dari 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2 adalah (𝑥 − 2) dan (2𝑥 + 1)

2. Nilai 𝑎 dan 𝑏 agar 𝑃(𝑥) = 𝑎𝑥 3 − 5𝑥 2 − 22𝑥 + 𝑏 mempunyai faktor 𝑥 2 − 4𝑥 − 5.


Ingat, dikatakan faktor berarti sisa pembagian sama dengan nol.
Dengan menggunakan horner-kino kita peroleh:
𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
𝑎 -5 -22 𝑏
−5 * * 5𝑎 20𝑎 − 25
− =5
1
−4 * 4𝑎 16𝑎 − 20 * +
− =4
1
𝑎 4𝑎 − 5 21𝑎 − 42 20𝑎 + 𝑏 − 25
karena sisa pembagian sama dengan nol, maka:
21𝑎 − 42 𝑥 + 20𝑎 + 𝑏 − 25 = 0𝑥 + 0
Sehingga 21𝑎 − 42 = 0 ⇔ 𝑎 = 2, dan 𝑏 = −15.
Jadi, nilai 𝑎 dan 𝑏 masing-masing adalah 2 dan -15.

3. Perhatikan bagian penyebut pecahan: 𝑥 2 − 3𝑥 + 2 = 𝑥 − 1 (𝑥 − 2)


Hal itu berarti pecahan itu dapat disederhanakan manakala (𝑥 − 1) atau (𝑥 − 2)
merupakan faktor dari sukubanyak pembilang 𝑥 2 − 7𝑥 + 𝑛. Berdasarkan teorema faktor
dengan menggunakan substitusi diperoleh :
o 𝑃 1 = 0 ⇒ 12 − 7.1 + 𝑛 = 0 ⇒ 𝑛 = 6
o 𝑃 2 = 0 ⇒ 22 − 7.2 + 𝑛 = 0 ⇒ 𝑛 = 10
Jadi pecahan tersebut dapat disederhanakan manakala 𝑛 bernilai 6 atau 10.

4. Hasil bagi sukubanyak untuk setiap pembagian istimewa nomor 4 adalah:


a. 𝑥 3 − 𝑎3 ∶ 𝑥 − 𝑎 = 𝑥 2 + 𝑥𝑎 + 𝑎2
b. 𝑥 4 − 𝑎4 ∶ 𝑥 + 𝑎 = 𝑥 3 − 𝑥 2 𝑎 + 𝑥𝑎2 − 𝑎3
c. 𝑥 5 + 𝑎5 ∶ 𝑥 + 𝑎 = 𝑥 4 − 𝑥 3 𝑎 + 𝑥 2 𝑎2 − 𝑥𝑎3 + 𝑎4

807+289 2 + 807−289 2
5. Nilai dari !
807 2 +2892
Misalkan 807 = 𝑎 dan 289 = 𝑏 maka akan diperoleh :
𝑎+𝑏 2 + 𝑎−𝑏 2 𝑎 2 +2𝑎𝑏 +𝑏 2 +𝑎 2 −2𝑎𝑏 +𝑏 2 2𝑎 2 +2𝑏 2 2 𝑎 2 +𝑏 2
= = = =2
𝑎 2 +𝑏 2 𝑎 2 +𝑏 2 𝑎 2 +𝑏 2 𝑎 2 +𝑏 2

6. FPB dan KPK dari polinom-polinom berikut ini!


a. 8(𝑥 3 − 𝑥 2 + 𝑥) dan 28(𝑥 3 + 1)
Pemfaktoran masing-masing polinom:
8 𝑥 3 − 𝑥 2 + 𝑥 = 23 . 𝑥. 𝑥 2 − 𝑥 + 1
28 𝑥 3 + 1 = 7. 22 . 𝑥 + 1 (𝑥 2 − 𝑥 + 1)
12

Jadi, FPB = 22 . 𝑥 2 − 𝑥 + 1 = 4 𝑥 2 − 𝑥 + 1
KPK = 23 . 7. 𝑥. 𝑥 + 1 (𝑥 2 − 𝑥 + 1) = 56 𝑥 4 + 𝑥
b. (𝑥 4 − 𝑦 4 ) dan 𝑥 6 − 𝑦 6
𝑥 4 − 𝑦 4 = 𝑥 2 + 𝑦 2 𝑥 2 − 𝑦 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 (𝑥 − 𝑦)(𝑥 + 𝑦)
𝑥 6 − 𝑦 6 = 𝑥 3 + 𝑦 3 𝑥 3 − 𝑦 3 = 𝑥 + 𝑦 𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 𝑥 − 𝑦 (𝑥 2 + 𝑥𝑦 + 𝑦 2 )
Jadi, FPB = 𝑥 − 𝑦 𝑥 + 𝑦 = 𝑥 2 − 𝑦 2
KPK = 𝑥 + 𝑦 𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 𝑥 − 𝑦 (𝑥 2 + 𝑥𝑦 + 𝑦 2 ) 𝑥 2 + 𝑦 2
c. (2𝑥 2 − 3𝑥 − 2) dan (𝑥 3 − 4𝑥 2 + 4𝑥)
2𝑥 2 − 3𝑥 − 2 = 2𝑥 + 1 (𝑥 − 2)
𝑥 3 − 4𝑥 2 + 4𝑥 = 𝑥(𝑥 − 2)(𝑥 − 2)
Jadi, FPB = (𝑥 − 2)
KPK = 𝑥(2𝑥 + 1)(𝑥 − 2)2

7. Tentukan akar-akar dari persamaan suku banyak berikut ini!


a. 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 𝑥 − 3 = 0
 Langkah pertama
jumlah koefisien-koefisien 𝑃 𝑥 = 1 + 3 − 1 − 3 = 0, jadi 𝑥 = 1 merupakan akar
dari 𝑃(𝑥)
berdasarkan bagan horner maka diperoleh:
𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 3 -1 -3
𝑥=1 * 1 4 3 +
1 4 3 0
2
Diperoleh akar 𝑥 = 1 dan hasil bagi 𝐻 𝑥 = 𝑥 + 4𝑥 + 3
 Langkah kedua
Karena 𝐻 𝑥 merupakan fungsi kuadrat, maka tinggal difaktorkan. Sehingga
𝑥 2 + 4𝑥 + 3 = 0
 𝑥+1 𝑥+3 =0
Jadi, 𝑥1 = −1 dan 𝑥2 = −3
 Langkah ketiga, kesimpulan:
Jadi akar-akar dari polinom 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 𝑥 − 3 = 0 adalah:
𝑥1 = 1, 𝑥2 = −1, dan 𝑥3 = −3.
b. 2𝑥 + 5𝑥 2 − 4𝑥 − 3 = 0
3

 Langkah pertama
Jumlah koefisien-koefisien 𝑃 𝑥 = 2 + 5 − 4 − 3 = 0, jadi 𝑥 = 1 merupakan akar
dari 𝑃(𝑥).
Berdasarkan bagan horner maka diperoleh

𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
2 5 -4 -3
𝑥=1 * 2 7 3 +
2 7 3 0
Diperoleh akar 𝑥 = 1 dan hasil bagi 𝐻 𝑥 = 2𝑥 2 + 7𝑥 + 3
 Langkah kedua
Karena 𝐻(𝑥) merupakan fungsi kuadrat, maka tinggal difaktorkan. Sehingga
2𝑥 2 + 7𝑥 + 3 = 0
 2𝑥 + 1 𝑥 + 3 = 0
1
Jadi, 𝑥1 = − 2, dan 𝑥2 = −3.
13

 Langkah ketiga, kesimpulan


Jadi akar-akar dari polinom 2𝑥 3 + 5𝑥 2 − 4𝑥 − 3 = 0 adalah :
1
𝑥1 = 1, 𝑥2 = − 2, dan 𝑥3 = −3.
c. 𝑥 4 − 15𝑥 2 − 10𝑥 + 24 = 0
 Langkah pertama
Jumlah koefisien-koefisien 𝑓 𝑥 : 1 − 15 − 10 + 24 = 0.
Jadi, 𝑥 = 1 merupakan akar dari 𝑓 𝑥 = 0.
Berdasarkan bagan Horner:
𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 0 -15 -10 24
𝑥=1 * 1 1 -14 -24 +
1 1 -14 -24 0
Hasil bagi, 𝑔 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 14𝑥 − 24
 Langkah kedua
Jumlah koefisien-koefisien 𝑔 𝑥 : 1 + 1 − 14 − 24 = −36 ≠ 0, jadi 𝑥 = 1 bukan
akar dari 𝑔(𝑥).
Jumlah koefisien-koefisien variabel berpangkat genap : 1 − 24 = −23
Jumlah koefisien-koefisien variabel berpangkat ganjil: 1 − 14 = −13
Karena −23 ≠ −13 maka 𝑥 = −1 bukan akar dari 𝑔(𝑥).
 Langkah ketiga
Misalnya 𝑎3 𝑥 3 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 14𝑥 − 24 .
Faktor 𝑎3 = ±1
Faktor 𝑎0 = ±24, ±12, ±8, ±6, ±4, ±3, ±2, ±1
𝑎
Akar-akar yang mungkin adalah hasil bagi dari faktor-faktor 𝑎 0
3
Karena 1 dan -1 bukan merupakan akar-akar dari 𝑔(𝑥) (telah diuji pada langkah
kedua) jadi tidak perlu diuji.
Coba 𝑥 = −2 dengan bagan Horner, diperoleh :
𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 1 -14 -24
𝑥 = −2 * -2 2 24 +
1 -1 -12 0
Jadi 𝑥 = −2 merupakan akar dari 𝑔(𝑥) dan hasil bagi 𝐻 𝑥 = 𝑥 2 − 𝑥 − 12.
Karena hasil bagi merupakan persamaan kuadrat maka cukup difaktorkan:
𝑥 2 − 𝑥 − 12 = 𝑥 − 4 𝑥 + 3
Jadi 𝑥1 = 4 dan 𝑥2 = −3.
 Jadi kesimpulan akar dari 𝑥 4 − 15𝑥 2 − 10𝑥 + 24 = 0 adalah :
𝑥1 = 1, 𝑥2 = −2, 𝑥3 = 4, dan 𝑥2 = −3
d. 2𝑥 − 9𝑥 2 + 2𝑥 + 1 = 0
3

Misalkan 𝑎3 𝑥 3 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 = 2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 2𝑥 + 1 dengan 𝑎3 = 2 dan 𝑎0 = 1.


Faktor dari 𝑎3 = ±1, ±2
Faktor dari 𝑎0 = ±1
𝑎
Akar-akar yang mungkin adalah hasil bagi faktor-faktor dari 𝑎 0 .
3
1
Misalkan 𝑥 = 2, dengan bagan horner diperoleh :
𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
2 -9 2 1
𝑥 = 1/2 * 1 -4 -1 +
2 -8 -2 0
14

1
Jadi, 𝑥 = 2 merupakan akar rasional dengan hasil bagi 𝐻 𝑥 = 2𝑥 2 − 8𝑥 − 2.
Bentuk persamaan kuadrat pada hasil bagi tidak dapat difaktorkan, sehingga untuk mencari
akar yang lain dapat dilakukan dengan rumus ABC berikut ini:
−(−4)± 16−4.1.(−1) 4±2 5
𝑥1,2 = = =2± 5
2.1 2
2+ 5
𝑥=
2− 5
Jadi , persamaan sukubanyak 2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 2𝑥 + 1 = 0 mempunyai sebuah akar yaitu :
1
𝑥1 = 2 , 𝑥2 = 2 − 5 dan 𝑥3 = 2 + 5.

8. Akar-akar persamaan sukubanyak 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 5𝑥 − 6 = 0 adalah 𝑥1 , 𝑥2 , dan 𝑥3 .


Misalkan 𝑎3 𝑥 3 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 = 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 5𝑥 − 6
𝑎 2
a. 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = − 2 = − = −2
𝑎3 1
𝑎1 −5
b. 𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 = 𝑎 = = −5
3 1
𝑎 (−6)
c. 𝑥1 𝑥2 𝑥3 = − 𝑎 0 = − =6
3 1
d. 𝑥1 2 + 𝑥2 2 + 𝑥3 2 = 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 2
− 2 𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3
= (−2)2 − 2. −5 = 14

9. Pada persamaan 𝑥 3 − 3𝑥 − 1 = 0, karena 𝛼, 𝛽, dan 𝛾 akar-akar persamaan di atas, maka:


𝛼 3 + 3𝛼 − 1 = 0 → 𝑎3 = 1 − 3𝛼
𝛽3 + 3𝛽 − 1 = 0 → 𝛽3 = 1 − 3𝛽
𝛾 3 + 3𝛾 − 1 = 0 → 𝛾 3 = 1 − 3𝛾 +
𝛼 3 + 𝛽3 + 𝛾 3 = 3 − 3 𝛼 + 𝛽 + 𝛾 = 3 − 3.0 = 3
Jadi nilai eksak dari 𝛼 3 + 𝛽3 + 𝛾 3 = 3.

B. Latihan Soal Kompetensi 4


Petunjuk: Pilih salah satu jawaban yang tepat

1. Jika (𝑥 − 1) dan (𝑥 − 2) keduanya b. 𝑥 − 1 e. 𝑥 + 4


merupakan faktor dari polinom 𝑃 𝑥 = c. 𝑥 + 1
𝑥 3 − 3𝑥 2 + 2𝑥 − 4𝑏 maka nilai 𝑏 harus 4. Jika sukubanyak 𝑥 3 + 𝑎𝑥 + 𝑏 habis dibagi
sama dengan . . . . oleh 𝑥 2 + 𝑥 + 1 maka (𝑎 + 𝑏) sama
a. 0 d. 3 dengan . . . .
b. 1 e. 4 a. -2 d. 1
c. 2 b. -1 e. 2
2
2. Jika 𝑥 − 𝑥 − 2 merupakan faktor dari c. 0
polinom 𝑃 𝑥 = 2𝑥 4 − 3𝑥 3 + 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 5. Hasil bagi dari pembagian polinom
6 maka nilai 𝑎 dan 𝑏 berturut-turut adalah. . 𝑎3 + 𝑏3 : (𝑎 + 𝑏) adalah . . . .
.. a. 𝑎2 + 𝑏2 d. 𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏2
a. 18 dan -21 d. 5 dan -6 b. 𝑎2 − 𝑏2 e. 𝑎2 − 𝑎𝑏 − 𝑏2
2 2
b. 16 dan -17 e. -6 dan 5 c. 𝑎 − 𝑎𝑏 + 𝑏
c. 6 dan -7 817 𝑥 817 𝑥817−98 𝑥 98 𝑥 98
3
6. 817 𝑥 817+98 𝑥 98 𝑥 817 𝑥 98 = ….
3. Jika 𝑥 − 12𝑥 + 𝑘 habis dibagi oleh
a. 1.329 d. 719
(𝑥 − 2), maka 𝑥 3 − 12𝑥 + 𝑘 juga habis
b. 915 e. 617
dibagi dengan . . . .
c. 805
a. 𝑥 − 3 d. 𝑥 + 2
15

7. Suku kelima dari pembagian istimewa: 20𝑥 + 12 = 0, himpunan penyelesaian dari


𝑥 28 − 𝑦 28 ∶ (𝑥 − 𝑦) adalah . . . . akar yang lain adalah. . . .
a. 𝑥 23 . 𝑦 4 d. 𝑥 25 . 𝑦 3 1
a. 2 , 2, 3
b. 𝑥 24 . 𝑦 3 e. 𝑥 23 . 𝑦 5 1
25 4
c. 𝑥 . 𝑦 b. −3, −2, − 2
8. Suku kesepuluh dari pembagian istimewa: 1
c. −2, − 2 , 3
𝑎14 − 𝑏14 ∶ (𝑎 + 𝑏) adalah . . . . 1
a. −𝑎4 𝑏10 d. 𝑎4 𝑏10 d. −3, −2, 2
b. −𝑎4 𝑏9 e. 𝑎3 𝑏10 1
e. −2, 2 , 3
4 9
c. 𝑎 𝑏
15. Banyaknya akar-akar rasional bulat dari
9. FPB dari 𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑥 + 1 dan 𝑥 4 − 1
persamaan polinom 𝑥 5 − 5𝑥 3 + 6𝑥 2 −
adalah . . . .
14𝑥 + 12 = 0 adalah . . . .
a. 𝑥 2 − 1 𝑥 2 + 1
a. 5 d. 2
b. 𝑥 + 1 (𝑥 2 + 1)
b. 4 e. 1
c. 𝑥 + 1 (𝑥 2 − 1)
c. 3
d. 𝑥 2 + 1 𝑥 + 1 (𝑥 3 + 1)
16. Persamaan polinom: 𝑥 3 − 𝑥 2 − 32𝑥 + 𝑝 =
e. 𝑥 2 − 1 𝑥 + 1 (𝑥 3 + 1)
0 memiliki sebuah akar 𝑥 = 2. akar-akar
10. FPB dari 4𝑥 2 − 25 dan 8𝑥 3 − 125 yang lain adalah . . . .
adalah . . . . a. -6 dan 2 d. 2 dan 5
a. (2𝑥 − 25) d. (2𝑥 + 25) b. -6 dan 3 e. 3 dan 5
b. (2𝑥 − 5) e. (2𝑥 + 5)2 c. -5 dan 6
c. (2𝑥 + 5) 17. 𝛼, 𝛽, dan 𝛾 merupakan akar-akar
11. KPK dari sukubanyak P dan Q dengan persamaan 𝑡 3 − 12𝑡 2 + 28𝑡 + 𝑛 = 0. jika
𝑃 = 𝑥 + 3 2 (𝑥 − 2) 𝑥 + 1 2 dan 𝑄 = 𝛼 = 𝛽 + 𝛾 maka nilai 𝑛 sama dengan . . . .
𝑥 − 1 2 𝑥 + 3 (𝑥 + 4) ditentukan oleh . . a. 54 d. 24
.. b. 48 e. 12
a. 𝑥 − 2 (𝑥 + 4) 𝑥 + 3 2 𝑥 + 1 2 c. 36
b. 𝑥 − 2 𝑥 + 1 𝑥 + 3 2 (𝑥 + 4) 18. 𝛼, 𝛽, dan 𝛾 merupakan akar-akar
c. 𝑥 − 2 𝑥 + 1 2 𝑥 + 3 (𝑥 + 4) persamaan 𝑥 3 + 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0. Hasil
d. 𝑥 − 1 𝑥 − 2 𝑥 + 3 (𝑥 + 4) 𝛼 2 + 𝛽2 + 𝛾 2 = ….
e. 𝑥 + 1 𝑥 − 2 𝑥 + 3 (𝑥 + 4) a. 𝑎2 + 2𝑏 d. 𝑏2 + 2𝑐
12. KPK dari 𝑥 3 − 𝑥 2 − 2𝑥 dan 𝑥 3 + 𝑥 2 b. 𝑎2 − 2𝑏 e. 𝑎2 − 2𝑐
adalah . . . . 2
c. 𝑏 − 2𝑐
a. (𝑥 − 2) d. (𝑥 3 − 𝑥 2 − 2𝑥) 19. Sepasang akar-akar persamaan 2𝑥 3 +
b. (𝑥 + 2) e. (𝑥 4 − 𝑥 3 − 2𝑥 2 ) 𝑛𝑥 2 − 13𝑥 = 6 saling berkebalikan.
c. (𝑥 2 + 𝑥) Jumlah akar-akarnya adalah . . . .
13. Banyaknya akar real dari persamaan a. 2 d. -1/2
polinom: 𝑥 5 + 𝑥 4 − 2𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑥 − 2 = 0 b. 1 e. -1
adalah . . . c. 1/2
a. 5 d. 2 20. Jumlah akar-akar dari persamaan 3𝑥 3 +
b. 4 e. 1 4𝑥 2 − 4𝑥 = 0 adalah . . . .
c. 3 a. 4 d. -3/4
14. Jika 𝑥 = 2 merupakan salah satu akar dari b. 4/3 e. -4/3
persamaan sukubanyak 2𝑥 4 + 5𝑥 3 − 𝑎𝑥 2 − c. 0

Anda mungkin juga menyukai