Anda di halaman 1dari 15

Inovasi Masker Ramah Lingkungan dalam Mengatasi

Persoalan Limbah

Oleh :

Sultan Alendra Dwi Prawira

Sri Yasma Hobamatan

Zarra Aulia Putri

SMA NEGERI 2 KOTA SUKABUMI

2021
ABSTRAK

Pandemi Covid-19 telah dialami oleh masyarakat Indonesia dari tahun 2020 hingga saat ini,
virus covid-19 sendiri berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini telah merenggut 1juta jiwa
didunia, dan Indonesia tertinggi di Asia. Oleh karena itu berbagai macam upaya dilakukan salah
satunya adalah penggunaan masker. Sebagai langkah komprehensif dalam pencegahan dan
pengendalian yang dapat membatasi penyebaran virus covid-19 adalah dengan penggunaan
masker. Masker yang digunakan dapat mencegah penyebaran droplet ketika seseorang berbicara,
bersin, batuk dan bernyanyi. Melonjaknya kasus perhari, Kementerian Kesehatan melakukan
kampanye melalui akun youtube mengenai penggunaan masker ganda. Masker ganda ini karena
memiliki efektivitas dalam menyaring virus. Penggunaan masker ganda tersebut terdiri dari
lapisan luar masker kain dan lapisan dalam masker bedah 3ply.
Dampak nyata yang terjadi terhadap lingkungan akibat dari pandemi Covid-19 ini adalah
meroketnya limbah B3 seperti masker, sarung tangan, APD. Permasalahan lingkungan yang
timbul akibat banyaknya limbah masker adalah perubahan lingkungan diantaranya ekosistem,
merusak habitat, pencemaran air, udara dan tanah.
Untuk mengurangi permasalahan lingkungan akibat banyaknya limbah masker sekali
pakai, Mahasiswa Universitas Airlangga yang terdiri dari 5 orang memiliki inovasi dalam
pembuatan masker ramah lingkungan, masker yang dapat terurai secara alami dan tidak
menimbulkan permasalahan lingkungan. Masker ini memiliki bahan aktif Kitosan, yakni
senyawa yang dihasilkan dari kulit udang. Kitosan ini digunakan sebagai filter antivirus dan
antibakteri. Masker ini diberi nama Chitomask,
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul
”Inovasi Masker Ramah Lingkungan dalam Mengatasi Persoalan Limbah” Karya tulis ini dibuat
dengan tujuan agar kita dapat mengurangi limbah masker sekali pakai dengan beralih kepada
masker yang ramah lingkungan. Penyelesaian karya tulis ini juga bersumberkan dari beberapa
referensi, seperti dari buku, jurnal, artikel, serta dari pemikiran tim sendiri. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari yang diharapkan, maka kritik dan saran sangat
diharapkan sebagai penyempurnaan karya tulis ini. Terimakasih
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….. i

SURAT PERNYATAAN ORISINALALITAS …………………………………….. ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...

C. Tujuan ………………………………………………………………………...

BAB II KERANGKA BERFIKIR

A. Virus Covid-19 ………………………………………………………………

B. Masker ………………………………………………………………………...

C. Permasalahan Lingkungan …………………………………………………..

BAB III PENJABARAN IDE

A. Chitomask ………………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL

Tabel 1
Jenis Masker dan Kegunaanya ………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Chitomask …………………………………………………………………...

BAB I

PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG

Kami siswa - dan siswi SMA Negeri 2 Kota Sukabumi memiliki visi untuk dapat
berkontribusi terhadap pendidikan Indonesia melalui karya tulis. Semoga karya tulis yang kami
susun dapat meningkatkan literasi membaca para siswa - siswi lainnya. Tema mengenai Inovasi
Potensi Negeri di Masa Pandemi Covid-19 ini mengharuskan kami mencari topik yang sesuai
dengan kenyataan dilapangan. Kami berkomitmen bahwa yang kami tulis sesuai dengan apa
yang tengah di alami masyarakat Indonesia yaitu situasi pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 telah dialami oleh masyarakat Indonesia dari tahun 2020 hingga saat
ini, virus covid-19 sendiri berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini telah merenggut 1juta jiwa
didunia, dan Indonesia tertinggi di Asia. Oleh karena itu berbagai macam upaya dilakukan salah
satunya adalah penggunaan masker. Sebagai langkah komprehensif dalam pencegahan dan
pengendalian yang dapat membatasi penyebaran virus covid-19 adalah dengan penggunaan
masker (WHO,2020). Masker yang digunakan dapat mencegah penyebaran droplet ketika
seseorang berbicara, bersin, batuk dan bernyanyi (Chua et al., 2020)
Masker memiliki banyak macam dan jenis. Namun yang banyak digunakan saat ini selain
masker kain adalah masker medis 3ply, biasanya masker ini hanya digunakan oleh tenaga medis
saja namun seiring bertambahnya kasus positif maka banyak masyarakat yang menggunakan
masker medis 3ply tersebut alasannya adalah karena memiliki efektivitas tinggi dalam
menyaring virus.
Penggunaan masker sekali pakai dalam masa pandemi Covid-19 ini menyebabkan
Indonesia memiliki peningkatan jumlah sampah masker sekali pakai baik dari rumah tangga
maupun dari fasilitas kesehatan. Dilansir CNN Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi DKI Jakarta menyatakan pandemic covid-19 telah menimbulkan 1.538 kilogram limbah
masker sekali pakai dari rumah tangga.
Alasan memilih topik ini adalah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk
beralih menggunakan masker yang ramah lingkungan, karena sudah banyaknya limbah masker
sekali pakai yang tertimbun diberbagai daerah di Indonesia, apabila ini tidak dihentikan atau
dikurangi maka akan mengalami permasalahan lingkungan yang berkelanjut

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah
adalah sebagai berikut :
1. Apa penyebab banyaknya limbah masker sekali pakai?
2. Apa dampak limbah masker terhadap lingkungan?
3. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi limbah masker sekali pakai?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui solusi apa yang dapat dilakukan dalam menguragi limbah masker sekali
pakai
2. Untuk memberikan gambaran atau ide agar masyarakat dapat melakukan inovasi - inovasi
yang lain dalam mengurangi dampak limbah masker sekali pakai
BAB II
KERANGKA BERFIKIR

A. Virus Covid - 19

Covid- 19 disebabkan oleh virus dari famili Orthocoronavirae dalam keluarga Corona
viridae dan ordo Nidovirales. Virus ini dikenal dengan nama Corona Virus atau Covid-19, virus
ini berasal dari Wuhan, China. WHO mendeklarasikan pada tanggal 11 Maret 2020 sebagai
sebuah pandemi penyakit. Mutasi dari virus Covid-19 menjadi sangat menular, hal ini menjadi
kekhawatiran bagi masyarakat karena pasien yang dalam masa inkubasi dan terdeteksi negatif
palsu dapat menyebarkan virus (Handayani, 2020).
Penularan Covid-19 melalui aliran udara dan droplet menjadi jalur yang menyebabkan
virus menyebar dengan sangat cepat, saat pandemi terjadi perlu adanya kebijakan untuk
mengontrol sumber infeksi (Atmojo, 2020)
Dalam mencegah penyebaran Covid-19 ada beberapa protokol kesehatan yang dapat
dilakukan baik oleh individu maupun oleh masyarakat. Mencuci tangan merupakan metode yang
paling penting dalam mencegah tranmisi Covid-19. Mencuci tangan yang dianjurkan WHO
dengan menggunakan air dan sabun selama 40-60 detik. Selain mencuci tangan, penggunaan
masker berperan dalam pencegahan transmisi Covid-19.
B. Masker
Penggunaan masker salah satu upaya dalam pencegaha tranmisi. Yang selanjutnya tetap
dilakukan dengan menjaga jarak, menjaga kebersihan tangan dan tindakan lain yang membentuk
suatu tindakan preventif saling berkaitan dalam mencegah COVID-19 (Putri, 2020).
Masker dapat memfiltrasi partikel mengandung virus seperti aerosol atau droplet (Sande
et al., 2008). WHO (2020) memberikan pengetahuan penggunaan masker yang sesuai itu dengan
menutupi bagian mulut dan hidung, pastikan tangan bersih sebelum memakai masker dan setelah
memakai masker.
Masker biasa atau yang dikenal dengan nama masker bedah (Surgical Mask) yang sudah
umum digunakan masyarakat umum, biasanya memiliki bagian luar berwarna hijau atau muda
dan bagian dalamnya berwarna putih serta memiliki tali/karet untuk memudahkan terpasang ke
bagian belakang kepala atau telinga (Handika, 2018)
Tabel 1
Jenis Masker dan Kegunaanya

Jenis masker Fitur Manfaat Proteksi Kekurangan

Powered - Tutup kepala dapat - Perlindungan lebih besar - Mahal, terbatas


Air-Purifying disesuaikan. dibandingkan dengan
Respirators (PAPRs) Terdapat baterai N95.

N95 Respirator - filtrasi > 95%) Perlindungan yang lebih - Sekali


besar terhadap aerosol dan pakai
tetesan dari masker
medis.%

Masker bedah - Peruntukan utama - Lebih murah, lebih - Sekali


bagi tenaga kesehatan mudah didapat. pakai
- Orang dengan - Proteksi diatas 90
gejala Covid-19 atau
yang dicurgai.

Masker kain - Pemasangan -- Dapat dibuat sendiri, - Tidak


longgar, biasanya mudah, sendiri, dicuci dan memberikan
terbuat dari poliester digunakan kembali. - - perlindungan
atau kapas. - terhindar dari penimbunan yang memadai
Dapat dilapisi limbah masker medis dari aerosol.
dengan kertas saring
(sangat disarankan
dalam masa
pandemi).
Sumber : (WHO, 2020; Tirupathi, 2020)

Kementerian kesehatan indonesia melaporkan bahwa per tanggal 30 Juli 2021 jumlah
kasus di Indonesia mencapai 196,508,953 kasus (Covid-19, 2021). Provinsi DKI Jakarta
memiliki 818,764 kasus aktif (Corona Jakarta.2021) sedangkan di Jawa Barat 124.020 kasus
aktif (Pikobar.2021) dan kasus aktif di Jawa Tengah 37.729 (Corona jateng prov. 2021)

Melonjaknya kasus perhari, Kementerian Kesehatan melakukan kampanye melalui akun


youtube mengenai penggunaan masker ganda. Masker ganda ini karena memiliki efektivitas
dalam menyaring virus. Penggunaan masker ganda tersebut terdiri dari lapisan luar masker kain
dan lapisan dalam masker bedah 3ply.

C. Limbah Masker

Dampak nyata yang terjadi terhadap lingkungan akibat dari pandemi Covid-19 ini adalah
meroketnya limbah B3 seperti masker, sarung tangan, APD. Permasalahan lingkungan yang
timbul akibat banyaknya limbah masker adalah perubahan lingkungan diantaranya ekosistem,
merusak habitat, pencemaran air, udara dan tanah. Berdasarkan data dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) limbah di Indonesia selama pandemi Covid-19
tercatat mengalami kenaikan berkisar 30% sampai 50%. Pemerintah melalui Kementerian
Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor
SE.2/Menlhk/Pslb3/Plb.3/3 / 2020 tentang pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan
sampah Rumah Tangga dari Penanganan Covid-19
Menurut (Kemenkes, 2020) :

“Limbah B3 Medis Padat adalah barang atau bahan sisa hasil kegiatan yang
tidak digunakan kembali yang berpotensi terkontaminasi oleh zat yang bersifat
infeksius atau kontak dengan pasien dan/atau petugas di Fasyankes yang
menangani pasien Covid-19, meliputi: masker bekas, sarung tangan bekas, perban
bekas, tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertas bekas makanan dan
minuman, alat suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, sisa
makanan pasien dan lain-lain, berasal dari kegiatan pelayanan di UGD, ruang
isolasi, ruang ICU, ruang perawatan, dan ruang pelayanan lainnya”
BAB III

PENJABARAN IDE
Masker yang terbuat dari bahan- bahan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi
pencemaran akibat limbah masker. Sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan
menggunakan masker kain, namun masker kain efektifitas cegah virus Covid-19 lebih rendah
dibandingkan masker jenis lain.
Mahasiswa Universitas Airlanga yang terdiri dari 5 orang memiliki inovasi dalam
pembuatan masker ramah lingkungan. Masker ini diberi nama Chitomask. Bahan utama dalam
pembuatan masker ini adalah limbah kulit udang. Pembuatan masker terdiri dari 3 tahapan.
Tahap pertama disebut dengan praproduksi dan produksi pada tahapan ini membutuhkan waktu
sekitar 5 hari untuk proses limbah kulit udang menjadi gel, ini disebut kitosan. Kitosan
didiamkan hingga warna nya menjadi bening dan memiliki konsentrat mengental.
Selanjutnya tahapan kedua, produksi filter. Pada proses ini menghabiskan waktu 2 hari
usai pelarutan kitosan, tahapan kedua ini dimulai dari proses pengovenan hingga menjadi bahan
filter . Penggunaan masker Chitomask sama seperti masker pada umumnya, memiliku tali yang
dapat dikaitkan ketelinga dan memiliki motif – motif yang kekinian.
Chitomask mengklaim bahwa masker ini memiliki antivirus dan antibakteri. Filter yang
mereka buat terbuat dari limbah kulit udang Namun model dan bahannya seperti masker kain,
dan waktu penguraian masker ini hanya paling lama satu bulan. Sehingga chitomask ini
tergolong masker ramah lingkungan.
Masyarakat harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu mengenai penggunaan jenis -
jenis masker dan akibat yang akan ditimbulkan pada lingkungan. Oleh karena itu perlu peran dan
dukungan pemerintah untuk dapat membiayai penelitian terkait masker ramah lingkungan.
Diharapkan ketika telah mendapatkan pengetahuan, maka masyarakat dengan mudah memilih
dan menggunakan masker yang ramah lingkungan. Agar kita semya fokus pada pengendalian
dan pencegahan virus Covid-19 karena permasalahan lingkungan akan minim terjadi.
Gambar 1 : Chitomask

Sumber : news.unair.ac.id
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, J., Arradini, D., Ernawati, E., Widiyanto, A., & Darmayanti, A. (2020).
Cardiopulmonary Resuscitation in the Covid-19 Pandemic Era. Jurnal Keperawatan,
12(3), 355-362. https://doi.org/https://doi.org/10.32583/keperawatan.v12i3.781

Handayani, R. T., Arradini, D., Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T. (2020).
Pandemic Covid-19, Body Immunity Response, and Herd Immunity. Jurnal Ilmiah
Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 10(3), 373-380.

Handika Dany Rahmayanti, Rahmawati, Euis Sustini dan Mikrajuddin Abdullah. (2018).
Kajian Struktur Serat dan Porositas Masker Udara. Jurnal Fisika : Bandung : p-ISSN
2088-1509

Putri, Irene santy. (2020). Jurnal Kesehatan Manarang Volume 6, Nomor Khusus, Oktober
2020, pp. 09 – 17 ISSN 2528-5602 (Online), ISSN 2443-3861 (Print) Journal
homepage: http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m

Surat Edaran Nomor Se.2/Menlhk/Pslb3/Plb.3/3/2020 tentang pengelolaan Limbah


Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga Dari Penanganan Corona Virus
Disease (Covid-19).

Tang, A. et al. (2020). Detection of Novel Coronavirus by RT-PCR in stool specimen from
asymptomatic child, China. Emerging Infectious Diseases, 26(6): 1337-1339.

Tirupathi, R. et al. (2020) ‘Comprehensive Review of mask utility and challenges during the
COVID-19 pandemic’, Infezioni in Medicina, 28, pp. 57–63.

World Health Organization (2020) ‘Advice on the use of masks in the context of
COVID-19’, Who, (April), pp. 1–5. Available at: https://www.who.int/publications-.
World Health Organization (2020) ‘WHO updated guidance on the use of masks’, (30)

Anda mungkin juga menyukai