Anda di halaman 1dari 58

“Askep

keluarga usia
dewasa dan
LANSIA”
Ns. Arneliwati, M.Kep
Data umum

Riwayat dan tahap perkembangan

Pengkajian lingkungan

Struktur dan fungsi keluarga

Stress dan koping keluarga

Harapan anggota keluarga

Pemeriksaan fisik

Analisa data dan skoring

Renpra,implementasi,evaluasi
Tahap perkembangan keluarga dewasa awal
(tahap VI), Menurut Fiedman (1998)
Permulaan tahap kehidupan keluarga ini
ditandai oleh anak pertama meninggalkan
rumah dan berakhir dengan “rumah kosong”
atau ketika anak terakhir meninggalkan
rumah.
Tahap ini dapat singkat atau agak panjang,
tergantung beberapa banyak anak ada
didalam rumah atau beberapa banyak anak
yang belum menikah dan masih tinggal
dirumah.
Menurut Fiedman (2010) merupakan tahap
ke VII dari siklus kehidupan keluarga,
merupakan tahap masa pertengahan bagi
orang tua, dimulai dari anak terakhir
meninggalkan rumah sampai dan berakhir
dengan pensiunan atau kematian salah satu
pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika
orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan
berakhir dengan pensiunnya pasangan,
biasanya 16-18 tahun kemudian.
Tujuan utama keluarga adalah
pengorganisasian keluarga menjadi
sebuah unit yang tetap berjalan
sementara melepaskan anak-anak
yang dewasa kedalam kehidupan
mereka sendiri (Duvall,1977). selama
tahap ini pasangan tersebut
mengambil peran sebagai kakek dan
nenek, perubahan lainnya dalam peran
maupun citra diri mereka
Fungsi keluarga (friedman)
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi perawatan
5. Fungsi ekonomi
Tugas perkembangan keluarga sesuai tahap
perkembangan
Tahap perkembangan Tugas perkembangan

 Memperluas jaringan keluarga dari keluarga


Keluarga mulai melepas anak inti menjadi keluarga besar
sebagai dewasa  Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu anak untuk mandiri sebagai
keluarga baru di masyarakat
 Penataan kembali peran ortu dan kegiatan
rumah

 Mempertahankan kesehatan individu dan


Keluarga usia pertengahan pasangan
 Mempertahankan hub yang serasi dan
memuaskan dengan anak-anaknya dan
sebaya
 Meningkatkan keakraban pasangan
Tugas –tugas perkembangan keluarga pada tahap
dewasa awal adalah sebagai berikut (Friedman,
2010).
1. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak
dewasa muda, termasuk memasukan anggota
keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-
anaknya
2. Melanjutkan untuk memperbarui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan
3. Membantu orang tua suami dan istri yang sudah
menua dan sakit
Masalah - masalah kesehatan munurut Friedman (2010)
pada tahap perkembangan keluarga dewasa awal adalah
Komunikasi isu antar orang tua dan anak dewasa muda.
Masalah transisi peran bagi suami dan istri.
Kedaruratan masalah kesehatan kronik.
Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda.
Perhatian terhadap menopause.
Efek yang berkaitan dengan mimum alcohol, merokok, dan praktek
diet yang buruk yang telah berlangsung dalam jangka panja
Diagnosa keperawatan usia
dewasa
Komunikasi keluarga disfungsional
Berduka dan antisipasi
Perubahan menjadi orang tua
Perubahan penampilan peran
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Diagnosa keperawatan usia
pertengahan
Perilaku mencari pertolongan kesehatan
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Resiko terhadap penularan penyakit
Perubahan dalam proses keluarga
Komunikasi keluarga disfungsional
Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik/pengobatan
keluarga
Peran perawat
Melaksanakan perawatan & konsultasi yg terkait dg upaya peningkatan
kesehatan.
Tugas-tugas perkembangan keluarga
menurut Friedman (2010) pada
tahap ini adalah sebagai berikut
Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan.
Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna antara orang
tua yang telah menua dan anak mereka.
Memperkuat hubungan perkawinan
Masalah-masalah kesehatan pada
keluarga dewasa tengah adalah :
 Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup,
kegiatan waktu luang dan tidur, nutrisi yang baik,
program olahraga yang teratur, pengurangan berat
badan hingga berat badan yang optimum, berhenti
merokok, berhenti atau mengurangi penggunan
alkohol, pemeriksaan Skrining kesehatan preventif.
 Perhatian hubungan perkawinan.
 Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar
,cucu dan orang tua yang telah menua.
 Perhatian pemberi asuhan ; membantu dalam
mengasuh orang tua lansia atau tidak berdaya
Peran perawat keluarga
1. Health education
2. Coordinator
3. Pelaksana
4. Monitor
5. Advocate
6. Colaboration
7. Fasilitator
8. Conselor
9. Penemu kasus
10. Medofication
Tujuan pembelajaran
Menjelaskan kesehatan global dan nasional dari usila
Identifikasi dan beberapa konsepsi yang salah tentang usila
Menjelaskan karakteristik usila
Tindakan pencegahan;primary, secondary dan tertiary
4 kriteria dasar untuk program efefktif bagi usila
Latar belakang
Terjadi perubahan harapan hidup didunia
Perbaikan gizi sebagai salah satu penyebab
Usia harapan hidup meningkat 67,5 tahun
Proporsi usila meningkat 6,9% atau11,5 jt dari total jiwa (supas,1985)
prediksi tahun 2020 akan meningkat 3 kali lipat (Allender,
2005)(Nursasi, 2002)
Lansia adalah seseorang dengan usia 60 tahun ke atas (UU RI no 13 Th.
98)
Usila merupakan “kelompok khusus”; meningkatkan kemampuan
mandiri, meningkatkan kontribusi dimasyarakat dan meningkatkan
kualitas hidup
STATUS KESEHATAN LANSIA
Jumlah lansia diseluruh dunia diduga 420 juta dengan usia diatas 65
tahun (7% dari total populasi)
Di Amerika jumlah lansia; 12% dari populasi (35 juta)
Pengelompokkan lansia ( Depkes RI)
Kelompok Pertengahan Umur ( masa virilitas antara 45- 54 th)
Usila dini ( masa prasenium, antara 55 -64)
Usila masa senium, 65 th keatas)

Kelompok resti; diatas 70 Th, hidup sendiri, terpencil, panti, penyakit


berat dan cacat.
Persepsi yang salah tentang
lansia
Beberapa pendapat yang keliru tentang lansia
(Allender, 2005);
Lansia tidak dapat hidup mandiri
Usia yang bertambah merupakan ahkir dari ketuaan
Lansia menyebabkan terjadi penurunan intelektual (pikun)
Semua lansia selalu hidup nyaman dan tenang
Lansia tidak dapat produktif dan beraktifitas
Semua lansia “resisten to change”
Keamanan sosial tidak selalu terjamin ketika purna tugas
Tahapan pencegahan
Tujuan
◦Menggunakan 3 level pencegahan;
terhindar kondisi negatif,
mendignosa dan penangganan
secara dini, dan perbaikan
masalah potensial
Lanjutan…
Primary prevention ( health promotion dan
edukasi):
◦ Kebutuhan nutrisi
◦ Kebutuhan olah raga
◦ Kebutuhan keamanan ekonomi
◦ Kebutuhan psikososial ( kehilangan, pemeliharan
mandiri, interakasi sosial, menetukan tujuan
hidup, kemananan)
Lanjutan…
Secondary prevention ( proteksi kesehatan,
deteksi dini, pengobatan);
◦ rekomndasi Kaiser permanent (2000)
◦Pemeriksaan pada lansia pria dan wanita
tekanan darah, kolesterol, penglihatan,
pendengaran, pneuminia, influensa,
tetanus dan difteri)
◦Pemeriksaan khusus wanita; payudara (
CA) , pap smear ( diatas usia 40 tahun)
Lanjutan…
Tertiary prevention :
◦ beberapa penyakit penyerta;
Alzeimer, Artritis, Cancer, Depresi,
diabetes, Cardiovascular
TUGAS PERKEMBANGAN :

◦ M’p’thn’k pengaturan hidup yg memuaskan


◦ Menyesuaikan dg pendapatan yg menurun
◦ M’p’thn’k hub perkawinan
◦ Menyesuaikan diri thd kehilangan pasngan
◦ M’p’thn’k ikatan klg antar generasi
◦ Meneruskan utk memahami eksistensi
mereka ( penelaahan Dan integrasi hidup )
Hal-hal yang perlu dikaji dalam
keluarga meliputi:
I. Data Umum
Pengkajian thadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau, masalah-
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

7) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga dengan tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa terkait dengan kesehatan.

8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan lansia
9) Status Sosial Ekonomi kelg.
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota
keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang
dimiliki oleh keluarga.

10) Aktivitas Rekreasi kelg.


Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja kelaurga
pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi
tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan
radio juga merupakan aktifitas rekreaasi.
II. Riwayat & Tahap Perkemb.
keluarga
11) Tahap perkembangan keluarga saat ini dengan lansia
12) Tahap perkemb keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.

13) Riwayat keluarga inti


Menjelaskan mengenai riwayat kes. pada keluarga inti, yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing2 anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan
penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang
biasa digunakan keluarga serta pengalaman2 thd yankes.
14) Riwayat keluarga sebelumnya

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari


pihak suami dan istri.

Contoh:
Keluarga dari pihak Bapak dan Ibu saat ini hubungannya baik,
rutin saling mengunjungi, tidak ada konflik dalam keluarga.
III. Pengkajian Lingkungan

15) Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe, juml.
ruangan, juml. jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah
tangga, jenis septic tank, jarak septiktank dg sumber air, sumber air minum
yang digunakan, denah rumah, lingk sekitar yg pengaruhi
16) Karakteristik tetangga dan komunitas
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk
setempat, budaya setempat yang mempengaruhi
kesehatan.

17) Mobilitas geografis keluarga


Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan
kebiasaan keluarga berpindah tempat.
18) Perkump keluarga & interaksi dg masy.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan untuk berkumpul serta


perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya
dengan masyarakat.
19) Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk pada sistem pendukkung keluarga


adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-
fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
IV. Struktur Keluarga

20) Pola komunikasi keluarga


Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar
anggota keluarga.

21) Struktur kekuatan keluarga


Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
22) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.

23) Nilai atau norma keluarga


Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.
V. Fungsi keluarga

24) Fungsi afektif


Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
25) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau


hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.

26) Fungsi perawatan keluarga

Menjelaskan sejauhmana menyediakan makanan,


pakaian, perlindungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan
keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga
di dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga :
5 Tugas Keluarga
•Mampu mengenal masalah kesehatan
•Mampu mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan
•Mampu melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yg sakit
•Mampu menciptakan/memodifikasi lingkungan yg
dapat meningkatkan kesehatan
•Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yg terdapat
di lingkungan setempat.
Hal-hal yang dikaji sejauhmana kelurga melakukan pemenuhan tugas
keperawatan keluarga adalah :

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal


masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah :
sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya
serta persepsi keluarga terhadap masalah.
**

Untuk mengetahui kemampuan kelg mengambil


keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal
yang perlu dikaji adlh :

-Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti


mengenai sifat dan luasnya masalah
-Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
Apakah kelg merasa menyerah thd masalah yang
dialami
Apkh kelg merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit
Apakah kelg mempunyai sikap negatif terhadap
masalah kesehatan
Apakah kelg dpt menjangkau fasilitas kesehatan yg
ada
Apakah kelg kurang percaya thd tenaga kesehatan
Apakah kelg mdpt informasi yg salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
***
Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kelg
merawat anggota keluarga yang sakit, yg perlu dikaji
adalah :

-Sejauhmana kelg mengetahui keadaan penyakit (sifat,


penyebaran, komplikasi, prognosa, & cara
perawatannya).
-Sejauhmana kelg mengetahui ttg sifat dan
perkembangan perawatan yg dibutuhkan
-Sejauhmana kelg mengetahui keberadaan & guna
fasilitas yg diperlukan untuk perawatan
-Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber
yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggungjawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas
fisik, psikososial)
-Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.
****
Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga
memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat, hal yang perlu dikaji adalah :

-Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber


keluarga yang dimiliki
-Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan
-Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene
sanitasi
-Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
penyakit
-Sejauhmana pandangan keluarga terhadap hygiene
sanitasi.
-Sejauhmana kekompakan antar agga keluarga
*****
Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah :

-Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan


fasilitas kesehatan
-Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-
keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan
-Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap
petugas dan fasilitas kesehatan
-Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang
kurang baik terhadap petugas kesehatan
-Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh
keluarga.
27) Fungsi reproduksi
Hal-hal yang perlu dikaji adalah:

a) Berapa jumlah anak


b) Bagaimana kelg merencanakan juml anggota keluarga
c) Metode apa yg dgnk kelg dlm upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga
28) Fungsi ekonomi
Hal yg perlu dikaji adalah :

a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,


pangan dan papan
b) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang
ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga.
VI. Stres dan koping keluarga

29) Stresor jangka pendek dan panjang

a) Stresor jangka pendek ; stresor yang dialami


keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu +
6 bulan

b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami


keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu
lebih dari 6 bulan.
30) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga


berespon terhadap situasi/stressor

31) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan kelg apabila mghdpi


permasalahan
32) Strategi adaptasi disfungsional

Strategi Adaptasi Disfungsional yang digunakan keluarga


apabila menghadapi permasalahan.
AD  Strategi adaptif dibuat untuk mengurangi stress
hanya utk sementara, stess utamanya tdk hilang
Efek taktik disfungsional memiliki efek merusak.
VII) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota


keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan
fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

VIII) Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan


keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai