Modul Polinomial
Modul Polinomial
BAB 1
SUKU BANYAK (POLINOM)
1. Definisi Suku Banyak, Nilai Suku Banyak, dan Operasi Antar Suku
Banyak
A. Contoh Soal
Jawaban :
1. Bentuk 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 7𝑥 + 3 mempunyai:
2
c. 3 b. -1 dan 3 e. 3 dan 1
8. Diberikan suku banyak 𝑓 𝑥 = 4𝑥 3 − c. 1 dan -3
𝑥 2 + 8𝑥 − 1 dan 𝑔 𝑥 = 4𝑥 3 + 2𝑥 2 − 10. Nilai a, b, dan c yang memenuhi
10𝑥. Koefisien variabel 𝑥 berpangkat 6𝑥 2 −𝑥+1 𝑎 𝑏 𝑐
kesamaan = 𝑥 − 𝑥−1 + 𝑥+1
tertinggi dari 𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) adalah . . . . 𝑥−𝑥 3
berturut-turut adalah. . . .
a. -10 d. 0
a. 1, 3, dan -4 d. 3, 1, dan -4
b. -5 e. 3
b. 3,2, dan -5 e. 1, 2, dan -3
c. -3
𝑚 c. 1, -3, dan -1
9. Nilai 𝑚 dan 𝑛 dari kesamaan 𝑥−1 +
𝑛 4−2𝑥
≡ 1−𝑥 2 adalah . . . .
𝑥+1
a. -1 dan -3 d. 1 dan 3
Definisi pembagian dua suku banyak yaitu : suatu suku banyak 𝑃(𝑥) berderajat 𝑛
dibagi 𝑄(𝑥) berderajat 𝑚 (dengan 𝑚 < 𝑛) menghasilkan hasil bagi 𝐻(𝑥) berderajat (𝑛 − 𝑚)
dan sisa 𝑆(𝑥) maksimal berderajat (𝑚 − 1), dapat dituliskan :
𝑃(𝑥) 𝑆(𝑥)
𝑃 𝑥 ≡ 𝑄 𝑥 . 𝐻 𝑥 + 𝑆(𝑥) atau 𝑄(𝑥) = 𝐻 𝑥 + 𝑄(𝑥)
a B c d
h * Ah ah2 + bh ah3 + bh2 + ch +
a ah +b ah2 + bh + c ah3 + bh2 + ch + d
2
Sisa = 𝑆(𝑥) = 𝑃 = ah3 + bh2 + ch + d
𝐻 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑎 + 𝑏 𝑥 + 𝑎2 + 𝑏 + 𝑐
𝐻(𝑥)
Hal ini menunjukkan bahwa jika 𝑃(𝑥) dibagi dengan 𝑎𝑥 − 𝑏 maka hasil baginya = 𝑎
𝑎 𝑎
dan sisanya 𝑃 𝑏 , dengan 𝐻(𝑥) adalah hasil bagi dari pembagi 𝑃(𝑥) dengan 𝑥 − 𝑏 .
C. Pembagian Sukubanyak dengan 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
Metode pembagian sintetik atau metode horner dapat digunakan untuk menentukan
hasil bagi dan sisa dari pembagian suatu sukubanyak dengan pembagi berbentuk apapun
asalkan pangkat pembagi ≤ pangkat yang dibagi. Pembagian suku banyak dengan
pembagi (𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐) dinamakan metode (bagan) Horner-Kino. Untuk memahami
metode horner kino, maka akan dijabarkan oleh secara jelas oleh guru matematika kalian.
A. Contoh Soal
1. Tentukan hasil bagi 𝐻(𝑥) dan sisa 𝑆(𝑥) pada pembagian 𝑃(𝑥) = 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 𝑥 + 3
dengan 𝑥 + 2!
2. Tentukan hasil bagi dan sisa apabila 𝑃 𝑥 = 2𝑥 2 + 5𝑥 − 1 dibagi 2𝑥 − 3!
3. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 4 − 3𝑥 2 + 2𝑥 − 1
dengan 𝑥 2 − 𝑥 − 2!
4. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 5 − 1 dibagi dengan
−2𝑥 2 + 𝑥 + 3!
5. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑅 𝑥 = 𝑥 4 − 5𝑥 3 + 2𝑥 2 −
4𝑥 + 5 dibagi oleh 3𝑥 3 − 6𝑥 2 − 12𝑥 + 3!
Jawaban :
1. Hasil bagi 𝐻(𝑥) dan sisa 𝑆(𝑥) pada pembagian 𝑃(𝑥) = 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 𝑥 + 3 dengan 𝑥 + 2.
Maka dengan menganggap 𝑥 + 2 = 0 ⇔ 𝑥 = −2.
𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 2 -1 3
-2 * -2 0 2 +
1 0 -1 5
2
Jadi 𝐻 𝑥 = 𝑥 − 1 dan 𝑆 𝑥 = 5.
𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 0 -3 2 -1
𝑐
− = 2 * * 2 2 0
𝑎
𝑏
− = 1 * 1 1 0 * +
𝑎
1 1 0 4 -1
5
4. Hasil bagi dan sisa dari pembagian sukubanyak 𝑓 𝑥 = 𝑥 5 − 1 dibagi dengan −2𝑥 2 +
𝑥+3
Pembagi sukubanyak −2𝑥 2 + 𝑥 + 3 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 = −2, 𝑏 = 1, dan 𝑐 = 3.
𝑥5 𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
1 0 0 0 0 -1
𝑐 3 * * 3 3 21 39
− 𝑎 = 2 2 4 8 16
𝑏 1 1 1 7 13
− = 2
* 2 4 8 16
* +
𝑎
1 7 13 55 23
1 2 4 8 16 16
1 7 13
𝐻(𝑥) 𝑥 3 + 𝑥 2 + 𝑥+ 1 1 7 13
Jadi hasil bagi = = 2 4 8
= − 2 𝑥 3 − 4 𝑥 2 − 8 𝑥 − 16
𝑎 −2
55 23
Sisa pembagian = 16 𝑥 + 16
d. 𝑥 3 + 1 𝑥 2 + 7 𝑥 − 7 a. 𝑝 = −3 dan 𝑞 = 3
2 4 8
b. 𝑝 = −1 dan 𝑞 = 5
e. 2𝑥 3 − 1 𝑥 2 − 7 𝑥 + 7
2 4 8 c. 𝑝 = −1 dan 𝑞 = −5
6. Polinomial: 2𝑥 3 + 𝑥 2 + 4𝑥 + 4 dan d. 𝑝 = 1 dan 𝑞 = −5
2𝑥 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 + 𝑎 dibagi dengan e. 𝑝 = 3 dan 𝑞 = −3
2𝑥 − 3 bersisa sama. Nilai 𝑎 sama 9. Dari hubungan di bawah ini:
dengan . . . . 𝑥 3 − 4𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏 ≡ 𝑥 2 − 3𝑥 +
a. -6 d. 7 2𝐻𝑥+ 6−3𝑥) nilai 𝑎 dan 𝑏 yang
b. 1 e. 19 memenuhi adalah . . . .
16
c. 3 a. 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 2
7. Hasil kali antara hasil bagi dan sisa dari b. 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 4
pembagian −𝑥 3 + 2𝑥 2 + 10𝑥 − 6 c. 𝑎 = 4 dan 𝑏 = 4
2
dengan 𝑥 + 2𝑥 − 1 adalah . . . . d. 𝑎 = −2 dan 𝑏 = 4
a. −𝑥 2 + 6𝑥 + 8 d. – 𝑥 2 − 6𝑥 − 8 e. 𝑎 = −4 dan 𝑏 = 2
b. −𝑥 2 − 6𝑥 + 8 e. 𝑥 2 − 6𝑥 + 8 10. Sukubanyak 𝑥 7 − 7𝑥 4 + 3𝑥 dibagi oleh
c. −𝑥 2 + 6𝑥 − 8 𝑥 3 − 4𝑥, sisanya adalah . . . .
8. Jika sukubanyak 𝑃 𝑥 = 2𝑥 3 − 𝑝𝑥 2 + a. −28𝑥 2 + 67 d. 28𝑥 2 − 7
4𝑥 + 𝑞 habis dibagi oleh 2𝑥 2 + 𝑥 − 1 b. −28𝑥 + 67𝑥 e. 𝑥 2 − 28𝑥 + 67
2
3. Teorema Sisa
Dengan memperhatikan cara di atas dapat dituliskan kesamaan dasar berikut ini. 𝑃 𝑥 =
𝑥 − . 𝐻 𝑥 + 𝑆. dengan 𝑃(𝑥) : sukubanyak yang dibagi, (𝑥 − ) : pembagi, 𝐻 𝑥 : hasil
bagi, dan S : sisa.
𝑏 𝑏
𝑃 = 0. 𝐻 + 𝑠
𝑎 𝑎
𝑏
𝑃 =𝑆
𝑎
𝑏
∴𝑆=𝑃 Terbukti
𝑎
A. Contoh Soal
14
∴ Sisa pembagian adalah S = −10 27
b. Dengan Horner
𝑥4 𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
3 0 -2 5 -12
1 1 5 40
𝑥= 3 * 1 -9
3 27 +
5 40 284 14
3 1 -3 - 27 = −10 27
9
14
∴ Sisa pembagian adalah S = −10 27
3. Jika sukubanyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 − 1) bersisa 2 dan 𝑓(𝑥) dibagi dengan (𝑥 + 2) bersisa -1
tentukan sisanya jika 𝑓(𝑥) dibagi 𝑥 − 1 (𝑥 + 2).
Jawaban :
Jelas 𝑓 𝑥 = 𝑥 − 1 𝑥 + 2 𝐻 𝑥 + 𝑎𝑥 + 𝑏
Untuk pembagi (𝑥 − 1) sisanya 2 𝑓 1 = 2
Misalkan 𝑥 − 1 = 0 ⇔ 𝑥 = 1, jadi 𝑓 1 = 1 − 1 1 + 2 𝐻 1 + (𝑎. 1 + 𝑏)
𝑓 1 = 𝑎+𝑏 ∴ 𝑎 + 𝑏 = 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Untuk pembagi (𝑥 + 2) sisanya -1
Misalkan 𝑥 + 2 = 0 ⇔ 𝑥 = −2,jadi 𝑓 −2 = 1 − 1 −2 + 2 𝐻 1 + (𝑎. (−2) + 𝑏)
𝑓 −2 = −2 𝑎 + 𝑏 ∴ −2𝑎 + 𝑏 = −1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
Eliminasi persamaan (1) dan (2) maka diperoleh 𝑎 = 1 dan 𝑏 = 1.
Jadi, 𝑓(𝑥)dibagi 𝑥 − 1 (𝑥 + 2) bersisa (𝑥 + 1).
1. Jika 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 + 2) bersisa 14 dan 10. Jika (𝑥) dibagi (𝑥 − 2) dan (𝑥 + 2)
dibagi (𝑥 − 4) bersisa -4, maka 𝑓(𝑥) sisanya 2 dan 2. Sisa pembagian 𝑅(𝑥)
dibagi (𝑥 2 − 2𝑥 − 8)bersisa . . . . oleh 𝑥 2 − 4 adalah . . . .
a. −3𝑥 + 8 d. 2𝑥 + 4 a. 16𝑥 − 2 d. −2𝑥 + 16
b. 3𝑥 − 8 e. 8𝑥 + 3 b. 2𝑥 − 16 e. −16𝑥 + 2
c. 2𝑥 − 4 c. 2𝑥 + 16
2. Suatu sukubanyak 𝑓(𝑥), jika dibagi 5. Diketahui suku banyak 𝑓(𝑥), apabila
(𝑥 − 2) sisanya 5 dan dibagi (𝑥 + 3) dibagi 𝑥 2 + 4𝑥 + 3 bersisa 2𝑥 + 17
sisanya -10. Jika 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 2 + 𝑥 − dan apabila dibagi (𝑥 2 − 4) bersisa
6) sisanya adalah . . . . 3𝑥 − 5. Sisa pembagian 𝑓(𝑥) oleh
a. −3𝑥 + 11 d. 5𝑥 + 5 (𝑥 2 + 𝑥 − 6) adalah . . . .
b. 3𝑥 − 1 e. 10𝑥 − 15 a. 3𝑥 + 17 d. −2𝑥 + 5
c. 5𝑥 − 5 b. 3𝑥 − 17 e. −3𝑥 + 17
3. Jika 𝑃(𝑥) dibagi oleh (𝑥 2 − 2𝑥) dan c. 2𝑥 − 5
(𝑥 2 − 3𝑥) masing-masing bersisa 6. Jika sukubanyak 𝑓(𝑥) dibagi dengan
(2𝑥 + 1) dan (5𝑥 + 2). Maka 𝑃(𝑥) (𝑥 − 1), 𝑥 + 1 , dan (𝑥 − 3) maka
dibagi (𝑥 2 − 5𝑥 + 6) bersisa . . . . sisanya berturut-turut adalah 12, 4, dan
a. −22𝑥 + 49 d. 12𝑥 − 19 16. Jika 𝑓(𝑥) dibagi dengan 𝑥 2 −
b. −12𝑥 + 29 e. 22𝑥 − 39 1𝑥−3, sisanya adalah . . . .
c. 12𝑥 + 19 1 1
a. 2 𝑥 2 + 4𝑥 + 8 2
4. Diketahui 𝑅 𝑥 = 𝑔 𝑥 . 𝑥 . jika 𝑔(𝑥) 1 1
dibagi (𝑥 − 2) dan (𝑥 + 2) sisanya 6 dan b. 2 𝑥 2 + 4𝑥 − 8 2
9
1 1 𝑏
c. 2 𝑥 2 − 4𝑥 − 8 2 b. 𝑅 𝑥 + 𝑥 − 𝑎 𝐻(𝑥)
1 1
d. − 2 𝑥 2 + 4𝑥 + 8 2 c. 𝑅 𝑥 − 𝑎𝑥 − 𝑏 𝐻(𝑥)
1 1 d. 𝑅 𝑥 − 𝑏𝑥 − 𝑎 𝐻(𝑥)
e. − 2 𝑥 2 + 4𝑥 − 8 2
e. 𝑅 𝑥 + 𝑎𝑥 − 𝑏 𝐻(𝑥)
7. Jika suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi 𝑥− 9. Sukubanyak 𝑃(𝑥) habis dibagi 𝑥 + 1
𝑎(𝑥−𝑏) dengan 𝑎 ≠𝑏 maka sisa dan dibagi (𝑥 2 − 4) bersisa 4𝑥 + 16. Sisa
pembagiannya adalah . . . . pembagian 𝑃(𝑥) oleh 𝑥 2 − 4 (𝑥 + 1)
𝑥−𝑎 𝑥−𝑎
a. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑎 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑏) adalah . . . .
𝑥−𝑎 𝑥−𝑏
b. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑏 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑎) a. 4𝑥 2 + 4𝑥 d. 𝑥 2 + 4𝑥
𝑥−𝑏 𝑥−𝑎
b. 4𝑥 2 + 4 e. 𝑥 2 + 4𝑥 + 4
c. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑎 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑏) 2
c. 𝑥 + 4
𝑥−𝑏 𝑥−𝑎 10. Sisa pembagian sukubanyak 𝐾(𝑥) dengan
d. 𝑎−𝑏 𝑓 𝑏 + 𝑏−𝑎 𝑓(𝑎)
𝑥−𝑎 𝑥−𝑎 𝑥 − 1 (𝑥 − 2) adalah . . . .
e. 𝑏−𝑎 𝑓 𝑎 + 𝑎−𝑏 𝑓(𝑏) a. 𝑥 − 1 𝐾 1 + 𝑥 − 2 𝐾(2)
8. Jika polinom 𝑅(𝑥) dibagi oleh (𝑎𝑥 − 𝑏) b. 𝑥 − 1 𝐾 1 − 𝑥 − 2 𝐾(2)
memberikan hasil bagi 𝐻(𝑥) maka nilai c. 𝑥 − 1 𝐾 2 + 𝑥 − 2 𝐾(1)
𝑏
𝑅 𝑎 adalah . . . . d. 𝑥 − 1 𝐾 2 − 𝑥 − 2 𝐾(1)
𝑏 e. 1 − 𝑥 𝐾 2 − (2 − 𝑥)𝐾(1)
a. 𝑅 𝑥 − 𝑥 − 𝑎 𝐻(𝑥)
4. Teorema Faktor
A. Pengertian Faktor dan Teorema Faktor
Misalkan 𝑃(𝑥) suatu suku banyak, (𝑥 − ) merupakan faktor dari 𝑃(𝑥) jika dan hanya jika
𝑃 = 0. Jadi dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor berarti sisa
pembagian sama dengan nol.
Teorema faktor erat kaitannya dengan penentuan akar-akar suatu persamaan. Manakala
seseorang dapat mengetahui akar-akar dari suatu polinom maka faktor dari polinom tersebut
tentunya mudah untuk diketahui, begitu pula sebaliknya.
Berikut ini algoritma penentuan akar-akar rasional persaman polinom 𝑃 𝑥 :
1. Selidiki apakah jumlah koefisien-koefisien 𝑃(𝑥) adalah nol
Bila ya, maka 𝑥 = 1 merupakan akar dan 𝑥 − 1 merupakan faktornya.
Bila tidak, lakukan langkah yang kedua
2. Selidiki apakah jumlah koefisien-koefisien variabel berpangkat genap sama dengan
jumlah koefisien-koefisien berpangkat ganjil!
Bila 𝑦𝑎, maka 𝑥 = −1 merupakan akar dari 𝑃 𝑥 = 0.
Bila tidak, lakukan langkah (3)
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
3. Tentukan faktor-faktor dari , lakukan dengan cara coba-coba
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑎
o 𝑥1 . 𝑥2 . 𝑥3 … . 𝑥𝑛 = (−1)𝑛 . 𝑎 0
𝑛
B. Pembagian Istimewa
Pada saat mempelajari teorema faktor, pembagian yang dipakai berbentuk umum. Dalam
pasal ini akan dijelaskan pembagian sukubanyak istimewa dengan pembagian yang
berbentuk sukubanyak istimewa pula.
Aturan pembagian istimewa :
𝑥 𝑛 −𝑎 𝑛 𝑛 𝑛−𝑘 𝑘−1
1. = 𝑘=1 𝑥 𝑎 dengan suku ke-𝑘 dari hasil bagi = 𝑥 𝑛−𝑘 𝑎𝑘 −1 .
𝑥−𝑎
𝑥 𝑛 −𝑎 𝑛 𝑛 𝑘+1
2. = 𝑘=1(−1) 𝑥 𝑛−𝑘 𝑎𝑘−1 dgn suku ke-𝑘 dari hasil bagi = (−1)𝑘+1 𝑥 𝑛 −𝑘 𝑎𝑘−1 .
𝑥+𝑎
𝑥 𝑛 +𝑎 𝑛 𝑛 𝑘+1
3. = 𝑘=1(−1) 𝑥 𝑛−𝑘 𝑎𝑘−1 dgn suku ke-𝑘 dari hasil bagi = (−1)𝑘+1 𝑥 𝑛 −𝑘 𝑎𝑘−1 .
𝑥+𝑎
A. Contoh Soal
Jawaban :
1. Misalkan 𝑃 𝑥 = 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2. Perhatikan faktor-faktor dari 2, yaitu ±1 dan ±2. Jadi
𝑎 1
kemungkinannya adalah 𝑎 0 yaitu ±1, ±2, ± 2.
𝑛
Pilih 𝑥 = 2 ⇔ 𝑥 − 2 = 0, maka
𝑥2 𝑥1 𝑥0
2 -3 -2
x=2 * 4 2 +
2 1 0
Jadi polinom 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2 = 𝑥 − 2 2𝑥 + 1 + 0
Jadi faktor dari 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2 adalah (𝑥 − 2) dan (2𝑥 + 1)
807+289 2 + 807−289 2
5. Nilai dari !
807 2 +2892
Misalkan 807 = 𝑎 dan 289 = 𝑏 maka akan diperoleh :
𝑎+𝑏 2 + 𝑎−𝑏 2 𝑎 2 +2𝑎𝑏 +𝑏 2 +𝑎 2 −2𝑎𝑏 +𝑏 2 2𝑎 2 +2𝑏 2 2 𝑎 2 +𝑏 2
= = = =2
𝑎 2 +𝑏 2 𝑎 2 +𝑏 2 𝑎 2 +𝑏 2 𝑎 2 +𝑏 2
Jadi, FPB = 22 . 𝑥 2 − 𝑥 + 1 = 4 𝑥 2 − 𝑥 + 1
KPK = 23 . 7. 𝑥. 𝑥 + 1 (𝑥 2 − 𝑥 + 1) = 56 𝑥 4 + 𝑥
b. (𝑥 4 − 𝑦 4 ) dan 𝑥 6 − 𝑦 6
𝑥 4 − 𝑦 4 = 𝑥 2 + 𝑦 2 𝑥 2 − 𝑦 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 (𝑥 − 𝑦)(𝑥 + 𝑦)
𝑥 6 − 𝑦 6 = 𝑥 3 + 𝑦 3 𝑥 3 − 𝑦 3 = 𝑥 + 𝑦 𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 𝑥 − 𝑦 (𝑥 2 + 𝑥𝑦 + 𝑦 2 )
Jadi, FPB = 𝑥 − 𝑦 𝑥 + 𝑦 = 𝑥 2 − 𝑦 2
KPK = 𝑥 + 𝑦 𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 𝑥 − 𝑦 (𝑥 2 + 𝑥𝑦 + 𝑦 2 ) 𝑥 2 + 𝑦 2
c. (2𝑥 2 − 3𝑥 − 2) dan (𝑥 3 − 4𝑥 2 + 4𝑥)
2𝑥 2 − 3𝑥 − 2 = 2𝑥 + 1 (𝑥 − 2)
𝑥 3 − 4𝑥 2 + 4𝑥 = 𝑥(𝑥 − 2)(𝑥 − 2)
Jadi, FPB = (𝑥 − 2)
KPK = 𝑥(2𝑥 + 1)(𝑥 − 2)2
Langkah pertama
Jumlah koefisien-koefisien 𝑃 𝑥 = 2 + 5 − 4 − 3 = 0, jadi 𝑥 = 1 merupakan akar
dari 𝑃(𝑥).
Berdasarkan bagan horner maka diperoleh
𝑥3 𝑥2 𝑥1 𝑥0
2 5 -4 -3
𝑥=1 * 2 7 3 +
2 7 3 0
Diperoleh akar 𝑥 = 1 dan hasil bagi 𝐻 𝑥 = 2𝑥 2 + 7𝑥 + 3
Langkah kedua
Karena 𝐻(𝑥) merupakan fungsi kuadrat, maka tinggal difaktorkan. Sehingga
2𝑥 2 + 7𝑥 + 3 = 0
2𝑥 + 1 𝑥 + 3 = 0
1
Jadi, 𝑥1 = − 2, dan 𝑥2 = −3.
13
1
Jadi, 𝑥 = 2 merupakan akar rasional dengan hasil bagi 𝐻 𝑥 = 2𝑥 2 − 8𝑥 − 2.
Bentuk persamaan kuadrat pada hasil bagi tidak dapat difaktorkan, sehingga untuk mencari
akar yang lain dapat dilakukan dengan rumus ABC berikut ini:
−(−4)± 16−4.1.(−1) 4±2 5
𝑥1,2 = = =2± 5
2.1 2
2+ 5
𝑥=
2− 5
Jadi , persamaan sukubanyak 2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 2𝑥 + 1 = 0 mempunyai sebuah akar yaitu :
1
𝑥1 = 2 , 𝑥2 = 2 − 5 dan 𝑥3 = 2 + 5.