Anda di halaman 1dari 3

MUSLIMAH TONGGAK PEREMPUAN

Fakta Taliban Berkuasa

Sahabat muslimah kelompok taliban ini pernah berkuasa di Afghanistan lebih dari 20
tahun, taliban menerapkan aturan yang bersifat ketat dan interpretasi kaku dari Syariah, atau
hukum Islam, serta melarang televisi, musik, dan film. Memberikan batasan agar wanita tetap
tinggal di rumah, dilarang bepergian dan bekerja, sekolah-sekolah perempuan ditutup
diterapkan kelompok itu saat berkuasa dari tahun 1990 hingga 2001. Perempuan diwajibkan
untuk menggunakan burqa, sahabat burqa adalah pakaian yang mentupi seluruh kepala dan
tubuh kecuali memilki sedikit celah untuk mata. Taliban memerintahkan perempuan untuk
keluar rumah dengan kawalan anggota keluarga laki-laki, melarang laki-laki mencukur
jenggot jika ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan di hukumi dengan cara yang
kejam seperti pemenggalan dan rajam hingga mati.

Saat ini setelah taliban kembali mengambil kuasa pemerintahan, peremupan


afghanistan mencemaskan masa depan mereka, mengenang bagaimana ketat nya hidup saat
berkuasa dipimpin oleh kelompok taliban. Mereka takut untuk keluar, hanya berdiam diri
rumah. Taliban yang saat ini telah mengumumkan bahwa dokter perempuan dapat terus
bekerja di rumah sakit dan klinik pribadi mereka. Sang dokter mengatakan di beberapa
tempat Taliban secara aktif meminta orang-orang untuk kembali bekerja namun banyak orang
masih belum datang ke tempat kerja karena merasa takut.

Masyarakat saat ini tidak banyak terlihat dijalanan dan banyak toko yang masih tutup
menggambarkan kondisi masyarakat yang masih takut. Tidak semua perempuan merasa takut
untur keluar, namun berubah secara sosial, psikologi, dan politik. Mereka menyembunyikan
diri, tidak bisa menggunakan media sosial, tidak bisa bekerja, tidak bisa keluar rumah.

Taliban Memberikan Janji Untuk Hak Perempuan

Negara itu telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah perawat


dan bidan demi mengurangi angka kematian ibu. Kelompok ini memberikan janji kepada
masyarakat berusaha merubah pandangan masyarakat terhadap taliban mengenai aturan ketat
nya terhadap wanita. Agar mendapat dukungan dan menghilangkan anggapan yang buruk
membolehkan hak-hal yang diinginkan oleh perempuan seperti bekerja atau lainnya. Didalam
islam kita ketahui bahwa dalam penerapan hukum tidak memiliki standar suka atau tidak
suka namun standar yang digunakan dalam islam adalah standar hukum syara’.

Pengambilan kekuasaan yang dilakukan oleh taliban dari pihak Amerika hanya me-
menangkan dan me-merintah.

Salah satu pejuang dan aktivis Mahboota Seraj, berupaya bernegosiasi dengan taliban.
beliau meyusungkan hak-hak dan kewajiban perempuan. sehingga beberapa hak perempuan
tetap ada pada kekuasaan taliban, seperti peningkatan jumlah bidan perawat.

Ada 4 janji yang diberikan oleh taliban setelah kembali kuasai Afghanistan
1. Perempuan boleh belajar dan bekerja
2. perempuan boleh bergabung dalam pemerintahan
3. Burqa tak lagi diwajibkan (Burqa adalah pakaian yang menutupi seluruh kepala
dan tubuh, dan hanya memiliki celah untuk bagian mata)
4. Jaminan hak perempuan terpenuhi

Janji yang diberikan oleh kelompok ini belum dirincikan secara jelas bagaimana
penerapan serta realisasinya ditengah masyarakat terutama kepada kaum perempuan. Namun
masih banyak masyarakat yang masih takut dan belum percaya dengan kekuasaan taliban ini.

Hal ini bukanlah suatu solusi bagi pemerintahan yang terlalu bersifat otoriter, karena
tidak mengembalikan fithrah seorang perempuan, justru hal ini mungkin dapat membelokkan
peran perempuan sebagai tonggak peradaban tadi.

Kemulian yang dimiliki kaum perempuan

Sahabat kita diciptaka oleh allah dengan penuh keindahan. Mengalirkan nafas harapan
bagi masa depan kehidupan. Hadirnya bukan untuk menyaingi, tapi lebih untuk
membersamai kaum lelaki. Keduanya memiliki garis fitrah yang berbeda. Bukan hanya fisik,
tapi juga psikologi. Karena itu, sudah pasti berbeda peran keduanya  dalam kehidupan.
Namun sekali lagi, hal ini bukan berarti diskriminasi. Tepatnya, ini adalah harmonisasi yang
dirancang apik oleh Illahi.

Allah SWT. yang maha menciptakan sekaligus maha menitahkan aturan telah
menggariskan hal yang demikian. Bahwa ada hak atau kewajiban tertentu bagi perempuan
yang itu tidak berlaku bagi laki-laki. Demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh, fitrahnya
perempuan dapat melahirkan dan menyusui. Sedangkan laki-laki tidak. Demikian pula laki-
laki berkewajiban mencari nafkah, sedangkan bagi perempuan sebatas mubah. Perhatikan,
betapa zalimnya jika hak dan kewajiban harus dipandang sama rata antara laki-laki dan
perempuan. Mendorong kaum perempuan untuk  mengangkangi  ranahnya laki-laki, sama
artinya memaksa ikan berenang di padang sahara. Mustahil ada kemaslahatan!

Perempuan adalah kehormatan yang wajib dijaga. Makhluk berhati lembut ini
memiliki kedudukan yang mulia. Bahkan perempuan, digadang-gadang sebagai juru kunci
yang akan menentukan warna dunia. Demikianlah pandangan Islam bagi perempuan. Allah
SWT. menggariskan kaum hawa sebagai penentu peradaban. Kewajiban yang tersemat bagi
seorang wanita, alumm wa rabbatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga) dan ummu
ajyal (ibu generasi) yang dijalankannya  dalam lingkup yang lebih strategis, berpadu dengan
perannya sebagai da’iyah  dan pengemban dakwah.

Karena itu, seorang perempuan dalam pandangan Islam harus dijaga kehormatannya.
Dijamin pendidikannya, kebutuhannya, bahkan kebahagiaannya agar kewajiban yang ada di
pundaknya dapat terwujud sempurna. Penjagaan dan penjaminan yang baik bagi seorang
perempuan, akan melahirkan generasi-generasi cemerlang. Generasi kuat, cerdas, beriman,
dan bertakwa yang akan mengukir peradaban agung. Peradaban yang memanusiakan
manusia.
Muslimah Sebagai Tonggak Peradaban

Sahabat Forum Annisa, kita muslimah dan seorang muslimah adalah sebagai tonggak
peradaban. Tidak akan ada satu pun peradaban yang paling mulia kecuali perdaban itu
memperhatikan urusan wanita. Suatu peradaban akan rusak jika dimulai dari merusak
kehidupan muslimah merusak kaum wanita. Demikian lah islam menepatkan urusan wanita
di dalam syari’atnya. dengan detail, begitu lengkap dan begitu agung karena islam memahami
bahwa tidak lah kita ketika bersama dengan wanita yang sholihah kecuali keberuntungan.

Seorang muslimah sebagai seorang ibu yang sholihah yang mengajarkan anak nya
iman yang benar, aqidah yang lurus dan sunnah yang agung maka syurga akan dekat pada
anak nya.

Imam bukhori memiliki sosok seorang ibu yang luar biasa, kita ketahui bahwa imam
bukhori ketika kecil itu buta, namun ibu nya selalu berdoa kepada Allah SWT tiap malam,
menangis setiap malam ketika dia bersujud sehinga kesembuhan dan karomah diberikan
kepada imam Bukhori yang semula buta hingga mampu melihat. Ketika mampu melihat ibu
ini menitipkan anak nya kepada para masyayikh, sampai Imam Bukhori memiliki seribu
syaikh, seribu guru dan akhirnya menjadi ulama yang besar.

Betapa beruntungnya Imam Bukhori memiliki seorang ibu yang mampu


menjadikannya sebagai ulama.

“ Tidak ada perbendaharaan yang paling berharga bagi setiap laki-laki kecuali
adalah dia memiliki seorang wanita yang shalihah...”(HR. Al Hakim)

Sahabat saat nya kita membenahi diri, menjadi wanita yang sholihah karena kita
adalah perempuan yang diberikan kemuliaan oleh allah kita adalah tonggak peradaban yang
akan mendidik generasi untut taat dan beriman kepada allah, menjadi tonggak peradaban
yang akan melahirkan dan mempersiapkan generasi terbaik untuk masa depan. Hal ini tentu
tidak akan terwujud dalam kubangan sekulerisme dan liberalisme saat ini. Oleh karena itu,
sudah saatnya perempuan bangkit. Sekarang masanya, kaum perempuan menentukan jalan
kehidupan sesuai aturan-Nya. Agar tidak larut dalam pusaran derita akibat hawa nafsu yang
jumawa. Lebih dari itu, agar kaum perempuan dapat mereguk manisnya kemuliaan sebagai
tonggak dari peradaban.

Anda mungkin juga menyukai