1.1 Pendahuluan
Dalam melakukan pengawasan peredaran obat
tradisional, BBPOM berpedoman kepada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012
tentang Registrasi Obat Tradisional dan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012
tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional. Dengan
dikeluarkannya peraturan tersebut diharapkan peredaran
obat tradisional bisa mengikuti aturan. Tujuan dilakukannya
registrasi obat tradisional adalah untuk melindungi
masyarakat dari peredaran obat tradisional yang tidak
memenuhi persyaratan efikasi, keamanan, mutu dan
kemanfaatannya. Obat yang memiliki izin edar harus
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM). Obat tradisional yang
diedarkan di wilayah Indonesia wajib memiliki izin edar
yang diberikan oleh Kepala Badan. Pemberian izin edar
dilaksanakan melalui mekanisme registrasi sesuai dengan
tatalaksana yang ditetapkan. Dalam Pasal 7, obat tradisional
dilarang mengandung:
a. Etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk
sediaan tingtur yang pemakaiannya dengan
pengenceran;
b. Bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau
sintetik berkhasiat obat;
c. Narkotika atau psikotropika; dan/atau
d. Bahan lain yang berdasarkan pertimbangan kesehatan
dan/atau berdasarkan penelitian membahayakan
kesehatan. (Unda, 2012)
4 Kajian Pra Registrasi dan Registrasi Obat Tradisional
1. Tahap pre-registrasi
Bertujuan untuk mempertimbangkan jalur evaluasi
dan kelengkapan dokumen registrasi obat untuk
kategori 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 serta pengajuan nama
(merek) obat, baik nama generik maupun nama
dagang.
2. Tahap registrasi
Dilakukan dengan menyerahkan berkas registrasi
dengan mengisi formulir registrasi disertai bukti
pembayaran biaya evaluasi dan pendaftaran, dan
hasil pre-registrasi (Handa Gustiawan, 2019)
6 Kajian Pra Registrasi dan Registrasi Obat Tradisional
Keterangan:
x Digit ke-1
Digit ke-1 menunjukkan obat tradisional, yaitu
dilambangkan dengan huruf T.
x Digit ke-2
Digit ke-2 menunjukkan lokasi obat
tradisional tersebut diproduksi, misalnya:
TR berarti obat tradisional produksi dalam
negeri. TL berarti obat tradisional produksi
dalam negeri dengan lisensi. TI berarti obat
tradisional produksi luar negeri atau impor.
BTR berarti obat tradisional yang berbatasan
dengan obat produksi dalam negeri. BTL
berarti obat tradisional yang berbatasan
dengan obat produk dalam negeri dengan
lisensi. BTI berarti obat tradisional yang
berbatasan dengan obat produksi luar negeri
atau impor.
x Digit ke-3 dan 4
8 Kajian Pra Registrasi dan Registrasi Obat Tradisional
Daftar Pustaka
Para Penulis