A. TUJUAN
Tujuan percobaan ini adalah untuk menghasilkan mie basah dari tepung kelor
dan bubur kolang kaling
B. DASAR TEORI
Daun, kulit batang, biji hingga akar dari daun kelor (MoringaoleiferaLamk)
dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang sangat berkhasiat (Simbolan,
Mangatur& Nelly 2007). Tanaman kelor mampu hidup di berbagai jenis tanah, tidak
memerlukan perawatan yang intensif, tahan terhadap musim kemarau, dan mudah
dikembangbiakan (Simbolan et al. 2007).
Kandungan kimia yang dimiliki daun kelor antara lain asam amino yang
berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin,
arginin, venilalanin, triftopan, sistein dan methionin (Simbolan et al. 2007). Senyawa
antinutrisi yang banyak terkandung dalam daun kelor antara lain saponin, tanin dan
fenol. Menurut Foild etal. (2007) daun kelor segar mengandung 5% saponin
sedangkan daun kelor yang telah diekstraksi dengan alkohol mengandung saponin
sebesar 0,2%. Fenol banyak terdapat dalam tanaman dan biasanya pada saat
diekstraksi dapat bersifat larut dalam alkohol. Kandungan fenol dalam daun kelor
segar sebesar 3,4% sedangkan pada daun kelor yang telah diekstrak sebesar 1,6%
(Foild et al. 2007).Hasil penelitian di Afrika menunjukkan bahwa daun kelor
mengandung vitamin C tujuh kali lebih banyak dari buah jeruk, mengandung empat
kali kalsium lebih banyak dari susu disamping kandungan protein daunnya yang dapat
mencapai 43 % jika diekstrak dengan ethanol (Soetanto, 2005).
Penelitian yang dilakukan Mardiyah (2017) terhadap analisa kadar Ca pada
daun kelor diperoleh kadar Kalsium pada sampel A 7.059,2 mg/L, sampel B 4.652,5
mg/L, sampel C 3.180 mg/L dan sampel D 2.078,9 mg/L, sampel E 9.268,7 mg/L,
dengan adanya kalsium tersebut dapat memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh
manusia.
C. ALAT DAN BAHAN
(Tepung Kelor)
Alat
1. Oven
2. Nampan
3. Blender
4. Penyaring
Bahan
1. Daun Kelor
(Bubur Kolang-kaling)
Alat
1. Blender
2. Panci
3. Sendok
Bahan
(Mie Basah)
Alat
1. Panci
2. Pengaduk Adonan
3. Sendok
4. Pencetak Mie
Bahan
D. Prosedur Kerja
Tepung Kelor
Perbandingan II
Perbandingan III
Foild N, Makkar HPS & Becker. 2007. The Potential Of Moringa Oleifera forAgricultural
and Industrial Uses. Mesir: Dar Es Salaam.
Mardiah. 2017. Analisa Kadar Kalsium (Ca) Pada Daun Kelor (Moringa oleifera). Jurnal
Ilmu Alam dan Lingkungan 8 (15) (2017) 49 - 52
Simbolan JM, M Simbolan, N Katharina. 2007. Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Yogyakarta:
Kanisius.
Soetanto, H., Sulistyani, Rachmawati, E., Karyono, S. dan Roeskitaningsih. 2004. Potensi
Tanaman Kelor sebagai Antibiotika dan Antioksidan. Laporan Penelitian Kerjasama
antara Universitas Brawijaya dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)-Pasar
Jum’at, Jakarta. 2005. Potensi Tanaman Kelor (Moringa oleifera lamk.)