OLEH:
TB. WAHYU RAHAYU
NPM: 08210100138
LAILA LESNASARI
NPM: 08210100147
PUJI SITI NURFAUZIAH ,
NPM: 08210100143
BAMBANG SANTOSO
NPMl: 08210100154
Pengertian Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Masalah
ketenagakerjaan diatur dalam Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Unsur penting dari ketenagakerjaan adalah Tenaga Kerja.
Sedangkan termasuk bagian dari tenaga kerja adalah Pekerja / Buruh, yang
menurut undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Pekerja/Buruh dalah setiap
orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
1. Dumairy
Mendefinisikan tenaga kerja adalah penduduk yang memiliki umur di dalam
batas usia kerja. Dumairy memberikan batasan umur untuk mengemukakan
definisinya tentang tenaga kerja dengan maksud agar memberikan sedapat
mungkin kenyataan yang sebenarnya.
3. Alam S
Mendefinisikan tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas
untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sedang untuk negara-
negara maju, tenaga kerja adalah penduduk yang berumur antara 15 hingga 64
tahun.
5. Subri
Mendefinisikan tenaga kerja adalah permintaan partisipasi tenaga dalam
memproduksi barang ataupun jasa atau penduduk yang berusia 15 – 64 tahun.
6. Dr. A. Hamzah, SH
Mendefinisikan tenaga kerja adalah penduduk yang bekerja di dalam maupun di
luar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi
adalah tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran.
7. Sumitro Djojohadikusumo
Mendefinisikan tenaga kerja adalah semua orang yang mau ataupun bersedia
dan memiliki kesanggupan untuk bekerja, termasuk mereka yang menganggur
meskipun mau dan mampu untuk bekerja, akan tetapi terpaksa menganggur
karena tidak adanya kemampuan kerja.
9. Sumarsono
Mendefinisikan tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk sanggup
bekerja yang diartikan sebagai semua orang yang melakukan kegiatan
pekerjaan untuk diri sendiri atau orang lain.
1. Berdasarkan penduduknya
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja
dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang
Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka
yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
Juga Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak
mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang
Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu
mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh
kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
Membludaknya angkatan kerja yang mencari pekerjaan dapat dilihat pada salah
satu contoh yang diberitakan oleh policenewscenter.com. Dalam prosesnya
ternyata pembangunan tidak hanya dihadapkan kepada keterbatasan tenaga
kerja ahli, melainkan masih banyak masalah lainnya. Kondisi itu dapat dilihat
dengan banyaknya masalah yang dihadapi ketenagakerjaan di Indonesia, di
antaranya sebagai berikut.
Namun, hal itu baru dapat dicapai apabila angkatan kerja seluruhnya terserap
oleh kesempatan kerja. Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang
menggambarkan ketersediaan lapangan pekerjaan di masyarakat. Pernyataan
itu dapat dilihat dari kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.
Sementara, di daerah lain yang wilayahnya lebih luas masih kekurangan tenaga
kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Akibatnya,
di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran. Sementara, di daerah lain masih
banyak sumber daya alam yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara
maksimal.
4. Pengangguran
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
mengakibatkan tidak semua angkatan kerja dapat diserap oleh lapangan kerja
(pengangguran). Hal ini lebih diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang
kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Pesangon karyawan PHK seringkali
tidak sesuai nominalnya, lama prosesnya, bahkan tidak dibayarkan.
PHK karyawan bisa terjadi karena banyak hal diantaranya perusahaan pailit,
peleburan, pemisahan, pengusaha tidak bersedia menerima tenaga kerja di
perusahaan. Selain itu, kondisi pandemi corona juga membuat ekonomi lesu
yang mengakibatkan banyak perusahaan yang melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK) dan membuat pekerja kehilangan pekerjaan.
Dengan kata lain, jam kerja dalam satu minggu kurang dari 36 jam, dan
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum
sebab kelebihan tenaga kerja.
a. Pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya
perubahan dalam struktur perekonomian, misalnya dari agraris menjadi industri.
Otomatis kondisi itu mengakibatkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian di
sektor pertanian tidak terserap di sektor industri, sehingga mereka akan
menganggur.
b. Pengangguran friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan pergeseran
yang tiba-tiba pada penawaran dan permintaan tenaga kerja, sehingga sulit
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja.
c. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh
perubahan musim. Contohnya, buruh tani akan bekerja pada waktu panen,
tetapi kalau sudah habis masa panen dia akan menganggur.
d. Pengangguran voluntary
Pengangguran jenis ini terjadi sebab adanya orang yang sebenarnya masih
dapat bekerja, tetapi dengan sukarela dia tidak bekerja (minta berhenti bekerja).
Contohnya, seorang pegawai sebuah perusahaan berhenti bekerja sebab
punya uang yang banyak. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan, dia
memperoleh dari penghasilan uang yang didepositokan atau dengan
menyewakan rumah.
e. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi sebab adanya
mekanisasi atau penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
f. Pengangguran deflasioner
Pengangguran deflasioner disebabkan oleh pencari kerja lebih banyak
dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia
Terlebih lagi, struktur penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh penduduk
usia produktif. Kondisi demografi ini merupakan bonus yang harus
dimanfaatkan untuk menggerakkan aktivitas ekonomi. Tantangannya
bagaimana mengelola struktur demografi agar menjadi peluang dan bukan
menjadi ancaman bagi program pemulihan ekonomi. “Terkait dengan hal ini,
MM FEB-UI menyelenggarakan kuliah umum yang bisa menambah wawasan
kita akan pentingnya human development dan pemanfaatan demografi
Indonesia untuk menjadi driving force dalam akselerasi pembangunan
nasional,” jelas Teguh pada akhir sambutannya.
Untuk itu, Anda perlu membuat perkiraan kebutuhan SDM di seluruh divisi
dalam satu tahun mendatang. Ada banyak metode yang biasa digunakan, di
antaranya seperti berikut:
Metode ini cepat dan mudah dilakukan, namun cenderung subjektif sebab
mendasarkan pada pengalaman setiap manajer, tidak secara terukur. Karena
itu, metode ini lebih cocok untuk perusahaan berskala kecil.
Metode ini menganalisis waktu kerja untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja.
Manajer menghitung unit pekerjaan yang direncanakan dan waktu standar per
unit. Contohnya:
Output pekerjaan yang direncanakan setahun: 100.000 unit
Metode ini lebih cocok untuk jenis pekerjaan manual dan berulang, atau yang
sifatnya tidak berubah-ubah.
Metode tren
Dengan metode ini, Anda mencatat kebutuhan tenaga kerja dalam kurun
beberapa tahun ke belakang, misalnya 5 tahun. Anda dapat menghitung
karyawan setiap akhir tahun dan membuat grafik sederhana yang
menggambarkan data jumlah karyawan.
Dari grafik tersebut dapat diketahui pola/tren jumlah penambahan tenaga kerja
dari tahun ke tahun. Dengan berkaca pada data masa lalu, Anda dapat
membuat perkiraan kebutuhan tenaga kerja untuk setahun ke depan.
Metode rasio
Metode ini merupakan model hitung sederhana dengan membandingkan faktor-
faktor terukur yang dipengaruhi oleh tenaga kerja, misalnya pendapatan atau
laba usaha.
Metode Delphi
Metode kalkulator HR
Metode anggaran
Metode ini menggunakan anggaran sebagai dasar perencanaan tenaga kerja.
Kebutuhan penambahan karyawan baru menyesuaikan anggaran rekrutmen
dan upah/gaji karyawan yang dialokasikan oleh manajemen perusahaan.
Dalam hal ini, manajer divisi hanya menjalankan keputusan dari pimpinan
perusahaan.
Selain metode yang Anda gunakan, hal yang lebih penting adalah memastikan
Anda dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut. Jika mengalami
kesulitan merekrut sehingga menghambat pemenuhan kebutuhan perusahaan
akan SDM berkualitas, Anda dapat menggunakan platform rekrutmen Glints
TalentHunt.