Anda di halaman 1dari 13

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

Novalia Rachmah
ETIKA
Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Ethos” artinya Adat istiadat / Kebiasaan.
Etika berarti Kebiasaan hidup yang baik, Tata cara hidup yang baik.
Etika berkaitan dengan moral, moral adalah tingkah laku manusia.
Jadi Etika lingkungan hidup adalah “ Pedoman manusia dalam bertindak baik /
berprilaku baik dalam menyikapi segala sesuatu yang berkaitan dengan
lingkungan.
Dalam kata lain etika adalah “Kebijaksanaan manusia dalam bergaul dengan
lingkungan, jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan dapat
dipertimbangkan dengan baik.
Teori Etika Lingkungan

Antroposentrisme (Teori Ekologi dangkal) = Alferd Russel Wallace


Memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta dan hanya manusia lah yang mempunyai
nilai, sementara alam dan segala isinya hanya sekedar sebagai alat pemuas kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia. Jadi pada teori ini, manusia terpisah dari Alam, Pada teori ini
menyebabkan manusia menjadi serakah dan semena – mena terhadap alam.
Contoh : Kerusakan lingkungan
Berbagai kasus lingkungan hidup baik pada lingkungan global maupun nasional sebagian besar
bersumber dari prilaku manusia, secara sadar atau tidak manusia telah lalai terhadap
tanggung jawabnya kepada lingkungan dan hanya mementingkan kepentingan sendiri. Seperti
pencemaran lingkungan, pencemaran yang diakibatkan oleh prilaku manusia yang tidak
memandang penting komponen lain menyebabkan kerusakan yang amat megkhawatirkan,
sebenarnya manusia sendiri pun menjadi korban dari adanya kerusakan lingkungan.
Kebakaran Lahan = Manusia dengan kepentingannya membakar lahan untuk
membukan lahan baru, kesengajaan pembakaran ini menyebabkan komponen lain
seperti tumbuhan, udara, tanah mengalami kerusakan. Manusia hanya
mementingkan kebutuhannya sendiri padahal sebenarnya manusia pun akan
merasakan akibat dengan adanya pembakaran lahan ini, udara yang kotor dan
akan menyebabkan penyakit. Perilaku antroposentrisme inilah yang
menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar oleh karena itu munculah
teori baru yang menentang teori Antroposentrime.
Biosentrisme

► (Albert Schweitzer)
► Memandang bahwa bukan hanya manusia yang memiliki nilai, tetapi ada
komponen lain yaitu komponen biotik. Komponen biotik terdiri dari Hewan,
tumbuhan. Jadi hanya hewan dan tumbuhan yang memiliki nilai, selain dari
komponen biotik tidak memiliki nilai, pada pemahaman ini tidak memgetahui
bahwa komponen abiotik pun sama pentingnya.
► Contoh :Cagar Alam.
► Perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan dalan satu kawasan
Ekosentrisme (Teori ekologi dalam) /
Deep Ecology
Tokoh deep ecology : Arne Naess
Pada teori ini adalah lanjutan dari teori Biosentrisme.
Jadi, bukan hanya manusia dan komponen biotik saja yang memiliki nilai, tetapi
komponen abiotik pun sama bernilainya. Kaitannya dengan ekologi adalah, ekologi
merupakan interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya. Sementara lingkungan
hidup itu sendiri adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Kesimpulannya bahwa semua komponen yang ada di alam semesta ini saling berkaitan
dan saling membutuhkan, tidak hanya satu atau dua komponen saja yang bernilai dan
penting tapi keseluruhan komponen itu penting dalam menciptakan keserasian dan
keselarasan lingkungan hidup .
Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia,
tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
► Walikota Sukabumi menyarankan penanaman 1000 pohon, seperti yang kita
ketahui, Pohon memiliki banyak manfaaat bagi manusia, bukan hanya
manusia pohon bermanfaat bagi hewan sebagai sumber makanan, pohon/
tumbuhan yang banyak akan menghasilkan oksigen. Oksigen ini diperlukan
oleh manusia dalam proses respirasi, udara yang dihasilkan pun akan terlihat
segar dan bersih.Tekstur tanah karena banyak di tanami pohon akan baik. Nah
dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa, penanaman 1000 pohon memiliki
Ekosentrisme.
Kebijakan Pemerintah yang berkaitan
dengan Etika lingkungan
UUD45 Tahun 2009 Pasal 33 Ayat 3
" Bumi, Air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh negara
dan dipergunakaan sebesar - besarnya untuk kepentingan rakyat "
UUD45 nomor 23 Tahun 1997 pasal 18
" Semua kegiatan dan atau usaha yang menimbulkan dampak besar / penting
terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan
hidup "
Tujuannya adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Peraturan Pemerintah

1. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran


Udara
Contoh kasus : Tingkat pencemaran udara di JKT naik 8.3 %
2. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 Tentang Amdal
Contoh Kasus : Perusahaan X di sita oleh polisi karena belum melampirkan AMDAL
3. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas air dan
pengendalian pencemaran air
Contoh Kasus : Sungai Cimandiri dipenuhi sampah, ini mempengaruhu kualitas air
dilingkungan teesebut.
4. Peraturan Pemerintah No. 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian kerusakan Tanah.
Contoh kasus : Pergeseran tanah yang diakibatkan oleh bencana longsor akan dikaji
ulang oleh Pemerintah.
Prinsip Etika Lingkungan

1. Hormat Terhadap Alam


Manusia sebagai makhluk ekologi / makhluk yang tidak bisa lepas dengan alam
semesta memiliki kewajiban untuk menghargai Hak - Hak alam. Hak tersebut
diantaranya hak berada, hidup, dan tumbuh. Ex : Hak pohon untuk terus tumbuh
keatas (tidak ditebang) , hak sungai untuk tidak dicemari dll.
Contoh tindakan : Memelihara alam, Tidak membuang sampah sembarangan.

2. Tanggung Jawab
Sejatinya alam adalah milik kita bersama. Jika alam dihargai sebagai bernilai pada
dirinya sendiri, maka rasa tanggung jawab akan muncul dengan sendirinya pada diri
manusia.
Contoh Tindakan : Melakukan reboisasi hutan, Melakukan pemeliharaan tanaman.
3. Prinsip Solidaritas
Bersikap sepenaggungan dengan alam, Merasakan kesedihan ketika alam sakit /
sehingga mendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang pro alam dan tidak
setuju terhadap tindakan yang merusak alam.
4. Prinsip Kasih sayang merupakan prinsip moral satu arah yang artinya tanpa
mengharap balasan serta tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi
melainkan untuk kepentingan alam. Contoh : menanam pohon sedini mungkin
walaupun kita belum merasakan manfaatnya sekarang, namun itu sangat berguna
bagi generasi selanjutnya., serta menanam pohon tanpa mengharapkan
imbalan/tanpa pamrih.
5. Prinsip tidak merugikan (no harm).
Prinsip ini merupakan prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu.
Bentuk minimal berupa tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau
mengancam eksistensi makhluk hidup lain di alam semesta. Contoh : saat
menangkap ikan tidak menggunakan bom/pukat harimau, melakukan tebang pilih
pohon,tidak mnebangi hutan sembarangan tidak membuang sampah sembarangan.
6Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan,
sarana,standard material. Contoh : tidak berlebihan dalam menggunakan sumber
daya alam;seperti penggunaan kertas , kurangi menggunakan alat-alat yang dapat
merusak lingkungan; seperti penggunaan AC,kulkas,parfum semprot, dll.
7. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan sangat berbeda dengan prinsip-prinsip sebelumnya, Prinsip
keadilan lebih ditekankan pada bagaimana manusia harus berperilaku adil terhadap
yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta juga tentang sistem social yang
harus diatur agar berdampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup. Contoh :
memberikan sanksi yang tegas terhadap perusak lingkungan hidup.
8. Prinsip demokrasi
Demokrasi merupakan kebebasan berpendapat, kebebasan berpendapat ini
dituangkan melalui ide - ide kreatif yang hasilnya disimpulkan menjadi suatu
peraturan yang harus dipatuhi masyarakat
9. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang
terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang
terkait dengan sumber daya alam. Contoh : orang yang diberi kepercayaan untuk
melakukan analisi mengenai dampak lingkungan, seperti pajabat publik harus
menjalankan tugasnya demi terciptanya kelestarian lingkungan hidup kita.
Pejabat yang tidak melaksanakan kewajibannya secara benar berarti tidak memiliki
integritas moral.

Anda mungkin juga menyukai