PENDAHULUAN
makhluk Allah yang diciptakan dalam kondisi sempurna dan dalam kondisi
terbaik.
lain, dan manusia menjadi "manusia" hanya ketika mereka berada di lingkungan
dan memiliki hubungan dengan mereka. Dengan kata lain, manusia adalah
makhluk sosial.
adalah orang lain dalam setiap proses yang dialaminya akan dibutuhkan. Tentunya
interaksi dan relasi yang terjalin satu sama lain perlu dibuka oleh Anda berdua
1
Departement Agama RI, Al-Qur’an & Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Al-Qur’an, 1971), hal.1076.
1
2
dirinya masing- masing, agar terjalin hubungan yang baik yang disertai
dialek uniknya disebut adolescen, berasal dari bahasa Latin adolescere yang
ditegaskan oleh Piaget yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah
mana anak-anak tidak merasa bahwa mereka berada di bawah tingkat individu
yang lebih berpengalaman tetapi merasakan hal yang sama, atau setidaknya tidak
naik ke. Dalam hal ini perkembangan pubertas dibagi menjadi beberapa bagian
yang meliputi pubertas dini, remaja tengah, dan remaja akhir yang memiliki ciri
dikategorikan sebagai berikut: (1) Pubertas dini: Pubertas dini adalah remaja
berusia antara 12 dan 15 tahun yang merasa tidak nyaman, tidak mau bekerja, dan
pesimis. (2) Remaja menengah: Remaja menengah adalah remaja berusia antara
15 dan 18 tahun, selama waktu itu dorongan untuk hidup biasanya mulai tumbuh
dan seorang teman yang dapat memahaminya diperlukan. (3) Masa Remaja Akhir:
2
Ruswandi Hermawan dan Kanda Rukandi, Prespektif Sosial Budaya, (Bandung: UPI Press,
2007), hal.37
3
bingung ketika Anda harus memilih teman yang saling mendukung dan memberi
Anda rasa aman. Banyak sekali remaja yang tidak dapat bersosialisasi karena
sikap yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan yang ada,
tidak diterima oleh teman dan sering dipilih. .Bahasa psikologi terisolasi jika
ditolak oleh sekelompok orang atau di masyarakat. Hal ini membutuhkan upaya
untuk membangun rasa percaya diri pada siswa yang terisolasi, mengembangkan
keterampilan dan potensi yang ada dalam diri mereka, serta mengatasi dan
menguasai tantangan yang dihadapi klien mereka. Percaya diri, juga disebut
percaya diri, adalah sikap orang yang percaya pada kemampuan mereka tanpa
menghubungkan atau membandingkan dengan orang lain. Selain itu, konsep harga
diri pada dasarnya adalah keyakinan dalam hidup, mempertimbangkan pilihan dan
kepercayaan diri hanya terjadi jika seseorang dapat melakukan apa yang mereka
bisa dan melakukannya dengan percaya diri tanpa pengaruh lebih lanjut.
4
Individu Orang perlu percaya diri agar dapat memberikan dampak positif
pada kesuksesan dan cita-cita mereka, dan kesuksesan yang akan mereka capai di
dalam keadaan terbaik dan orang lain.Dapat memberikan sesuatu yang baik untuk
Anda. Hal ini terlihat dari gambaran kepribadian Carl Gustav Jung. Menurut Jung,
kepribadian adalah semua pikiran, perasaan, dan tindakan yang benar, baik yang
disadari maupun yang tidak disadari. Setiap individu memiliki sifat unik, dan
keunikan itu berkembang dari awal kehidupan hingga individu paruh baya. Selain
Jung juga memiliki pandangan yang lebih positif tentang sifat manusia
dan citra manusia yang penuh harapan. Hal itu nantinya akan mempengaruhi ego
atau jiwa setiap individu, apakah bisa dikendalikan dengan baik atau tidak.
mengatakan bahwa 4.444 siswa yang terisolasi adalah siswa yang jarang dipilih
buruk atau bodoh. Dan siswa yang terisolasi adalah mereka yang tidak memiliki
teman, jarang dipilih, selalu ditolak oleh teman sekelas, tidak tertarik dengan
dapat bertindak dengan baik, atau beradaptasi. tidak bisa. Persyaratan lingkungan
5
yang ada, siswa yang jarang diseleksi atau sering ditolak oleh lingkungan. Berikut
ciri-ciri siswa yang terisolasi: Anak yang terisolasi dari lingkungannya memiliki
dari lingkungannya
kelompok
2. Kurang sportif
3
Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan , (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006), hal. 16
6
fenomena yang muncul pada dirinya, bagaimana pengalaman klien, mereka yang
merasa terasing dan terancam hingga mengalami trauma. kepribadian. Dan klien
juga disebut Ally (nama samaran). Ketika seorang peneliti mengamati pergerakan
klien yang terisolasi ini, peneliti tidak dapat beradaptasi dengan situasi sosial dan
kepercayaan diri klien. Anda dapat melihat bahwa saya tidak dapat lagi
memilikinya. Selain itu, klien juga merasa bahwa ketika mereka berada di tengah
sekelompok orang yang tidak mereka kenal, mereka merasa bahwa mereka sedang
menarik diri, dan mereka sudah berpengalaman dalam diri mereka sendiri.
berhubungan dengan teman yang Anda kenal lebih mudah. Bicaralah dengan diri
lingkungan sosial. Bahkan, dia jarang meminta bantuan teman-temannya saat dia
dalam kesulitan. Dia hanya diam dan mengaburkannya. Bahkan, dia juga sulit
terhadap situasi sosial yang berbeda, dan berfokus pada diri sendiri, tetapi juga
banyak orang.Ini berarti Anda dapat berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini,
hal ini dapat dilakukan oleh guru sekolah. Dengan menggunakan layanan
bimbingan dan konseling yang ada pada sekolah dimana strategi layanan
Salah Salah satunya adalah menyelesaikan masalah ini dengan terapi perilaku
emosional logis. Rational Emotive Behavior Therapy atau Terapi Perilaku Emosi
Rasional (REBT) adalah terapi yang dikembangkan oleh Albert Ellis, yang
perilaku, dan kognitif.Saya percaya itu. Selain itu, terapi perilaku emosional logis
menaklukkan diri sendiri. Terapi perilaku logis dan emosional, di sisi lain, adalah
upaya untuk membuat klien sadar bahwa hal-hal bukan tentang dirinya, dan
akibatnya, tidak semuanya terjadi setelah itu terjadi. Dengan kata lain, hal-hal
negatif dalam pikirannya tidak selalu terjadi. Hal ini dapat mempengaruhi
perilakunya ketika hal-hal negatif dianggap oleh klien dan klien tidak sadarkan
diri. Terapi perilaku emosional logis juga dapat mengatasi pikiran tidak logis
tentang diri sendiri dan lingkungan. Oleh karena itu, obat ini adalah Hal ini sangat
cemas karena pikiran negatif tentang diri sendiri dan orang lain. Selain itu,
penggunaan terapi perilaku logis dan emosional diharapkan dapat membantu klien
8
mengeksplorasi diri dan meningkatkan rasa percaya diri dan rasa percaya diri
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
diri (self confidence) pada siswa terisolir dalam konteks agar memaksimalkan
potensi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya yang ada pada pada
yang terindikasi terisolir dari latar belakang permasalahan yang berbeda, mulai
dari korban bullying, parenting yang salah dari kedua orang tua, faktor
D. Rumusan Masalah.
9
Selatan?
E. Tujuan Penelitian.
Tangerang selatan
Islami
F. Manfaat Penelitian.
menemukan hasil teoritis dan praktis dari penelitian ini, antara lain
Secara Teoritis
10
pendekatan Islam
umum
b. Secara Praktis.
G. Penelusuran Ilmiah
yang diperoleh peneliti terdahulu dan memiliki kaitan dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh seorang peneliti. Dapat berupa sebuah penelitian yang baru
(belum ada yang meneliti) atau pula suatu penelitian yang serupa dengan maksud
ini
Ampel Surabaya pada tahun 2018 yang merupakan teknik permainan peran
dimana konseli memerankan dirinya sendiri dan peran orang lain atau
kosong
Aji dari IAIN Kudus tahun 2016 yang menuliskan tentang konsep REBT
Islami yang ideal yang bisa digunakan dalam pendidikan Islam di Indonesia.
Anwar Sutoyo & Muhammad Japar pada prodi Bimbingan dan konseling
oleh Lukman Fahmi Fahmi pada prodi Bimbingan dan Konseling Islam
masyarakat
Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga Tahun 2020 yang
REBT Islami yang ditulis oleh Syarifah Alawiyah1), Imas Kania Rahman2),
Sumberejo Bojonegoro yang ditulis oleh Ilmi Amalin Tahun : 2017 yang
Aji dari IAIN Kudus tahun 2016 yang menuliskan tentang konsep REBT
Islami yang ideal yang bisa digunakan dalam pendidikan Islam di Indonesia.
kalangan remaja
13
prodi Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga tahun 2018
H. Sistematika Penulisan
ini akan dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Ketiga
bagian tersebut akan dibagi menjadi beberapa bab yang masing-masing terbagi
BAB I. PENDAHULUAN
Bagian ini berisi analisa gejala gangguan siswa terisolir dan penyebabnya
C. Pembatasan Masalah
pada masalah utama. Sehingga penelitian dapat lebih fokus dan efektif
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelusuran Ilmiah
Berisi sepuluh jenis penelitian yang relevan dengan tema dalam tesis ini
G. Sistematika Penulisan
Gambaran tentang isi keseluruhan dari tesis ini, yang menjelaskan isi
tesis mulai dari bab I Pendahuluan sampai bagian terakhir yaitu bab Penutup.
15
Bab ini berisi uraian tentang stress yang berasal dari Al Qur’an dan Hadist
serta berbagai kajian pustaka lainnya. Dalam kajian pustaka ini dikelompokkan
dalam tiga bagian pembahasan yaitu, REBT, Self Confidence, dan Siswa terisolir.
peneliti agar tujuan penelitian dapat dicapai. Sehingga dalam bab ini akan
Dalam bab ini akan dibahas tentang program REB Islami serta hasil
pengaruh REB Islami terhadap tingkat kepercayaan diri Siswa terisolir SMAN 10
Tangerang Selatan, .
BAB V PENUTUP
Bab penutup ini terdiri dari kesimpulan secara umum dari semua pembahasan
dalam tesis ini dan juga saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi
semua pihak.
16