Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS SYIAHKUALA

MODUL
PENYAKIT
KELEBIHAN
GIZI
MODUL

PENYAKIT KELEBIHAN GIZI


Dosen Pengajar : Dr. Safrida S.Pd., M.Si

Nama : Siti Fatimah


NPM : 1906103010023

Untuk Melengkapi Tugas Guna Memenuhi Persyaratan Mengikuti Mata


Kuliah Gizi dan Kesehatan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAHKUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
TAHUN 2020

ii
Kata Pengantar
Daftar Isi
PENTINGNYA GIZI dan DANPAK KEKURANGAN GIZI

Latar belakang

tujuan pembelajaran

Pokok bahasan dan sub pokok bahasan

Langkah kegiatan

Langkah 1 : Pembukaan

Langkah 2: Menjelaskan Gizi

A. Pengertian gizi
B. Pengertian gizi seimbang
C. Empat pila gizi seimbang

Langkah 3: Dampak kelebihan gizi

A. Faktor terjadinya kelebihan gizi dan bahayanya


B. Menangani kelebihan gizi

Langkah 4: Penyakit kelebihan gizi

Langkah 5: Kesimpulan

Langkah 6: Penutup

Langkah 7: Daftar Pustaka


LATAR BELAKANG

Masalah gizi seringkali muncul karena masyarakat memiliki pengetahuan, kepercayaan, nilai
atau norma yang kurang memadai. Contoh umum di masyarakat adalah mentolerir ibu hamil makan
dengan porsi yang jauh lebih sedikit (dibanding masa sebelum hamil); memberi pisang, air atau
makanan padat lainnya pada anak usia di bawah 6 bulan; atau lebih memilih membelanjakan uang
untuk rokok, pulsa HP atau kebutuhan kurang penting lainnya dibandingkan membeli telur, ikan, ayam
untuk ibu hamil, menyusui, dan anak. Makan makanan yang bergizi merupakan perilaku yang penting
untuk kesehatan dan perkembangan anak. Lebih dari sepertiga kematian bayi dan anak, serta 11%
beban penyakit di dunia disebabkan karena kekurangan gizi pada ibu hamil dan anak. Bukan hanya itu,
kekurangan gizi pada ibu hamil dapat nantinya mengganggu perkembangan fisik, mental dan
kecerdasan anak. Bayi yang dilahirkan pendek dan sangat kurus, akan tumbuh di bawah normal dan
menjadi orang dewasa bertubuh pendek dengan mempunyai kecerdasan dan penghasilan rendah. Agar
anak menjadi pintar dan tumbuh optimum, keluarga perlu memperhatikan masa penting, yakni 1000
Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai selama kehamilan (9 bulan atau 270 hari) sampai 2 tahun
pertama sejak anak dilahirkan (730 hari pertama). Seribu hari pertama merupakan periode penting di
mana gangguan yang muncul pada masa ini akan berakibat secara menetap dan tidak dapat diperbaiki.
Sesi ini akan membahas perilaku sehat apa yang perlu dilakukan selama ibu menjalani masa
kehamilan (9 bulan atau 270 hari). Untuk mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca
bahan bacaan yang ada di belakang sesi.
Tujuan pembelajaran

Indikator
Setelah mengikuti materi pembelajaran diharapkan peserta mampu memahami pentingnya gizi,
memahami dampak kesehatan yang akan terjadi bila kekurangan dan kelebihan gizi, dan dapat mengerti
penyakit yang akan timbul bila kekurangan gizi dan kelebihan gizi.

Indikator Keberhasilan

1. Mengerti pengertian gizi


2. Memahami pentingnya gizi seimbang
3. Memahami dampak kelebihan gizi
4. Mengerti penyakit yang akan timbul bila kelebihan gizi
5. Dapat menjelaskan penyakit yang timbul saat kelebihan gizi
Pokok pembahasan dan sum pokok bahasan
No Pokok pembahasan Sub pokok bahasan

1.1. Pengertian gizi


1.2. Kebutuhan yang
1 Pentingnya gizi dalam kehidupan sehari-hari diperlukan untuk
memenuhi gizi seimbsng

1.1. Menyebutkkan
dampak bila kelebihan
2 Dampak bila kita kelebihan gizi gizi
1.2. Menjelaskan cara
menangani kelebihan gizi

1.1. Menyebutkan
penyakit kelebihan gizi
3 Penyakit yang timbul bila kelebihan gizi 1.2. Menjelaskan penyakit
kelebihan gizi
1.3. Cara mengatasi
kelebihan gizi
Langkah Kegiatan

Langkah 1

Pentingnya Gizi seimbang

A. Pengertian gizi seimbang


Secara umum, pengertian gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang jenis dan
jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemenuhan asupan gizi ini juga harus
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi.Gizi seimbang terdiri dari
asupan yang cukup secara kuantitas, cukup secara kualitas, dan mengandung berbagai zat gizi
yang diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan, pertumbuhan (pada anak-anak), penyimpanan
zat gizi, serta untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari.

B. Empat pilar gizi seimbang


Prinsip gizi seimbang terdiri dari empat pilar, yang pada dasarnya merupakan upaya
untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk, dengan
mengontrol berat badan secara teratur. Adapun empat pilar gizi seimbang tersebut, yaitu:

 Mengonsumsi makanan yang beraneka ragam


Tidak ada satupun makanan yang mengandung semua gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Misalnya, nasi merupakan sumber utama kalori, namun rendah vitamin dan mineral. Selain
itu, sayur dan buah juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat, namun rendah kalori dan
protein. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang beraneka
ragam. Akan tetapi, konsumsi makanan yang beraneka ragam ini harus dalam proporsi
makanan yang seimbang, jumlah yang cukup, tidak berlebihan, dan dilakukan secara teratur.

 Membiasakan perilaku hidup bersih


Membiasakan perilaku hidup bersih dapat mencegah seseorang terkena infeksi. Infeksi
merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi status gizi. Orang yang menderita
penyakit-penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga zat gizi yang
masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya, ketika terinfeksi tubuh membutuhkan lebih banyak
zat gizi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kurang gizi dan penyakit-penyakit infeksi
memiliki keterkaitan.

 Melakukan aktivitas fisik


Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh, termasuk olahraga yang menjadi
salah satu upaya dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber
energi utama dalam tubuh. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperlancar sistem
metabolisme tubuh, tak terkecuali metabolisme zat gizi. Anda dapat melakukan aktivitas fisik
setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi.

8
 Memantau dan mempertahankan berat badan normal
Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan gizi di dalam
tubuh adalah memiliki berat badan yang normal dalam Indeks Masa Tubuh (IMT).
Pemantauan berat badan dalam pola hidup gizi seimbang dapat mencegahnya kelebihan atau
kekurangan.

Kelebihan gizi berdampak buruk pada pertumbuhan dan kesehatan. Setiap zat
mengandung manfaat yang mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan tubuh.
Pemenuhan gizi sangat penting dalam hidup manusia.

Pemenuhan gizi dimulai sejak seseorang berada di dalam kandungan dan


diteruskan selama hidupnya untuk mendukung kesehatan raganya. Gizi seimbang
penting untuk hidup sehat dan berkualitas. Berikut ini beberapa macam gangguan gizi
yang harus diwaspadai.

1. Kekurangan Yodium

Yodium memiliki banyak fungsi, di antaranya untuk mencegah penyakit


gondok, menjaga fungsi kelenjar tiroid, mencegah stroke dan mencegah
keterbelakangan mental. Makanan yang mengandung yodium antara lain adalah
garam dapur beryodium, telur, kerang, susu kedelai dan susu sapi dan produk
olahan susu.

2. Kekurangan Vitamin A

Kekurangan vitamin a dapat menyebabkan beberapa hal, di antaranya


adalah gangguan penglihatan, menurunnya daya tahan tubuh dan mengganggu
perkembangan janin. Karena tidak diproduksi oleh tubuh, kita harus
mendapatkan asupannya melalui makanan. Makanan yang mengandung
vitamin a antara lain adalah wortel, tomat, bayam, cabai merah, sereal, apel dan
pisang.

3. Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mengalami anemia. Hal


ini dikarenakan zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah
dalam tubuh. Kekurangan zat besi membuat tubuh menjadi cepat lelah,
menurunnya sistem kekebalan tubuh, sulit berkonsentrasi dan juga timbulnya
rasa dingin pada tangan dan kaki dan gejala-gejala lainnya. Untuk memenuhi
kebutuhan zat besi, kita harus mengonsumsi, di antaranya adalah daging sapi
dan daging kambing tanpa lemak, hati ayam dan hati sapi, tahu dan tempe,
kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang hijau dan masih banyak
lagi.

4. Kekurangan Energi dan Protein

Energi dibutuhkan untuk menopang aktivitas tubuh dan juga organ,


seperti hati, ginjal dan jantung. Sementara itu protein berfungsi untuk
membentuk struktur dan jaringan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan energi,
sebaiknya kita mengonsumsi kentang, jagung, beras merah, nasi dan telur.
Makanan yang mengandung protein tinggi antara lain adalah telur, ikan, dada
ayam, kacang almond, daging sapi dan udang.

Melalui peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh tiap 25 Januari, Hizkia
menekankan perlunya pemahaman yang baik mengenai gizi. Makan, lanjutnya,
bukan hanya soal kenyang, tetapi makan juga berarti bagaimana memenuhi
kebutuhan tubuh akan nutrisi yang penting. Ia mengakui membuat masyarakat
untuk memahami pentingnya pemenuhan gizi tidak mudah. Oleh karena itu
dibutuhkan edukasi yang terus menerus untuk hal ini.

“Selain pemahaman masyarakat yang harus terus diperbaiki, harga pangan juga
harus dibuat terjangkau oleh semua kalangan. Selama ini harga komoditas
pangan tinggi dan menyulitkan mereka yang masuk dalam kategori miskin
untuk mendapatkannya. Hal ini juga memengaruhi kualitas hidup anak dan
anggota keluarga mereka,” ungkap Hizkia.

Hidup sehat dan berkualitas adalah salah satu hal yang ingin dicapai
selama hidup. Menurut World Health Organization (WHO), yang dikatakan
sehat adalah keadaan di mana mental, fisik dan kesejahteraan sosial terjaga
dengan stabil. Jadi sehat bukan hanya diartikan sebagai keadaan dimana tubuh
terbebas dari penyakit.

Sementara itu yang dimaksud hidup berkualitas adalah keadaan dimana


manusia bisa menjalankan perannya dengan baik, mampu berinteraksi dengan
sesame makhluk hidup dengan baik dan mampu menciptakan maanfaat bagi
lingkungan sekitarnya.
Langkah 2

Dampak Kelebihan Gizi

Sebagian besar orang mengaitkan malnutrisi dengan kekukangan gizi.


Padahal malnutrisi juga bias terwujud kelebihan gizi. Gizi lebih terjadi ketika
pemasukan kalori dan energy yang dikeluarkan tidak seimbang.

Atau ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi zat gizi tertentu seperti
protein atau lemsk. Hal ini kemudian memicu over weight atau obesitas. Perlu
dipahami bahwa overweight tidak sama dengan obesitas. Overweight adalah
kelebihan berat badan, sedangkan obesitas adalah penumpukan lemak berlebihan
di dalam tubuh yang dapat menggganggu kesehatan. Anda dapat mengetahui status
gizi anda dengan melihat Indeks Massa Tubuh (IMT). Jika seseorang memiliki
IMT yang menunjukan dia overweight dan tidak ada usaha untuk menurunkan
berat badannnya hal ini bias berkembang menjadi obesitas.

A. Faktor terjadinya kelebihan gizi dan bahayanya

Ada banyak factor yang menyebabkan gizi lebih, antara lain:

2.
Genetic
3.
Aktivitas fisik
4.
Kurangnya pemahaman tentang makanan bergizi seimbangan
5.
Sering mengonsumsi makanan yang serba instan dan Fast food
6.
Serta dipengaruhi oleh tingkat social ekonomi.
Di zaman yang berkembang pesat seperti ini, tidak hanya orang
dewasa yang mengalami giziz lebih, melainkan juga anak-anak, pada
keadaan gizi berlebih, jumlah lemak kita dalam tubuh akan meningkat
sehingga menyebabkan prubahan metabolism lemak dan gula dalam skala
besar. Baik anak-anak maupun orang dewasa. Kelebihan gizi tidak
selamanya baik, bertumbuh subur tidak menandakan anda hidup makmur.
Justru tubuh anda malah lebih mudah untuk diserang penyakit.
Lemak yang ada didalam tubuh akan membentuk plak didalam
pembukuh darah yng akan memengaruhi aliran darah ke seluruh organ.
Apabila plak itu terlepas yang menyumbat ke organ jantung, serangan
janung pun akan terjdi. Begitu juga ketika menyumbat ke otak, maka stroke
akan terjadi.
Selai memici penyakit-penyakit yang berbahaya kelebihan gizi juga
membuat seseorang mengalami gangguan psikologis, bertubuh besar dan gemuk
akan menjadi perbincangan banyak orang, membuat seseorang merasa tidak
percaya diri, menjadi antisosial, dan bila dibiarkan akan berujung depresi.

B Menangani kelebihan gizi

Hal yang harus kita lakukan


1. Harus mengatur pola makan, pola makan yang dianjurkan adalah tiga kali
makan besar diselingi dengan dua cemilan, setiap kali anda makan besar,
kurang jumlah karbohidrat yang masuk dan perbanyak memakan
mengonsumsi makanan yang berprotein dan tentu saja biuah-buahan,
batasi maknan asin, manis dan berlemak.
2. Rajin bergerak dan berolahraga, olahraga yang disarankan minimal 3x
dalam seminggu dengan durasi 30-4- menit persesi.
3. Cukup minum air putih dan kurangilah kopi, teh, maupun alcohol, jadi
gizi lebih tidak menunjukan bahwa anda hidup makmur, sehat dan
bahagia.
Justru dengan kelebihan gizi banyak sekali penyakit yang mengintai
Langkah 3

Penyakit Kelebihan Gizi

A. Penyakit kelebihan gizi

 Obesitas/ kegemukan. Energy disimpan dalam bentuk lemak.


 Penyakit degenerative: hipertensi, diabetes, jantung koroner, hepatitis, empedu.
 Usia harapan hidup semakin menurun.

B. Penjelasan kelebihan penyakit


1. Pengertian obesitas

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan sehingga membuat berat


badan di atas normal. Penilaian berat badan ideal umumnya dilakukan dengan
menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) seseorang. Cara menghitungnya adalah dengan
rumus: Berat badan (kg)  Tinggi badan x Tinggi badan (m2). Klasifikasi internasional
IMT oleh World Health Organization (WHO) untuk populasi Asia-Pasifik adalah sebagai
berikut:

 IMT < 18.5 kg/m2 = kekurangan berat badan (underweight)


 IMT 18.5 – 22.9 kg/m2 = berat badan normal
 IMT 23.0 – 24.9 kg/m2 = kelebihan berat badan (overweight)
 IMT 25.0 – 29.9 kg/m2 = obesitas derajat I
 IMT  30.0 kg/m2 = obesitas derajat II

Namun, penentuan apakah seseorang obesitas atau tidak dapat dilakukan secara
spesifik, yakni dengan menghitung persentase lemak tubuh. Hal ini dapat meningkatkan
keakuratan penentuan obesitas. Karena bila hanya menggunakan IMT, seseorang dengan
massa otot yang tinggi dapat terkategorikan sebagai obesitas juga, dan ini tentunya
kurang sesuai. Jika Anda termasuk obesitas, lakukanlah perubahan gaya hidup sesegera
mungkin. Obesitas dapat menimbulkan berbagai jenis komplikasi, seperti diabetes,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serta kanker.

Secara umum, penyebab utama dari obesitas adalah ketidakseimbangan antara


asupan dan pengeluaran energi yang diukur menggunakan unit kalori (Kal) dan kilokalori
(kKal). Di satu pihak, sebagian orang memiliki kecenderungan lebih mudah untuk
mengalami peningkatan berat badan. Sebaliknya, sebagian orang lainnya merasa lebih
mudah untuk mengalami penurunan berat badan tanpa upaya apa pun.
Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor tertentu, yang bisa meningkatkan
kecenderungan terjadinya obesitas. Faktor- faktor tersebut adalah:

 Faktor metabolik
 Faktor genetik
 Tingkat aktivitas fisik
 Faktor hormonal
 Faktor usia, jenis kelamin, dan ras
 Pola makan
 Merokok
 Kehamilan dan menopause

Obesitas dapat cukup jelas terlihat dari segi fisik. Sebagian besar pasien datang
dengan masalah terkait peningkatan berat badan yang berlebihan dan bentuk tubuh yang
tidak proporsional. Ada juga sebagian pasien obesitas yang memiliki gangguan asupan
makanan, seperti makan berlebihan, tidak merasa kenyang, kebiasaan makan sebelum
tidur, dan sebagainya. Namun, terkadang gejala yang timbul dapat diakibatkan oleh
komplikasi dari obesitas itu sendiri, seperti:

 Pada komplikasi serangan jantung: nyeri dada, dada terasa berat, dan sebagainya.
 Pada komplikasi diabetes: rasa sering lapar, rasa sering haus, sering buang air kecil,
dan peningkatan atau penurunan berat badan berlebihan yang tidak dapat dijelaskan.
 Pada komplikasi penyakit paru-paru: sesak napas.

Secara umum, dokter akan melakukan wawancara medis yang mengarah terhadap
diagnosis obesitas. Misalnya: pola makan, riwayat gangguan makan sebelumnya, dan
sebagainya. Pemeriksaan fisik juga dapat dilakukan dari bentuk tubuh dan evaluasi
proporsi lemak dalam tubuh. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara manual maupun
elektronik. Untuk mendiagnosis obesitas, dokter juga menggunakan penilaian IMT
seperti yang sudah dicantumkan sebelumnya. Namun, perlu ditekankan bahwa IMT saja
belum lengkap untuk mendiagnosis obesitas.
Selain itu, karena obesitas terkait dengan berbagai komplikasi, beberapa
pemeriksaan penunjang juga disarankan. Seperti profil lipid, tes fungsi hati, tes fungsi
kelenjar tiroid, gula darah puasa dan hemoglobin A1c (HbA1c).
2. Penyakit degenerative
 Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan saat tubuh penderitanya
mengalami penurunan fungsi jaringan dan organ. Penyakit degeneratif dapat
memburuk seiring berjalannya waktu.
 Penyakit ini dapat memengaruhi sistem saraf otak, sumsum tulang belakang,
tulang, pembuluh darah, sampai jantung.

penyebab penyakit degeneratif yang utama adalah pola hidup yang tidak sehat. Di
antaranya kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan tak sehat, obesitas, kurang
bergerak, stres, dan pencemaran lingkungan.

Selain itu, faktor usia juga bisa menyebabkan masalah kesehatan ini. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), penyakit degeneratif merupakan penyebab kematian terbesar di dunia.

Penyakit ini telah menjadi epidemi global, terutama di negara dengan tingkat pendapatan sedang
dan kecil. Di Indonesia, tren penyakit degeneratif menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Berikut beberapa jenis penyakit degeneratif yang umum dan perlu diwaspadai:

1. Penyakit jantung

Melansir Healthfully, penyakit jantung bisa terjadi karena penyumbatan pembuluh darah
sampai gangguan detak jantung. Penyakit jantung yang tidak mendapatkan penanganan medis
tepat dapat berkembang menjadi gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

2. Osteoporosis

Hilangnya massa tulang penderita osteoporosis terjadi secara berkelanjutan dan dalam
jangka panjang. Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang membuat massa tulang menurun
dari waktu ke waktu. Penyebab osteoporosis yang utama karena kurangnya asupan kalsium dan
kekurangan hormon estrogen setelah wanita mengalami menopause.

3. Radang sendi

Dilansir dari Better Health, terdapat lebih dari 100 jenis penyakit radang sendi atau artritis.
Penyakit ini dapat memengaruhi otot, tulang, dan sendi. Sejumlah penyakit radang sendi tidak
dapat diobati. Namun, bisa dikelola dengan fisioterapi dan teknik manajemen diri.

4. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat. Gejala
penyakit ini sangat bervariasi dan tidak dapat diprediksi. Penyebab pasti multiple sclerosis tidak
diketahui. Penyakit ini juga belum ada obatnya. Tapi, perawatan yang tepat dapat meringankan
gejala dan memperlambat keparahan penyakit.

5. Penyakit parkinson

Penyakit parkinson menyerang satu dari 100 orang yang berusia di atas 60 tahun. Gejala
penyakit parkinson di antaranya tremor, kaku, gerakan lambat dan lesu, sampai gangguan tidur.
Penyebab pasti parkinson belum diketahui. Perawatan medis dengan terapi pengobatan,
pembedahan, sampai olahraga bisa memperlambat penurunan kondisi karena masalah kesehatan
ini.

6. Penyakit alzheimer

Menurut Mayo Clinic, penyakit alzheimer adalah kelainan yang membuat sel otak terus-
menerus mengalami penurunan fungsi. Penyakit ini menjadi penyebab utama demensia yang
kerap menyerang kalangan lansia. Penyakit alzheimer dapat membuat penderitanya mengalami
gangguan berpikir dan berperilaku, sehingga penderitanya tidak bisa mandiri.

7. Kanker

Penyakit kanker terjadi saat ada pertumbuhan sel tidak normal yang merusak jaringan
tubuh sehat. Penyebab kanker adalah mutasi gen.
Kesimpulan
Penutup
Daftar Pustaka
https://www.suaramerdeka.com/kesehatan/baca/838/pentingnya-gizi-seimbang-untuk-hidup-sehat-
danberkualitas#:~:text=Setiap%20zat%20mengandung%20manfaat%20yang,hidupnya%20untuk
%20mendukung%20kesehatan%20raganya.

https://www.alodokter.com/obesitas

https://www.jpnn.com/news/apa-jadinya-bila-tubuh-kelebihan-gizi

https://www.klikdokter.com/penyakit/obesitas

Anda mungkin juga menyukai