Jenis[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga gas[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit listrik yang menghasilkan energi listrik
menggunakan turbin gas yang digerakkan oleh fluida berbentuk gas. Komponen
penyusun pembangkit listrik tenaga gas meliputi kompresor, ruang bakar, turbin gas
dan generator listrik.[11] Jenis bahan bakar yang digunakan adalah gas alam atau minyak
bumi. Sementara itu, pembakaran menggunakan motor pembakaran dalam. [12]
Pembangkit listrik tenaga nuklir[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan pembangkit listrik yang mengubah energi
nuklir melalui transformasi energi untuk menghasilkan energi listrik. Peralatan di dalam
pembangkit listrik tenaga nuklir meliputi reaktor nuklir, pendidih, turbin uap, kondense,
generator listrik, dan bangunan pendukung. Transformasi energi dilakukan dengan
memanfaatkan energi panas hasil reaksi fisi di dalam reaktor nuklir. Pembangkitan
listrik diadakan dengan memindahkan panas ke dalam pendidih dalam bentuk uap yang
mampu memutar turbin. Perputaran turbin kemudian menggerakkan generator listrik
sehingga menghasilkan energi lsitrik. Uap turbin kemudian disalurkan pada kondenser
yang mengubahnya kembali menjadi air. Air ini dipompa lagi ke pendidih. [13]
Pembangkit listrik tenaga panas dikelompokkan menurut jenis bahan bakar dan jenis
penggerak primer yang dibangun.
Pembangkit listrik tenaga hibrida[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga hibrida merupakan jenis pembangkit listrik yang memenuhi
kebutuhan energi listrik pada beban listrik yang sama dengan menggabungkan
beberapa jenis energi sekaligus. Penggabungan energi dalam pembangkit listrik hibrida
dapat diperoleh dari tenaga angin, energi surya dan energi dari mesin diesel.
[14]
Kapasitas daya pada beban listrik menentukan desain pembangkit listrik tenaga
hibrida. Faktro lain yang turut menentukan bentuk desain pembangkit listrik tenaga
hibrida adalah profil beban harian dan intensitas sinar matahari. Presentase kontribusi
energi terbarukan yang dapat digunakan dapat diketahui dari pengumpulan dan
pengolahan data pada ketiga faktor tersebut.[15] Pembangkit listrik tenaga hibrida
diperuntukkan pada wilayah terpencil dan terisolasi karena sifat pengoperasiannya
yang mandiri dan tidak terhubung dengan jala-jala listrik. [16]
Pembangkit listrik tenaga hidroelektrik[sunting | sunting sumber]
Merupakan pembangkit listrik tenaga air yang mengandalkan tenaga air yang melewat
turbin dari bendungan yang terhubung dengan generator. Daya listrik yang teripta
tergantung pada ketinggian air yang ada di danau atau bendungan
Penyimpanan terpompa[sunting | sunting sumber]
merupakan jenis Pembangkit yang dapat menyimpan air ke dalam ruang penyimpanan
air dan memompanya keatas ketika air dalam bendungan tidak mencukupi untuk
memutar turbin.
Pembangkit listrik tenaga surya[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga surya adalah salah satu pembangkit yang tidak
menggerakkan mesin dalam menciptakan arus. PLTS menggunakan perbedaan
tegangan akibat proses fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3
lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel
N di bagian bawah. Proses fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan
elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke
lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Pada prisipnya panel surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang
kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan
secara besar-besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.
Komponen utama di dalam pembangkit listrik tenaga surya meliputi modul
surya, inverter, dan baterai listrik. Sistem pembangkit listrik tenaga surya terbagi
menjadi sistem terhubung jala listrik, sistem tidak terhubung jala listrik, sistem tersebar,
sistem terpusat dan sistem hibrida. Masing-masing jenis sistem mempunyai kondisi
penerapannya tersendiri.[17] Pembangkit listrik tenaga surya dapat dibuat dengan
beberapa jenis sistem penerapan antara lain sistem pencatu daya satelit, pencahayaan
listrik, komunikasi, pompa air dan pendinginan.[18]
Unjuk kerja pembangkit listrik tenaga surya dapat diketahui dengan pemodelan
spesifikasi panel surya yang digunakan. Dua parameter penting untuk menilai unjuk
kerja pembangkit listrik tenaga surya adalah hubungan antara arus
listrik terhadap tegangan listrik serta hubungan antara tegangan listrik terhadap daya
listrik yang dihasilkan.[19]
Pembangkit listrik tenaga surya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan akses listrik
di kawasan perdesaan. Proses pembangkitan energi listrik menggunakan energi surya
bersifat melimpah di daerah yang disinari matahari sepanjang tahun. Selain itu,
pembangkit listrik tenaga surya juga tidak memerlukan bahan bakar. Di daerah
pedesaan, bahan bakarumumnya dijual dengan harga yang mahal karena sulit untuk
diperoleh dalam jumlah banyak. Keunggulan teknologi fotovoltaik untuk pembangkitan
listrik adalah tidak memerlukan proses penyaluran energi dan energi listrik yang
dihasilkan dapat digunakan langsung di tempat transformasi energi. Pembangkit listrik
tenaga surya tidak memerlukan pemeliharaan skala besar sehingga menghemat biaya
perawatan. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya skala kecil juga tidak
memerlukan tenaga kerja yang ahli. Dari segi lingkungan, pembangkit listrik tenaga
surya tidak menghasilkan gas rumah kaca dan limbah yang berbahaya sehingga
bersifat ramah lingkungan.[20] Kekurangan dari pembangkit listrik tenaga surya adalah
biaya pembangunan yang mahal dan adanya ketergantungan terhadap sinar matahari.
Pembangkit listrik tenaga bayu[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga bayu merupakan jenis pembangkit listrik yang menghasilkan
energi listrik dengan tranformasi energi dari tenaga angin.
[21]
Hembusan angin dimanfaatkan untuk melakukan transformasi energi dengan cara
memutar kincir angin yang terhubung dengan turbin angin.[22] Pembangkit listrik tenaga
angin menggabungkan beberapa turbin angin sekaligus agar dapat
menghasilkan listrik dari tenaga angin. Bagian yang diputar oleh tenaga angin adalah
sudu-sudu turbin.[23] Generator listrik pada pembangkit listrik tenaga angin
menghasilkan tegangan listrik atau beda potensial listrik sesuai dengan hukum induksi
Faraday.[24] Enegi listrik hanya dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga bayu
dengan kondisi angin tertentu. Rentang kecepatan angin yang dapat menggerakan
turbin angin mulai dari 0,3 meter tiap detik hingga 32 meter tiap detik.[25]
Pembangkit listrik tenaga ombak[sunting | sunting sumber]
Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak atau gelombang laut yang
merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang
turun-naik atau bergulung-gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan
melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.
Kelebihan:
Pengelolaan[sunting | sunting sumber]
Sifat pembangkitan energi listrik adalah berubah-ubah karena adanya faktor beban
listrik dan peralatan listrik yang berubah-ubah pula. Proses pembangkitan listrik pada
pembangkit listrik memerlukan manajemen energi sehingga menghasilkan energi listrik
yang memperhatikan efisiensi energi. Pengelolaan pembangkit listrik meliputi dua
bagian besar yaitu pengaturan unit pembangkit dan penjadwalan ekonomis. Pengaturan
unit pembangkit berkaitan dengan pengaturan jumlah unit pembangkit yang harus
beroperasi dengan menyesuaikan kebutuhan beban listrik dalam periode tertentu.
Adanya pengaturan unit pembangkit mampu mengurangi biaya operasi yang tidak
diperlukan.[26] Sementara itu, penjadwalan ekonomis adalah kegiatan menentukan
banyaknya daya listrik yang harus disediakanoleh setiap unit generator tanpa
menambahkan biaya pembangkitan listrik secara berlebihan. [27]
Pembangkit listrik dapat ditugaskan (dijadwalkan) untuk menyediakan energi ke dalam
sistem sebagai berikut: