Anda di halaman 1dari 1

Kartini: Wanita Masa Kini vs Wanita Masa Gini

Oleh: Amri Ikhsan*)

Tanggal 21 April adalah hari keramat bagi wanita Indonesia karena pada hari itu lahir seorang wanita yang
karakter ‘lembut’ berani melawan hegemoni ‘penjajah’ dan ‘tradisi’ waktu itu.
Wanita adalah salah satu makhluk ciptaan Allah Swt yang mulia. Karakteristik wanita berbeda dari laki-laki
dalam beberapa hukum misalnya aurat wanita berbeda dari aurat laki-laki. Wanita memiliki kedudukan yang sangat
agung dalam islam. Islam sangat menjaga harkat, martabat seorang wanita. Wanita yang mulia dalam islam adalah
wanita muslimah yang sholihah.
Secara umum, wanita shalihah adalah wanita yang  selalu menunaikan perintah-perintah Allah dan menjauhi
larangan-larangan-Nya. Karena dengan taat kepada Allah, dengan sendirinya ia akan taat kepada Rasul-Nya. Sehingga ia
akan mempunyai tanggung jawab moral dan peran yang besar terhadap kehidupan bermasyarakat, ia mengetahui
tanggung jawab hari ini dan hari sesudah kematian, sehingga ia menyempatkan diri untuk melengkapi dirinya dengan
iman dan ilmu.
Pernyataan di atas sedikit menggambarkan kita bagaimana Islam menjaga, bahkan menaikkan harkat dan
martabat wanita. Di dalam al-Qur’an sangat jelas diungkapkan beberapa kriteria wanita sholehan: “Dan diantara tanda-
tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri  supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. 30:21).
Wanita sholehah memiliki sifat-sifat yang baik: mempunyai didikan agama yang maksimal, mentaati suaminya,
menjaga hak-hak suaminya dan amanah, serta diri sendiri ketika ketiadaan suaminya di rumah, beradab sopan yang baik.
tidak membuat fitnah dan khianat kepada suaminya.
Adapun wanita sholehah menurut Bukhari (2008:1) adalah sebaik-baik perhiasan dunia, mengalahkan
tumpukan emas, intan, dan permata serta perhiasan dunia apapun. Hanya wanita Salihah yang mampu melahirkan
generasi rabbani yang selalu siap memikul risalah Islamiyah menuju puncak kejayaan.
Sholehah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan
tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Di dunia, ia akan
menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya
bidadari di surga.
Namun, hukum Allah yang kerap kali dilanggar oleh kaum wanita pada zaman ini adalah dalam hal berbusana.
Islam telah mengatur etika seluruh ritual kehidupan manusia dari etka beribadah sampai etika berpakaian. Sebagaiman
sabda Rasulullah SAW: ”Kaum wanita yang berpakaian tetapi seperti telanjang, meliuk-liukan badannya dan
rambutnya disasak, mereka tidak akan masuk surga, juga tidak akan mencium baunya. Padahal bau surga itu dapat
tercium dari jarak amat jauh”. (HR. Muslim).
Kartini adalah sosok yang bisa memberikan inspirasi bagi lingkungan sekitarnya, bertanggung jawab, mandiri
untuk selalu berusaha mewujudkan persamaan hak perempuan baik di sektor publik maupun sektor domestik.
Wanita di era Kartini adalah wanita yang mampu mempertahankan dirinya dengan baik, bertanggung jawab
atas dirinya dan keluarganya, mau belajar, cerdas dan berdedikasi tinggi terhadap karir dan bangsanya. Dengan
demikian, emansipasi pada wanita tidak hanya terfokus pada apa yang boleh dikerjakan atau tidak oleh wanita,
melainkan juga kesempatan bagi wanita untuk mampu berkembang dan bersaing dengan kaum pria tanpa harus
memandang sebelah mata terhadap wanita tersebut.
Tapi, dulu wanita dizaman Kartini, mencari uang biar bisa tutup aurat, tapi sekarang wanita buka aurat untuk
bisa cari uang. Dan semua wanita pun paham bahwa tubuh mereka itu menarik. Wanita di zaman sekarang sudah tak ada
bedanya dengan komoditas, badannya jadi modal jualan, jadi alat untuk mendapatkan uang.
Kita saksikan di tayangan infotaiment, senetron- senetron dan film- film lebih banyak didominasi oleh
perempuan yang menonjolkan sosok yang sangat jauh dari sosok Kartini karena lebih mementingkan kecantikan,
kemolekan tubuh dan materi belaka. Tidak menampakkan kecerdasan berfikir dan semangat maju demi bangsa dan
keluarga.
Wanita zaman now seharusnya menyadari tantangan terbesar saat ini adalah menjaga kehormatan dirinya,
meningkatkan kualitas diri yang lebih baik adalah prioritas bukan berpola hidup yang bebas sehingga melupakan jati
dirinya sebagai seorang perempuan. Perlu dipahami bahwa kejayaan Islam di zaman Rasulullah tidak terlepas dari peran
seorang perempuan, termasuk isteri-isteri rasulullah diantaranya adalah Sayyidah Aisyah.
Dalam urusan ibadah, Islam memandang kedudukan antara laki-laki dan wanita itu sama. Laki-laki dan
perempuan memiliki kesempatan untuk mencapai derajat keimanan dan keislaman yang tinggi, dimana sama-sama
berhak mendapatkan limpahan pahala dan ampunan Allah jika melakukan dosa.
Namun, Allah juga menakdirkan bahwa laki-laki tidak sama dengan perempuan dalam ciri, bentuk, dan
kekuatan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa Islam menetapkan hukum yang benar-benar sesuai dengan kondisi dan
kodrat mereka. Laki-laki memiliki fisik dan watak lebih kuat, sedangkan perempuan memiliki kondisi fisik dan watak
yang lebih lemah. Oleh karenanya, Allah mengkhususkan kaum perempuan sebagai hukum syariat yang sesuai dengan
kondisinya, yang sesuai dengan kemampuan dan kelemahan mereka dalam menanggung beban.
Wanita zaman now harus menyadari, bahwa tantangan yang seharusnya dilakukan adalah lebih
mengedepankan kehormatan dirinya, sehingga menjadikan kualitas diri yang baik bukan berpola hidup bebas membuat
kehilangan jati diri sebagai wanita. Perlu dipahami secara mendalam bahwa, cerita suksesnya kejayaan umat Islam pada
masa Rasulullah SAW tidak terlepas dari peran perempuan, dimana perempuan diberikan hak yang sama dalam
pemikiran dan peranan.
Namun berbeda dengan zaman sekarang, kaum perempuan lebih mengutamakan penampilan, fashion, karir,
bahkan mengabaikan apa yang sebenarnya telah menjadi kewajiban bagi dirinya. Wanita yang baik yaitu yang mampu
menjauhkan dirinya dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan membuat ia terjatuh ke jalan yang salah.

Anda mungkin juga menyukai