Anda di halaman 1dari 1

Skenario 1.

Di beberapa daerah kini banyak diterapkan sanksi sosial bagi warga yang melanggar disiplin protokol
kesehatan. Bentuk sanksinya pun beragam dari hal yang ringan hingga ber:ujung denda pun
diberlakukan. Namun, tidak jarang juga beberapa daerah sengaja memajang peti mati di pinggir jalan
untuk mengingatkan banyak orang tentang dampak dari bahayanya penularan Covid-19.

Munculnya beragam sanksi sosial untuk penegakan protokol kesehatan ini menurut dosen psikologi
UGM, Diana Setiyawati, Ph.D., menunjukkan bahwa mengubah perilaku masyarakat sangatlah tidak
mudah. Menurutnya, setiap orang akan mengubah perilakunya jika sesuai dengan persepsi yang
diyakininya.

Ia mencontohkan soal persepsi bahwa seseorang yang merasa dirinya rentan dan berisiko tertular,
Jika ada yang menganggap serius/ sangat rentan maka mereka akan sangat mematuhi protokol
kesehatan,” sesuai teori Health Believe Model, katanya. namun ada yang merasa bahwa penyakit ini
ringan dan tidak begitu serius bila terkena. “Ini tergantung persepsi akan keseriusan penyakit ini.

Menurutnya, promosi kesehatan dalam bentuk edukasi sangat diperlukan untuk mengubah persepsi
warga masyarakat untuk bisa mematuhi protokol kesehatan. Banyak teori perubahan perilaku yang
dapat menjelaskan berbagai macam proses perubahan perilaku seperti Precede Proceed, Reasoned
Action Theory, The Planned Behavior Theory atau Transtheoritical Model. Sasaran promosi
kesehatan pun harus diperluas, meliputi sasaran primer, sekunder dan tersier.

Anda mungkin juga menyukai