Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATERI

MATA KULIAH IDK (ILMU DASAR KEBIDANAN)

DISUSUN OLEH :
LIONITA WULANDARI (202107T047)

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN NONREGULER TRANSFER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2021
A. KONSEP DASAR CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan dasar manusia yang utama yang
diperlukan untuk hidup. Kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
akan berakibat fatal, yaitu terjadi dehidrasi maupun syok hipovolemik.
1. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan cairan tubuh adalah seimbangnya jumlah cairan yang masuk
dan keluar tubuh. Mekanisme keseimbangan ini akan membuat tubuh berusaha
mempertahankan jumlah cairan agar selalu tetap. Tolak ukur yang baik bagi
kebutuhan tubuh akan air adalah warna dari urin. Seseorang yang relatif terdehidrasi
menghasilkan urin yang kuning dan seseorang yang terdehidrasi berat menghasilkan
urin jingga (orange) atau kuning gelap. Faktor yang Memengaruhi Keseimbangan
Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa antara lain, usia, ukuran tubuh, temperature
lingkungan, dan gaya hidup.
2. Keseimbangan Asam Basa
Keseimbangan asam basa tercapai jika kecepatan tubuh memproduksi
asam/basa sama dengan kecepatan tubuh mengekskresikan asam/basa tersebut.
Keseimbangan ini menghasilkan stabilnya konsentrasi hidrogen di dalam cairan
tubuh, yang dinyatakan sebagai nilai pH. pH merupakan skala untuk mengukur
keasaman atau alkali (basa) suatu cairan. Nilai pH arteri normal 7,35-7,45. Nilai pH 7
berarti netral, pH < 7 berarti asam dan pH > 7 berarti
basa.
3. Gangguan Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa
a. Ketidakseimbangan cairan
b. Ketidakseimbangan elektrolit
c. Ketidakseimbangan asam basa
4. Faktor yang Memengaruhi Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa
a. Usia
b. Ukuran Tubuh
c. Temperatur Lingkungan
d. Gaya Hidup
B. Dehidrasi
Dehidrasi adalah suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena
hilangnya cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi keduanya.
Dehidrasi yang disadari (voluntary dehydration) secara normal terjadi ketika seseorang
mengabaikan kebutuhannya untuk minum dan memiliki refleks haus yang rendah (tidak
munculnya rasa haus yang menjadi stimulus dalam mempertahankan cairan tubuh),
contohnya adalah ketika seseorang menolak untuk membawa botol minum dan menolak
mengkonsumsi air sebelum dan sesudah latihan (atlet). Dehidrasi yang tidak disadari
(involuntary dehydration) terjadi ketika seseorang tidak memiliki kontrol atas konsumsi
air atau tidak memiliki kontrol ketika air dieliminasi atau di absorpsi dari dalam tubuh.
1. Menurut Derajat Dehidrasi
a. Dehidrasi ringan (dehidrasi jangka pendek),
b. Dehidrasi sedang, dan
c. Dehidrasi berat.
2. Menurut jenisnya dehidrasi
a. Dehidrasi hipotonik ( hiponatremik ),
b. Dehidrasi hipertonik, dan
c. Dehidrasi isotonic.
3. Tanda Gejala Dehidrasi
a. ukuran atau nilai osmolaritas serum > 300 mOsm/L; g. koma;
b. gravitasi urine meningkat; h. haus;
c. lemah; i. oliguri atau anuri;
d. disorientasi, khayalan; j. takikardi;
e. iritabilitas; k. kadang demam.
f. kejang;
C. Hidrasi
Hidrasi adalah keseimbangan cairan dalam tubuh dan merupakan syarat penting
untuk menjamin fungsi metabolisme sel tubuh. Status hidrasi jangka pendek adalah
kondisi atau keadaan yang menggambarkan jumlah cairan dalam tubuh seseorang dalam
jangka waktu pendek yang dapat diketahui dari warna urin.
Pemeriksaan diagnostik
a. Kadar elektrolit serum
b. Hitung darah lengkap
c. Kadar kreatinin
d. Berat jenis urine
e. Analisis gas darah arteri
D. Rehidrasi
Rehidrasi (terapi cairan) adalah upaya mengembalikan cairan tubuh yang hilang
dengan cara mengganti cairan sesuai kebutuhan tubuh.
Kebutuhan Air dan Elektrolit Bayi dan anak:
a. Pada bayi dan anak sesuai dengan perhitungan di bawah ini :
1) Berat badan : Sampai 10 kg 100 ml/kgBB ( untuk tiap kg diatas 10 kg) >20
Kebutuhan kalium 2,5 mEq/kgBB/hari, Kebutuhan natrium 2-4
mEq/kgBB/hari kg
2) Kebutuhan air perhari : 11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB 1500 ml + 20
ml/kgBB ( untuk tiap kg >20 kg)
b. Orang dewasa: Kebutuhan air sebanyak 30 -50 ml/kgBB/hari Kebutuhan kalium
1-2 mEq/kgBB/hari Kebutuhan natrium 2-3 mEq/kgBB/hari

Contoh Kasus
Seorang anak perempuan usia 2 tahun, BB 12 kg, dengan keluhan berak 10 kali cair,
tidak berdarah, tidak berlendir, haus, keadaan umum lemas, suhu 37,5̊C, nafas 30x/menit,
nadi 80 x/menit, kelopak mata cekung, perut lemas, turgor kulit kurang/menurun.
1. Cara Mengidentifikasi :
Mengidentifikasi dengan mengkaji riwayat diare, riwayat makanan yang dikonsumsi
sebelumnya, terapi apa yang sudah diberikan, , menunjang dengan dilakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostic.
2. Terapi yang diberikan :
Berikan Oralit dalam 3 jam pertama,
Jumlah Oralit = 75 ml/kg BB =75 x 12 = 900 ml
Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah
a. Untuk bayi < 6 bulan yang tidak menyusu, beri juga 100-200 ml air matang
selama periode ini.
b. Untuk anak > 6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI dan
Oralit
c. Berikan oralit sedikit tapi sering dari gelas
d. Bila muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan sedikit demi sedikit.
Kebutuhan Air dan elektrolit pada anak sesuai dengan perhitungan di bawah ini :
a. Berat badan : Sampai 10 kg 100 ml/kgBB ( untuk tiap kg diatas 10 kg) >20
Kebutuhan kalium 2,5 mEq/kgBB/hari, Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgBB/hari
kg
b. Kebutuhan air perhari : 11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB 1500 ml + 20 ml/kgBB (
untuk tiap kg >20 kg)

Anda mungkin juga menyukai